Panduan dalam menghadapi asesor akreditasi pengawas 2022 ppt

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya seleksi tahap akhir calon anggota BAN-S/M Provinsi Tahun 2021, BAN-S/M telah menetapkan nama-nama yang dinyatakan lulus menjadi anggota BAN-S/M Provinsi Sulawesi Utara, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Maluku, Lampung, Sulawesi Tengah, Bengkulu, Gorontalo, dan Jawa Barat.

Informasi selengkapnya bisa diunduh melalui tautan:
https://bansm.kemdikbud.go.id/pengumuman/read/pengumuman-kelulusan-seleksi-anggota-9-ban-s-m-provinsi-tahun-2021

Seluruh peserta yang telah ditetapkan akan memulai bertugas sesuai dengan masa tugas di masing-masing provinsi melalui surat keputusan BAN-S/M.

Kepada seluruh peserta yang telah mengikuti rangkaian seleksi terbuka ini, Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi terhadap peran serta saudara/saudari.

DAFTAR NAMA ANGGOTA BAN-SM PROVINSI LAMPUNG PERIODE 2022 – 2025 Berdasarkan SK BANSM Nomor: 1395/BANSM/TU/2021:

Panduan dalam menghadapi asesor akreditasi pengawas 2022 ppt

Drs. Alamsyah, M.Pd

Panduan dalam menghadapi asesor akreditasi pengawas 2022 ppt

Eko Budi Sulistio, S.Sos, M.AP

 

 

  1. Alamsyah, Drs, M.Pd
  2. Eko Budi Sulistio, S.Sos, M.AP
  3. Emilia Zulaiha Zahara, S.Si, M.Pd
  4. Karwono, Prof, Dr.M.Pd
  5. Setiyo, Dr, MM

Panduan dalam menghadapi asesor akreditasi pengawas 2022 ppt

PENGERTIAN PENGAWASAN

Pengawasan dapat di definisikan sebagai proses “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang di recanakan. Hubungan ini menunjukan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan. Seperti terlihat dalam kenyataan, langkah awal proses pengawasan adalah sebenarnya adalah langkah perencanaan, penetapan tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan. Karena kadang-kadang sulit untuk membedakan antara rencana, standar atau apa itu pengawasan, maka perlu dipahami terlebih dulu pengertian-pengertian tujuan, sasaran, prosedur dan sebagainya. Fungsi pengawasan manajemen juga berhubungan erat dengan fungsi manajerial lainnya. Pengawasan membatu penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif. Dan fungsi pengawasan itu sendiri harus diawasi.
Pengawasan adalah dalam bentuk pemeriksaan untuk memastikan, bahwa apa yang sudah dikerjakan adalah juga dimaksudkan untuk membuat sang manajer waspada terhadap suatu persoalan potensial sebelum persoalan itu menjadi serius. Pengawasan adalah suatu proses dasar serupa saja dimanapun ia terdapat dan apapun yang diawasi . Alat pengatur suhu untuk rumah tangga yang terkena litu merupakan sebuah contoh yang baik dari proses pengawasan (Terry George R.). Sedangkan Usman (2011) mengatakan bahwa controlling atau pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dar iaktivitas-aktivitas yang direncanakan.

Diantara beberapa fungsi manajemen, perencanaan (planning) dan pengendalian/pengawasan (controlling) memiliki peran yang sangat penting. Dalam fungsi perencanaan, inti dasarnya adalah menetapkan mengenai apa yang harus dicapai pada periode tertentu serta tahapan untuk mencapainya. Sedangkan dalam pengendalian/pengawasan berusaha untuk mengevaluasi apakah tujuan dapat dicapai, dan apabila tidak dapat dicapai dicari faktor penyebabnya. Dengan demikian, dapat dilakukan tindakan perbaikan (corrective action).

Dalam pengendalian, mengukur kemajuan kearah tujuan tersebut dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tersebut tepat pada waktunya untuk melakukan tindakan perbaikan sebelum penyimpangan menjadi jauh. Robert J. Mokler (1972:2) memberikan batasan pengendalian yang menekankan elemen esensial proses pengendalian dalam beberapa langkah. Batasan yang diajukan meliputi hal berikut: Pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesaian system umpan balik informasi, membandingkan kinerja actual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah terdapat penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan.

TUJUAN PENGAWASAN

Tujuan dari pengawasan adalah memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana, mencegah adanya kesalahan, menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, mengadakan koreksi terhadap kegagalan yang timbul, dan memberi jalan keluar atas suatu kesalahan.

Tujuan pengawasan bersifat positif artinya ia harus mengusahakan terjadinya hal-hal tertentu, maksudnya mencapai tujuan dalam batas-batas penghalang atau melalui aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Pengawasan dilaksanakan untuk mengusahakan agar komitmen tersebut dilaksanakan. Kegagalan pengawasan berarti cepat atau lambat adanya kegagalan perancanaan-perencanaan dan suksesnya perencanaan berarti suksesnya pengawasan. Apabila pengawasan jelas menunjukkan bahwa perencanaan tersebut tidak diimplementasi maka harus diperkembangkan sebuah rencana baru atau rencana yang dimodifikasi. (R. Terry George,1986).

Pengawasan menyatakan ukuran merupakan dan suatu sebaran prilaku. Jika manajer tidak dapat mengukur berarti manajer tidak dapat mengawasi atau mengendalikan. Dalam sebuah organisasi terutama bila menghadapi peralatan yang berpotensi memengaruhi kehidupan seseorang , perlu disadari bahwa kebutuhan untuk membatasi sebaran prilaku. Ada beberapa alasan mengapa pengawasan diperlukan: