Apa dampak untuk Bumi jika terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan

Ilustrasi gerhana bulan. Foto: dok. https://www.pexels.com/

Gerhana bulan merupakan salah satu peristiwa alam yang lumrah terjadi di kehidupan kita. Meski begitu, peristiwa gerhana bulan yang terjadi dalam waktu yang sangat jarang ini dipercaya memberi dampak dan efek khusus bagi kehidupan di bumi.

Ini dia penjelasan singkat mengenai dampak gerhana bulan bagi kehidupan di bumi lengkap dengan proses terjadinya yang penting untuk dipelajari.

Dampak Gerhana Bulan bagi Kehidupan di Bumi Lengkap dengan Proses Terjadinya

Menjadi salah satu peristiwa langit yang jarang dijumpai, gerhana bulan dianggap sebagai salah satu kejadian istimewa yang terjadi karena posisi bulan, matahari, dan bumi berada dalam suatu garis khusus. Penjelasan mengenai peristiwa gerhana bulan disebutkan secara rinci dalam buku berjudul Taktik Tokcer Kuasai IPA SD/MI Kelas VI yang disusun oleh Munnal Hani'ah, S.Pd. (2018: 213).

Dalam buku ini dituliskan bahwa gerhana bulan adalah peristiwa terhalangnya sinar matahari yang menuju bulan oleh bumi. Gerhana bulan terjadi saat posisi matahari, bumi, dan bulan terletak pada satu garis lurus. Bumi terletak di antara matahari dan bulan sehingga bulan tidak bisa memantulkan cahaya ke bumi karena terhalang matahari.

Proses terjadinya gerhana bulan. Foto: dok. https://www.pexels.com/

Terdapat dua jenis gerhana bulan, yaitu gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan total. Gerhana bulan sebagian terjadi saat hanya sebagian bulan masuk ke dalam umbra bumi sedangkan gerhana bulan total terjadi saat posisi bulan berada pada umbra bumi, sehingga bulan tertutup penuh oleh bayangan bumi.

Peristiwa gerhana bulan ini rupanya tidak memberikan dampak atau pengaruh besar terhadap kehidupan di bumi. Hanya saja, permukaan air laut di bumi akan mengalami pasang atau kenaikan permukaan air saat terjadi gerhana. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bulan yang memberikan efek pada permukaan air laut. Maka dari itu, saat terjadi gerhana bulan, nelayan disarankan berhati-hati saat mencari ikan di laut.

Selain memberikan dampak pada alam, peristiwa gerhana bulan ini dapat dijadikan sebagai bahan studi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan peristiwa gerhana bulan, mulai dari interaksi gravitasi antara bulan dan bumi maupun kekuatan cahaya yang dihasilkan saat terjadi gerhana bulan.

Penjelasan ringkas mengenai dampak gerhana bulan bagi kehidupan di bumi beserta proses terjadinya gerhana bulan dapat menambah pengetahuan Anda tentang peristiwa benda langit yang menakjubkan. (DAP)

Apa dampak untuk Bumi jika terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan

Inspirasi Pagi : Korban Emosi

Jumat, 2 Desember 2022 | 07:30 WIB


Page 2

Apa dampak untuk Bumi jika terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan

Inspirasi Pagi : Korban Emosi

Jumat, 2 Desember 2022 | 07:30 WIB


Page 3

Apa dampak untuk Bumi jika terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan

Inspirasi Pagi : Korban Emosi

Jumat, 2 Desember 2022 | 07:30 WIB

KOMPAS.com - Fenomena langit Gerhana Bulan Total akan terjadi pada besok, 8 November 2022. Melalui akun Instragram @lapan_ri, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) RI membagikan informasi terkait hal ini.

Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022 akan terjadi dengan durasi total selama 1 jam, 24 menit, 58 detik, dan dengan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.

Puncak Gerhana Bulan Total dapat disaksikan pada jam 18.00 WIB/19.00 WITA/20.00 WIT.

Baca juga: Kapan Gerhana Bulan Total 2022 Terjadi? Ini Penjelasan Ahli

Lebar gerhana bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570. Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

Dampak Gerhana Bulan Total

Lalu, adakah dampak Gerhana Bulan Total pada kehidupan manusia?

Astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengatakan, bahwa sebenarnya tidak ada dampak langsung dari Gerhana Bulan Total.

Namun, kombinasi posisi Bulan dan Matahari dalam momen tertentu, yaitu saat Bulan baru dan Bulan purnama, telah jamak diketahui sebagai faktor penyebab terjadinya pasang naik air laut yang mencapai maksimum.

“Gerhana Bulan selalu terjadi saat Bulan purnama, sehingga berasosiasi dengan peristiwa pasang naik air laut,” jelas Marufin saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/11/2022).

Meski demikian, adanya pengaruh faktor-faktor lokal, pasang naik tertinggi pada suatu lokasi, tidak selalu bertepatan dengan Gerhana Bulan.

“Jadi, bisa terlambat sampai beberapa jam kemudian,” ujar Marufin.

Baca juga: Kenapa Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana Bulan Total?

Melansir laman lapan.go.id, Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis, ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi.

Hal ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi, dan Matahari yang membentuk garis lurus.

Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.

Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama. Namun demikian, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.

Baca juga: 4 Fakta Gerhana Bulan Total Berwarna Merah dan Pelajaran yang Bisa Diambil

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini, mulai sore, fenomena gerhana bulan total akan terjadi di Indonesia dan negara-negara lainnya.

Gerhana bulan adalah fenomena terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Penyebab gerhana bulan total terjadi akibat pergerakan posisi bulan-matahari-bumi sejajar. Peristiwa ini membuat bulan masuk ke umbra bumi yang mengakibatkan saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah.

“Saat Bulan memasuki umbra, warna umbra cenderung hitam. Seiring Bulan seluruhnya berada di dalam umbra, warna Bulan akan menjadi kemerahan. Hal ini dikarenakan oleh mekanisme Hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer Bumi. Hamburan Rayleigh yang terjadi ketika gerhana Bulan sama seperti mekanisme ketika Matahari maupun Bulan tampak berwarna kemerahan saat berada di ufuk rendah dan langit yang mempunyai rona jingga ketika Matahari terbit maupun terbenam,” terang peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang dikutip dari laman resmi BRIN.

Baca Juga : Ini Kumpulan Doa Saat Gerhana Bulan Total

Ia melanjutkan saat terjadi gerhana spektrum warna dengan panjang gelombang lebih pendek seperti ungu, biru dan hijau dihamburkan ke angkasa lepas, sedangkan spektrum dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah, jingga dan kuning diteruskan ke pengamat.

Andi menambahkan saat gerhana, tidak ada cahaya Matahari yang dapat dipantulkan oleh Bulan sebagaimana ketika fase Bulan Purnama. Gerhana dapat berwarna menjadi lebih kecokelatan bahkan hitam pekat jika partikel seperti debu vulkanik ikut menghamburkan cahaya.

“Dampak dari Gerhana Bulan Total bagi kehidupan manusia adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, Purnama maupun Bulan Baru,” terangnya.

Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama, akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan. 

“Hal ini dikarenakan orbit Bulan yang miring 5,1° terhadap ekliptika dan waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan agar berkonfigurasi dengan Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus. Sehingga, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika Purnama,” tegas Andi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Apa dampak untuk Bumi jika terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan

Apa dampak untuk Bumi jika terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan

Apa dampak untuk Bumi jika terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan