Berikut ini yang merupakan ciri dari senyawa organik adalah

Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang di dalamnya terkandung molekul-molekul dari karbon, kecuali karbida dan karbonat. Ilmu yang mempelajari mengenai senyawaan organik disebut dengan kimia organik.

Bila ditilik secara bahasa, senyawa bermakna zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi dua unsur atau lebih. Adapun organik seperti dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna, segala sesuatu yang berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup, seperti hewan atau tumbuhan, serta minyak bumi dan batu bara. Organik juga memiliki makna sebagai bentuk dari proses kimia berhubungan dengan organisme hidup.

Beberapa contoh dari senyawa organik, seperti senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya, hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cincin benzena, senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom non-karbon dalam struktur cincinnya, dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.

Dilansir dari Modul Pembelajaran Jarak Jauh yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, senyawa mempunyai beberapa unsur saling bergabung secara kimiawi, sehingga lambangnya terdiri dari beberapa unsur.

Penelitian mengenai proses penemuan unsur-unsur penyusun suatu senyawa biasa disebut dengan analisis kualitatif. Sementara itu, analisis untuk menemukan perbandingan setiap jumlah unsur dalam senyawa disebut analisis kuantitatif. Bila dilihat secara umum, senyawa mempunyai ciri-ciri utama, diantaranya:

- Terbentuk dari dua unsur atau lebih yang disusun secara reaksi kimia biasa. - Memiliki perbandingan komposisi tetap - Kehilangan sifat zat asalnya

- Dapat dilakukan penguraian secara kimia, namun tidak secara fisika

Advertising

Advertising

Masing-masing senyawa memiliki sifat-sifat berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Sifat tersebut hanya bisa diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui suatu reaksi kimia.

Dalam masa kondisi yang sama, senyawa dapat memiliki wujud berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Bila dijelaskan dengan singkat, senyawa mempunyai 5  sifat yang dapat dibedakan antara satu senyawa dengan senyawa lainnya, sebagai berikut:

- Senyawa bisa terbentuk melalui proses reaksi kimia - Komponen penyusun yang ada pada senyawa memiliki suatu perbandingan tertentu yang sifatnya tetap - Senyawa tidak dapat dipisahkan dengan komponen penyusunnya kembali, dengan ataupun melalui reaksi fisika- Senyawa dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal

- Senyawa memiliki sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya

Baca Juga

Macam-macam senyawa dan contohnya, secara umum dibagi menjadi dua jenis, yakni senyawa organik dan senyawa anorganik. Berikut penjelasan mengenai kedua senyawa tersebut:

1. Senyawa Organik

Dilansir dari buku Kimia Organik yang terbit pada 2021, senyawa organik didefinisikan sebagai senyawa yang dibangun oleh unsur karbon (C) sebagai kerangka utamanya, yang mengikat unsur non-logam yang lain (hidrogen, oksigen, nitrogen). Senyawa-senyawa ini umumnya berasal dari makhluk hidup atau yang terbentuk oleh makhluk hidup (organisme).

Dalam kehidupan sehari-hari, contoh senyawa ini cukup mudah dijumpai, misalnya ureum atau urea yang terdapat pada air seni (urin). Selain itu, ada pula sakarosa (gula pasir) yang banyak terdapat di dalam tebu, serta alkohol yang merupakan hasil fermentasi dari larutan gula. Definisi lain senyawa organik adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen beserta elemen lainnya (misalnya nitrogen dan oksigen). Dengan demikian, CO, CO2, dan O2 bukan senyawa organik karena tidak mengandung atom hidrogen.

Berikut adalah beberapa golongan dari senyawa organik:

  • Senyawa Siklik: Senyawa yang mempunyai rantai karbon tertutup
  • Senyawa Alifatik: Senyawa yang mempunyai rantai karbon terbuka
  • Senyawa Homosiklik: Senyawa siklik yang atom lingkarnya hanya tersusun oleh atom karbon
  • Senyawa Heterosiklik: Senyawa siklik yang atom lingkarnya selain tersusun oleh atom C (karbon) juga tersusun oleh atom lain, misalnya: O, N, dan S

Baca Juga

Berkebalikan dengan organik, senyawa anorganik merupakan senyawa-senyawa yang tidak disusun dari atom karbon. Umumnya, senyawa ini ditemukan di alam, dengan beberapa contoh senyawa ini, misalnya garam dapur (natrium klorida) dengan lambang NaCl, alumunium hidroksida atau Al(OH)3 yang dijumpai pada obat maag. Selain itu, ada juga gas yang terlibat dalam proses respirasi, yakni gas oksigen dengan lambang O2 dan gas karbondioksida dengan lambang CO2. Selain itu, asam juga merupakan salah satu senyawa anorganik.

Beberapa yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seperti asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), dan lain sebagainya. Senyawa anorganik juga dapat berupa senyawa yang disusun oleh atom utama logam. Untuk klasifikasi ini, biasanya senyawa terbentuk oleh benda mati, contohnya dalam kehidupan sehari-hari antara lain tanah, batu-batuan, air laut, dan lain sebagainya.

Demikian penjelasan mengenai senyawa organik dan sedikit tambahan mengenai penjelasan inti dari senyawa anorganik. 

Apa Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik ? – Dalam kehidupan sehari-hari Anda pasti sudah tidak asing dengan istilah-istilah kimia, salah satunya adalah istilah senyawa. Ya, senyawa adalah zat kimia murni yang tersusun oleh lebih dari dua unsur, yang nantinya masih bisa dipecah menjadi beberapa unsur pembentuknya melalui proses reaksi kimia. Jadi sebenarnya kuncinya disini adalah senyawa terbentuk dari beberapa unsur, dan senyawa memiliki karakteristik sifat-sifat tertentu, dimana sifat tersebut berbeda dengan sifat awal unsur-unsur pembentuknya.

Di dalam tata nama senyawa kimia, senyawa kemudian masih dibagi lagi ke dalam dua jenis yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Apa itu senyawa organik dan anorganik, dan apa saja perbedaan utama kedua jenis senyawa tersebut? Yuk, disimak penjelasannya.


Pengertian Senyawa Organik dan Anorganik

Definisi Senyawa Organik : Senyawa organik adalah senyawa molekuler dimana molekul utamanya mengandung karbon (kecuali karbonat dan karbida). Contoh senyawa organik yang paling mudah kita kenal diantaranya adalah:
  • Monosakarida, disakarida, polisakarida (karbohidrat dalam bentuk gula)
  • Asam amino (Protein)
  • Gliseril tristearat (lemak)
  • CH₄ (Metana)
  • C₂H₅OH (Etanol)

Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada pembahasan: contoh senyawa organik.

Definisi Senyawa Anorganik :


Senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak mempunyai ikatan karbon – hidrogen (C – H) atau dengan kata lain semua senyawa diluar senyawa organik. Kebanyakan senyawa anorganik dihasilkan oleh proses alam contohnya seperti air dan mineral. Silahkan lihat pembahasan lengkapnya disini mengenai contoh senyawa anorganik. Lalu apa sih perbedaan senyawa organik dan anorganik ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa senyawa dibagi ke dalam dua jenis berdasarkan asal pembentukannya. Yang pertama adalah senyawa organik yang terbentuk dari molekul utama mengandung karbon (biasanya ada dalam tubuh makhluk hidup).

Sedangkan senyawa anorganik adalah senyawa yang umumnya dihasilkan oleh reaksi antar komponen abiotik (benda mati) yang dibantu oleh proses alam. Lihat disini mengenai contoh komponen abiotik.

Perlu diketahui bahwa saat ini senyawa organik jumlahnya jauh lebih besar (banyak) dibandingkan dengan senyawa anorganik. Salah satu latar belakang dibedakannya senyawa menjadi organik dan anorganik adalah agar ada batasan jelas klasifikasi jenis senyawa, karena bukan hal yang tidak mungkin dikemudian hari akan muncul senyawa-senyawa baru lainnya. Untuk lebih mengetahui lebih lengkap tentang perbedaan kedua senyawa ini, berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan senyawa organik dan anorganik.

1. Asal Terbentuknya Senyawa Organik dan Anorganik

Perbedaan pertama yang membedakan antara senyawa organik dan anorganik adalah asal terbentuknya senyawa tersebut. Pada umumnya (walaupun tidak semuanya), senyawa organik terbentuk atau berasal dari reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup, misalnya pembentukan lemak, protein, karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan ataupun proses fotosintesis pada tumbuhan.

Sedangkan senyawa anorganik pada umumnya terbentuk dari alam atau bermula dari proses reaksi kimia antar komponen abiotik. Sebagai contoh air dan mineral, yang mana air adalah senyawa anorganik dengan rumus molekul H2O apabila di alam bereaksi dengan unsur ataupun senyawa lain maka bisa membentuk mineral.

2. Titik Didih dan Titik Senyawa Organik dan Anorganik

Selanjutnya, yang membedakan antara senyawa organik dan anorganik adalah titik didih dan titik lelehnya. Senyawa anorganik memiliki titik didih dan titik leleh yang relatif lebih tinggi dibandingkan senyawa organik.

3. Sifat Senyawa Organik dan Anorganik

Terakhir perbedaan antara senyawa organik dan anorganik adalah dari sifat kedua senyawa tersebut. Sifat senyawa organik yaitu mudah larut dalam pelarut organik (selain air), akan tetapi tidak larut jika pelarutnya adalah air. Sedangkan sifat senyawa anorganik adalah kebalikannya yaitu umumnya tidak larut dalam pelarut organik, tetapi mudah larut dalam air. Selain itu dari aspek reaksi dengan oksigen, senyawa organik memiliki sifat yang cenderung mudah terbakar karena unsur pembentuknya yang kebanyakan berupa karbon. Sedangkan senyawa anorganik relatif tidak mudah terbakar karena hanya sedikit bahkan tidak mengandung unsur karbon. Jika hal diatas dirangkum, dapat terlihat bahwa sebenarnya point utama perbedaan antara kedua jenis senyawa ini berada pada perbedaan sifat-sifatnya. Untuk lebih memudahkan, perbedaan antara senyawa organik dan senyawa organik ini bisa dikelompokkan seperti dalam tabel berikut ini: Karakteristik Senyawa Organik Karakteristik Senyawa Anorganik
Umumnya berasal dari reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup Umumnya berasal dari reaksi antar komponen abiotik yang dibantu oleh proses alam
Titik didih dan titik leleh senyawa organik adalah rendah Titik didih dan titik leleh senyawa anorganik adalah tinggi
Unsur utama senyawa organik adalah unsur karbon Tidak semua senyawa anorganik memiliki unsur karbon di dalamnya
Senyawa organik larut dalam pelarut organik Senyawa anorganik tidak larut dalam pelarut organik
Senyawa organik tidak larut dalam air Senyawa anorganik larut dalam air
Senyawa organik relatif lebih mudah terbakar Senyawa anorganik memiliki sifat yang tidak mudah terbakar
Jenis ikatan kimianya adalah ikatan kovalen Jenis ikatan kimianya adalah ikatan ionik
Tidak menghantarkan arus listrik Bisa menghantarkan arus listrik
Senyawa organik mudah menguap Senyawa anorganik sulit untuk untuk menguap
Nah, tabel diatas sudah sangat menjelaskan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik. Dari sini juga dapat terlihat bahwa kenyataannya Bumi kita ini tersusun bukan hanya dari unsur saja, tetapi akan selalu dinamis membentuk senyawa yang terdiri atas beberapa unsur yang saling berikatan dan menghasilkan sifat yang berbeda dari unsur utamanya.

Semoga dengan penjelasan diatas Anda akan semakin memahami perbedaan antara senyawa organik dan anorganik, serta dapat menghubungkannya dengan dinamika proses alam yang ada di Bumi kita ini.

Pertanyaan yang terjawab oleh postingan ini adalah : perbedaan senyawa organik dan anorganik, sebutkan sifat senyawa organik, jelaskan karakteristik senyawa organik, tuliskan sifat senyawa anorganik, sebutkan ciri-ciri senyawa organik, jelaskan perbedaan senyawa organik dan anorganik, tuliskan perbedaan senyawa anorganik dan organik, senyawa organik jika dibandingkan dengan senyawa anorganik adalah bagaimana, sebutkan perbedaan senyawa organik dan anorganik, sifat-sifat senyawa organik adalah apa saja, jelaskan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik, sifat senyawa anorganik, ciri senyawa anorganik.
Update: Agustus 2021.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA