Apa yang harus kita lakukan saat terjadi gempa jika kita berada di pinggir pantai

Ilustrasi ombak tsunami (Foto: Pixabay)

Tsunami yang menerjang kawasan Pantai Anyer dan Lampung pada Sabtu (22/12) meluluhlantakkan sebagian wilayah yang ada di sekitar pantai. Beberapa bangunan pun diterjang tsunami dan sekitar 9 hotel yang ada di sepanjang Pantai Anyer dan Pantai Carita rusak berat.

Bencana alam memang tidak dapat diprediksi kapan akan datang. Apalagi jika hal tersebut terjadi ketika kita sedang berlibur. Mengingat Pantai Anyer dan Pantai Carita adalah salah satu pantai di Banten yang kerap jadi tujuan untuk liburan.

Nah bagi kamu yang sedang berlibur di pantai, namun tiba-tiba tsunami menerjang, berikut lima hal yang dapat kamu lakukan seperti yang dilansir dari World Nomads.

1. Mengetahui gejala terjadinya tsunami

Ilustrasi Tsunami. (Foto: Pixabay)

Setiap bencana memiliki gejala-gejala tertentu yang dapat diamati sebelumnya. Jika kamu mendapati air laut surut secara tiba-tiba dari garis pantai, kemungkinan besar daerah tersebut akan dilanda tsunami.

Tiga tanda penting bahwa tsunami mungkin terjadi adalah berupa getaran gempa kecil, laut surut di bawah air surut normal dan suara dentuman keras. Cara menyelamatkan diri dari terjangan tsunami, pada dasarnya tsunami yang umum terjadi memiliki golden time kisaran 10-30 menit setelah gempabumi, seperti Aceh itu bisa digunakan untuk evakuasi.

Sedangkan menurut Reza Permadi selaku Founder Geotour Indonesia dan selaku Aktivis Geowisata, tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung memiliki karakteristik yang berbeda. "Kasus Selat Sunda ini tidak diawali gempabumi, jadi rasanya harus memerhatikan aktifitas Gunung Anak Krakatau dan gelombang laut," ujarnya saat dihubungi kumparanTRAVEL melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp pada Minggu (23/12).

2. Lari ke dataran lebih tinggi

com-Ilustrasi Berlari (Foto: Thinkstock)

Tips selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah lari ke tempat yang lebih tinggi. Hal ini adalah salah satu cara yang dapat kamu lakukan ketika terjadi tsunami di daerah pantai.

Tsunami dapat datang secara tiba-tiba dan sangat cepat, terutama setelah terjadinya gempa bumi. Jadi semakin cepat kamu menyelematkan diri menuju ke tempat yang lebih tinggi, itu lebih baik.

Jika tidak sempat lari kamu bisa mencari tumpukan kayu, batang pohon, atau benda lainnya yang bisa mengambang di air. Hal tersebut dapat membantumu ketika tergulung derasnya ombak tsunami.

"Kalau terjadi mendadak seperti itu (tsunami) jika tidak sempat lari, bisa mencari tumpukan kayu atau batang pohon atau benda yang bisa mengambang, ini saya pelajari dari penyintas tsunami palu yang saya wawancarai," ujar Reza.

3. Ketahuilah topografi destinasi tujuanmu

Ilustrasi topografi (Foto: Pixabay)

Carilah informasi sebanyak-banyaknya terkait destinasi wisata berpotensi tsunami yang kamu kunjungi. Sangat penting bagi kamu untuk mengetahui tidak hanya sejarah tsunami dari daerah yang kamu kunjungi, tetapi juga topografinya.

Dengan begitu kamu bisa mengantisipasi jika tsunami sewaktu-waktu menerjang daerah tersebut. Dan juga mencari jalur evakuasi yang tepat.

4. Memantau informasi dari pihak berwenang

Ilustrasi Menghubungi Teman Demi Mendapat Informasi (Foto: Thinkstock)

Setelah kamu berhasil evakuasi dari daerah yang terkena tsunami, kamu dapat memantau selalu informasi dari pihak berwenang seperti BMKG atau BNPB.

Dengan begitu kamu bisa tahu informasi selanjutnya. Apakah akan ada tsunami susulan atau tidak. Selain itu, kamu juga bisa memberikan informasi ke orang-orang terdekat atau keluarga kalau bahwa kamu baik-baik saja.

5. Jangan panik dan tetap fokus

Tetap tenang (Foto: Unsplash)

Ketika kita sedang berada di situasi darurat beberapa orang terkadang mengalami kepanikan. Akan tetapi, jika kamu ikut panik, panik tidak akan membantumu sama sekali. Kamu harus tetap tenang dan fokus agar dapat berpikir jernih dan dapat menyelamatkan diri serta menyelamatkan orang-orang terdekat atau anggota keluargamu.

Abaikan orang yang berteriak-teriak dan fokuslah pada tujuanmu untuk mencari jalur evakuasi.

Selamat berlibur dan tetapi berhati-hati ya.


Page 2