Bila kita mengukur pH air basa dengan menggunakan kertas lakmus merah maka apa yang terjadi pada kertas lakmus tersebut?

TUGAS“KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM”Disusun Untuk Memenuhi Tugas KimiaDISUSUN OLEH :RADEKA BERNIK CHRISTIANX MIPA 8SMA NEGERI 3 SURAKARTA2019/20201

Indikator asam basa adalah zat yang memberikan warna berbeda pada kondisi asam, basa, dan netral. Kertas lakmus merupakan salah satu contoh indikator asam basa. Terdapat dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus merah akan berubah menjadi biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa, sedangkan lakmus biru akan berubah menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam.

Jadi, jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan asam, maka warnanya akan berubah menjadi merah.

Jadi, jawaban yang tepat adalah C,

Lakmus adalah campuran zat pewarna berbeda yang larut dalam air yang diekstrak dari lumut. Campuran ini sering diserap ke dalam kertas saring untuk menghasilkan salah satu bentuk tertua dari indikator pH, yaitu kertas lakmus, yang digunakan untuk menguji kadar keasaman bahan.

Bila kita mengukur pH air basa dengan menggunakan kertas lakmus merah maka apa yang terjadi pada kertas lakmus tersebut?

Bubuk lakmus

Kertas yang mengandung campuran tersebut (disebut sebagai kertas lakmus) adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada.

Struktur kimia 7-hidroksifenoksazon, komponen kromofor pada lakmus

Campuran lakmus memiliki nomor CAS 1393-92-6 dan mengandung 10 hingga 15 zat warna yang berbeda. Komponen kimia yang paling sering digunakan dalam lakmus hampir serupa dengan campuran yang dikenal sebagai orsein, tetapi dengan proporsi yang berbeda. Berbeda dengan orsein, konstituen utama lakmus memiliki massa molekul rata-rata 3300.[1] Indikator asam-basa pada lakmus memiliki sifat seperti kromofor 7-hidroksifenoksazon.[2] Beberapa fraksi lakmus diberi nama yang khas termasuk eritrolitmin (atau eritrolein), azolitmin, spaniolitmin, leukoorsein, dan leukazolitmin. Azolitmin menunjukkan efek yang hampir sama dengan lakmus.[3]

Kertas lakmus yang telah digunakan

Semua asam dan basa mempunyai sifat sifat tertentu, tidak semua asam mempunyai sifat yang sama demikian juga pada basa. Kita juga sudah mengenal bahwa asam terbagi menjadi dua yaitu asam lemah dan asam kuat, demikian juga basa, ada basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam atau basa tergantung dari bagaimana suatu senyawa diuraikan dalam pembentukan ion-ion jika senyawa tersebut dalam air.

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut.

  1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna merah.
  2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna biru.

Kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah di bawah kondisi asam dan kertas lakmus merah menjadi biru di bawah kondisi basa atau alkali, dengan perubahan warna yang terjadi di atas rentang pH 4.5–8.3 pada 25 °C (77 °F). Kertas lakmus pada keadaan netral berwarna ungu.[4]

Reaksi kimia selain asam-basa dapat pula menghasilkan perubahan warna pada kertas lakmus. Misalnya, gas klorin mengubah kertas lakmus biru menjadi putih,[5] karena kehadiran ion hipoklorit. Reaksi ini tidak bolak-balik, sehingga lakmus tidak berperan sebagai indikator dalam situasi tersebut.

  • Indikator asam-basa
    • Fenolftalein
    • Bromotimol biru
  • Indikator universal
  • pH meter, alat yang dapat menentukan nilai pH asam-basa secara presisi
  • Senyawa azo, senyawa yang berperan penting pada indikator metil jingga dan metil merah

  1. ^ Beecken, H.; E-M. Gottschalk; U. v Gizycki; H. Krämer; D. Maassen; H-G. Matthies; H. Musso; C. Rathjen; Ul. Zdhorszky (2003). "Orcein and Litmus". Biotechnic & Histochemistry. 78 (6): 289–302. doi:10.1080/10520290410001671362. 
  2. ^ H. Musso, C. Rathjen (1959). "Orcein dyes. X. Light absorption and chromophore of litmus". Chem. Ber. 92 (3): 751–3. doi:10.1002/cber.19590920331. 
  3. ^ E.T. Wolf: Vollständige Übersicht der Elementar-analytischen Untersuchungen organischer Substanzen, S.450-453, veröffentlicht 1846, Verlag E. Anton (Germany)
  4. ^ Manfred Neupert: Lackmus dalam Römpp Lexikon Chemie (Bahasa Jerman), 31 Januari 2013.
  5. ^ UCC - Chlorine

