Apa yang kita lakukan jika mendapatkan kritikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam berbisnis, interaksi dengan konsumen menjadi salah satu hal yang penting. Dengan berinteraksi, pebisnis bisa mengetahui kebutuhan konsumen.

Komunikasi dengan konsumen biasanya terjadi di kanal media sosial maupun surat elektronik resmi. Konsumen pun biasanya kerap menyampaikan saran dan kritik.

Saran dan kritik pun punya beragam manfaat untuk produk yang sedang dikembangkan. Dengan begitu, akan ada inovasi-inovasi yang bisa dilakukan berdasarkan saran dan kritik.

Berikut ulasan manfaat saran dan kritik dari konsumen. Selain itu, cara menanggapi saran dan kritik seperti dirangkum dari UKM Indonesia.

1. Saran dan kritik membantu bisnis naik kelas

Terkadang waktu untuk mengurus bisnis sudah terkuras. Hal itu tentu akan menyulitkan kita untuk menilai tingkat bisnis kita.

Dengan adanya masukan dari konsumen, kita akan sangat terbantu untuk mengetahui berapa nilai produk kita saat ini, apa keunggulan dari produk dan layanan kita, apa yang perlu diperbaiki ke depan, dan lain sebagainya. Semua hal ini adalah masukan yang sangat berharga agar bisnis kita dapat segera naik kelas.

2. Kritik sebagai bentuk dukungan

Menerima kritik memang gampang-gampang sulit. Butuh sikap lapang dadang untuk menerima kritik dari orang lain. Kritik dan masukan yang diberikan oleh konsumen sebetulnya merupakan bentuk dukungan.

Ya, konsumen peduli dengan bisnis yang sedang dijalani. Konsumen ingin melihat usaha kita maju dengan cara memberikan kritik dan masukan. Untuk itu, hargai setiap kritik dan masukan mereka ya.

3. Kritik sebagai pemantik semangat

Saran dan kritik akan menambah bisnis menjadi lebih kuat. Sesungguhnya kritik dan masukan adalah pemantik semangat yang luar biasa.

***

Nah, saran dan kritik punya beragam manfaat. Lalu bagaimana cara kita menghadapi saran dan kritik dari konsumen? Berikut caranya.

1. Tenang

Tenang adalah kunci pertama untuk menghadapi saran dan kritik. Sebagai makhluk yang memiliki hati dan emosi, maka kita biasanya langsung bereaksi jika menerima kritik dan saran dari pihak lain.

Pikirkan secara tenang dan selalu tanamkan dalam pikiran kita bahwa semua kritik dan masukan ini bukanlah serangan pribadi. Biasanya kita akan lebih mudah dan terbuka dalam menerima kritik dan masukan setelahnya.

2. Fokus terhadap konten saran dan kritik

Hal lain yang penting diperhatikan adalah fokuslah pada konten dari kritik dan masukan tersebut. Dengarkan dan pahami dengan baik apa yang konsumen sampaikan dan apa yang mereka rasakan.

Jika kamui merasa apa yang disampaikan oleh konsumen kurang jelas, jangan segan-segan untuk mengajukan pertanyaan ya kepada konsumen.

Setelah mendapatkan jawaban lebih lanjut dari konsumen, kamu bisa mencari tahu kebenaran dan menindaklanjuti apa yang menjadi saran dan kritik tersebut.

3. Tunjukkan empati

Selalu tunjukkan empati saat mendapatkan saran dan kritik dari konsumen. Cara berempati yang bisa dilakukan yaitu dengan memposisikan diri sebagai konsumen.

Tunjukkan empati dengan meminta maaf dan berkomunikasi dengan baik ke konsumen. Jangan lupa ucapkan pula terima kasih atas kritik dan masukan yang diberikan.

Yakinlah ini akan menjadi nilai yang luar biasa di mata konsumen tentang bisnis kita.

4. Action

Yang tidak kalah penting adalah, “apa yang bisa kita lakukan sekarang terkait keluhan konsumen?”. Setelah kamu paham dengan kritik yang diberikan, tawarkan solusi yang bersifat segera.

Aksi ini lah yang sebetulnya dibutuhkan dan ditunggu-tunggu oleh konsumen kita.

5. Berikan apresiasi

Memberikan gift sebagai bentuk apresiasi atas kritik dan masukan konsumen juga bisa kamu lakukan. Misal dengan memberikan vocer untuk kunjungan berikutnya.

Hal ini akan menjadi kesan yang menyenangkan bagi konsumen tersebut terhadap bisnis kita.

Promosikan UMKM Anda dengan beriklan di jaringan Kompas Gramedia lewat Pasangiklan.com. Konsultasikan strategi iklan bisnis Anda bersama tim sales Pasangiklan.com sekarang.

Penulis : Sonia Fatmarani

Editor : Banu Rinaldi

15 Juni 2022

Lama Baca : 5 menit

Apa yang kita lakukan jika mendapatkan kritikan

Memimpin sekaligus mengelola sebuah bisnis memang bukan hal yang mudah. Seringkali, kita harus menghadapi berbagai tantangan selagi berproses menjadi bos yang baik. Salah satu tantangan tersebut adalah datangnya kritik dari karyawan atau orang-orang yang kita pekerjakan.

Sayangnya, banyak pemilik usaha yang gagal menerima kritik dari bawahannya dengan baik. Di sinilah teman-teman UKM harus hati-hati. Jangan sampai kritik yang disampaikan karyawan justru kita anggap angin lalu dan tidak diberi perhatian. Sebab, masukan dari mereka bisa berperan besar dalam pengembangan usaha ke arah yang lebih baik. Nah, apa yang seharusnya kita lakukan saat dikritik oleh karyawan.

Baca Juga : Cara Membuat Standard Operating System (SOP) yang Baik Sehingga Mudah Diikuti oleh Karyawan

1. Jangan bereaksi secara impulsif atau emosi

Ingat, kritik adalah hal yang wajar terjadi pada para pemimpin. Bahkan ada yang bilang, jika seorang pemimpin tidak pernah dikritik, artinya dia belum memimpin dengan baik. Karenanya, masukan atau kritik apapun yang sedang disampaikan oleh bawahan, kita harus mendengarkannya dengan seksama. Jangan memotong apa yang sedang mereka sampaikan.

Alih-alih, bersabarlah dan analisa secara cermat situasi yang kita hadapi. Jika memang apa yang dikatakan karyawan tidak sesuai dengan kenyataan, kita tidak perlu langsung bersikap defensif. Menurut suatu artikel yang dimuat di Forbes.com, banyak pemimpin yang terlalu impulsif dan bereaksi berlebihan saat dikritik karena merasa reputasi mereka terganggu. Padahal, yang penting adalah benar-benar mendengarkan dan mengerti sudut pandang karyawan. Jika kita terlalu fokus mempertahankan muka, justru bawahan akan mudah kehilangan respek terhadap sikap kita.

Baca Juga : Komunikasikan Target Usaha Pada Karyawan Dengan Cara Ini

Ingat, kritikan datang dan pergi. Namun, jika menanggapinya dengan baik tanpa emosi, karyawan tentu akan merasa lebih percaya dengan kepemimpinan kita.

2. Jangan merasa seolah menjadi korban

Saat menghadapi kritik dari karyawan kita, sebisa mungkin hindarilah drama. Jangan merasa tiba-tiba terpojok dan bertingkah seolah-olah menjadi korban. Sebab, hal ini bukanlah tanda-tanda pemimpin yang baik. Bisa-bisa, karyawan jadi sulit percaya dengan kredibilitas dan kemampuan kita memimpin perusahaan. Belum lagi jika kita justru menyalahkan pihak lain atas kritikan tersebut.

Saat teman-teman melakukan hal ini, karyawan akan melihat kita sebagai seseorang yang tidak dewasa dan tidak mampu menghadapi tekanan. Daripada menyalahkan orang lain dan bertingkah layaknya korban, jauh lebih baik jika kita menerima kritikan dengan tenang. Kesampingkan emosi negatif sesaat dan catat masukan dari karyawan kita. Bukan tidak mungkin, kritik yang mereka sampaikan justru menjadi pemicu perubahan kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik.

3. Pahami dan pelajari

Jika karyawan sudah berani mengkritik, bisa saja artinya mereka merasa tidak nyaman dengan cara perusahaan beroperasi. Bisa juga karena mereka merasa ada yang tidak beres dalam sistem kerja, struktur badan usaha, maupun cara bisnis kita dijalankan. Apapun itu, kita harus mempelajari dan menganalisa apa yang disampaikan karyawan. Kenali jenisnya, apakah kritikan ini termasuk yang sifatnya destruktif atau justru membangun.

Baca Juga : Daftar Hal Yang Wajib Dimiliki Wirausaha Sukses

Jika ternyata kritikan ini hanyalah buah dari kejengkelan pribadi karyawan atau unek-uneknya, maka bicaralah secara pribadi kepada mereka untuk menyelesaikan masalah. Namun, jika ternyata kritik yang disampaikan sifatnya membangun, kita bisa diskusikan lebih lanjut dengan rekan pimpinan lainnya. Jika perlu, catatlah pula masukan dan kritik yang disampaikan karyawan, agar kita lebih mudah memilah mana yang memang perlu diterapkan dan mana yang lebih baik diabaikan.

4. Jangan terlalu diambil hati

Beberapa kritik mungkin saja disampaikan dengan nada yang agak kasar atau kata-kata yang tidak sopan. Jika ini terjadi, kita tidak boleh terbawa suasana dan mengambil hati ucapan orang. Apalagi jika kritik yang disampaikan sifatnya justru destruktif, efeknya bisa berkepanjangan. Dilansir dari Greatist.com, sebuah studi di tahun 2017 menunjukkan bahwa orang yang menerima kritik jenis ini dilaporkan lebih mudah terpapar stres di ranah kerja.

Sebagai pimpinan, teman-teman harus ingat bahwa yang sedang dikritik bukanlah diri kita secara personal, melainkan peran dan kinerja kita dalam ranah profesional. Jika terlalu mengambil hati, bisa-bisa kita menjadi kelewat objektif dalam menilai si pemberi kritik. Akibatnya, kita justru menjadi kurang fokus pada masukan yang tengah disampaikan, atau bahkan menganggapnya tidak penting. Hindarilah sikap seperti ini, sebab tidak ada manfaatnya bagi perkembangan perusahaan.

Baca Juga: Tips Merekrut Karyawan

5. Ubah kritik menjadi sesuatu yang positif

Salah satu sifat yang harus dihindari seorang pemimpin adalah selalu merasa benar sendiri. Ya, sikap seperti ini tidak akan memberi ruang bagi kita maupun karyawan untuk belajar. Malahan, jika karyawan benar-benar bermaksud baik dengan mengkritik, tentu kita harus mendengarkan pendapatnya. Sebab menerima dan memberi kritik adalah salah satu “momen belajar” yang harus kita jalani. Memang tidak ada pemimpin yang sempurna, namun kita harus bersikap open-minded alias berpikiran terbuka agar perusahaan tetap berada di jalan yang tepat.

Ingat, kritikan dan masukan bawahan kita bisa menjadi batu loncatan bagi perusahaan dan diri kita sendiri untuk berkembang. Meskipun tidak disebutkan sebagai tanggung jawab resmi, namun mendengar dan menerima kritikan bisa melatih kita menjadi seorang pimpinan yang lebih baik dan terpercaya. Karenanya, jangan memandang kritik sebagai sesuatu yang negatif. Misalnya saja, saat seorang pegawai mengkritik cara perusahaan dalam memberikan pelatihan, tanyalah kembali bagaimana menurutnya cara yang efektif dalam melakukannya. Dengarkan jawabannya, dan jika sesuai, gunakan saran tersebut. Sebab, bisa saja selama ini kita melakukannya dengan salah dan mendengarkan kritik soal ini tentu bisa membantu kita menuju hasil yang lebih baik.

6. Ucapkan terima kasih

Kebanyakan orang ogah bersikap lembut kepada bawahan yang mengkritiknya terang-terangan. Bahkan faktanya, sekitar 40% orang yang dihadapkan dengan kritik atau masukan dalam berbagai bentuk, justru adu argumen dengan pihak pengkritik lantaran merasa dinilai secara tidak adil. Di sisi lain, sekitar 8% orang yang dikritik juga mengaku bahwa mereka lebih senang menghindar dari si pengkritik karena takut menyinggung atau tersinggung. Nah, hindari memasukkan diri teman-teman ke golongan 40% orang tersebut.

Baca Juga: Apa itu Bumping Karyawan?

Alih-alih, ucapkanlah terima kasih kepada pegawai yang sudah mau mengkritik kita atau perusahaan. Sebab, bisa jadi perlu waktu lama baginya mengumpulkan niat dan keberanian untuk bersuara soal hal tersebut. Toh bisa jadi kritik yang dia sampaikan justru membuat kita memperbaiki diri dan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Tak hanya itu, kita juga harus ingat bahwa bisnis tidak akan berjalan optimal tanpa kehadiran karyawan sebagai sumber daya utama. Karenanya, jangan lupa ucapkan terima kasih.

Jika memungkinkan, utarakan juga kepada karyawan yang mengkritik bahwa kita mengerti apa yang kita lakukan belum sesuai ekspektasi mereka. Dan mintalah saran agar kita bisa bekerjasama lebih baik. Yakinkan pula bahwa kita akan sama-sama berusaha memperbaiki apa yang salah dan mau menjadi lebih baik. Hal ini bisa memancing masukan-masukan dan diskusi yang lebih membangun.

Nah, setelah menyimak langkah-langkah praktis dalam menerima masukan karyawan, teman-teman diharapkan bisa lebih luwes menghadapi hal-hal semacam ini. Cara kita menerima kritik mencerminkan kepemimpinan kita sekaligus memberi contoh yang baik kepada karyawan. Jika kita bersikap defensif saat dikritik, bukan tidak mungkin karyawan juga bersikap sama saat kita mengkritik kinerjanya. Sebaliknya, jika teman-teman mendengarkan dan menghargai kritik yang disampaikan, karyawan juga akan lebih menghargai kita.

Baca Juga : 10 Wirausaha Sosial Nasional yang Menginspirasi

Selamat mencoba!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi :

https://greatist.com/happiness/how-handle-criticism-pro#what-to-say

https://pmtips.net/article/how-to-handle-criticism-from-employees-during-a-difficult-project

https://www.linovhr.com/cara-menangani-kritik-dan-saran/

https://www.forbes.com/sites/glennllopis/2015/08/11/4-constructive-ways-leaders-can-handle-criticism/?sh=5a3d2eb45615

https://glints.com/id/lowongan/cara-menerima-kritik/#.YPhAO5gzbIW

Apa yang harus dilakukan ketika menerima kritik?

10 Cara Menerima Kritik agar Kamu Tidak Mudah Baper.
Ingat kritik bukan serangan. ... .
2. Lihat sisi positifnya. ... .
3. Jangan membuat alasan. ... .
4. Cobalah berpikir secara objektif. ... .
Jangan dianggap personal. ... .
6. Ucapkan terima kasih. ... .
7. Jangan terpaku pada kritik. ... .
Ingatlah bahwa kritik merupakan sarana belajar..

Apa yang Anda lakukan jika menerima kritik dan saran dari rekan kerja?

Cara Tepat Menerima Kritik dan Saran Karyawan.
Jangan bereaksi secara impulsif atau emosi..
Jangan merasa seolah menjadi korban..
Pahami dan pelajari..
Jangan terlalu diambil hati..
Ubah kritik menjadi sesuatu yang positif..
Ucapkan terima kasih..

Bagaimana sikap kita menghadapi kritik dan saran dari pelanggan?

Selalu tunjukkan empati saat mendapatkan saran dan kritik dari konsumen. Cara berempati yang bisa dilakukan yaitu dengan memposisikan diri sebagai konsumen. Tunjukkan empati dengan meminta maaf dan berkomunikasi dengan baik ke konsumen. Jangan lupa ucapkan pula terima kasih atas kritik dan masukan yang diberikan.

Kenapa kita harus menerima kritikan dari orang lain?

Dengan menerima kritik itu kamu bisa menjadi lebih baik. Terakhir dan gak kalah penting, dengan lapang dada menerima kritikan itu akan membuatmu bisa mengoreksi diri sendiri. Alhasil, kamu dapat belajar dari kesalahan dan gak akan mengulanginya lagi.