Halodoc, Jakarta - Apakah kamu sering mengalami sulit tidur atau insomnia? Sudah pasti, kondisi ini sangat tidak menyenangkan, ya? Kamu jadi lemas dan tidak bertenaga di pagi hari, kurang bersemangat dan mengantuk. Namun, tidak hanya itu, kurang tidur ternyata juga bisa memicu terjadinya kegemukan atau obesitas. Sebenarnya, bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Show Sederhana saja. Jika kamu merasa mengantuk di kantor, kamu mungkin akan tergoda untuk menyeduh secangkir kopi (atau bahkan bisa beberapa cangkir) dan mengambil sebuah donat untuk suntikan energi. Memang, kondisi ini bisa membantu kamu melawan rasa kantuk, tetapi pada akhirnya, kamu sangat berisiko mengalami peningkatan berat badan. Terlebih jika kamu tidak rajin berolahraga. Kurang Tidur dan Bertambahnya Berat Badan Pola tidur yang kurang tepat bukan menjadi satu-satunya faktor yang menyumbang bertambahnya berat badan. Pola makan, genetik, stres, hingga kebiasaan yang kurang sehat pun berpengaruh terhadap kondisi ini. Namun, memang benar, ketika kamu kurang tidur, berat badan justru cenderung meningkat. Baca juga: Tidur Tidak Teratur Bisa Sebabkan Aterosklerosis Ketika kamu kurang tidur, tubuh akan mengalami banyak perubahan yang bisa berakhir pada peningkatan berat badan. Kurang tidur bisa menyebabkan perubahan hormon yang mengatur rasa lapar dan nafsu makan. Hormon leptin akan menekan nafsu makan dan mendorong tubuh untuk mengeluarkan energi. Nah, kurang tidur akan mengurangi produksi hormon leptin, sedangkan hormon ghrelin yang memicu rasa lapar akan berdampak pada peningkatan berat badan. Tidak hanya itu, kurang tidur juga akan mengubah jenis makanan yang kamu konsumsi, menimbulkan keinginan yang lebih kuat untuk mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi gula. Tidak ketinggalan, makanan cepat saji yang memiliki rasa lezat, tetapi sangat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Baca juga: Ketahui Pengaruh Gangguan Tidur pada Sistem Organ Tubuh Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Nutrition menemukan bahwa peningkatan lama tidur bisa mengurangi asupan gula secara signifikan, sebanyak sekitar 10 gram. Sebaliknya, kurang tidur akan meningkatkan keinginan tubuh untuk mengonsumsi gula lebih banyak lagi. Asupan gula tambahan harian maksimum yang direkomendasikan oleh American Heart Association adalah sebesar 36 gram untuk pria dan 25 gram untuk wanita. Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa meningkatkan lama waktu tidur juga memicu kecenderungan untuk menurunkan asupan lemak dan karbohidrat. Baca juga: Nyaman Dilakukan, Terlalu Banyak Tidur Bisa Ganggu Kesehatan Dampak Negatif Lain Kurang Tidur Ternyata, tidak hanya berdampak pada meningkatnya berat badan. Kurang tidur juga memicu sederetan dampak negatif lain pada tubuh, seperti:
Jadi, pastikan kamu tidak hobi begadang, ya! Jika kamu mengalami insomnia, segera lakukan penanganan dengan tanya dokter spesialis di aplikasi Halodoc. Jangan dibiarkan, karena kurang tidur berdampak negatif untuk kesehatan. Mengapa kurang tidur membuat gemuk?Hormon leptin akan menekan nafsu makan dan mendorong tubuh untuk mengeluarkan energi. Nah, kurang tidur akan mengurangi produksi hormon leptin, sedangkan hormon ghrelin yang memicu rasa lapar akan berdampak pada peningkatan berat badan.
Apakah Begadang bisa bikin gemuk?Begadang atau terjaga terlalu larut malam dapat memberikan pengaruh terhadap berat badan, sebagaimana banyak penelitian yang telah mempelajari hal ini. Apabila seseorang memiliki kebiasaan begadang terlalu sering, maka hal ini akan menjadi faktor risiko pada kenaikan berat badan dan obesitas.
Apakah kurang tidur dapat menurunkan berat badan?Mayo Clinic menyebutkan bahwa tidur empat jam semalam, dapat meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan. Itu artinya, efek kurang tidur bisa meningkatkan ghrelin dan menurunkan leptin, sehingga membuat Anda susah menurunkan berat badan.
Apa yg membuat badan menjadi gemuk?Pola makan tinggi lemak, stres, dan kurang bergerak membuat banyak orang menderita obesitas. Secara ilmiah, kegemukan terjadi jika asupan kalori lebih banyak dari yang bisa dibakar tubuh.
|