Apa maksud dari nilai korelasi negatif

Pada artikel ini kita akan belajar untuk mengenal lebih jauh tentang korelasi positif dan negatif. Korelasi positif adalah hubungan yang sifatnya satu arah. Korelasi positif terjadi apabila dalam dua variabel atau lebih berjalan paralel atau searah yang berarti jika variabel X mengalami kenaikan maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan.

Contoh Korelasi Positif adalah :

Korelasi dalam intensitas belajar pelajar dengan tingkat prestasi pelajar tersebut. Dalam hubungan kedua variable di atas, semakin banyak intensitas belajar pelajar aka n berpengaruh dalam prestasi pelajar. Orang yang rajin belajar tentunya akan lebih baik dibandingkan orang yang malas belajar. Korelasi antara intesitas belajar berbanding lurus dengan prestasinya.

Macam-macam korelasi positif :

  1. Korelasi positif maksimal atau korelasi positif tertinggi yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi apabila dihubungkan antara satu dengan yang lain, akan membentuk satu garis lurus yang condong ke arah kanan.
  2. Korelasi positif tinggi atau kuat yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi sedikit atau beberapa mulai menjauhi garis lurus, terpencar atau berada di sekitar garis lurus tersebut dengan kecondongan ke arah kanan.
  3. Korelasi positif rendah atau korelasi positif kecil yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi semakin jauh terpencar atau menyebar menjauhi garis lurus dengan kecondongan ke arah kanan.

Korelasi Negatif

Korelasi negatif adalah korelasi antara dua variabel atau lebih yang berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan maupun sebaliknya. Korelasi negatif terjadi jika antara dua variabel atau lebih berjalan berlawanan yang berarti jika variabel X mengalami kenaikan maka variabel Y mengalami penurunan ataupun sebaliknya. Jika variable X mengalami penurunan maka variable Y mengalami kenaikan.

Contoh korelasi negatif :

Semakin taat pengendara lalu lintas pada peraturan, semakin sedikit tingkat kecelakaan yang terjadi. Adanya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam berkendara tentunya membuat mereka lebih tertib dan terhindar dari kecelakaan dalam berkendara.

Macam-macam korelasi negatif :

  1. Korelasi negatif maksimal atau korelasi negatif sempurna yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi apabila dihubungkan antara satu dengan yang lain, akan membentuk satu garis lurus yang condong ke arah kiri.
  2. Korelasi negatif tinggi atau kuat yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi sedikit atau beberapa mulai menjauhi garis lurus, terpencar atau berada di sekitar garis lurus tersebut dengan kecondongan ke arah kiri.
  3. Korelasi negatif rendah atau korelasi negatif kecil yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi semakin jauh terpencar atau menyebar menjauhi garis lurus dengan kecondongan ke arah kiri.

AsikBelajar.Com | Hubungan antar Variabel itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan yang sifatnya satu arah, dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah.Hubungan yang bersifat searah diberi nama korelasi positif sedang hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut korelasi negatif.

Disebut Korelasi Positif, jika dua variabel (atau lebih) yang berkorelasi, berjalan paralel; artinya bahwa hubungan antardua variabel (atau lebih) itu menunjukkan arah yang sama. Jadi, apabila variabel X mengalami kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada variabel Y; atau sebaliknya: penurunan atau pengurangan pada variabel X akan diikuti pula dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y.

Cantoh: Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti dengan kenaikan ongkos angkutan; sebaliknya jika harga BBM rendah, maka ongkos angkutan pun murah (rendah). Dalam dunia pendidikan misalnya, terdapat korelasi positif antara nilai hasil belajar matematika dan nilai hasil belajar fisika, kimia, biologi, dan sebagainya.

Disebut Korelasi Negatif jika dua variabel (atau lebih) yang berkorelasi itu berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan, atau berkebalikan. Ini berarti bahwa kenaikan atau pertambahan pada variabel X misalnya, akan diikuti dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y.

Contoh: Makin meningkatnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat diikuti dengan makin menurunnya angka kejahatan atau angka pelanggaran; makin giat berlatih makin sedikit kesalahan yang diperbuat oleh seseorang, makin meningkatnya jumlah aseptor Keluarga Berencana diikuti dengan makin menurunnya angka kelahiran; atau sebaliknya. Dalam dunia pendidikan misalnya, makin kurang dihayati dan diamalkannya ajaran agama Islam oleh para remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya frekuensi kenakalan remaja; atau sebaliknya.

Pernyataan di atas bila dibuat bagannya adalah sebagai berikut;

Sumber:
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hal.180-181.

Statistik

Analisis korelasi merupakan istilah dalam ilmu statistik yang biasa digunakan untuk mempelajari hubungan antara variabel. Dimana tujuan daripada teknik analisis ini ialah untuk mendapatkan pola dan keeratan atau kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan koefisien korelasi.

Penggambaran sederhana dari penggunaan teknik analisis ini ialah ketika kita mempertanyakan apakah variabel X memiliki hubungan dengan variabel Y? Seperti, apakah nilai matematika siswa memiliki keterkaitan hubungan dengan tingkat kecerdasan (IQ-nya)? Atau, apakah ada hubungan antara intensitas hujan dengan penjualan es buah?

Untuk lebih memahaminya, artikel kali ini akan menguraikan pengertian mengenai apa itu koefisien korelasi, termasuk interpretasi, rumus, dan contoh penerapannya dalam statistik sederhana.

Apa Itu Koefisien Korelasi?

Seperti disebutkan sebelumnya, koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukkan kuat atau tidaknya hubungan linier antar dua variabel. Korelasi ini biasa dilambangkan dengan huruf r, yang nilainya berada di rentang -1 sampai +1.

Nilai r yang mendekati -1 atau +1 menunjukkan hubungan yang kuat di antara dua variabel tersebut, sementara nilai r yang mendekati 0 mengindikasikan hubungan yang lemah.

Jika koefisien korelasi menunjukkan hasil positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya, ketika variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula.

Sementara, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel memiliki hubungan yang berlawanan. Dimana jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y justru rendah atau menurun.

Secara lebih detail, untuk melihat interpretasi korelasi antar dua variabel, berikut ini kriteria hasil perhitungan mengutip dari Sarwono:2006.

  • 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel
  • >0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah
  • >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup
  • >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
  • >0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat
  • 1 : Korelasi hubungan sempurna positif
  • -1 : Korelasi hubungan sempurna negatif

Jadi, secara keseluruhan, penafsiran hasil korelasi melihat pada tiga hal yakni kekuatan hubungan dua variabel, signifikansi hubungan, dan arah hubungan.

Baca juga: Buku Besar Pembantu Utang: Ini Pengertian dan Contohnya!

Rumus Koefisien Korelasi

Ada begitu banyak rumus yang bisa digunakan dalam menentukan tingkat hubungan antar variabel. Namun, dalam hal ini, akan dibahas teknik koefisien korelasi pearson atau product moment coefficient of correlation yang diperkenalkan oleh Francis Galton.

Korelasi pearson menjadi metode yang paling umum dan mudah digunakan tanpa harus memodifikasi data. Keeratan hubungan dua variabel di dalamnya ditunjukkan dengan skala data interval atau ratio. Adapun perhitungannya diperoleh dengan membagi kovarians kedua variabel dengan perkalian simpangan bakunya, sebagaimana diuraikan dengan rumus sebagai berikut:

  • Huruf n mewakili jumlah titik pasangan (X,Y)
  • X mewakili nilai variabel X
  • Y mewakili nilai variabel Y

Dalam persamaan garis linear, variabel X biasa disebut dengan variabel bebas, yaitu variabel yang digunakan untuk memprediksi variabel Y. Sementara, variabel Y disebut dengan variabel tak bebas, yaitu variabel yang nilainya diprediksi atau ditentukan oleh nilai variabel X.

Namun, perlu diperhatikan bahwa hasil koefisien korelasi hanya bisa digunakan sebagai indikasi awal dalam analisis. Artinya, nilai korelasi tidak bisa menggambarkan hubungan sebab dan akibat antara variabel X dan Y yang diperhitungkan. Begitu pun dalam analisa hubungan X dan Y ini perlu didasari hubungan yang logis antara kedua variabel.

Baca juga: Joint Cost Adalah: Ini Pengertian dan Bedanya Dengan Joint Product Cost

Contoh Kasus Penerapan Koefisien Korelasi

Sebagai contoh, berikut ini disajikan data harga rata-rata dollar Amerika dan emas 24 karat di pasaran Jakarta di antara tahun 1970 sampai 1978.

Untuk menentukan apakah terdapat korelasi antar kedua variabel, yakni harga dollar Amerika dan harga emas 24 karat, maka perhitungan dengan menggunakan korelasi pearson adalah:

  • Harga dollar US = X
  • Harga emas 24 karat = Y

Dari hasil di atas, terlihat bahwa ada hubungan linier antara harga dollar US dengan harga emas 24 karat, dimana hubungannya dapat dikatakan kuat dan positif melalui hasil korelasi sebesar 0,945.

Dengan demikian, kenaikan harga dollar US terjadi bersama-sama dengan kenaikan harga emas 24 karat. Begitu pun sebaliknya, penurunan harga US yang terjadi juga diiringi dengan penurunan harga emas 24 karat.

Baca juga: Penggolongan Akuntansi demi Kemudahan Membuat Laporan Keuangan

Kesimpulan

Koefisien korelasi adalah salah satu metode dalam teknik analisis korelasi yang bertujuan untuk mendapatkan nilai kekuatan hubungan antar dua variabel. Dimana hasilnya dapat memperlihatkan kekuatan hubungan, signifikansi hubungan, dan arah hubungan.

Metode perhitungan di dalamnya juga bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya metode korelasi pearson yang menggunakan skala data interval atau ratio. Pemilihan metode korelasi ini pun bisa berbeda-beda tergantung pada kebutuhan analisis data.

Jika koefisien korelasi dapat menunjukkan hubungan antar dua variabel, maka pembukuan dalam ranah akuntansi dapat menunjukkan kesehatan finansial seseorang atau bisnis. Dalam hal ini, software akuntansi dan bisnis seperti Accurate Online dapat membantu Anda membuat laporan keuangan secara lebih akurat dan cepat.

Accurate Online merupakan software berbasis cloud yang menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis. Di dalamnya, terdapat fitur-fitur yang mudah digunakan dan bisa diakses kapan saja serta di mana saja.

Accurate Online bahkan telah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis dalam mencapai kesuksesan finansial bisnisnya. Oleh karena itu, sudah tidak diragukan lagi bukan keunggulan dari Accurate Online?

Jika Anda tertarik untuk menggunakannya secara gratis selama 30 hari, silahkan klik banner di bawah ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA