Berapa kali sehari minum vitamin d

Indikasi pemberian vitamin D3 adalah untuk penanganan defisiensi vitamin D. Suplementasi vitamin D juga telah ditemukan bermanfaat dalam kasus COVID-19.[1,2,5]

Indikasi

Vitamin D3 digunakan dalam penanganan defisiensi vitamin D akibat berbagai kondisi medis, seperti rakitis, hipofosfatemia, osteomalasia, hipoparatiroid, dan penyakit ginjal kronis. Vitamin D juga dilaporkan bermanfaat memelihara kesehatan tulang, sehingga dapat mencegah dan menangani osteoporosis. Selain itu, terdapat pula studi yang menunjukkan manfaat vitamin D dalam pencegahan dan penanganan COVID-19, serta pencegahan infeksi pernapasan secara umum.[3-5,17]

Beberapa studi juga menduga bahwa vitamin D dapat mencegah penyakit kardiovaskular, tetapi hal ini masih perlu dipelajari lebih lanjut.

Suplementasi Vitamin D

Berikut adalah dosis vitamin D jika diberikan sebagai suplementasi vitamin D untuk menghindari defisiensi vitamin D:

  • Usia 1–70 tahun: 600 IU per hari
  • Usia 0–12 bulan: 400 IU per hari

Defisiensi vitamin D, atau kadar 25(OH)D serum di bawah 30 ng/mL, dapat terjadi pada mereka yang jarang terpapar sinar matahari atau mengonsumsi diet rendah vitamin D. Defisiensi nutrisi vitamin D paling baik diatasi dengan vitamin D2 atau vitamin D3. Pada keadaan ini, dapat diberikan 1 tablet vitamin D3 1000 IU, sekali sehari. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan kadar vitamin D serum dan tidak melebihi 5000 IU/hari.[2,9,18]

Penanganan dan Pencegahan Osteoporosis

Vitamin D untuk menangani dan mencegah osteoporosis diberikan pada pasien berusia di atas 50 tahun. Dosis yang diberikan adalah 800–1.000 IU per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan suplemen kalsium.[2,9,17]

Penanganan Rakitis

Pada rakitis, dosis vitamin D3 diberikan berdasarkan kelompok usia:

  • Bayi: 2000 IU setiap hari selama 3 bulan
  • Anak-anak: 3000 hingga 6000 IU setiap hari selama 3 bulan
  • Remaja: 6000 IU setiap hari

Dosis pemeliharaan yang dapat diberikan adalah 400 hingga 600 IU setiap hari.[17]

Penanganan Hipofosfatemia

Berikut adalah dosis vitamin D untuk menangani hipofosfatemia

  • Dewasa:000–60.000 IU per hari, dikombinasikan dengan suplemen fosfat.
  • Anak-anak: 40.000–80.000 IU per hari, dikombinasikan dengan suplemen fosfat.[2,9]

Hipoparatiroid

Dosis vitamin D pada kasus hipoparatiroid adalah 50.000–200.000 IU per hari. Pada keadaan ini diperlukan vitamin D dosis besar. Selain itu, dapat juga digunakan dihidrotakisterol yang awitan kerjanya lebih cepat dan masa kerjanya lebih singkat. Untuk mencegah hiperkalsemia, maka kadar kalsium darah harus sering diperiksa.[2,9,17]

COVID-19

Dalam pencegahan dan penanganan COVID-19, vitamin D3 dapat diberikan dalam dosis 400-800 IU per hari.[5,19,20]

Penyesuaian Dosis Pada Gangguan Ginjal

Pemberian vitamin D dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan ginjal berat dan gagal ginjal. Pada penderita gangguan ginjal berat yang harus mendapat terapi vitamin D, dapat diberikan derivat hidroksilasi dari vitamin D, seperti alfakalsidol dan kalsitriol.[2,7,9]

Di saat pandemi COVID-19 seperti ini, asupan suplemen perlu ditingkatkan dalam menjaga imunitas tubuh. Tak hanya minum vitamin C, bahkan kita juga perlu tahu dosis vitamin D3 yang tepat.

Vitamin D dikenal sebagai 'vitamin matahari'. Hal ini karena bisa kita dapatkan dari sinar matahari langsung.

Mengutip Clinical Medicine, kadar vitamin D yang rendah juga berhubungan dengan peningkatan sitokin inflamasi. Artinya, jika tubuh kekurangan vitamin D, akan berpotensi mengalami gejala yang lebih berat jika terinfeksi COVID-19.

Oleh karena itu, tak jarang 'seruan' dan ajakan berjemur di bawah matahari menjadi rutinitas baru saat ini.

Selain dari sinar matahari, kita juga bisa mendapatkan vitamin D dari suplemen kesehatan, Moms.

Lantas berapa dosis vitamin D3 per harinya untuk dikonsumsi? Yuk cari tahu!

Vitamin D adalah senyawa yang larut dalam lemak, yang meliputi vitamin A, D, E dan K. Vitamin ini diserap dengan baik dengan lemak dan disimpan di hati dan jaringan lemak.

Menurut Mayo Clinic, vitamin D juga mengatur banyak fungsi seluler lainnya dalam tubuh.

Sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan neuroprotektifnya mendukung kekebalan tubuh, fungsi otot, dan aktivitas sel otak.

Selain suplemen kesehatan dan sinar matahari langsung, senyawa ini juga bisa diperoleh dari sejumlah jenis makanan.

Ada dua bentuk utama vitamin D dalam kandungan makanan, antara lain:

  • Vitamin D2 (ergocalciferol): Ditemukan dalam makanan nabati seperti jamur.
  • Vitamin D3 (cholecalciferol): Ditemukan dalam makanan hewani seperti salmon, cod dan kuning telur.

Namun, sinar matahari adalah sumber alami vitamin D3 terbaik. Sinar UV dari sinar matahari mengubah kolesterol di kulit menjadi vitamin D3.

Baca Juga: 10 Vitamin Agar Cepat Hamil Setelah Haid, Bisa Dicoba!

Perlu diingat, untuk hasil yang optimal, ini juga perlu diimbangi dengan suplemen kesehatan vitamin D3. Berikut dosis vitamin D3 per harinya yang dinjurkan para ahli:

1. Dosis untuk Lansia

Berapa kali sehari minum vitamin d

Foto: dosis-vitamin-d3-orang-dewasa.jpg (unlockfood.ca)

Foto: Orami Photo Stocks

Sebenarnya dosis vitamin D3 per hari untuk setiap kalangan usia tak jauh berbeda. Ini pun tak bisa 'dipukul' rata karena tergantung pada kebutuhan setiap individu.

Jika mengutip dari studi dalam National Center for Biotechnology and Information, orang dewasa yang berusia lebih dari 70 tahun dianjurkan untuk mengkonsumsi 800 IU vitamin D setiap hari. Namun dosis ini tak selalu menjadi acuan.

Untuk kebanyakan lansia dengan beberapa kondisi diperlukan suplemen vitamin D 1000 IU per harinya.

The American Geriatrics Society (AGS) merekomendasikan para dokter untuk lansia mengonsumsi vitamin D 1000 IU per hari untuk membantu mencegah patah tulang.

Nah, manfaat vitamin D sendiri untuk dewasa tua atau lansia adalah dapat meningkatkan kekuatan tulang mereka dan mengurangi risiko jatuh.

Ini juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot, lho.

2. Dosis untuk Orang Dewasa

Berapa kali sehari minum vitamin d

Foto: dosis-vitamin-d3-agar-cepat-hamil-setelah-haid.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Untuk orang dewasa, tentu dosis vitamin D3 beraneka ragam sesuai kebutuhan.

National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan asupan harian rata-rata 400-800 IU, atau 10-20 mikrogram. Ini berlaku bagi orang dewasa berumur sekitar 19 - 70 tahun.

Namun, beberapa penelitian menemukan bahwa asupan harian dosis vitamin D3 harus lebih tinggi jika jarang terpapar sinar matahari atau memiliki warna kulit lebih gelap.

Satu studi yang melibatkan orang dewasa yang sehat menunjukkan bahwa asupan harian vitamin D3 1.120-1.680 IU diperlukan untuk mempertahankan kadar darah yang cukup.

Dalam studi yang sama, individu yang kekurangan vitamin D membutuhkan 5.000 IU untuk mencapai kadar darah di atas 30 ng/ml.

Bahkan dosis juga akan berbeda bagi seseorang yang memasuki pascamenoupause ataupun riwayat obesitas.

Sehingga setiap kasus dosisnya akan berbeda tergantung pada anjuran dokter ya, Moms.

Baca Juga: Simak Sumber Makanan Mengandung Zat Besi, Cegah Anemia!

3. Dosis untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Berapa kali sehari minum vitamin d

Foto: dosis-vitamin-d3-untuk-ibu-hamil.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Kebutuhan suplemen ibu hamil akan meningkat dalam menjaga kesehatan janin dan juga dirinya. Selain pentingnya asam folat untuk kehamilan, vitamin D3 juga tak kalah penting, Moms.

Lantas berapa dosis vitamin D3 yang tepat untuk ibu hamil?

Mengutip studi dalam American Preganancy Association, menemukan wanita yang mengonsumsi 4.000 IU vitamin D setiap hari memiliki manfaat besar dalam mencegah persalinan prematur atau komplikasi.

Studi tersebut mengkonfirmasi vitamin D pada tingkat ini tidak hanya aman untuk ibu hamil, tetapi juga untuk bayi.

Meski begitu, umumnya ibu hamil dan menyusui 600 IU vitamin D per hari juga dirasa cukup.

Sehingga ini salah satu suplemen yang dianjurkan untuk semua ibu hamil.

Rata-rata vitamin prenatal hanya mengandung 400 IU vitamin D, sehingga suplemen tambahan harus dikonsumsi per harinya, Moms.

Beberapa makanan yang bisa dikonsumsi untuk ibu hamil yang kaya akan vitamin D adalah susu, kuning telur, salmon, dan minyak ikan cod.

4. Dosis untuk Anak-anak

Berapa kali sehari minum vitamin d

Foto: Dosis Vitamin D3 pada Anak -3.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Pada Oktober 2014, American Academy of Pediatrics (AAP) mengajurkan dengan meningkatkan jumlah vitamin D yang direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja.

Kekurangan vitamin D juga meningkatkan risiko patah tulang yang lebih besar pada anak, remaja, dan orang dewasa.

Peningkatan jumlah vitamin D yang dibutuhkan anak-anak setiap hari menunjukkan manfaat kesehatan dalam jangka panjang.

Mengutip Kids Health, dosis vitamin D3 yang dianjurkan untuk Si Kecil berdasarkan usia antara lain:

  • Anak usia <1 tahun: Anak di bawah 1 tahun membutuhkan 400 IU vitamin D sehari. Susu formula bayi umumnya memiliki 400 IU per liter, sehingga bayi yang minum setidaknya 900 ml susu formula setiap hari mendapatkan cukup asupan.
  • Anak usia 1-13 tahun: Anak-anak di atas 1 tahun membutuhkan 600-1.000 IU vitamin D per hari.
  • Anak usia 14-18 tahun: Anak-anak yang berusia di atas 14 tahun memerlukan setidaknya 600 IU vitamin D (15 mcg).

Beberapa anak mungkin membutuhkan lebih banyak vitamin D, untuk beberapa kondisi seperti:

  • Memiliki masalah medis tertentu (misalnya, obesitas, penyakit celiac, cystic fibrosis, patah tulang, atau nyeri tulang)
  • Sedang penyembuhan dari operasi tulang (seperti setelah operasi fusi untuk skoliosis)
  • Sedang minum obat (seperti obat anti-kejang)

Baca Juga: 13 Manfaat Vitamin B12 untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Meredakan Gejala COVID-19!

Bahaya Dosis Vitamin D Berlebihan

Berapa kali sehari minum vitamin d

Foto: 3 Dosis Vitamin D yang Paling Utama, Murah dan Mudah Didapatkan!

Foto: Orami Photo Stocks

Setelah mengetahui dosis vitamin D3 yang tepat dikonsumsi per harinya, sebaiknya diikuti ya Moms.

Karena jika melewati dosis yang dianjurkan dari dokter, kemungkinan akan mengalami toksisitas ataupun keracunan. Meskipun ini sangat jarang terjadi.

Meskipun 4.000 IU (250 mcg) ditetapkan sebagai jumlah maksimum dosis vitamin D yang dapat dikonsumsi dengan aman, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi hingga 10.000 IU (250 mcg) setiap hari tidak akan menyebabkan efek samping.

Namun, mengonsumsi lebih dari 4.000 IU mungkin tidak memberikan manfaat tambahan.

Lantas bagaimana jika kita mendapat asupan dari sinar matahari terlalu lama? Tenang Moms!

Mengutip National Library of Medicine, tidak mungkin tubuh terjadi overdosis vitamin D dari sinar matahari. Sehingga ini cara paling aman dalam mendapatkan kebutuhan vitamin D.

Baca Juga: 5+ Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin C, Bukan Hanya Lemas dan Lesu!

Mulai saat ini sudah lebih paham ya Moms mengenai dosis vitamin D3 per harinya. Jika memiliki riwayat penyakti tertentu, lebih baik konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat, ya!

Berapa dosis vitamin D yang dianjurkan dikonsumsi setiap hari?

Dewasa: 0,25–1,5 mcg (10.000–60.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan suplemen fosfat. Anak-anak: 1–2 mcg (40.000–80.000 IU) per hari.

Apakah vitamin D3 boleh dikonsumsi setiap hari?

Batas aman konsumsi vitamin D per hari tak boleh melebihi 4.000 IU. Konsumsi vitamin D3 berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan.

Kapan waktu tepat minum vitamin D?

Pada dasarnya, tidak terdapat anjuran spesifik kapan vitamin D ini harus diminum (pagi atau malam hari), sehingga sah-sah saja untuk Anda mengonsumsinya di malam hari.

Apakah vitamin D diminum setiap hari?

Ya, vitamin D itu baik juga untuk menjaga fungsi saraf dan otot, kardiovaskular, pernapasan, dan sistem imun tubuh. Makanya vitamin D penting untuk tercukupi setiap harinya.