Bagaimana sikap anda apabila ada seorang muslim yang mencari ilmu

Setiap orang mengalami proses belajar dalam hidupnya, entah itu di bangku formal seperti sekolah atau non formal yang sering kita sebut sebagai sekolah kehidupan. Dengan menuntut ilmu, seseorang menjadi kaya wawasan dan pengetahuan, serta memiliki pengalaman berharga dalam memperoleh ilmu. Namun demikian, kerap kali ada segelintir pihak yang terlalu gegabah dalam menuntut ilmu. Alhasil, proses belajar pun dikebut dan akhirnya menjadi hal yang berbau instan.

Ingatlah, belajar dengan sistem instan akan membuatmu rugi. Sebab kamu tidak melalui dan menikmati alur belajar yang sesungguhnya. Ilmu yang kamu peroleh pun jadi tidak berkah dan malah membawa musibah bagi dirimu sendiri.

Untuk itu, yuk ketahui lebih dalam sikap apa saja yang harus kamu punya dalam menuntut ilmu, berikut ini 5 diantaranya.

Bagaimana sikap anda apabila ada seorang muslim yang mencari ilmu
Unsplash.com/ Luis Quintero

Ketahuilah, jangan menjadi penuntut ilmu yang hanya pandai menyimpan konten atau pelajaran yang kamu terima baik di sekolah atau di kehidupan pribadi, hanya sebatas di kepala saja. Sebab jika hal itu kamu lakukan, maka ilmu yang kamu dapat akan sia-sia belaka. Jadilah pribadi yang berakhlak mulia dengan ilmu seiring dengan proses menuntut ilmu yang kamu lakukan. Sebab, percuma saja menuntut ilmu setinggi mungkin namun diri tak memiliki akhlak yang mulia.

Ketahuilah, dengan beradab dan berakhlak, maka ilmu yang kamu peroleh pun akan membawa kebaikan dalam hidupmu. Sebaliknya, jika akhlak kamu singkirkan, ilmu hanyalah omong kosong meskipun kamu sangat jago dalam menguasainya.

Bagaimana sikap anda apabila ada seorang muslim yang mencari ilmu
Unsplash.com/ Mahkeo

Sombong dapat mematikan hati, bahkan dapat membuat proses menuntut ilmu yang kamu tempuh menjadi sia-sia. Secuil kesombongan yang menyelinap dalam hati akan membuatmu menjadi pribadi yang angkuh lagi tinggi hati. Hal ini tentu akan membuat ilmu yang kamu miliki tak berarti apa-apa. Ketahuilah, seorang pintar yang rendah hati lebih baik daripada seorang yang pandai lagi cerdas namun begitu sombong dan angkuh dalam kehidupannya. Ingatlah, sombong akan meruntuhkan ilmu yang kamu miliki, karena keberkahan ilmu hadir jika hati tidak terjangkit penyakit sombong.

Bagaimana sikap anda apabila ada seorang muslim yang mencari ilmu
Unsplash.com/Jeremy Perkins

Jika diibaratkan barang, maka kejujuran adalah barang mewah yang hari ini mulai langka di kehidupan kita. Ini karena kejujuran yang perlahan luntur dan seolah ditinggalkan oleh segelintir orang lantaran lebih menyukai berdusta demi meraih sesuatu.

Ingatlah, dalam hidup ini, begitu pun ketika kamu menuntut ilmu, maka jangan tanggalkan kejujuran dalam prosesnya. Sebab jujur adalah ciri penuntut ilmu sejati. Jangan hilangkan kejujuran hanya karena ingin meraih sesuatu dengan cara tidak terpuji. Ketahuilah, jika kamu jujur, maka hidupmu jauh lebih baik.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Perempuan Juga Harus Menuntut Ilmu Setinggi Mungkin!

Bagaimana sikap anda apabila ada seorang muslim yang mencari ilmu
Unsplash.com/ Gregory Hayes

Janganlah tergesa-gesa dalam menuntut ilmu. Sebab semua hal butuh proses. Jika kamu sedang belajar ilmu eksak misalnya, maka kamu harus mempelajari dasar-dasarnya terlebih dahulu. Tidak bisa langsung terjun ke materi yang lebih sulit hanya karena ingin buru-buru bisa menguasai suatu ilmu. Ingatlah, belajar bukan ajang siapa cepat dia dapat, namun siapa yang konsisten dan tekun maka ia yang akan mampu menguasai ilmu tersebut.

Oleh karena itu, hindari bersikap tergesa-gesa dalam menuntut ilmu, sebab kamu akan merugi dan ujungnya tak mendapatkan apa-apa dalam proses menuntut ilmu.

Bagaimana sikap anda apabila ada seorang muslim yang mencari ilmu
Unsplash.com / Kenan Buhic

Dalam menuntut ilmu, seseorang haruslah pandai membawa diri. Jangan sampai merasa diri pintar dan mampu, sehingga akhirnya lupa untuk menghargai orang lain dan malah meremehkan orang-orang yang kemampuannya lebih rendah. Ingatlah, menghargai orang lain adalah sebuah perkara mulia dan harus menjadi karakter seseorang dalam menjalani hidupnya. Percuma saja menuntut ilmu setinggi langit, jika kamu mudah sekali meremehkan atau mengkerdilkan orang lain.

Selagi masih diberi kehidupan oleh Sang Pencipta, maka manfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, salah satunya menuntut ilmu. Jadilah pribadi yang rendah hati dengan ilmu, bukan malah menjadi tinggi hati dan malah angkuh karena sudah merasa pandai akan ilmu. Yuk berbenah diri!

Baca Juga: 5 Pekerjaan yang Menuntut Determinasi dan Loyalitas Tinggi

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Jakarta -

Melalui hadits menuntut ilmu, diketahui bahwa tiap muslim baik laki-laki maupun perempuan dikenai kewajiban akan hal itu. Hal ini mengindikasikan, ilmu dalam pandangan Islam dianggap sebagai sebuah kebutuhan untuk mengetahui kebenaran dan ditempatkan pada posisi yang tinggi.

Melansir buku Agar Menuntut Ilmu Jadi Mudah karya Abdul Hamid M Djamil, Lc, ilmu berasal dari bahasa Arab, العِلْـمُ yang artinya mengetahui. Kata العِلْـمُ merupakan masdar dari kata عَلِمَ - يَعْلَمُ . Orang yang berilmu disebut alimun (mengetahui).

Sebab itu, kata alimun menjadi panggilan kehormatan bagi orang-orang yang sangat pandai. Seorang pakar tata bahasa Arab Imam Sibawaihi pernah menyebutkan bahwa seseorang tidak akan dinamakan ulama bila tidak benar-benar alim.

Untuk itulah, umat muslim juga mengenal kata ulama yang dirujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama. Setelah sekilas memahami informasi dasar tentang ilmu dalam bahasa Arab, selanjutnya perlu diketahui bukti-bukti kedudukan tinggi sebuah ilmu dalam Islam.

Setidaknya ada 10 hadits yang menegaskan tentang pentingnya menuntut ilmu berikut dengan keutamaannya. Berikut daftar 10 hadits menuntut ilmu yang dirangkum detikEdu dari berbagai sumber.

10 Hadits Menuntut Ilmu dalam Islam, Arab, Latin, dan Artinya

1. تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)

Artinya: "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Thabrani).

2. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).

3. مَنْخَرَجَفِىطَلَبُالْعِلْمِفَهُوَفِىسَبِيْلِاللهِحَتَّىيَرْجِعَ

Artinya: "Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang," (HR Tirmidzi).

4. تَعَلّمُواالعِلْمَ وَتَعَلّمُوْا لِلْعِلْمِ السّكِيْنَةَ وَالْوَقَا رَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَتَعَلّمُوانَ مِنْهُ

Artinya: "Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya." (HR Thabrani).

5. إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya." (HR Muslim no. 1631).

6. طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

Artinya: "Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan." (HR Ibnu Majah).

7. العلم قبل القول و العمل

Artinya: "Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal, atau beraktivitas." (HR Bukhari).

8. مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

Artinya: "Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).

9. فضل العلم خير من فضل العبادة وخير دينكم الورع

Artinya: "Keutamaan ilmu itu lebih baik dari keutamaan ibadah, dan sebaik-baik keberagaman kalian adalah sikap wara'," (HR Turmidzi).

10. مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: "Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah SWT, (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti," (HR Abu Daud).

Berdasarkan hadits menuntut ilmu yang telah dipaparkan di atas, Syekh Al-Zarjuni dalam kitabnya Ta'limul Muta'allim menekankan niat dalam menuntut ilmu itu harus didasari keikhlasan.

Pasalnya, menuntut ilmu bagi umat muslim tidak hanya untuk menghilangkan kebodohan dari diri sendiri dan diri orang bodoh lainnya. Namun, dilakukan semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT dan kehidupan akhirat.

Simak Video "Kepergok Berduaan di Hotel, Pasangan ini Dihukum Cambuk di Aceh"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/lus)