tirto.id - Perbedaan golongan darah antar-pasangan tidak berpengaruh pada keharmonisan rumah tangga. Pendapat soal golongan darah diidentikkan dengan sifat dan karakter tertentu yang mempengaruhi hubungan antar-pasangan, hingga kini masih diperdebatkan kebenarannya. Show Faktanya, perbedaan golongan darah antara suami-istri justru bisa berpengaruh apabila pasangan berencana memiliki keturunan. Risiko pada kesehatan janin bisa muncul akibat perbedaan rhesus darah ibu dan ayah. Sebab perbedaan rhesus. Hal ini karena perbedaan rhesus darah di antara pasangan berpotensi memunculkan ketidakcocokan rhesus darah ibu dan janinnya. Apa itu rhesus darah?
Golongan darah secara umum dibedakan menjadi empat golongan, yakni golongan darah A, B, AB, dan O. Selain penggolongan tersebut, ada faktor lain yang tak kalah penting untuk diketahui yakni faktor rhesus atau Rh. Jadi, terdapat dua sistem yang selama ini dipakai untuk mengelompokkan golongan darah, yakni ABO (golongan darah A, B, AB, O) dan rhesus. Adapun rhesus (faktor rhesus) adalah kadar protein khusus (Antigen D) yang berada di permukaan sel darah merah. Khusus rhesus, dibagi lagi kategorinya menjadi rhesus negatif dan rhesus positif. Dikutip dari Kids Health, orang yang membawa protein khusus tersebut di sel darah merahnya, akan disebut memiliki Rh-positif. Sementara, orang yang tidak membawa protein ini memiliki Rh-negatif.
Risiko Akibat Ibu Punya Rhesus Berbeda dari JaninPada perkawinan pasangan yang memiliki perbedaan rhesus, ada kemungkinan ibu mengalami inkompatibilitas rhesus saat kehamilan. Inkompatibilitas rhesus saat kehamilan bisa dianggap terjadi ketika janin memiliki golongan darah rhesus positif, sedangkan sang ibu mempunyai golongan rhesus negatif. Sebagai contoh, perkawinan seorang wanita dengan Rh negatif dan seorang pria dengan Rh positif berpotensi membuat janin memiliki darah Rh-positif, yang diwarisi dari ayah, atau berbeda dari sang ibu. Kasus seperti ini diperkirakan terjadi pada 50 persen kasus perkawinan berbeda rhesus. Karena itu, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui situs resminya merekomendasikan 7 jenis tes yang perlu dilakukan oleh para pasangan yang akan menikah. Salah satunya adalah tes golongan darah dan rhesus. "Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengetahui kecocokan antara rhesus dengan efeknya terhadap ibu beserta sang anak. Rh-negatif pada perempuan dan Rh-positif pada pria berisiko menimbulkan ketidaksesuaian yang berakibat fatal pada anak," demikian keterangan di laman Promkes Kemenkes. Ketidakcocokan Rh biasanya tidak menjadi masalah pada kehamilan pertama ibu. Ini karena darah bayi biasanya tidak masuk ke sistem peredaran darah ibu selama kehamilan. Namun, di kehamilan kedua dan setelahnya inkompatibilitas dapat menjadi masalah yang cukup serius. Menurut American College Obsentricians and Gynecologists, ketika darah janin Rh positif masuk ke aliran darah ibu dengan Rh negatif, tubuh sang ibu akan mengartikan darah janin sebagai benda asing. Tubuh ibu akan mencoba menghancurkannya dengan membuat antibodi anti-Rh. Antibodi ini kemudian melewati plasenta dan menyerang sel darah janin. Risikonya ialah, sel darah merah bayi dapat hancur dan bayi mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Padahal, sel darah merah merupakan pengantar oksigen ke seluruh tubuh bayi. Kondisi seperti ini sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan bayi dalam kandungan. Meskipun begitu, risiko akibat kasus inkompatibilitas rhesus di kehamilan ini masih mungkin untuk diatasi. Dikutip dari laman Healthline, pada kunjungan prenatal pertama, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan golongan darah dan faktor Rh. Jika ditemukan potensi ketidakcocokan Rh, kehamilan akan dipantau secara ketat dan mungkin memerlukan perawatan ekstra. Dokter juga akan merekomendasikan suntikan imunoglobulin Rh pada bulan ketujuh dan 72 jam pasca-persalinan. Suntikan imunoglobulin Rh berfungsi seperti vaksin yang membantu mencegah tubuh ibu membuat antibodi Rh yang dapat menyerang janinnya.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
GOLONGAN DARAH
atau
tulisan menarik lainnya
Yonada Nancy
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Faktor Rhesus (Rh) dapat diketahui dengan melakukan cek golongan darah. Sebenarnya, faktor Rh tidak berimbas langsung pada kesehatan. Namun, sangat penting untuk mengetahui rhesus Anda jika sedang hamil. Jika Anda tidak mengetahui faktor Rh Anda, mungkin Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ini sebelum hamil (tes prenatal). Terlebih jika memang Anda sedang merencanakan kehamilan. Seorang ibu dengan Rh negatif yang mengandung bayi rhesus positif berisiko mengalami gangguan kesehatan yang akan menimpa anak Anda, terutama pada kehamilan kedua dan seterusnya. Jika hasil tes darah Anda menunjukkan faktor Rh positif, tidak ada tindak lanjut yang perlu dilakukan. Lain halnya ketika hasil Rh menyatakan Anda tidak memilikinya, alias