Show
Allah swt. di dalam beberapa ayat telah menggambarkan rasul-Nya sebagai sosok panutan dan teladan bagi kita. Sudah sewajarnya kita taat, patuhi, dan ikuti. Ittiba’ dan meneladani Rasulullah tentu membawa kebahagiaan bagi kita di dunia dan di akhirat. Sedangkan mengingkari dan meninggalkan apa yang telah dituntunkan oleh Rasulullah membawa kesengsaraan bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat. Tentang sosok panutan itu telah dijelaskan oleh Allah Swt. dalam beberapa ayat berikut:
Perhatikan pula apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad untuk dikatakan kepada umatnya, seperti di dalam Surat Al-Kahfi Ayat 110: قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا“Katakanlah: Sesungguhnya Aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya”. Begitu banyak hal tentang keteladanan Nabi sebagai sosok panutan yang seharusnya dapat kita sampaikan pada kesempatan ini. Tetapi, karena waktu yang membatasi kita, sehingga kita tidak memaparkan keseluruhannya. Walau demikian, saya berharap bahwa apa yang sudah saya sampaikan semoga ada manfaatnya bagi kita. Ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, Muhammad saw., dengan melaksanakan semua yang diperintahkan dan meninggalkan semua yang dilarang akan membawa kebahagiaan bagi kita di dunia dan di akhirat. Wallahu A’lam.
Diutusnya para nabi dan rasul adalah agar mereka semua menjadi suri teladan Selasa , 13 Oct 2020, 07:53 WIB Republika/Kurnia Fakhrini Rep: Andrian Saputra Red: Esthi Maharani REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu tujuan lain yang dapat kita jadikan sebagai latar belakang diutusnya para nabi dan rasul adalah agar mereka semua menjadi suri teladan dan contoh yang dapat diikuti oleh umat mereka masing-masing. أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُ ۖ فَبِهُدَىٰهُمُ ٱقْتَدِهْ ۗ قُل لَّآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْعَٰلَمِينَ Artinya: Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)". Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat. (Alquran surat Al An’am ayat 90) Menurut cendikiawan Muslim Turki, Muhammad Fethullah Gulen menjelaskan bahwa ayat tersebut ditujukan kepada Rasulullah sebagai pesan Allah untuk beliau agar mengikuti jejak para nabi terdahulu yang nama-nama mereka telah disebutkan di ayat sebelumnya. Sementara itu tidak ada lagi sosok manusia terbaik yang dapat menjadi teladan terbaik hingga hari kiamat kecuali Rasulullah.لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًاArtinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(Alquran surat Al Ahzab ayat 21) “Para nabi adalah teladan kita dan sekaligus menjadi imam kita. Sebagaimana halnya kita harus mengikuti imam disaat shalat, kita juga harus mengikuti perilaku para nabi dalam seluruh aspek kehidupan. Hal itu harus dilakukan sebab kehidupan yang hakiki bagi kita adalah kehidupan yang dicontohkan oleh nabi Muhammad dan para nabi lain sebelum beliau. Para sahabat yang hidup semasa dengan Rasulullah telah berhasil mengikuti jejak Rasulullah langkah demi langkah. Itulah sebabnya para sahabat dan tabiin berhasil mencapai kedudukan mulia,” jelas Fethullah Gulen dalam bukunya Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia.
Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ... Sebagai seorang muslim, kita semua pastinya juga harus memiliki lifestyle atau gaya hidup yang mencerminkan sebagai seorang muslim. Karena masih cukup banyak gaya hidup yang tidak sesuai dengan nilau-nilai sebagai seorang muslim. Dan jika kita berbicara mengenai gaya hidup seorang muslim, pastinya kita juga harus menjadikan gaya hidup rasul sebagai role model dan suri tauladan kita. Berbicara tentang diri Rasul yang menjadi suri tauladan dan role model, telah dijelaskan pula dalam dua ayat berikut: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21]. وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. [Q.S. Al-Qalam: 4]. (Kamu yang dimaksud pada ayat ini adalah Rasulullah SAW). -Makna & KandunganDari keterangan 2 ayat itu, sudah jelas sekali bahwa Rasulullah merupakan suri tauladan dan juga yang sangat sempurna bagi kaum muslimin. Untuk itulah sebagai seorang muslim kita pun wajib menjadikan beliau sebagai panutan utama. Kedua ayat tersebut merupakan dua ayat yang sama-sama menggambarkan kepribadian Nabi Muhammad SAW. Dimana disana telah disebutkan pula jika beliau termasuk manusia yang dikarunia budi pekerti atau akhlak yang sangat mulia dibandingkan manusia-manusia lainnya. Oleh karena itulah, wajib bagi kita untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan utama kita. Kita boleh saja meneladani orang-orang yang kita anggap memiliki sebuah hal-hal positif yang layak untuk diteladani. Namun tetap saja, jangan menjadikan sosok-sosok tersebut lebih kita jadikan panutan dibanding Rasulullah SAW. -Tidak ada yang lebih mulia daripada RasulKita semua tahu bahwa yang namanya manusia pasti punya salah dan khilaf. Karena itulah, kita sangat tidak layak jika menjadikan seorang manusia yang merupakan tempat salah dan khilaf sebagai role model yang lebih tinggi dari Rasulullah. Kedua ayat tersebut juga merupakan pemberitahuan atau penegasan yang menyatakan bahwa Rasulullah memiliki akhlak yang sangat agung dan sangat terpuji yang patut dijadikan teladan untuk ummatnya. Karena itulah, kita juga wajib meyakini bahwa tidak ada seorang pun manusia yang lebih mulia dibandingkan dengan Rasulullah SAW. Berbicara soal akhlah dan kepribadian rasul, pastilah tidak akan cukup jika kita menerangkan keseluruhan hanya dalam beberapa halaman postingan ini. Mungkin kita bisa mencari banyak refrensi dan juga sumber lain untuk lebih banyak mengetahui tentang kepribadian dan juga keseharian Rasulullah SAW. Mari kita semua berusaha sebisa mungkin untuk meneladani kepribadian Rasulullah. Dan kita bisa mencari tahu seperti apa detail kepribadian Rasul dari beberapa buku refrensi. |