Bagaimana hubungan ayat Quran surah al maidah ayat 2 dengan sikap kita dalam kehidupan sehari hari?

14 Oct 2021

Apa itu Taawun - Taawun adalah saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Taawun merupakan kata benda yang berasal dari bahasa arab, yakni taawana- yataawanu-taawuna. Sikap taawun sangat dekat dengan segala aspek kehidupan manusia, oleh karena sifat manusia yang merupakan makhluk sosial. Untuk lebih lengkapnya tentang ta’awun, mari simak artikel berikut.

Anjuran ta’awun dalam Islam ditujukan kepada semua umat Islam yang beriman. Hal ini sesuai dengan dalil naqli dalam al-Quran surat Al Maidah ayat 2 dan At Taubah ayat 71 serta hadis Nabi riwayat Muslim.

Dalil tentang Ta'awun dalam Al-Quran dan Hadis

Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 2:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

...wa ta'aa wanuu 'alalbirri wattaqwaa, wa ta'aa wanuu 'alal itsmi wal'udwaan, wattaqullaaha, innallaaha syadiidul 'iqaab.

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al Quran surah Al-Maidah ayat 2)

Al-Quran Surat At-Taubah ayat 71

 وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتُ بَعۡضُهُمۡ اَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍ‌ۘ يَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ وَيُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوۡنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيۡعُوۡنَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ‌ؕ اُولٰۤٮِٕكَ سَيَرۡحَمُهُمُ اللّٰهُؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ

Walmu'minuuna wal mu'minaatu ba'duhum awliyaaa'u ba;d; yaamuruuna bilma'ruufi wa yanhawna 'anil munkari wa yuqiimuunas Salaata wa yu'tuunaz Zakaata wa yutii'uunal laaha wa Rasuulah; ulaaa'ika sayarhamuhumul laah; innallaaha 'Aziizun Hakiim

Artinya: "Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana".

Hadis Nabi Riwayat Muslim

 
وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

Wa man sanna fil islaami sunnatan sayyiatan kaana alaihi wizruhaa wa wizru man amila bihaa min ba’dihi min gaoyri an yanquso min auzaarihim syay un

“Barangsiapa yang memberi petunjuk pada kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa dari perbuatan jelek tersebut dan juga dosa dari orang yang mengamalkannya setelah itu tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun juga.” (HR. Muslim no. 1017).

Seperti yang diserukan dalam hadis di atas, tolong menolong yang dianjurkan dalam Islam terbatas pada hal-hal kebaikan.

Dengan saling tolong menolong, sejatinya manusia tidak akan ada yang merasa sedih atau hampa. Hal ini disebabkan, hati akan mendapatkan rasa bahagia yang tidak semu saat melihat orang lain terbantu dengan usaha yang kita lakukan.

Namun, tetap perlu diingat. Tolong menolong akan lebih baik jika sesuai kemampuan. Karena jika diri sendiri mengalami kerugian hanya dengan tujuan untuk membantu orang lain, khawatir akan menjadi dosa karena telah zholim kepada diri sendiri.

Dan bagi orang-orang yang memuntir anjuran ta’awun untuk aspek yang ada di luar kebaikan, konsekuensinya sudah digambarkan secara rinci dalam hadis di atas, yakni dosa dari perbuatan buruk tersebut serta menanggung dosa orang yang berbuat keburukan atas rekomendasi atau bantuannya.

Contoh Ta’awun dalam kehidupan sehari-hari

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena ketidakmampuannya untuk melakukan segala hal sendiri karena keterbatasan yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, sudah sewajarnya manusia saling tolong menolong.

Upaya tolong menolong yang dimaksud tidak harus dalam aspek yang besar. Cukup lakukan hal sederhana berikut untuk mengamalkan sikap ta’awun dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Tidak membahas aib orang lain
  2. Memberi bantuan kepada orang-orang di sekitar
  3. Mengunjungi orang yang tengah sakit atau yang sedang mengalami musibah
  4. Meringankan kesulitan orang lain

Selain menjalankan perintah Allah dalam Al-Quran dan mendapat pahala serta memenuhi peran sebagai makhluk sosial, kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan sebenarnya akan kembali pada diri sendiri.  Hal ini sesuai dengan yang tertera dalam hadis nabi riwayat Muslim yang artinya:

“Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari suatu kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya satu kesusahan dari beberapa kesusahan di hari kiamat. Baranggsiapa meringankan penderitaan seseorang, maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia maupun akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (Hadist riwayat Muslim no.2699)

Kesimpulan

Demikian paparan tentang ta’awun dalam artikel ini. Ta’awun adalah salah satu akhlak terpuji (mahmudah) dalam Islam. Oleh karena itu, dengan membiasakan untuk bersikap ta’awun dalam kehidupan sehari-hari berarti kita telah memiliki salah satu dari beberapa akhlak terpuji dalam Islam.

Wakalahmu sebagai marketplace khusus asuransi syariah pertama di Indonesia, memudahkan sahabat untuk mendapatkan program proteksi terbaik dan halal.

