Cerita pengalaman study tour dalam bahasa Jawa

Halo teman-teman kumparan, di sini aku ingin membagikan pengalaman pribadiku dulu ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Perkenalkan dulu nih namaku Alfin. Aku sebelumnya bersekolah di SMA Negeri 1 Purwokerto yang letaknya berdekatan dengan SMAN 2 Purwokerto yang sama-sama SMA favorit anak-anak Kota Purwokerto.

Sekolah kami mengadakan kegiatan rutin study tour ketika siswa menginjak kelas 11. Biasanya study tour pergi ke Bali. Sebelum pergi study tour, kami memutuskan untuk memilih baju putih polos dengan tulisan "SMA Negeri 1 Purwokerto" di dada dan lambang arloji besar bertuliskan algo valioso sebagai baju yang nantinya akan digunakan ketika sampai di Bali.

Pemberangkatan menggunakan bus yang dilaksanakan pada malam hari jam 8 malam. Sebelum berangkat, kita dikumpulkan di tengah lapangan dan tentu saja foto-foto sebagai bukti kenangan. Setelah melewati malam yang cukup panjang, bus berhenti di stasiun Ngawi sebelum nantinya akan melakukan penyebrangan ke Pulau Bali . Penyebrangan menggunakan kapal yang berlangsung selama satu jam dari Ketapang sampai dengan Gilimanuk. Selama pelayaran berlangsung yang aku lakukan hanyalah tidur. Ini karena aku orang yang mudah mabuk dalam perjalanan di laut.

Setelah sampai di Bali, aku lumayan terkejut dan dibuat heran dengan banyaknya dupa di pinggiran jalan. Dikarenakan masyarakat sana banyak yang menganut agama Hindu. Tapi kalian tidak perlu khawatir dengan masalah tempat peribadatan dan makanan halal karena di Bali masih banyak sekali masjid dan makanan halal.

Di Bali banyak sekali tempat-tempat yang kami kunjungi. Beberapa di antaranya adalah tempat yang terkenal dan tidak jarang juga banyak turis asing maupun mancanegara yang datang untuk berkunjung.

Pada hari pertama study tour di Bali, tempat wisata yang pertama kami kunjungi adalah Danau Bedugul. Danau Bedugul termasuk ke dalam tempat wisata di Bali yang sangat ramai dikunjungi. Nama danau ini aslinya bukan danau Bedugul, melainkan Danau Beratan. Namun karena masuk wilayah kawasan objek wisata Bedugul, maka banyak wisatawan lebih familiar menyebut nama Danau Beratan dengan nama Danau Bedugul. Di tempat ini aku dan teman-temanku memesan sebuah perahu motor dan melakukan foto bareng di sekitar area danau.

Setelah kami puas bermain di Danau Bedugul dan foto-foto, kami pun melanjutkan perjalanan ke tempat perbelanjaan yang bernama Jogger. Jogger memiliki sebuah kata-kata unik pada setiap produk mereka yaitu Jogger Jelek. Tapi jangan salah paham lo, produk buatan mereka sudahlah sangat terbukti bagus dengan harga yang terjangkau. Barang yang waktu itu aku beli adalah sebuah sandal. Tempat wisata yang kami kunjungi pada hari pertama di Bali ini adalah Pantai Kuta. Jujur saja nih aku kurang suka kalo jika harus pergi ke pantai karena bagiku di pantai tidak banyak hal yang dilakukan selain foto-foto dan main pasir.

Sama seperti hari pertama, di hari kedua pun kita masih berkunjung ke tempat perbelanjaan yang tidak kalah terkenal dengan Jogger. Nama tempat itu adalah Krishna Oleh-oleh Bali. Dari sekian banyaknya banyaknya produk makanan yang mereka buat, pie susu adalah favoritku. Menurutku kalian wajib banget nih beli pie susu buatan Krishna ketika berkunjung ke Bali. Selain menjual produk makanan, Krishna juga menjual produk seperti baju safari, kain songket, dan kerajinan tangan seperti tas rotan.

Pada hari kedua study tour di Bali, banyak sekali tempat wisata yang kami kunjungi. Di antaranya adalah Tanjung Benoa Water Sport, Puja Mandala, Pantai Pandawa, dan Garuda Wisnu Kencana. Dari keempat tempat wisata yang kami kunjungi, Garuda Wisnu Kencana adalah salah satu yang paling aku suka karena kebetulan waktu itu kami berkunjung Garuda Wisnu kencana pada sore menjelang malam, jadinya kami pun bisa menyaksikan sebuah pertunjukan kolaborasi tari kecak. Yang membuat momen di tempat itu sangatlah memorable adalah ketika aku bersama dengan teman-temanku berkumpul di tempat terbuka sembari menyaksikan pertunjukan tari kecak dengan pemandangan latar belakang patung Garuda Wisnu Kencana yang begitu besar ditambah dengan lampu-lampu yang menyala terang pada malam hari. Momen itu bagiku sangatlah istimewa, karena pada saat itu aku bisa banyak sekali bertemu dengan teman seangkatanku dan foto bersama.

Itulah pengalaman study tour-ku waktu masa SMA dulu. Hal yang paling aku sesali ketika masa sma dulu adalah tidak diadakannya ujian nasional dan perpisahan dikarenakan wabah COVID-19 sedang tersebar dengan sangat cepat. Semoga kalian yang membaca ini bisa lebih termotivasi untuk menjalani kehidupan sebagai anak SMA dan tidak menyia-nyiakan masa muda kalian dengan hal yang tidak berguna.