negatif. Hasil tes faktor RhDalam masa awal kandungan, masalah kehamilan dapat muncul jika Rhesus Anda negatif, sedangkan bayi yang ada dalam kandungan Anda positif. Kondisi ini disebut dengan inkompatibilitas rhesus. Biasanya, darah Anda tidak bercampur dengan darah bayi Anda selama kehamilan. Namun, sejumlah kecil darah bayi Anda dapat bersentuhan dengan darah Anda selama persalinan atau jika Anda mengalami perdarahan. Pertemuan darah Anda yang berbeda rhesus dengan anak di dalam kandungan juga dapat terjadi jika terjadi trauma perut selama kehamilan. Dalam kondisi inkompatibilitas rhesus, tubuh Anda mungkin akan memproduksi protein yang disebut dengan antibodi Rh setelah terpapar sel darah merah bayi yang berbeda Rhesus. Antibodi tersebut mungkin tidak menjadi masalah selama kehamilan pertama. Namun, kondisi ini bisa saja berdampak buruk pada kehamilan selanjutnya. Jika bayi Anda berikutnya kembali Rh positif, antibodi ini dapat melewati plasenta dan merusak sel darah merah bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan anemia yang mengancam jiwa, suatu kondisi di mana sel merah lebih cepat dihancurkan daripada digantikan oleh tubuh bayi. Jika Rh-, Anda mungkin perlu menjalani tes darah lagi, yaitu pemeriksaan antibodi, selama trimester pertama, selama minggu ke-28 kehamilan, dan saat melahirkan. Jika tubuh Anda belum mulai memproduksi antibodi Rh, kemungkinan Anda perlu suntikan produk darah yang disebut dengan Rh immunoglobulin. Sementara itu, jika bayi Anda lahir dengan Rh negatif, tidak perlu Anda tindak lanjut yang perlu dilakukan. Namun, jika bayi Anda lahir dengan Rh positif, Anda memerlukan suntikan lagi, segera setelah melahirkan. Jika tubuh Anda sudah memproduksi antibodi Rh, suntikan Rh immunoglobulin tidak akan membantu kondisi Anda. Dalam kasus ini, bayi Anda akan dipantau dengan ketat dan mungkin akan diberikan transfusi darah melalui tali pusat jika perlu. Mengetahui golongan darah pasangan adalah hal yang penting sebelum Anda memutuskan untuk menikah dengannya. Karena ada beberapa jenis golongan darah yang bisa memengaruhi kehamilan dan memberikan penyakit bawaan pada anak yang lahir dari ibu dan ayah dengan tipe golongan darah tertentu. Anda bisa mengetahui golongan darah pasangan melalui tes kesehatan sebelum menikah. Tes pranikah ini selain berfungsi untuk mengetahui kesuburan tubuh pasangan, adanya penyakit atau tidak dalam diri pasangan dan Anda sendiri, juga untuk mengetahui kecocokan golongan darah kalian. Adakah potensi genetik yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan penyakit bawaan, dan sebagainya. Jika pasangan adalah pemilik rhesus negatif menikah dengan rhesus positif seperti Anda, berikut adalah informasi yang bisa jadi rujukan. Jenis-jenis golongan darahDi dunia ini, ada empat tipe golongan darah yang utama, yakni golongan darah A, B, O, dan AB. Jenis golongan darah yang Anda miliki adalah warisan dari orangtua Anda yang bersifat seumur hidup, sehingga tak bisa diubah sampai kapanpun. Keempat golongan darah ini akan dibedakan lagi menjadi beberapa tipe berdasarkan ada atau tidaknya kandungan antigen yang bisa menstimulasi respon imun di dalam tubuh pemilik golongan darah tersebut. Kehadiran atau absennya sebuah senyawa protein di dalam sel darah merah yang bernama rhesus (Rh) akan ditandai dengan simbol positif (+) atau simbol negatif (-). Hal ini membuat keempat golongan darah di atas terbagi lagi menjadi 8 tipe, yakni:
Mengapa penting mengetahui risiko rhesus negatif menikah dengan rhesus positif?Mengetahui jenis golongan darah dan rhesus darah dari pasangan Anda sangatlah penting, karena bisa memengaruhi proses kehamilan dan persalinan. Sebagai contoh, seorang perempuan yang memiliki golongan darah dengan rhesus negatif menikah dengan rhesus positif. Kondisi ini akan membuat anak mereka berpotensi lahir dengan golongan darah rhesus positif. Saat proses kehamilan, akan terjadi isoimunisasi rhesus yang berisiko membuat darah janin masuk ke dalam aliran darah di tubuh ibu. Hal ini akan membuat tubuh ibu merespon darah si bayi sebagai benda asing yang mengancam sistem imun, sehingga produksi antibodi akan meningkat. Antibodi dari tubuh ibu ini akan menyerang Rh positif dalam sel darah merah janin. Akibatnya, bayi menjadi rentan mengalami penyakit kuning atau anemia. Selain risiko seperti di atas, perbedaan golongan darah antara suami dan istri bisa menimbulkan masalah jika salah satu dari mereka membutuhkan transfusi darah darurat sedangkan stok darah di rumah sakit tidak tersedia. Transfusi darah dengan orang yang golongan darahnya berbeda bisa menimbulkan masalah kesehatan pada penerima donor darah. Berikut ini adalah tipe golongan darah kecocokannya dengan golongan darah lain sebagai penerima atau pendonor untuk membaca apakah bisa rhesus negatif menikah dengan rhesus positif:
Itulah ulasan mengenai risiko pemilik rhesus negatif menikah dengan rhesus positif. Semoga informasi ini bermanfaat untuk para calon pasangan suami istri. |