Tingkat kesadahan air (water hardness) sangat mempengaruhi kualitas air. Kesadahan air menunjukkan seberapa banyak ion kalsium dan ion magnesium di dalam air. Penting sekali untuk mengukur kesadahan air saat sebelum melakukan proses produksi dalam industri air minum. Tingkat kesadahan air erat kaitannya dengan kadar keasaman (pH) air. Nilai kesadahan dinyatakan dalam satuan part per million (ppm) kalsium karbonat, sementara itu tingkat kekerasan (dH) menggunakan konsentrasi molar CaCO3.

Air sadah sangat merugikan karena dapat menimbulkan kerak yang terakumulasi pada pipa atau keran air. air yang mengandung kapur juga dapat memberikan efek negatif pada kesehatan tubuh. Diantara efek negatif air sadah pada tubuh adalah iritasi, timbul jerawat, gatal, bahkan kerontokan pada rambut. Hardness Test Kit cocok untuk water treatment, softener, boiler, cooling water, bleaching / dyeing textile, laundry, perikanan tambak dll.

Hardness Test Kit biasa digunakan oleh : 

  1. Industri Kimia

  2. Industri Makanan & Minuman ( food and beverages )

  3. PDAM

  4. Depot Air Minum Isi Ulang

  5. Industri AMDK

  6. Peternak Ikan, dan lain – lain.

Kertas Lakmus merupakan sebuah kertas yang diberi suatu senyawa kimia, sehingga akan menunjukkan perubahan warna yang berbeda jika dimasukkan ke dalam larutan asam atau basa. Kertas lakmus memiliki kegunaan untuk mengecek suatu sampel larutan apakah bersifat asam atau basa. Kertas lakmus  ini sangat mudah digunakan.

Jenis kertas lakmus terdiri dari beberapa jenis :

Kertas Lakmus merah merupakan kertas lakmus yang berwarna merah. Jika dicelupkan ke dalam sampel larutan asam, tidak terjadi perubahan warna (tetap). Namun jika dicelupkan ke dalam larutan basa, seketika kertas lakmus merah akan berubah menjadi warna biru. 

Kertas Lakmus Biru merupakan kertas lakmus yang memiliki warna biru. Kertas lakmus biru jika dicelupkan ke dalam sampel basa maka tidak akan terjadi perubahan. Namun sebaliknya kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam sampel asam maka seketika juga saat dicelup lakmus biru akan menjadi merah.

Kertas Lakmus Netral adalah kertas lakmus yang berwarna putih. Kertas lakmus ini jika dicelup ke larutan asam maka akan berubah menjadi warna merah, jika dicelup ke larutan basa akan menjadi biru. Perbedaannya dengan lakmus merah dan biru adalah warna awalnya berwarna putih, dan lebih mudah lagi kita membedakan mana asam dan basa.

Fungsi dari kertas lakmus adalah untuk menentukan derajat keasaman/kebasaan dari suatu larutan (sampel). Asam/basanya suatu sampel dilihat dari perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus. Semakin tinggi jumlah ion hidrogen dalam ionisasinya dengan air, maka semakin kuat keasamannya. Biasanya untuk sampel tersebut memiliki pH yang asam atau < 7. Sedangkan untuk larutan/sampel bersifat basa memiliki pH > 7 antara 8-14. Salah satu yang dapat digunakan untuk mengetahui sifat suatu sampel adalah kertas lakmus.

Adapun perubahan tersebut yaitu : 

  1. Larutan bersifat asam

    jika lakmus merah tidak berubah warna, juga bersifat asam jika lakmus biru berubah menjadi merah.

  2. Larutan bersifat basa

    jika lakmus biru tidak berubah,juga bersifat basa jika lakmus merah berubah menjadi biru.

Untuk Informasi Pemesanan Produk bisa menghubungi kami sekarang:

www.bosspacking.com

+62821-165-5000-94 ( Call/ sms/ wa/ telegram )

READY STOCK KUALITAS TERJAMIN SIAP KIRIM KE SELURUH INDONESIA 🙂

Bila kita mengukur pH air basa dengan menggunakan kertas lakmus merah maka apa yang terjadi pada kertas lakmus tersebut?