Apa balasan bagi orang yang menjalankan perintah Allah?

Apa balasan bagi orang yang menjalankan perintah Allah?

Keterangan Gambar : Foto ilustrasi / IST


PALEMBANG, INFO REPUBLIK -- Orang – orang yang beriman akan mendapatkan balasan dan tempat yang baik dari Allah SWT. Allah SWT telah menjanjikan hal yang membahagiakan bagi orang-orang beriman. Hal tersebut merupakan balasan karena meyakini Allah SWT sebagai Tuhan dan menjalankan segala perintah-Nya.


Beberapa janji Allah untuk orang yang beriman di antaranya sebagaimana disebutkan dalam alukah sebagai berikut:


Pertama, ilmunya bermanfaat. Barang siapa yang dikehendaki Allah untuk kebaikan, Dia memberinya pemahaman tentang agama. Rasulullah SAW bersabda:

Baca Lainnya :

“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka akan Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” Dan memudahkan baginya jalan itu adalah salah satu kabar gembira.

Kedua, wafat dalam keadaan husnul khatimah. Dari sahabat Amr bin Ash, Rasulullah bersabda:


“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Allah memberinya ’asal. Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa maksud ‘asal dari-Nya?’ Beliau bersabda :

“Allah berikan taufiq untuk beramal soleh, kemudian Allah cabut nyawanya dalam keadaan husnul khatimah.” (HR Ahmad)

Ketiga, menanamkan kasih sayang di hati orang yang beriman, dalam surat Maryam ayat 96 disebutkan:

“Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka).”

Keempat, mendapatkan kedudukan di surga.

 “Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu’aib telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Seseorang tidak akan masuk kedalam surga sehingga diperlihatkan kepadanya tempat duduknya di neraka, agar kalau dia berbuat buruk dapat menambah rasa syukurnya. Dan seseorang tidak akan masuk neraka sehingga di perlihatkan kepadanya tempat duduknya di surga, agar kalau dia berbuat baik menjadi satu kerugian baginya.”

Kelima, mendapatkan mimpi baik. Bagi orang beriman akan sering didatangkan mimpi baik dalam tidurnya baik semasa dia hidup maupun mimpi tentang setelah kematiannya. Dan ini adalah salah satu kabat bahagia untuk mereka.

Keenam, Kebaikan di dalam kubur. Orang yang beriman akan mudah menjawab pertanyaan di alam kubur. Dan setelah menjawab pertanyaan, mereka yang wafat sebelum kiamat akan tertidur hingga hari dibangkitkan.

Ketujuh, malaikat akan datang menenangkannya seperti yang tertulis dalam surat Fussilat ayat 30 :

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”

Kedelapan, disambut para malaikat di pintu surga. Dalam surah Ar raad ayat 23-24, disebutkan:

“(yaitu) surga-surga Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.(sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.” ( Hasandri ).

Jakarta -

Taat atau patuh terhadap perintah Allah SWT sudah semestinya dilakukan muslim. Orang yang taat kepada Allah SWT akan senantiasa mengerjakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Perintah untuk taat kepada Allah SWT termaktub dalam Al Quran surat An Nisa ayat 59:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ - ٥٩

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Dalam ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk taat kepadaNya, kepada Rasulullah, dan kepada Ulil Amri atau pemimpin di antara mereka. Ulama tafsir, Muhammad Quraish Shihab menerangkan, ketaatan terhadap Ulil Amri sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut berkaitan dengan ketaatan kepada Allah SWT dan RasulNya.

Artinya, perintah Ulil Amri haruslah sejalan dengan perintah Allah SWT dan RasulNya. Apabila perintah tersebut bertentangan, maka tidak dibenarkan untuk mentaatinya.

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak untuk MTs Kelas VII karya Hasan, seseorang disebut taat kepada Allah jika selalu mengerjakan perintahNya menjauhi laranganNya. Begitu pula dengan taat kepada Rasul seperti dalam hadits berikut,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ

Artinya: "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,'Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh)'.(HR Bukhari dan Muslim).

Dijelaskan dalam kitab Ar-Risalah karya Imam Syafi'i, melalui surat An Nisa ayat 80, Allah SWT memberitahukan perjanjian dengan Rasulullah adalah perjanjian dengan Allah SWT. Begitu pula dengan ketaatan kepada Rasulullah juga merupakan ketaatan kepada Allah SWT.

Salah satu hikmah taat kepada Allah SWT dan RasulNya adalah kelak masuk surga, bersama orang-orang yang diberi nikmat Allah SWT. Hikmah ini dijelaskan dalam QS An Nisa ayat 69,

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا - ٦٩

Artinya: "Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

Itulah makna taat kepada Allah SWT beserta RasulNya, yakni dengan mengerjakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang taat.

Simak Video "Asa Menjadi Penghapal Al-Qur'an"



(kri/row)

Apa balasan bagi orang yang menjalankan perintah Allah?
Ilustrasi berdoa. ©Pixabay/SuleymanKarakas

JATENG | 20 November 2020 13:01 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Setiap muslim tentu sudah tidak asing dengan istilah taqwa. Hampir setiap ada kegiatan keagamaan, seperti ceramah atau pengajian, kata ini sering diucapkan. Taqwa sendiri merupakan bentuk dari kesungguhan dan kehati-hatian umat muslim terhadap apa yang dilarang oleh Allah SWT.

Untuk Baca Alquran Klik di Sini:

Menurut bahasa, kata taqwa berarti "memelihara" atau "menghindari". Dengan kata lain, pemeliharaan tersebut berkaitan erat dengan diri atau keluarga. Sederhananya, taqwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjahui segala larangan-Nya.

Melansir dari NU Online, taqwa adalah seseorang yang taat kepada Allah SWT dan mau meninggalkan maksiat karena takut akan siksa-Nya. Setiap muslim belum bisa dikatakan sebagai orang yang taqwa jika belum menjalankan kewajiban dan menunaikan ibadah sunnah seperti yang dicontohkan Rasulullah.

Seseorang yang bertaqwa kepada akan selalu mendapatkan petunjuk serta hidayah dari Allah SWT. Sedangkan, bagi orang-orang zalim, tidak akan mendapatkan apapun selain kerugian. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam salah satu surah Alquran, yang artinya:

"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS Al Israa’ : 82)

Lantas, apa sebenarnya makna dan manfaat taqwa itu sendiri? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari NU Online:

2 dari 4 halaman

Apa balasan bagi orang yang menjalankan perintah Allah?

©2020 Merdeka.com

Makna taqwa sendiri lebih bernuansa 'penghindaran' dan 'pencegahan'. Sebab, ketakutan tersebut akan menyebabkan seseorang enggan untuk melakukan perbuatan dosa. Adapun perintah untuk bertaqwa sebagaimana yang tercantum dalam salah satu surah Alquran berikut ini:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al-Maidah Ayat 35).

Taqwa adalah sebuah benteng setiap muslim untuk melindunginya dari kemurkaan Allah SWT. Bagi setiap muslim yang taat melaksanakan perintah-Nya, pasti akan mendapatkan ganjaran kebaikan, begitupun sebaliknya. Dengan bertaqwa, seorang hamba akan selalu merasa cukup dengan rizki yang diperolehnya.

3 dari 4 halaman

Seperti yang sudah diketahui, setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Taqwa adalah menjaga jiwa dari segala perbuatan dosa atau meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah SWT. Seseorang yang bertaqwa juga akan senantiasa menaati segala perintah-Nya.

Di samping itu, taqwa adalah tujuan manusia diciptakan untuk senantiasa beribadah dan menyembah Allah SWT. Dengan bertaqwa, seorang hamba memiliki keutamaan yang sangat besar, salah satunya ialah akan dimudahkan segala urusanya oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam salah satu surah Alquran, artinya:

"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. At Thalaq: 2-3)

4 dari 4 halaman

Apa balasan bagi orang yang menjalankan perintah Allah?
©Shutterstock

Alquran merupakan kitab suci umat muslim yang tidak ada sedikitpun keraguan di dalamnya. Di dalam Alquran, telah banyak penjelasan atau membicarakan tentang ciri-ciri orang bertaqwa. Adapun beberapa ciri-ciri orang bertaqwa menurut Alquran ialah sebagai berikut:

Berpedoman pada Alquran

Salah satu ciri-ciri orang bertaqwa ialah selalu berpedoman pada Alquran. Semua ayat dalam Alquran memiliki kebenaran mutlak, sehingga setiap muslim yang bertaqwa tentunya menjadikannya sebagai petunjuk. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu surah Alquran berikut:

"Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah : 1-2).

Mendirikan Salat

Seperti yang sudah diketahui, salat merupakan ibadah umat muslim yang kerap dianggap sebagai tiang agama. Oleh karena itu, ciri-ciri orang bertaqwa ialah mereka yang mendirikan salat. Dalam salah satu surah, Allah SWT berfirman, yang artinya:

"Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (Q.S Al-Baqarah : 3).

(mdk/jen)