KOMPAS.com - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), baku berarti tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Show
Dikutip dari Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2016) karya Sukirma Nurdjan, Firman dan Mirnawati menjelaskan jika tulisan dan tuturan resmi harus menggnakan kata baku. Kata baku sendiri yaitu kata-kata yang telah resmi dan standar dalam penggunaannya. Selain berasal dari bahasa Indonesia, ternyata kata baku juga ada yang berasal dari bahas daerah dan bahasa asing yang telah disesuaikan. Kata-kata baku ada yang berasal dari bahasa Indonesia, ada juga yang berasal dari bahasa daerah dan bahasa asing yang telah disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia yang resmi. Sedangkan kata tidak baku adalah kata-kata yang tidak mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Fungsi bahasa bakuDilansir dari buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017) karya Hasan Alwi, dkk, bahasa baku mempunya empat fungsi, yakni: 1. Fungsi pemersatuBahasa baku memperhubungkan semua penutur berbagai dialek dalam bahasa Indonesia. Sebagai fungsi pemersatu, bahasa baku membentuk satu masyarakat bahasa yang mencakupi seluruh penutur dialek bahasa tersebut. Selain itu juga mempermudah proses identifikasi penutur dengan seluruh anggota kelompok masyarakat penutur bahasa baku tesebut. 2. Fungsi pemberi kekhasanFungsi bahasa baku sebagai pemberi kekhasan dapat dilihat ketika bahasa Indonesia diperbandingkan dengan bahasa-bahasa yang lain Jika dibandingkan dengan bahasa Melayu yang digunakan di negara-negara Asia Tenggara, bahasa Indonesia dianggap sudah jauh berbeda. Perbedaan tersebut memberikan dampak positif terhadap makin mantapnya perasaan nasionalisme masyarakat Indonesia. 3. Fungsi pembawa kewibawaanFungsi bahasa baku sebagai pembawa kewibawaan karena usaha dari bangsa Indonesia untuk mencapai kesederajatan dengan peradaban lain melalui pemerolehan bahasa baku sendiri. Perkembangan bahasa Indonesia dapat dijadikan teladan bangsa-bangsa lain di Asia Tenggara dan mungkin Afrika yang memerlukan bahasa modern. 4. Fungsi sebagai kerangka acuanBahasa baku berfungsi sebagai kerangka acuan dalam pemakaian bahasa berdasarkan kodifikasi kaidah dan norma yang jelas. Kaidah dan norma itu menjadi tolok ukur untuk menilai atau menentukan benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang. Ciri-ciri dan contoh kata bakuDikutip dari Kompas.com (29/1/2021), berikut ini adalah ciri-ciri kata baku berserta contohnya: 1. Tidak dipengaruhi bahasa daerahKata baku Kata tidak baku 2. Tidak dipengaruh bahasa asingKata baku
Kata tidak baku
3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapanKata baku
Tidak baku 4. Pemakaian imbuhan secara eksplisitKata baku
Kata tidak baku
5. Pemakaian sesuai dengan konteks kalimatKata baku
Tidak baku
6. Tidak mengandung makna ganda, tidak rancuKata baku
Tidak baku
7. Tidak mengandung arti pleonasmeKata baku Tidak baku
8. Tidak mengandung hiperkorekKata baku Tidak baku Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jakarta - Bahasa Indonesia terdiri dari ragam kata baku dan tidak baku. Kata baku sendiri biasanya digunakan dalam forum-forum resmi, seperti pidato kenegaraan hingga dunia pendidikan. Penggunaan kata baku dan tidak baku seringkali terjadi kesalahan dalam penulisannya. Hal tersebut dipengaruhi oleh sejumlah hal, seperti dialek daerah dan kata yang masih asing. Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku1. Pengertian Kata BakuMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), baku diartikan sebagai sesuatu yang pokok atau utama. Dalam arti lain, baku merupakan tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan atau standar. Dalam hal ini, kata baku adalah kosakata bahasa Indonesia yang sesuai dengan KBBI dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) atau yang saat ini menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). EYD sendiri sudah berlaku sejak 1972. Lalu, pada tanggal 26 November 2016, EYD resmi digantikan dengan PUEBI. PUEBI yang menjadi pedoman hingga saat ini adalah edisi keempat berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 26 November 2016. 2. Pengertian Kata Tidak BakuKata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku. Artinya, kata ini tidak memenuhi kesepakatan atau standar yang telah ditetapkan dalam KBBI. Kata tidak baku muncul karena dipengaruhi oleh dialek daerah atau kata serapan yang masih asing. Cara membedakan kata baku dan tidak baku dapat dilihat melalui halaman pencarian dalam KBBI. Apabila kata yang dicari merupakan kata tidak baku, maka KBBI tidak akan menampilkan arti dari kata tersebut. Fungsi Kata BakuDirangkum dari buku Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku Dilengkapi Ejaan Yang Disempurnakan oleh Ernawati Waridah dan buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, berikut fungsi kata baku: 1. PemersatuKata baku berfungsi untuk mempersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa. Contoh: Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. 2. Pemberi KekhasanKata baku juga dapat menjadi pembeda dengan masyarakat lain atau menjadi ciri khas suatu masyarakat. Jika dibandingkan dengan bahasa lain yang serumpun, seperti bahasa Melayu, bahasa Indonesia tetap memiliki perbedaan. 3. Pembawa KewibawaanKata baku berfungsi untuk memperlihatkan kewibawaan bagi pemakainya. Fungsi ini berkaitan dengan usaha seseorang untuk memperoleh kesetaraan derajat dengan peradaban lain yang telah dikagumi melalui penggunaan bahasa bakunya. 4. Kerangka AcuanSelain itu, kata baku juga dapat digunakan sebagai kerangka acuan atau tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang. Ciri-ciri Kata BakuCiri utama kata baku adalah memiliki bentuk yang tetap. Kata ini juga dapat ditemukan dalam KBBI. Berikut ciri-ciri kata baku selengkapnya: 1. Memiliki bentuk yang tetap.2. Tidak dipengaruhi bahasa daerah.3. Tidak dipengaruhi bahasa asing.4. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan.5. Pemakaian imbuhan dilakukan secara eksplisit.6. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat.7. Tidak mengandung makna ganda dan tidak rancu. 8. Tidak mengandung arti pleonasme (menambahkan kata yang sebenarnya tidak diperlukan). Ciri-ciri Kata Tidak BakuSementara kata baku memiliki bentuk yang tetap, ciri kata tidak baku adalah sebaliknya. Kata tidak baku mudah berubah karena dipengaruhi oleh perubahan zaman. Berikut ciri-ciri kata tidak baku selengkapnya: 1. Bentuknya mudah berubah-ubah.2. Dipengaruhi bahasa daerah.3. Dipengaruhi bahasa asing.4. Digunakan dalam percakapan sehari-hari dan bukan konteks resmi.5. Memiliki arti yang sama dengan bahasa baku. 6. Tidak ditemukan dalam pencarian KBBI. Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Simak Video "Momen Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022" [Gambas:Video 20detik] (kri/pal) |