Bagaimana usul salah satu saudara Nabi Yusuf Alaihissalam ketika hendak mencelakakan Nabi Yusuf?

Olret – Kisah Nabi Yusuf di buang ke dalam sumur. Kisah ini diceritakan dalam Alquran Surat Yusuf ayat 4 hingga 15. ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada nabi Yakub bertambah pula kecintaannya kepada Yusuf.

Hal ini menimbulkan rasa iri dalam diri kakak-kakak Yusuf. Menurut mereka nabi Yakub lebih sayang kepada Yusuf dibanding mereka. Atas dasar rasa iri karena perlakuan sang ayah, kakak-kakak Yusuf yang berjumlah sepuluh orang Berencana untuk memisahkan sang ayah dengan Yusuf.

Yusuf adalah putra dari nabi Yakub Alaihissalam dari istrinya yang bernama Rahil.

Bagaimana usul salah satu saudara Nabi Yusuf Alaihissalam ketika hendak mencelakakan Nabi Yusuf?

Jadi pernikahannya dengan terakhir lahir dua orang anak laki-laki yaitu Yusuf dan Bunyamin. Nabi Yakub juga memiliki anak anak dari istri yang lain. Mereka adalah 10 orang laki-laki yang memiliki tubuh besar dan kuat.

Pada suatu malam, Yusuf kecil bermimpi dalam tidurnya, Wah, Ya Allah mimpi apa aku semalam tampak seperti nyata? apa aku ceritakan saja ya perihal mimpiku semalam kepada ayah, mungkin Ayah bisa menjelaskan sesuatu kepadaku terkait mimpi itu.

Yusuf bergegas mencari ayahnya.

Ayah ayah

Iyan Anakku

Wahai ayah, ada yang ini aku ceritakan kepadamu

Apa itu wahai Yusuf? bicara dengan tenang

Jadi semalam aku mimpi, mimpi itu tampak seperti sebuah isyarat. Apakah engkau bisa menafsirkan mimpi itu wahai Ayah?

Memangnya Apa yang kau mimpikan semalam wahai anakku?

Sesungguhnya aku bermimpi melihat 11 buah bintang, matahari, dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku.

Nabi Yakub terdiam mendengarkan cerita Yusuf dan kemudian tersenyum.

Hai anakku janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka akan membuat makar atau untuk membinasakanmu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Mimpi Yusuf tersebut merupakan sebuah isyarat kenabian.

Seperti yang disebutkan dalam al-qur'an Surat Yusuf ayat 6

Dan demikianlah, Tuhan memilih engkau (untuk menjadi Nabi) dan mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi dan menyempurnakan (nikmat-Nya) kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kedua orang kakekmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sungguh, Tuhanmu Maha Mengetahui, Mahabijak-sana.

Baiklah Ayah aku akan merahasiakan tentang ini, tapi apa maksud dari mimpiku itu. satu hal yang harus engkau ketahui anakku, bahwa Allah telah menyiapkan kehidupan yang mulia untukmu kelak, Nabi Yakub mencium kening Yusuf dengan penuh rasa cinta.

Setelah peristiwa itu, kecintaannya kepada Yusuf semakin bertambah. Ia sadar bahwa Yusuf telah dan meneruskan perjuangan dakwahnya. Kepribadian Yusuf yang menyenangkan menambah kehangatan dalam keluarga yakub, namun hal tersebut tidak berlaku bagi kakak-kakak Yusuf.

Kepribadian Yusuf yang sopan patuh dan menyenangkan menimbulkan rasa iri di hati kakak-kakaknya. Mereka beranggapan bahwa ayahnya pilih kasih terhadap Yusuf.

Pada suatu malam kakak-kakak Yusuf yang berjumlah sepuluh orang mengadakan rapat rahasia. Mereka mencari cara untuk memisahkan nabi Yakub dengan Yusuf. Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya Bunyamin lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita ini adalah satu golongan yang kuat.

Setelah mereka membuat kesepakatan dan ingin membuang Yusuf ke dalam sumur supaya dibeli oleh musafir dan dijadikan budak.

Malam hari itu juga perwakilan dari kakak-kakak Yusuf menghadap kepada nabi Yakub.

Wahai Ayah, kami ada satu permintaan, bolehkah kami mengajak Yusuf pergi untuk bermain besok?

Untuk apa mengajak Yusuf? ia masih kecil

Wahai Ayah kami, Apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf? Padahal Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini ke bagian darinya.

Sebenarnya timbul kecurigaan di dalam benak nabi Yakub, beliau merasa ada yang aneh dengan ajakan yang tiba-tiba.

Ini sebenarnya Ayah berat untuk melepaskan Yusuf bersama kalian.

Biarkanlah ia pergi bersama kami besok pagi agar dia dapat bersenang-senang dan dapat bermain-main dan Sesungguhnya kami pasti menjaganya

Nabi Yakub masih saja terdiam, beliau punya firasat buruk tentang kakak-kakak Yusuf yang bisa saja mencelakai adiknya.

Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf sangat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya.

Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan yang kuat, Sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi

Benar yang dikatakannya Wahai Ayah, engkau tidak perlu khawatir. Kami ini 10 orang akan menjaga Yusuf dengan baik.

Baiklah kalau begitu, aku izinkan Yusuf bersama kalian, jaga diri kalian baik-baik.

Kesokan harinya

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu menjaga anak-anakku dimanapun mereka berada

Perjalanan pun dimulai

Kak kita ini mau kemana? Kenapa tidak sampai-sampai dari tadi?

Sudahlah Yusuf, Bersabarlah, Sebentar lagi kita juga sampai nanti puaslah engkau bermain disana

Baiklah

Yusuf sangat berhati mulia, tidak ada prasangka buruk dalam hatinya bahwasanya saudara-saudaranya telah menyiapkan rencana jahat

Perjalanan tiba-tiba berhenti

Wahai Yusuf, taukah engkau maksud kami sebenarnya membawamu ke tempat ini?

Ada apa ini?

Telah lama kami menantikan hari bahagia ini? Hahaha

Apa maksudnya Kak? aku tidak tahu apa-apa,

Setelah ini engkau akan tahu, hahaha

Cepat lepas bajunya,

jangan, apa salahku?

Semenjak engkau lahir, Ayah mengabaikan kehadiran kami dan semua itu ada kesalahanmu wahai Yusuf.

cepat ikat tangannya

itu sama sekali tidak benar Kak, Ayah sangat menyayangi..

Belum selesai Yusuf membela dirinya, kakak-kakaknya memasukkannya kedalam sumur.

Kakka, Tolong

Rasakan kau

Selamat tinggal adikku tersayang hahaha

Sekarang kita tinggal bawa baju Yusuf ini dengan lumuran darah kambing agar Ayah percaya bahwa Yusuf telah meninggal dimakan serigala

Baik Ayo kita segera pergi dari tempat ini sebelum ada orang lain yang melihat

Ayo-ayo

Sepeninggal kakak-kakaknya, Yusuf meringkuk di dalam sumur sambil terus berdoa kepada Allah, seperti yang disebutkan dalam Quran Surat Yusuf ayat 15

Maka ketika mereka membawanya dan sepakat memasukkan ke dasar sumur, Kami wahyukan kepadanya, “Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan ini kepada mereka, sedang mereka tidak menyadari.”

Demikianlah akhir kisah Nabi Yusuf Alaihissalam di buang ke dalam sumur.

Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah Nabi Yusuf ini antara lain.

  1. Hendaknya kita saling menyayangi satu sama lain terlebih lagi dalam hubungan kekerabatan sesama muslim
  2. Selalu berprasangka baik terhadap orang lain
  3. Jangan mudah membenci seseorang karena kelebihan pada dirinya apalagi sampai menyakiti sesungguhnya syaitan sangat pandai membersihkan hal-hal buruk yang akan merugikan diri sendiri.

Pertanyaan:

Apakah saudara-saudara Nabi Yusuf ‘alaihis salaam adalah para Nabi?

Jawaban:

الإجابة: نص الإجابة: ليسوا بأنبياء، وقد ذكر ذلك ابن كثير وغيره، ومعلوم أن الصفات التي ذكرها الله عنهم في القرآن تدل على أنهم ليسوا بأنبياء

Mereka bukanlah Nabi. Ibnu Katsir [2] dan ulama lain Rahimahumullah telah menyebutkan perkara ini. Telah diketahui bersama bahwa sifat-sifat mereka yang telah difirmankan Allah Ta’ala menunjukkan bahwa mereka bukanlah Nabi.

Baca Juga:

[Selesai]

Sumber: http://iswy.co/e42ls

Penerjemah: Muhammad Fadhli, ST.

Artikel: www.muslim.or.id

_________________________

Catatan kaki:

[1] Beliau adalah seorang ahli hadis, ahli fikih, pengajar di masjid Nabawi asy-Syarif. Beliau juga rektor Universitas Islam Madinah periode 1384-1399 H.

[2] Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan,

وَاعْلَمْ أَنَّهُ لَمْ يَقُمْ دَلِيلٌ عَلَى نُبُوَّةِ إِخْوَةِ يُوسُفَ، وَظَاهِرُ هَذَا السِّيَاقِ يَدُلُّ عَلَى خِلَافِ ذَلِكَ، وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَزْعُمُ أَنَّهُمْ أُوحِيَ إِلَيْهِمْ بَعْدَ ذَلِكَ، وَفِي هَذَا نَظَرٌ. وَيَحْتَاجُ مُدّعي ذَلِكَ إِلَى دَلِيلٍ، وَلَمْ يَذْكُرُوا سوَى قَوْلِهِ تَعَالَى: {قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ} [الْبَقَرَةِ: 136] ، وَهَذَا فِيهِ احْتِمَالٌ؛ لِأَنَّ بُطُونَ بَنِي إِسْرَائِيلَ يُقَالُ لَهُمُ: الْأَسْبَاطُ، كَمَا يُقَالُ لِلْعَرَبِ: قَبَائِلُ، وَلِلْعَجَمِ: شُعُوبٌ؛ يَذْكُرُ تَعَالَى أَنَّهُ أَوْحَى إِلَى الْأَنْبِيَاءِ مِنْ أَسْبَاطِ بَنِي إِسْرَائِيلَ، فَذَكَرَهُمْ إِجْمَالًا لِأَنَّهُمْ كَثِيرُونَ، وَلَكِنَّ كُلَّ سِبْطٍ مِنْ نَسْلِ رَجُلٍ مِنْ إِخْوَةِ يُوسُفَ، وَلَمْ يَقُمْ دَلِيلٌ عَلَى أَعْيَانِ هَؤُلَاءِ أَنَّهُمْ أُوحِيَ إِلَيْهِمْ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ.

“Ketauilah bahwa tidak ada satu dalil pun yang menunjukkan kenabian dari saudara-saudara laki-laki Nabi Yusuf Alaihissalam. Zahir dari rangkaian ayat-ayat ini (dalam surat Yusuf, red.) bahkan menunjukkan yang sebaliknya. Ada di antara ulama yang mengklaim bahwasanya mereka -para saudara laki-laki Nabi Yusuf Alaihissalam- diberi wahyu setelah itu. Pembawa argumen ini dituntut untuk mendatangkan dalil. Dan mereka tidaklah membawakan dalil kecuali firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan Al-Ashbath” (QS. Al-Baqarah: 136).

Terdapat beberapa probabilitas di sini. Karena suku-suku Bani Israil memang disebut dengan al-Ashbath. Sebagaimana suku-suku Arab disebut dengan al-Qaba’il (kabilah-kabilah). Dan di kalangan ‘ajam (non-Arab) disebut dengan syu’ub. Allah Ta’ala menyebutkan bahwa Dia menurunkan wahyu kepada para Nabi dari al-Ashbath di kalangan Bani Israil. Maka di sini, Allah Ta’ala menyebutkannya secara umum saja. Dikarenakan jumlah al-Ashbath itu yang banyak. Dan setiap orang dari kalangan al-Ashbath itu memang termasuk saudara Nabi Yusuf Alaihissalam. Tapi tidak terdapat dalil yang menunjukkan bahwa setiap individu dari mereka diberi wahyu. Wallahu a’lam.” (Tafsir Al-Qur’anil Azhim, 4: 327, Asy-Syamilah)

🔍 Banyak Anak Banyak Rejeki, Golongan Yang Selamat, Hadits Tentang Berpacaran, Nabi Isa Diangkat Menjadi Rasul Pada Usia, Kamus Arab Online