Photo by Shane Rounce on unsplash

Bagaimana hubungan ayat Quran surah al maidah ayat 2 dengan sikap kita dalam kehidupan sehari hari?

Sikap yang mencerminkan seseorang yang mengamalkan isi kandungan surah al maidah ayat ke 2

  • Bertawakkal kepada Allah atas semua yang telah Allah tetapkan
  • Selalu menolong orang lain dalam hal kebaikan
  • Tidak mau dan tidak melakukan tolong menolong dalam hal keburukan
  • Tidak mengganggu orang yang berkunjung ke baitullah

Pembahasan

Tolong menolong dalam kebaikan merupakan salah satu dari sekian banyak perilaku terpuji. Tolong menolong dalam kebaikan membuat hidup menjadi lebih baik dan lebih bahagian. Tolong menolong dalam kebaikan membuat hidup dalam masyarakat menjadi lebih erat dan lebih harmonis, serta membuat hubungan ukhuwah islamiyyah lebih erat. Sedangkan tolong menolong dalam keburukan termasuk dalam perbuatan tercela yang harus dijauhi dalam kehidupan sehari-hari

Pelajari lebih lanjut

===============================

Detail jawaban  

Kelas : X

Mata pelajaran : Agama Islam

Bab : Al-Qur'an dan Hadis adalah Pedoman Hidupku  

Kode soal : 10.14.4

#AyoBelajar

Bagaimana hubungan ayat Quran surah al maidah ayat 2 dengan sikap kita dalam kehidupan sehari hari?

  • TERIMA KASIH ATAS JAWABANYA

  • Bagaimana hubungan ayat Quran surah al maidah ayat 2 dengan sikap kita dalam kehidupan sehari hari?

tirto.id - Surah Al-Maidah ayat 2 mengajarkan kita untuk saling tolong-menolong dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, serta melarang kita tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan musuh.

Surat Al-Maidah ayat 2 diturunkan di Madinah (Madaiyah). Surat Al-Maidah berjumlah 120 ayat dan ada ayat-ayat Al-Maidah yang turun di Makkah (Makiyah).

Ayat ini diturunkan setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yaitu sewaktu terjadinya peristiwa Haji Wada (haji perpisahan).

Arti Surah Al-Maidah Ayat 2

Berikut ini bacaan surah Al-Maidah ayat 2 dalam bahasa Arab, latin dan artinya:يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ – ٢

Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥillụ sya'ā`irallāhi wa lasy-syahral-ḥarāma wa lal-hadya wa lal-qalā`ida wa lā āmmīnal-baital-ḥarāma yabtagụna faḍlam mir rabbihim wa riḍwānā, wa iżā ḥalaltum faṣṭādụ, wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin an ṣaddụkum 'anil-masjidil-ḥarāmi an ta'tadụ, wa ta'āwanụ 'alal-birri wat-taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-iṡmi wal-'udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”

Kandungan Surah Al-Maidah Ayat 2


Azababul Nuzul (sebab-sebab diturunkannya ayat) dari Surah Al-Maidah ayat 2 adalah ketika Rasulullah SAW bersama para sahabat berada di Hudaibiyah dan mereka dicegah oleh kafir Quraisy untuk pergi ke Baitullah.

Kemudian, dari arah timur sekumpulan kaum musyrik pergi ke Baitullah. Para sahabat lalu berkata “Kita cegah mereka (orang-orang musyrik dari Timur) sebagaimana mereka (kaum kafir Quraisy) mencegah kita untuk pergi ke Baitullah”.

Ayat ini turun untuk menegaskan tidak diperbolehkannya melakukan balas dendam belaka. Hendaknya, melakukan tolong-menolong.

Di dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI (2015: 56), Q.S Al-Maidah ayat 2 berisi tentang ajaran tolong-menolong dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, serta dilarang tolong menolong dalam perbuatan dosa dan musuh.

Banyak bentuk sosial yang terkandung dalam surah Al-Maidah khususnya ayat 2, antara lain sebagai berikut:

1. Dilarang Membenci

Benci merupakan sikap tidak menyukai orang lain karena perasaan tertentu. Hal ini dapat membuat kita melakukan hal yang dilarang oleh Allah karena didasarkan rasa benci. Di dalam ayat dikatakan bahwa janganlah menolong karena rasa benci terhadap suatu kaum yang telah menghambat kamu mengunjungi Masjidil Haram, lalu kamu menganiaya mereka. Kita dilarang membenci karena dorongan dendam. Hendaknya kita memaafkan kejahatan mereka dan membalas dengan perbuatan baik.

2. Gotong Royong

Inti dari surah Al-Maidah adalah menyarankan bahwa hidup tolong-menolong dan membantu dalam kebaikan. Gotong royong (tolong-menolong) bermakna ganda yaitu kebaikan dan keburukan. Islam mengajarkan tolong-menolong dalam kebaikan dan melarang tolong menolong dalam perbuatan buruk. Apabila seseorang berbuat kebaikan dan takwa kepada Allah SWT, kita harus mendukung. Dari segi pendidikan, ini merupakan sugesti dan dorongan semangat untuk berbakti kepada Allah SWT dan berguna untuk masyarakat serta dirinya.