Bagian nefron ginjal apakah yang berperan pada tahap augmentasi


MANUSIA saban harinya wajib melakukan ekskresi atau pembuangan zat-zat sisa metabolisme. Salah satunya yaitu buang air kecil alias kencing dengan mengeluarkan urine.

Urine adalah hasil sisa metabolisme yang melalui proses sekresi dari ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih. Urine biasanya mengandung zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh, sehingga perlu dikeluarkan karena dapat meracuni tubuh.

Lalu bagaimana proses pembentukan urine? Proses pembentukan urine di dalam tubuh adalah salah satu cara alami tubuh untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dan racun tubuh serta kelebihan kadar air untuk memelihara kesehatan. Proses pembentukan urine ini melibatkan beberapa organ terutama organ seperti ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih.

Zat-zat sisa atau produk sampingan dari metabolisme butuh dikeluarkan oleh tubuh melalui pengeluaran urine dan tinja. Semakin banyak cairan yang dikonsumsi, maka semakin banyak urine yang akan dihasilkan oleh tubuh.

Proses pembentukan urin  terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali) dan augmentasi (pengeluaran zat).

1.Filtrasi
Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal. Setiap ginjal mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine.

Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan agar tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah.

Proses penyaringan darah pun dimulai di ginjal. Darah yang mengandung zat sisa metabolisme akan disaring karena dapat menjadi racun untuk tubuh.

Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea, dan limbah lainnya agar dapat melewati kapsul Bowman.

Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer. Urine primer termasuk urea di dalamnya merupakan hasil dari amonia yang sudah terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus.

Baca Juga: Pascaoperasi Tumor, Pele Mengaku Merasa Lebih Baik

2. Reabsorpsi Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi, yakni penyaringan ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian besar akan diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Penyerapan cairan tersebut dilakukan di tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan tubulus pengumpul.

Air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area yang terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini adalah urine sekunder.

Pada umumnya, semua glukosa akan diserap kembali. Namun, hal ini tidak berlaku pada penyandang diabetes karena glukosa berlebih akan tetap dalam filtrat.
Setelah proses reabsorpsi berlangsung terbentuklah urin sekunder. Jika zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh diserap kembali, dibawa kemana ya zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh? Nah, zat-zat ini akan disekresikan pada tahap augmentasi.

3. Augmentasi
Augmentasi merupakan tahap terakhir dari proses pembentukan urin pada tubuh manusia. Jadi, seperti yang disebutkan di atas, zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan disekresikan, di sinilah tempatnya.

Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus (pengumpul) sebagai tempat penyimpanan urin untuk sementara. Di tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl dan urea sehingga terbentuk urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh. (OL-13)

Baca Juga: Apa sih Bedanya Nabi dan Rasul dalam Islam? Tugasnya Beda? Ini Penjelasannya

Nefron adalah bagian ginjal yang berperan penting dalam proses penyaringan darah dan memprosesnya sehingga terbentuk urine. Bagian-bagian nefron ginjal dapat dibedakan dalam dua komponen besar yaitu komponen vaskuler (pembuluh) dan komponen tubuler (tabung).

Bagian-bagian nefron ginjal yang termasmuk komponen vaskuler meliputi arteriola aferen, arteriola eferen, glomerulus, dan kapiler pertubuler. Sementara komponen tubuler pada bagian-bagian nefron ginjal terdiri dari kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan tubulus kontortus distal, dan duktus/tubulus kolektivus.

Nefron merupakan unit fungsional terkecil dari ginjal berupa saluran yang berada pada bagian ginjal yang disebut korteks (kulit ginjal) dan medula (sumsum ginjal). Ginjal manusia memiliki sekitar 1 juta nefron yang menjalankan fungsinya secara bersamaan. Artinya, proses pembentukan urine tidak hanya terjadi di satu tempat, namun terjadi di setiap nefron yang terdapat pada ginjal.

Sebuah nefron ginjal digambarkan sebagai saluran tubuler dan pembuluh seperti pada ilustrasi gambar berikut.

Bagian nefron ginjal apakah yang berperan pada tahap augmentasi

Ginjal tidak dapat membentuk nefron baru, jika terjadi kerusakan nefron karena trauma ginjal atau penyakit ginjal akan menyebabkan jumlah nefron akan berkurang secara bertahap. Sehingga, penting untuk kita agar selalu menjaga kondisi ginjal agar tetap bekerja dengan normal.

Apa saja proses yang terjadi di setiap bagian-bagian nefron ginjal? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Table of Contents

Baca Juga: 3 Bagian pada Struktur Ginjal (Korteks, Medula, dan Pelvis)

Gambar Bagian-Bagian Nefron dan Keterangannya

Ginjal mendapatkan aliran darah dari aorta abdominalis yang bercabang menjadi arteri renalis. Kemudian, darah yang masuk ke ginjal akan mengalami proses pemisahan zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh dan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh (termasuk zat-zat beracun). Pemisahan zat-zat yang terjadi pada bagian-bagian nefron ginjal merupakan proses pembentukan urine.

Ada tiga tahapan yang terjadi pada proses pembentukan urine yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi. Gambaran nefron ginjal dan proses pembentukan urine yang terjadi sesuai dengan keterangan berikut.

Bagian nefron ginjal apakah yang berperan pada tahap augmentasi

Urutan perjalanan darah dalam ginjal:
Arteri renalis → Arteriole aferen → Glomerulus → Arteriole eferen → Kapiler juksta glomerular → Peritubular → Vena renalis

Baca Juga: 3 Bagian pada Struktur Ginjal (Korteks, Medula, dan Pelvis)

Komponen Vaskuler (Pembuluh) pada Bagian-Bagian Nefron

Bagian-bagian nerfron ginjal yang termasuk komponen vaskuler meliputi arteriole afferen, glomerulus, arteriola efferen, dan kapiler pertubiler. Arteriola aferen membawa darah memasuk ke bagian-bagian nefron ginjal melalui glomerulus. Plasma darah yang berada di glomerulus akan disaring yang dikenal dengan proses filtrasi. Sementara darah dari glomerulus dialirkan oleh pembeluh darah yang disebut arteriola efferen.

1) Glomerulus

Glomerulus merupakan kumpulan pembuluh darah halus yang berasal dari nadi ginjal yang berbentuk jalinan kapiler arterial. Fungsi glomerulus adalah sebagai tempat filtrasi, yaitu penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea. Produk yang dihasilkan dari proses filtrasi di glomerulus adalah urin primer.

2) Arteriole Afferen

Letak arteriole aferen berada dekat dengan badan malphigi yang terhubung ke glomerulus dari arteri renalis. Pada arteriole aferen terdapat sel-sel juksta glomeruler yang merupakan modifikasi otot polos.

Apparatus juksta glomerular pada bagian sel-sel juksta glomelurus mempunyai kemampuan untuk menghasilkan enzim renin. Apparatus juksta glomerulus mempunyai peranan homeostatic yaitu kemampuan mengawasi keseimbangan ion natrium.

3) Arteriole Efferen

Arteriole efferen merupakan ujung lain dari glomerulus. Darah yang telah disaring dari glomerulus kemudian menuju arteriol efferen. Diameter arteriol efferen lebih kecil dari arteriol afferen, hal tersebut dapat meningkatkan tekanan hidrostatik di glomerulus.

4) Kapiler Pertibular

Kapiler peritubular berperan untuk menyerap kembali zat yang berguna seperti glukosa dan asam amino dan mengeluarkan ion mineral tertentu dan kelebihan air ke tubulus. Pertukaran melalui kapiler peritubular terjadi karena gradien kimia osmosis dan tekanan hidrostatik.

Pergerakan air ke kapiler peritubular disebabkan oleh hilangnya air dari glomerulus selama filtrasi yang meningkatkan tekanan osmotik koloid darah. Osmolaritas darah yang lebih tinggi dalam kapiler peritubular menciptakan tekanan osmotik yang menyebabkan pengambilan air.

Baca Juga: 3 Tahapan pada Proses Pembentukan Urine [Filtrasi, Reabsorbsi, dan Augmentasi]

Komponen Tubuler pada Bagian-Bagian Nefron

Komponen tubuler meliputi bagian-bagian nefron yang disebut kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan tubulus kontortus distal, dan duktus/tubulus kolektivus

Filtrat glomereulus dari glomerulus akan dikumbulkan pada Kapsula Bowman. Berikutnya, filtrat glomerulus kemudian masuk tahapan berikutnya yaitu reabsorbsi. Pada proses reabsorbsi terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh dan menghasilkan urine primer.

Selanjutnya urin primer masuk dalam lengkung henle yang berperan dalam mengatur tingkat osmotik darah.

Seletah dari lengkung henle, urin primer masuk ke tubulus kontortus proksimal dan mengalami proses augmentasi yang menghasilkan urine sesungguhnya. Urin yang dihasilkan pada bagain-bagian nefron akan dikumpulkan dalam tubulus kolektivus dan diteruskan ke bagian pelvis ginjal.

Dari bagian pelvis, urine akan keluar dari buah ginjal melalui ureter untuk ditampug dalam kandung kemih dan keluar tubuh melalui uretra.

1) Kapsula Bowman

Peran dari kapsula Bowman adalah menyimpan sementara urin primer dari proses filtrasi yang terjadi di glomerulus. Merupakan kantong/kapsul yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.

2) Tubulus Kontortus Proksimal

Letak tubulus proksimal berada di dekat dekat kapsul Bowman. Pada tubulus kontortus proksimal terjadi proses reabsorbsi yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah untuk menghasilkan urin sekunder dengan kadar urea tinggi.

3) Lengkung Henle

Antara tubulus proksimal dan tubulus kontortus distal dihubungkan oleh sebuah saluran setengah lingkaran. Saluran setengah lingkaran yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal disebut sebagai lengkung henle

Lengkung henle mempunyai peran untuk menjaga urine tidak kembali ke tubulus kontortus proksimal. Selain itu lengkung henle juga berperan dalam mengatur tekanan osmsotik darah dan konsentrasi larutan pada urine yang dihasilkan.

4) Tubulus Kontortus Distal

Tubulus distal adalah tubulus yang jauh dari badan malpighi. Pada tubulus kontortus distal terjadi proses augmentasi yang merupakan kelanjutan dari proses reabsorbsi pada tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder dengan menghasilkan urin sesungguhnya.

5) Tubulus Kolektivus

Dari tubulus distal, produk urine sesungguhnya akan mengalir melalui sistem pengumpul yang terdiri dari tubulus kolektivus. Tubulus kolektivus bermula di korteks dan berakhir di medula. Dinding tubulus kolektivus tidak permeabel terhadap air, namun permeabel terhadap ADH (Antidiuretik Hormone).

Kadar ADH menentukan apakah urine yang keluar akan terkonsentrasi atau encer. Peningkatan kadar ADH pada urine menandakan seseorang mengalami dehidrasi.

Tubulus kolektivus berbentuk tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin dari nefron yang siap untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih. Fungsi tubulus kolektivus adalah untuk mengumpulkan urin dari tubulus kontortus proksimal lalu dibawa ke pelvis..

Baca Juga: Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Produksi Urine

Contoh Soal dan Pembehasan

Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan bagian-bagian nefron di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasan bagian-bagain nefron ginjal dan apa fungsi setiap bagiannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih!

Contoh 1: Bagian-Bagian Nefron

Bagian nefron ginjal apakah yang berperan pada tahap augmentasi

Pembahasan:
Gambar pada soal merupakan sebuah nefron pada ginjal, dengan anak panah menunjuk pada bagian duktus kolektivus atau duktus kolektivus.

Fungsi bagian tubulus koletivus pada nefron ginjal adalah mengumpulkan urine sesungguhnya yang akan dibawa ke pelvis ginjal untuk kemudian diteruskan ke ureter. Atau dapat dikatakan bahwa pada tubulus kolektivus terjadi proses pengumpulan zat sisa yang sudah tidak diperlukan (urine sesungguhnya).

Jadi, pada bagian yang ditunjukkan anak panah terjadi proses pengumpulan zat sisa yang sudah tidak diperlukan.

Jawaban: B