PELATIHAN “ASEPTIC DISPENSING” Kepada Yth. Teknik aseptik/asepsis adalah sebuah penanganan ataupun perlakuan yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme dalam aktifitas medis yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi. Bertujuan untuk menghindari, mengurangi atau menghilangkan mikroorganisme pada sebuah permukaan benda hidup atau benda mati yang meliputi: antisepis, desinfeksi, dan sterilisasi. Dalam aktifitas medis perlakuan ini sangat penting terutama dalam tindakan operasi ataupun bedah. Pada umumnya untuk membantuk praktisi medis, saat ini sudah banyak beredar bahan/material antiseptik yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya, berbagai macam sifatnya dari yang bersifat sporosidal (membunuh spora) dan non sporosidal. Mengingat teknik aseptik ini merupakan salah satu hal yang sangat penting. Tujuan
Materi
JADWAL TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN PELATIHAN 2022
Biaya dan Fasilitas
Tempat : Hotel Grage Ramayana Hotel (Malioboro) Cara Pembayaran : Batas Konfirmasi : UNTUK UNDANGAN BIMTEK DAPAT MENGHUBUNGI KAMI DI NOMOR :Telp. Fax : (0274) 385633 No. Hp : 0813 2870 5527 (Telp. & WA) (Iqbal)
Pengertian Aseptik berarti tidak adanya pathogen pada penyakit. Teknik aseptik menurut Crow dalam Wina Jivika P (2007) adalah usaha mempertahankan klien sedapat mungkin bebas dari mikro organisme.
Sementara menurut Hinchliff dalam Dwi Handayani (2003), teknik aseptik adalah metode penjagaan yang digunakan dalam setiap tindakan yang membawa resiko masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh pasien. Jenis Teknik Aseptik dalam Praktek Keperawatan Ada dua jenis teknik aseptik yang diterapkan dalam praktek keperawatan, yaitu Aseptik medis dan Aseptik bedah: 1. Aseptik Medis Aseptik medis adalah teknik atau prosedur yang dilakukan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme disuatu objek, serta menurunkan kemungkinan penyebaran dari mikro organisme tersebut. Aseptik medis sangat penting untuk diterapkan saat merawat individu yang rentan terhadap infeksi baik karena penyakitnya, pembedahan atau karena immonosupresi. Selama proses keperawatan, perawat melakukan kontak dengan banyak pasien dirumah sakit, oleh karena itu perawat harus menyadari dan mengetahui akan prinsip-prinsip aseptik medis sebagai upaya untuk menghindari transfer kuman dari pasien ke perawat, dari perawat ke pasien, dari perawat ke perawat lain atau petugas kesehatan lain, serta dari satu pasien ke pasien lainnya. Suatu objek dikatakan terkontaminasi bila objek tersebut menjadi tidak steril atau bersih. Dalam aseptik medik suatu area atau objek dikatakan terkontaminasi bila terdapat atau objek dicurigai mengandung kuman pathogen, misalnya tempat tidur (badpan) yang telah dipakai, lantai dan kasa basah yang telah dipakai. Mata rantai infeksi yang paling mudah untuk di putus adalah cara penularannya. Dalam lingkungan perawatan kesehatan lingkungan, mencuci tangan adalah merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan penularan infeksi nosokomia. Menurut Larson dalam Dwi Handayani (2003), Mencuci tangan adalah menggosok dengan sabun secara bersama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas yang kemudian di bilas dibawah air mengalir. Oleh karena itu, mencuci tangan menjadi metode pencegahan dan pengendalian infeksi yang paling penting. Tujuan mencuci tangan adalah menurunkan Bioburden(jumlah mikroorgsnisme) pada tangan dan untuk mencegah penyebaranya ke area yamg tidak terkontaminasi. Mencuci tangan yang kurang tepat menempatkan baik pasien dan tenaga perawatan kesehatan pada resiko terhadap infeksi atau penyakit. Tenaga perawatan kesehatan yang mencuci tangan kurang adekuat dapat memindahkan organisme-organisme sepertistaphylococcus, escheria coli, pseudomonas dan klebisellasecara langsung ke pada hospes yang rentan, yang menyebabkan infeksi nasokomial dan endemik disemua jenis lingkungan pasien. Teknik Cuci Tangan yang Efektif menurut WHO (2007) yaitu sebagai berikut: 1) Dimulai cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan bersih. 2) Menggunakan sabun cair atau sabun batangan, menggosokan sabun tersebut sampai berbusa banyak. 3) Menggosokan ke bagian punggung tangan dengan jari tangan menjalin secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali. 4) Mengepalkan salah satu tangan dan menggosokan ke permukaan tangan lainnya dimulai dengan menggosokan buku-buku jari tangan, kuku tangan, dan ujung-ujung jari tangan secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali. 5) Memutar-mutar ibu jari tangan dengan salah satu tangan yang dilakukan secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali. 6) Membilas tangan dengan air mengalir mulai dari permukaan tangan sampai dengan sikut tangan. 7) Mengeringkan tangan. 2. Aseptik Bedah Aseptik bedah atau teknik steril termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme. Setelah objek menjadi tidak steril maka objek tersebut telah terkontaminasi, misalnya alat-alat perawatan luka yang telah dipakai atau tersentuh objek yang tidak steril. Pada aseptik bedah, suatu area atau objek dinyatakan terkontaminasi jika disentuh oleh setiap objek yang tidak steril. Teknik steril sering dilakukan dalam berbagai tindakan keperawatan di ruang keperawatan, seperti dalam perawatan luka operasi (mengganti balutan). Keefektifan tindakan pencegahan luka operasi bergantung pada motivasi perawat dalam menggunakan teknik aseptik. Perawat yang bekerja dengan lingkungan yang steril atau dengan peralatan yang seteril harus mengerti bahwa kegagalan sekecil apapun dalam teknik ini mengakibatkan kontaminasi yang akan membuat pasien beresiko terkena infeksi luka operasi yang dapat menghambat proses penyembuhan ( Schaffer dkk, 2004). Kulit yang sehat dan utuh serta memberan mukosa dapat memberikan suatu barier yang efektif terhadap mikroorganisme, tetapi jaringan yang di bawahnya merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu saat jaringan bawah kulit terbuka akibat luka karena prosedur operasi, maka untuk melindungi daerah tersebut dari mikroorganisme harus digunakan teknik steril.
Adapun Prosedur-Prosedur Steril Perawatan Luka menurut Ellis, et al (1999) adalah sebagai berikut:
Bila alat-alat tersebut besar atau berat atau secara hati-hati pada bidang steril atau bisa menggunakan korentang steril .
|