Pada materi ini akan dibahas mengenai sifat-sifat Allah dari sifat-sifat mustahil yang tidak dimiliki Allah, sifat jaiz, hingga sifat-sifat wajib Allah. Sebelum masuk pada pembahasan itu, perlu kita ketahui terlebih dahulu mengenai Allah, apa arti kata Allah. Menurut Toshihiko Izutsu yang dikutip oleh Sangkot Sirait dalam bukunya yang berjudul “Tauhid dan Pembelajarannya”, arti kata Allah adalah kata fokus tertinggi dalam sistem al-Qur’an, yang nilai penting dan kedudukannya tidak ada yang melebihinya. Siapakah Allah? Allah adalah asma Tuhan yang berhak disembah. Selain Allah, tidak ada Tuhan yang patut disembah. Demikianlah penegasan ajaran Islam sebagaimana yang wajib dilafalkan oleh setiap muslim, yang dikenal dalam dua kalimah syahadah, “Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah; saya bersaksi pula bahwa Muhammad adalah Rasul Allah.” Secara global Allah itu bersifat dengan segala macam sifat-sifat kesempurnaan. Karena itulah yang sesuai dengan ke Tuhanan-Nya. Mustahil ia mempunyai sifat-sifat kekurangan. Yang mempunyai sifat kekurangan bukanlah Tuhan. Sifat-sifat Allah adalah sifat sempurna yang yang tidak terhingga bagi Allah. Sifat-sifat Allah wajib bagi setiap muslim mempercayai bahwa terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah. Maka, wajib juga dipercayai akan sifat Allah yang dua puluh dan perlu diketahui juga sifat yang mustahil bagi Allah. Sifat yang mustahil bagi Allah merupakan lawan kepada sifat wajib. Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah. Sifat nafsiyah ini hanya ada satu, yaitu Wujud (ada). Sifat Salbiyah yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni sifat-sifat yang tidak sesuai, tidak layak dengan kesempurnaan Dzat-Nya. Sifat salbiyah ini ada lima, yaitu:
Sifat Ma’nawiyah adalah kelaziman dari sifat Ma’ani. Sifat Ma’nawiyah tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat Ma’nawiyah. Jumlah sifat ma’nawiyah sama dengan jumlah sifat ma’ani, yaitu:
Sifat wajib Allah adalah sifat yang pasti ada pada Allah. Berikut dibawah ini adalah sifat-sifat allah yang wajib : Adanya Allah itu bukan karena ada yang mengadakan atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Dalil Aqli sifat Wujud Adanya semesta alam yang kita lihat sudah cukup dijadikan sebagai alasan adanya Allah, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya. Dalil Naqli sifat Wujud “Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam hari”. (QS. AS sajdah [32]:4) Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan. Dalil aqli sifat Qidam Seandainya Allah tidak qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara qodim dan hadits. Apabila Allah hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat) mislanya A, dan muhdits A mesti membutuhkan kepada Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya. Apabila tiada ujungnya, maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan daur (peristiwa berputar). Masing-masing dari tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah wajib bersifat Qidam. Dalil Naqli sifat Qidam “Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin”. (QS. Al-Hadid [57]:3) Allah Akan Kekal dan Abadi Selamanya, Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan Dalil Aqli sifat Baqa’ Seandainya Allah tidak wajib Baqo, yakni Wenang Allah Tiada, maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang telah lewat dalam sifat Qidam. Dalil Naqli Sifat Baqa’. “Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya”. (QS. Qoshos [28]:88)
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan hasil ciptaan- Nya. Coba kita perhatikan tukang jahit hasil baju yang dijahit sendiri tidak mungkin sama dengan baju yang dibuat orang lain. Dalil Aqli sifat mukhalafah lil hawadits Apabila diperkirakan Allah menyamai sekalian makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah baru adalah mustahil Dalil Naqli sifat mukhalafah lil hawadits “Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan dia, dan dia-lah yang maha mendengar lagi maha melihat”. (QS. Asy-Syuro [42]:11)
Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi. Dalil Aqli sifat Qudrot Dalilnya adalah adanya alam semesta. Proses penyusunan dalilnya, jika Allah tidak berkemampuan niscaya Allah lemah(‘Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak akan mampu menciptakan makhluk barang sedikitpun. Dalil Naqli sifat Qudrot “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al- Baqarah [2]:20)
Allah SWT mendengar setiap suara yang ada di alam semesta ini. Yidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu lemah dan pelan., seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia.Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran mahluk –Nya karena tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran mahluk-Nya dibatasi ruang dan waktu. DALIL : ”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” … (QS Al Maidah :76) Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini . penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak( jauh atau dekat) dan tidak dapat dihalangi oleh dinding (tipis atau tebal). Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil maupun besar, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya terlihat oleh Allah SWT. DALIL: ”………Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” … (al-Baqarah: 265) Dengan memahami sifat besar Allah SWT hendaknya kita selalu berhati- hati dalam berbuat. Mungkin kita bisa berbohong kepada manusia, seperti orang tua, guru, atau teman. Akan tetapi kita tidak akan bisa berbohong kepada Allah SWT.
DALIL “Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ (QS. Al Baqarah :20).
Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia. DALIL “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“ … (QS. Hud :107)
Mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia. DALIL “Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu“ … (QS. An Nisa’ :176)
Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah. DALIL “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“ (QS. Al Furqon :58)
Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya. DALIL “Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ … (QS. Al Baqoroh :256).
Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik. DALIL “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ … (QS. Al Hujurat :18)
Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt. Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini adalah 20 sifat-sifat mustahil bagi Allah swt.
Sifat Jaiz bagi Allah artinya boleh bagi Allah Swt mengadakan sesuatu atau tidak mengadakan sesuatu atau di sebut juga sebagai “mumkin”. Mumkin ialah sesuatu yang boleh ada dan tiada. Ja’iz artinya boleh-boleh saja, dengan makna Allah Swt menciptakan segala sesuatu, yakni dengan tidak ada paksaan dari sesuatupun juga, sebab Allah Swt bersifat Qudrat (kuasa) dan Iradath (kehendak), juga boleh – boleh saja bagi Allah Swt meniadakan akan segala sesuatu apapun yang ia mau.
DAFTAR PUSTAKA Al Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih, 1996, Qowa’idul Mutsla, yogyakarta : media hidayah Al- jibrin, Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz, 2006, Cara Mudah Memahami Aqidah, Jakarta: Pustaka At-Tazkia. Al Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih, 1995, Syarah Lum’atul I’tiqad, yogyakarta: Media Hidayah. As-Segaf, Alawi bin Abdul Qadir, 2001, Mengungkapkan Kesempurnaan Sifat-sifat Allah dalam Alquran dan As-sunnah, Jakarta:Pustaka Azzam. Drs. H. Masan AF, 2009, Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah kelas V11, Semarang: Karya Toha Putra. https://www.gurupendidikan.co.id/sifat-sifat-allah/ Please follow and like us:
|