Apa yang dimaksud dengan nasi liwet?

Apa yang dimaksud dengan nasi liwet?

Ilustrasi nasi liwet | Nita In Wanderland /Shutterstock

Gaya makan lesehan sambil berkumpul dan makan nasi liwet sejak satu tahun belakang ini menjadi tren. Cara makan nasi liwet ini terbilang cukup unik. Ia tak disajikan per porsi ke tiap-tiap orang, tapi makan beramai-ramai atau bancakan.

Bancakan adalah menyantap nasi liwet bersama-sama dengan duduk berderet secara lesehan. Nasi dan lauk tersebut disajikan di atas daun pisang.

Nasi liwet sebenarnya sudah menjadi makanan sehari-hari sejak dulu. Awalnya nasi yang dengan bumbu dan lauk pauk seperti ikan, ayam, tahu tempe merupakan bekal makan para petani di ladang.

Selain sebagai makanan sehari-hari, liwet juga pernah menjadi bagian sakral dari satu rangkaian upacara.

Liwet dalam bahasa Jawa memiliki arti tanak atau menanak. Jadi, kata liwet sebenarnya merujuk pada proses pembuatan, bukan nama sebuah produk. Demikian dipaparkan Murdijati Gardjito ahli gastronomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada Kompas.com.

Jadi kalau namanya nasi liwet, artinya nasi yang menggunakan proses liwet. Yaituteknik memasak nasi dengan cara mencampur beras dan air, bisa air putih atau air santan, dalam satu tempat khusus. Tempat yang dipakai bisa ketel, kastrol, atau dandang untuk memasak nasi hingga matang.

Ngeliwet bagi masyarakat Jawa adalah suatu cara kebiasaan mengolah atau memasak beras yang ternyata sudah tua. Proses memasak liwet itu tertulis di Serat Centhini pada tahun 1819.

Masak nasi liwet juga identik dengan memasukkan bumbu seperti daun salam dan garam ke nasi dan air yang sedang dimasak. Sehingga tercipta rasa gurih dan aroma yang sedap saat menyantap nasi liwet.

"Nah setelah proses liwet itu baru dikasih macam-macam set menu, atau aneka lauk seperti ayam opor untuk liwet Solo, telur dadar teri untuk di Sumatra," ujar Murdijati, yang juga peneliti di Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM.

Nasi liwet bisa ditemui di daerah barat Indonesia, Pulau Sumatra dan Jawa. Murdijati menjelaskan, banyak daerah yang mengolah nasi dengan cara liwet, seperti nasi lemak di Sumatra, nasi uduk di Jakarta, nasi wuduk di Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk nasi liwet Solo.

Ada dua jenis olahan nasi dengan teknik liwet yang cukup populer yaitu nasi liwet Solo dan liwet Sunda. Tentu kedua nasi liwet ini memiliki perbedaan dari sejarah, cara memasak hingga lauk pauk tambahan dalam penyajian

Dinukil Tirto.id, nasi liwet Sunda dimasak tanpa menggunakan santan. Berbeda dengan liwet Solo yang menggunakan air santan dalam proses memasak.

Nasi liwet khas Sunda disajikan bersama lauk yang sudah bersatu dengan nasi. Lauk yang biasa melengkapi adalah ikan asin peda merah, ikan kembung yang sudah dipindang, dilengkapi lalapan dan sambal terasi.

Sedangkan liwet Solo lahir dari kalangan masyarakat di satu daerah yang bernama Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Kemudian masyarakat desa itu mulai coba menjual nasi tersebut di Solo setiap hari sekitar tahun 1934 dan terus berkembang hingga sampai saat ini.

Nasi liwet khas Solo dimasak dengan santan kelapa. Biasanya lauk pauk yang disajikan bersama dengan nasi liwet adalah sayur labu siam, daging ayam, telur rebus opor, sambal, dan yang tak boleh ketinggalan adalah areh yang merupakan semacam bubur gurih yang terbuat dari kelapa.

Nasi liwet sering dihadirkan sebagai menu utama di banyak perayaan di sana. Acara-acara itu adalah malam midodareni, acara Maulid Nabi Muhammad, dan bagi penganut Kejawen, nasi liwet hadir di upacara nyadranan (perayaan panen).

Liwet hadir dalam upacara itu lengkap dengan ingkung ayam utuh, dipersembahkan bagi penunggu sumur atau mata air yang ada di sana.

Liwet Sunda dan Solo memang memiliki ciri masing-masing tapi punya kesamaan, yakni bisa membuat penikmat kuliner ketagihan saat menikmati.

Bagi Anda yang ingin mencicipi gurih nasi liwet ala Sunda, bisa mampir ke Warung Nasi Liwet Teteh di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan.

Menurut pemilik warung, nasi liwet yang ditawarkan untuk pengunjung adalah khas Sukabumi dengan suguhan nasi liwet dimasak tanpa santan.

Satu paket nasi liwet dengan pilihan lauk pauk seperti ikan asin, ikan tawar dan ikan manis, dengan harga Rp120 ribu untuk empat porsi.

Pengunjung juga bisa menambah menu lain, seperti cumi hitam, ayam goreng, petai goreng, karedok dan berbagai pilihan lain.

Kalau Anda berada di Solo, dinukil Femina.co.id, bisa mampir ke Nasi Liwet Wongso Lemu di Jalan Keprabon. Atau di Solo Baru ada nasi liwet Yu Sani.

Nasi gurih yang dimasak dengan santan ini dengan paduan lauk ayam suwir areh atau sari santan kental. Pengunjung akan melihat berjajar sajian pelengkap, seperti potongan hati-ampela ayam, tempe dan tahu bacem, serta telur rebus berbumbu di atas meja.

Di Solo, tidak hanya di warung tapi liwet juga banyak dijajakan oleh ibu-ibu dengan digendong. Uniknya, selain biasa disajikan dalam pincuk atau daun pisang, nasi liwet juga disantap dengan sendok daun.

Beberapa tempat menarik di sini juga bisa dijadikan pilihan untuk menikmati kebersamaan sambil makan nasi liwet lengkap.

Apa yg dimaksud dengan nasi liwet?

sêgå liwêt; bahasa Sunda: ᮞᮍᮥ ᮜᮤᮝᮩᮒ᮪) adalah hidangan nasi khas Indonesia yang dimasak dengan santan, kaldu ayam, dan rempah-rempah Nasi kukus biasanya dimasak dalam air, tetapi nasi liwet adalah nasi yang dimasak dengan santan, kaldu ayam, daun salam dan serai, sehingga memberikan nasi rasa yang kaya, aromatik, dan ...

Dari mana asal nasi liwet?

IndonesiaNasi liwet / Daerah asalnull

Apakah nasi liwet termasuk makanan khas daerah?

Nasi liwet adalah makanan khas kota Solo yang berupa nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa).

Apa membedakan nasi liwet Solo dan nasi liwet Sunda Jelaskan proses pemasakannya?

2. Cara memasak nasi liwet solo dan nasi liwet sunda Pada nasi liwet solo, beras dimasak dengan campuran santan, sedangkan nasi liwet sunda tidak memakai santan. Nasi liwet sunda dibumbui dengan garam, bawang merah, bawang putih, daun salam, serei, lengkuas, cabai, santai, dan minyak kelapa.