Cara tidur yang baik buat ibu hamil

Jakarta -

Waktu tidur yang berkualitas sangat penting selama masa kehamilan ya, Bunda. Selain itu, posisi yang tepat dan nyaman juga dapat memengaruhi kehamilan nih.

Sayangnya, kebanyakan Bunda mengaku sulit tidur saat hamil karena perubahan hormon dalam tubuh. Selain timbul tanda kehamilan, Bunda juga sulit tidur karena perut yang semakin membesar.

Manfaat tidur untuk Bunda hamil

Tidur sangat penting selama masa kehamilan. Mengutip What to Expect, tidur adalah waktu ketika tubuh mengatur dan memperbaiki kondisinya sendiri.

Saat tidur, otak dan pembuluh darah akan bekerja dengan baik untuk memulihkan dirinya sendiri. Kondisi ini menjadi penting untuk menstabilkan tekanan dan aliran darah yang diperlukan untuk tumbuh kembang janin.

Selain itu, tidur juga dapat menjaga sistem kekebalan tubuh Bunda agar tetap sehat dan fit. Tidur dapat mengontrol bagaimana tubuh bereaksi terhadap insulin, yang bisa meningkatkan risiko diabetes gestasional.

Kurang tidur di malam hari bisa membuat kondisi kesehatan Bunda menurun lho. Akibatnya, konsentrasi berkurang, badan terasa pegal, mudah lelah, kehilangan mood, dan cenderung emosional.

Waktu tidur yang cukup juga dikaitkan dengan proses persalinan. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidur kurang dari enam jam semalam mungkin akan melahirkan lebih lama dan membutuhkan operasi caesar.

Posisi tidur yang baik untuk Bunda hamil

Beberapa pakar berpendapat bahwa ibu hamil perlu tidur dengan posisi khusus agar tak membahayakan kehamilannya. Namun, beberapa juga percaya bahwa posisi tidur apa pun diperbolehkan selama Bunda nyaman.

Dilansir berbagai sumber, berikut 3 posisi tidur yang baik untuk Bunda hamil:

1. Posisi miring kiri

Posisi ini sangat direkomendasikan ketika perut semakin membesar selama kehamilan, Bunda. Posisi miring kiri dapat mengoptimalkan aliran darah ke plasenta dan janin.

Bunda juga dapat tidur dengan posisi miring kiri agar bayi tidak sungsang. Tidur miring kiri dapat mengurangi kompresi vena cava inferior (IVC) yang membawa darah ke jantung Bunda dan si Kecil. Pada akhirnya, tidur dengan posisi ini dapat membuat aliran darah optimal.

Para ahli berpendapat bahwa berbaring miring dengan bantal untuk menopang perut adalah posisi tidur yang disarankan saat hamil. Saat tidur dengan posisi tidur miring kiri, Bunda harus dalam kondisi yang nyaman ya.

Saat berguling miring, pastikan kaki ditekuk dan diganjal bantal. Posisi ini akan memberikan bayi lebih banyak ruang untuk berbalik dan mencegah sendi pinggul sakit.

Untuk jenis bantal, Bunda dapat memilih bantal kehamilan bentuk 'C' untuk memberi ruang pada perut. Sebaiknya hindari penggunaan bantal yang tebal karena bisa bikin enggak nyaman saat tidur.

2. Posisi bersandar

Tidur dengan posisi bersandar dapat menjadi pilihan bila Bunda tidak nyaman tidur menyamping. Dalam posisi ini, Bunda perlu bantal sebagai penopang.

"Caranya adalah dengan meninggikan bantal, kemudian tidur dengan cara bersandar pada bantal tersebut. Jika ingin lutut terasa lebih nyaman, maka kita bisa meletakkan beberapa bantal di bawahnya," kata Tim Naviri dalam Buku Pintar Ibu Hamil.

3. Posisi tengkurap

Posisi tidur tengkurap dapat dilakukan hingga usia kehamilan 16 sampai 18 minggu. Mengutip Healthline, setelah usia kehamilan ini, Bunda sebaiknya tidak tidur dengan posisi tengkurap ya.

Di awal kehamilan, tidur tengkurap tidak perlu dikhawatirkan. Dinding rahim dan cairan ketuban dapat melindungi bayi dari tekanan meski Bunda tidur dengan posisi ini.

Bunda dapat menggunakan bantal tidur di perut saat tidur di posisi tengkurap. Paling penting adalah Bunda merasa nyaman meski harus berganti posisi.

Cara tidur yang baik buat ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil tidur/ Foto: iStock

Posisi tidur yang tidak dianjurkan selama hamil

Selama hamil, ada posisi tidur yang perlu Bunda hindari ya. Terutama saat kehamilan memasuki trimester kedua dan ketiga ketika perut sudah mulai membesar. Berikut 3 posisi yang tidak dianjurkan selama kehamilan:

1. Posisi telentang di trimester akhir

Posisi tidur telentang tidak dianjurkan bagi Bunda hamil di trimester akhir nih. Posisi ini akan menghambat aliran darah dari ibu ke janin dan menekan pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi ke bayi. Selain itu, Bunda juga bisa sulit bernapas.

Pada waktu usia kehamilan 16 minggu, Bunda tidak dianjurkan tidur telentang. Sebab, posisi ini menjadikan seluruh beban rahim menekan bagian belakang, usus, dan pembuluh darah balik (vena cava inferior).

"Selain itu, tidur dengan posisi telentang juga bisa meningkatkan risiko sakit pinggang, wasir, dan gangguan pencernaan, serta mengganggu pernapasan,"ujar Tim Naviri.

Sebuah tinjauan medis tahun 2019 yang dipublikasikan Lancet, menunjukkan bahwa tidur telentang dapat membawa risiko bagi kehamilan. Studi ini menemukan bahwa ada peningkatan risiko bayi lahir mati ketika sang ibu tidur telentang setelah usia kehamilan 28 minggu.

Meski begitu, studi ini masih memiliki banyak kekurangan. Perlu studi lanjutan untuk meneliti kemungkinan risiko bayi lahir mati dengan posisi tidur selama hamil.

2. Posisi tengkurap saat tekanan darah tinggi

Pada kasus kehamilan dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, tidur dengan posisi telentang sangat tidak dianjurkan ya, Bunda. Selain itu, posisi tengkurap juga sebaiknya tidak dilakukan.

Posisi tengkurap berpotensi menimbulkan sakit pada perut, pinggul, dan rasa pegal di punggung. Hal ini terjadi karena berat janin menekan jaringan-jaringan yang ada di dalam rahim dan berhubungan dengan paha dan punggung.

3. Posisi miring kanan saat perut mulai membesar

Posisi miring kanan boleh dilakukan saat hamil muda atau perut belum membesar. Ketika perut sudah besar, Bunda tidak disarankan tidur dengan posisi miring kanan.

Menurut dokter spesialis obgyn RSIA Bunda Jakarta, dr. Gorga I.V.W Udjung, Sp. OG, tubuh dapat menekan pembuluh darah sehingga bisa menyempit saat Bunda tidur dengan posisi ini. Jika hal tersebut terjadi, maka oksigenasi dapat berkurang.

"Selain itu, di kanan tubuh terdapat hepar atau hati yang juga bisa ditekan saat posisi tidur miring kanan. Semakin besar kehamilan, tekanan yang dirasakan ketika tidur miring kanan dapat berbahaya dan menyebabkan Bunda merasa enggak nyaman," kata Gorga kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

(ank/som)

Bolehkah ibu hamil tidur miring ke sebelah kanan?

Tidur Miring ke Kanan Ibu perlu tahu bahwa posisi tidur ini akan membuat seluruh berat badan ibu dan janin berpindah ke tubuh bagian kanan, sehingga bisa memberi tekanan besar pada organ hati ibu hamil. Tidur miring ke kanan bisa menyebabkan asupan nutrisi untuk janin jadi berkurang.

Bagaimana cara tidur yang nyaman untuk ibu hamil?

Posisi tidur yang disarankan untuk ibu hamil adalah miring ke kiri. Posisi ini disarankan karena dapat meningkatkan aliran darah ke plasenta, sehingga janin akan memperoleh aliran darah dengan optimal. Selain itu, posisi ini dapat mencegah rahim menekan organ hati yang terletak di bagian kanan perut.

Kapan waktu tidur yang baik untuk ibu hamil?

Namun, durasi tidur yang dianjurkan bagi ibu hamil berkisar antara 7 hingga 9 jam setiap hari. Jika kurang dari itu, maka tanda-tanda ibu hamil kurang tidur. Sebaliknya, jika ibu hamil tidur selama 9 hingga 10 jam, itu menjadi tanda kelebihan jam tidur.

Apakah ibu hamil boleh menekuk kaki saat tidur?

Di bawah ini adalah beberapa tips agar tidur yang aman dan nyaman selama kehamilan: 1. Menekuk kaki dan lutut dengan bantal di antara kedua kaki. Selain itu bisa juga meletakkan bantal lain di belakang punggung untuk memberikan lebih banyak penyangga perut dan punggung.