Bagaimana jika siswa tidak mau mematuhi tata tertib sekolah

Di setiap sekolah memiliki tata tertib yang wajib dipatuhi oleh para siswa. Namun masih saja ada segereombolan siswa yang bandel dan selalu melanggar tata tertib sekolah baik itu di depan para guru atau dibelakang guru yang pada akhirnya ketahuan juga. Pelanggaran tata tertib itu bisa berupa :

  • Tidak berpakaian rapi dan lengkap.
  • Tidak memakai atribut sekolah, nama atau alokasi.
  • Selalu ribut dikelas dan tidak bisa tenang.
  • Selalu datang terlambat.
  • Sering izin pada jam pelajaran.
  • Tidak ikut piket disetiap jadwalnya.
  • Bermain handphone pada jam pelajaran.
  • Makan atau ngemil selama proses belajar mengajar.
  • Tidak mengikuti upacara bendera.
  • Dan tata tertib lainnya yang telah dibuat oleh pihak sekolah.

Untuk melahirkan siswa teladan yang taat pada tata tertib dan menjadi siswa yang bisa dibanggakan pihak sekolah, para guru juga harus ikut serta dalam mendidik siswa agar mau patuh pada peraturan sekolah agar bisa mengharumkan nama sekolah yang disandang para siswa.

Siswa yang patuh dan selalu bersikap sopan di dalam dan diluar sekolah akan membuat nama sekolah menjadi baik dipandangan masyarakat. Namun siswa yang selalu bersikap kurang baik dan berpakaian tidak rapi diluar sekolah akan membuat nama dan citra sekolah menjadi buruk. Untuk mengatasi siswa yang melanggar tata tertib sekolah harus membuat mereka disiplin baik selama masih menggunakan seragam sekolah dengan cara :

  1. Menumbuhkan kesadaran pada diri siswa.

Sebelum menjatuhkan hukuman kepada siswa yang melanggar tata tertib sebaiknya siswa yang telah melanggar tersebut diberikan kesadaran dan pengarahan yang bisa membuatnya sadar akan pentingnya mematuhi tata tertib sekolah yang telah dibuat. Menumbuhkan kesadaran diri para siswa lebih efektif dari pada memberikan hukuman yang belum tentu membuat mereka jera yang kemungkinan besar mereka akan kembali melanggar dibelakang para guru. Jadi sebaiknya langkah awal yang harus ditempuh untuk pelanggar tata tertib adalah membuat mereka sadar bahwa mereka harus mematuhi tata tertib yang berlaku sesuai dilingkungan mereka berada. Kesadaran diri para siswa sekaligus bisa sebagai solusi pergaulan bebas dikalangan siswa.

  1. Memberikan bimbingan dan layanan konseling.

Di setiap sekolah biasanya ada yang namanya guru BK yang memberikan bimbingan dan konseling untuk semua murid yang nakal, bermasalah dan sering melanggar peraturan. Siswa yang melanggar tata tertib harus diserahkan kepada guru BK untuk mendapatkan pengarahan agar bisa menjadi siswa yang baik dan taat peraturan. Cara mengatasi anak nakal di sekolah adalah dengan menghadirkan bimbingan dan layanan konseling. Guru BK biasanya akan melakukan pendekatan kepada siswa untuk menggali apa yang menjadi penyebab anak nakal. Dengan pendekatan yang tepat siswa akan lebih leluasa dalam berbicara dan mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

  1. Sanksi untuk siswa yang melanggar tata tertib.

Siswa yang terus saja melanggar tata tertib dan sudah tidak bisa diingatkan dan ditegur harus diberikan sanksi yang sesuai agar mereka bisa patuh dan taat peraturan. Sanksi diberikan agar siswa sadar dengan kesalahannya dan agar mereka takut untuk melanggar tata tertib di sekolah. Sanksi bisa berupa pengurangan nilai, denda, dan berbagai sanksi lainnya yang menurut pihak sekolah baik untuk menyadarkan kedisiplinan pada siswa. Dan tentunya para siswa yang telah melanggar namanya harus masuk dalam daftar siswa yang melanggar tata tertib agar bisa dikenai sanksi. Selain itu memberikan sanksi juga berlaku sebagai cara mengatasi siswa yang berkelahi baik di dalam maupun diluar lingkungan sekolah.

  1. Selalu melakukan pengawasan pada siswa.

Agar siswa bisa menaati tata tertib sekolah para guru harus terus mengawasi para siswa setiap hari. Jika ada siswa yang melanggar tata tertib bisa di tegur saat itu juga. Hal ini bisa membuat siswa lebih menaati tata tertib karena rasa takut dimarahi oleh guru yang mungkin saja tiba-tiba bertemu sebelum mau pun sesudah jam pelajaran. Pengawasan seperti ini bisa akan membuat para siswa semakin sulit untuk melanggar tata tertib sekolah. Tidak hanya untuk tata tertib namun pengawasan juga harus dilakukan untuk menghindari terjadinya perkelahian antar siswa yang merupakan akibat pergaulan bebas di kalangan pelajar.

  1. Apresiasi dan penghargaan untuk siswa yang selalu mematuhi tata tertib sekolah.

Siswa yang namanya tidak ada dalam daftar siswa yang melanggar tata tertib boleh di berikan apresiasi untuk menghargai mereka yang mau dan sadar untuk mengikuti tata tertib sekolah. Penghargaan bisa diberikan berupa hadiah, tambahan nilai atau penghargaan dalam bentuk lainnya. Selain membuat para siswa merasa senang, tindakan ini juga bisa memotivasi siswa lainnya agar mereka juga bisa menjadi tertib.

Itulah 5 cara mengatasi siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Berhubung saat ini masuk pada tahun pelajaran baru, bagi kamu yang mulai masuk sekolah baru harus tahu cara bergaul dengan teman baru dan juga cara agar disukai teman sekelas.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran disekolah tentu aturan belajar yang sudah ditetapkan menjadi langkah awal tercapainya kesuksesan pelajar. Bagaimana tidak dengan aturan yang telah dibuat peserta didik diharapkan mampu mengeluarkan segala potensi yang dimilikna melalui cara-cara yang cerdas dan terstruktur. Selain itu juga membawa pengaruh yang besar terhadap tingkat kedisiplinan para peserta didik dalam memandang pendidikan sekolah.

Bagaimana jika siswa tidak mau mematuhi tata tertib sekolah

Sayangnya kesuksesan pembelajaran bisa terhambat dengan aturan belajar yang sering dilanggar. Banyak dari peserta didik yang keberatan dengan aturan yang ditetapkan oleh para guru. Sehingga tidak heran jika kondisi kelas menjadi tidak terkontrol. Memang bukan masalah berat atau ringannya peraturan yang ada karena pihak sekolah telah memberikan prediksi yang cukup kompeten saat menetapkan aturan belajar. Namun lebih kepada tingkat kecerdasan peserta didik dalam memandang aturan belajar.

Meskipun begitu sebagai seorang guru tidak boleh mengeluh dan menyerah untuk menjadikan para pelajar atau peserta didik agar mau mematuhi aturan yang sudah dibentuk. Memang butuh perjuangan dan kerja keras yang tinggi, tetapi justru hal tersebut menjadi barometer seorang guru yang lebih berkualitas.

1. Tingkat kecerdasan seorang guru

Bagi para pelajar keteladanan seorang guru bisa menjadi aspek penting sebelum mereka mau mematuhi aturan belajar. Guru dengan tingkat kecerdasan yang baik cenderung mudah memikat hati para peserta didik. Makanya tidak heran jika guru yang cerdas menjadi pusat perhatian para peserta didik untuk bertanya.

Di sisi lain kecerdasan seorang guru menjadi inspirasi para peserta didik mencapai cita-cita. Sehingga banyak peserta didik yang mau mengambil pengetahuan dan pengalaman guru dalam menghadapi masalah dan cara memandang masalah pendidikan. Jika anda seorang guru dengan tingkat kecerdasan yang baik maka kesempatan anda menjadikan para peserta didik mau mematuhi aturan belajar semakin dekat dan terealisasi.

2. Suara guru dalam bertutur kata

Pada dasarnya tutur kata seorang guru itu memiliki karakter yang berbeda-beda. Diantara mereka ada yang berkarakter keras, lembut atau pertengahan. Sehingga dalam hal ini tutur kata yang digunakan menjadi sangat sensitif saat terdengar oleh para pelajar.

Adapun tutur kata guru yang berkarakter keras maka hal tersebut harus dikurangi. Terlebih lagi jika anda mau mereka mematuhi aturan belajar. Suara keras bagi mereka bisa menjadi kilat petir yang menghantam tubuh sehingga dapat menimbulkan perasaan sakit hati atau minimal membuat mereka merasa dipermalukan.

Di sisi lain tutur kata guru yang selalu lembut bisa menjadi bumerang yang cukup berbahaya. Jika dalam menghadapi para pelajar anda selalu memakai perkataan yang lembut kemungkinan besar anda bisa disepelekan sehingga berakibat wibawa anda di depan mereka akan menurun. Akibatnya mereka merasa tidak perlu mematuhi aturan belajar di depan anda.

Hal yang paling baik adalah anda mengunakan tutur kata yang pertengahan yaitu tidak melulu lembut, tetapi terkadang keras. Lembut kalau mereka respek dengan aturan belajar meskipun belum sempurna dan berkata sedikit keras saat mereka merasa keberatan dengan menunjukkan sikap secara terang-terangan. Meskpun begitu perbaiki cara pandang anda dalam menilai masalah pelajar karena hal penerapan yang salah dapat berakibat aturan belajar tidak akan berhasil.

3. Kharisma guru saat mengajar

Untuk menjadikan para pelajar mau mematuhi aturan belajar kharisma seorang guru bisa menjadi pembeda. Guru dengan kharisma yang kuat cenderung mudah mendapat tempat dihati para pelajar untuk taat kepadanya. Bagaimana tidak kharisma yang kuat mendorong guru bersikap dan bersifat secara cerdas dan bijaksana.

Adapun guru dengan kharisma yang lemah cenderung mudah disepelekan para pelajar. Ini terjadi karena kharisma yang lemah memberikan anggapan bahwa jika tidak menghiraukan aturan guru tidak berdampak buruk terhadap kelanjutan pendidikannya dikelas atau disekolah. Makanya tidak jarang kalau guru dengan kharisma yang lemah sering mengeluh karena para pelajar sering melanggar aturan yang sudah ditetapkan.

Untuk menjadi guru dengan kharisma yang kuat tentu tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Dia membutuhkan proses dan pengalaman. Di samping itu keseharian seorang guru seperti, tutur kata, sikat dan sifat berpengaruh besar terhadap kharisma guru. Oleh karena itu belajar lah menjadi guru yang berkharisma dengan memperhatikan pengalaman guru lain yang sudah memiliki kharisma yang kuat. Dengan begitu anda lebih mudah menjadikan para pelajar mematuhi aturan belajar.

4. Cara guru dalam mengendalikan pelajar

Memiliki cara pandang yang berbeda saat mengendalikan pelajar adalah wajar dan sangat diperbolehkan. Namun bukan berarti seorang guru tidak memperhatikan keefektifan dan keefisiensian cara yang digunakan. Para pelajar mau mematuhi aturan belajar terkadang bisa berhasil karena cara guru dalam mengendalikan pelajar secara benar dan tepat.

Saya menyadari bahwa keadaan setiap pelajar (siswa) dikelas sangat beragam. Ada yang mudah taat peraturan dan ada yang sulit mematuhi aturan. Oleh karena itu sebaiknya anda memiliki beberapa cara kreatif dalam mengendalikan para pelajar.

Ada banyak cara yang bisa menjadi referensi bagi anda mengendalikan para pelajar. Penerapan tutur kata yang tepat ( memakai perkataan yang lembut atau sedikit keras) adalah kecerdasan berpikir yang terpelajar seorang guru. Selain itu untuk mengendalikan pelajar anda bisa memperhatikan gerakan anggota tubuh seperti gerak tangan, mimik wajah saat berbicara kepada mereka. Jika para siswa anda tergolong cerdas maka mereka bisa mengerti maksud dari gerakan anggota tubuh anda.

5. Perhatian guru terhadap pelajar

Anda tidak mungkin berhasil menjadikan para siswa mematuhi aturan belajar kalau anda kurang perhatian. Terlepas dari tingkat kecerdasan para pelajar yang menjadi tanggungan anda jangan sekali-kali membedakan mereka berdasarkan hal tersebut.

Memang anda bisa memberikan kasih sayang yang lebih besar kepada siswa yang lebih cerdas. Namun ingat anda tidak boleh berlebihan sehingga siswa yang lain merasa kurang perhatian. Kunci dari semua itu adalah cara berkomunikasi dan berinteraksi yang tepat kepada mereka. Jika siswa anda cenderung cerdas anda bisa gunakan kata-kata yang mengarah kepada mudahnya meraih cita-cita, tetapi tetap memberikan saran untuk rendah hati dan menghargai orang lain.

Adapun bagi peserta didik yang cenderung kurang cerdas anda bisa memberikan motivasi kepada mereka untuk terus berusaha dan berjuang. Selain itu anda tidak boleh mencela kerja keras mereka kalau belum berjalan sesuai yang anda harapkan. Kesalahan memang bisa terjadi, tetapi kalau anda menghujat mereka saya yakin respon mereka terhadap anda akan menghilang. Oleh karena itu atur baik-baik perhatian anda kepada mereka sehingga mereka mau mematuhi aturan belajar yang telah anda tetapkan.

Kesimpulannya, meskipun anda telah menetapkan aturan yang baik dan berkualitas dalam proses pembelajaran. Namun jika anda sendiri tidak paham terhadap kondisi para peserta didik maka kemungkinan untuk patuh adalah kecil. Oleh karena itu jadilah guru yang bertanggung jawab dan tetap perhatian kepada mereka. Selain itu perlihatkan sosok keteladanan yang patut dicontoh oleh mereka. Dengan begitu mereka akan mematuhi aturan belajar dengan suka rela.