Adakah modifikasi yang harus dilakukan untuk makanan awetan dari nabati

Produk makanan awetan adalah produk makanan dan minuman yang sudah mengalami proses pengolahan sehingga mempunyai keawetan yang lebih tinggi. Makanan awetan tidak identik dengan makanan yang menggunakan pengawet, karena untuk mengawetkan makanan dan minuman, banyak proses yang bisa dilakukan. Proses pengolahan dan pengemasan yang baik juga dapat mengawetkan produk makanan dan minuman.

Makanan dapat dibagi menjadi makanan kering dan makanan basah.

Produk makanan dapat juga dikelompokkan menjadi makanan jadi dan makanan setengah jadi. Makanan jadi adalah makanan yang dapat langsung disajikan dan dimakan. Makanan setengah jadi membutuhkan proses untuk mematangkannya sebelum siap untuk disajikan dan dimakan. Makanan kering khas daerah yang dapat langsung dimakan contohnya keripik balado dari daerah Sumatera Barat dan kuku macan dari Kalimantan Timur. Makanan kering khas daerah yang tidak dapat langsung dimakan misalnya kerupuk udang sidoarjo dan dendeng sapi aceh.

Menurut bahan baku utamanya, makanan khas daerah dikelompokkan pada makanan khas daerah yang berbahan nabati dan berbahan hewani. Pada semester ini, akan dibahas makanan awetan dari bahan dasar nabati, dan semester berikutnya makanan awetan dari bahan baku hewani.

• Buatlah kelompok kecil, 3-5 orang.

• Diskusikan dengan kelompokmu, makanan awetan dari nabati, yang ada di sekitar daerah kamu tinggal.

• Adakah modifikasi yang harus dilakukan untuk makanan tersebut?

• Tempelkan gambar atau gambarkan makanan awetan dari nabati yang dipilih.

• Presentasikan kepada teman sekelas.

Tugas 1

Buku K.13 Hasil Revisi

Makanan awetan dari bahan nabati ialah makanan yang awet yang berasal dari bahan baku tumbuh-tumbuhan, misalnya sayur-sayuran dan buah. Makanan awetan dari bahan nabati, baik makanan atau minuman yang diproduksi di suatu daerah, merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi pembeda dengan daerah lainnya. Berbagai makanan awetan dari bahan nabati di berbagai daerah di Indonesia menjadi ciri khas daerah tersebut. Wirausaha di bidang ini dapat menjadi pilihan yang sangat tepat karena kita lebih banyak mengenal produk makanan awetan daerah kita daripada daerah lainnya.

Cara pengolahan makanan awetan dari bahan nabati pada umumnya cukup sederhana dengan menggunakan metode dan alat yang sederhana pula.

Bahan baku yang digunakan diharapkan juga adalah bahan baku lokal yang mudah didapatkan di lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh makanan awetan dari bahan nabati yang akan dipaparkan pada buku ini adalah minuman lidah buaya, untuk menjadi gambaran dan acuan dalam pembelajaran wirausaha makanan awetan dari bahan nabati.

Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.1 Jenis-jenis produk makanan

No. Nama Makanan Jenis Makanan/Minuman /

Jajanan/Oleh-Oleh Bahan Baku

1. Tempe Makanan Kedelai

2.

3.

4.

5.

6.

dst

Makanan Awetan dari Bahan Baku Nabati Nama Daerah:

Makanan Awetan

Bahan Dasar

Nabati Bahan Dasar Hewani

Buku K.13 Hasil Revisi

Prakarya dan Kewirausahaan 107

Produk minuman dari lidah buaya sudah mulai dikembangkan, setelah sebelumnya lidah buaya hanya dijadikan bahan baku kosmetika. Minuman lidah buaya sangat baik untuk kesehatan, mempunyai kalori yang sangat rendah (4 kal/100 g gel) sehingga sangat sesuai untuk program diet. Di Kalimantan Barat, lidah buaya sudah diolah dalam berbagai bentuk makanan dan minuman seperti jus, koktail, gel lidah buaya dalam sirup, selai, jeli, dodol, dan manisan. Untuk memperpanjang umur simpannya, telah dilakukan pula penelitian pembuatan tepung lidah buaya dengan penambahan bahan pengisi.

Gel lidah buaya juga telah dikembangkan dalam bentuk sediaan oral sebagai minuman kesehatan yang diklaim menyegarkan dan memberikan efek mendinginkan. Secara empiris, lidah buaya digunakan sebagai obat luka bakar, panas dalam, asam urat serta afrodisiak dan malnutrisi karena kandungan asam amino dan vitaminnya. Gel lidah buaya juga memperlihatkan aktivitas antipenuaan karena mampu menghambat proses penipisan kulit dan menahan kehilangan serat elastin serta menaikkan kandungan kolagen dermis yang larut air.

Membuat Daftar dan Deskripsi Makanan Awetan dari Bahan Nabati

• Di daerah tempat tinggalmu, tentu ada makanan awetan yang berbahan dasar nabati. Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara maupun dari literatur tentang makanan awetan yang ada di daerahmu. Tuliskan menjadi sebuah daftar seperti contoh tabel di atas.

• Pilih salah satu dari jenis makanan awetan dari daftar tersebut yang paling disukai. Tulis dan gambarkan informasi tentang makanan tersebut pada kertas A4 dengan 500-1.000 karakter.

Tugas 2

Sumber: http://www.hanjuang.com Gambar 4.2 Minuman Lidah Buaya

Buku K.13 Hasil Revisi

Lidah buaya bisa digunakan sebagai bahan baku untuk minuman dalam kemasan. Dalam bahasan ini, akan dibuat contoh dalam kemasan mangkok plastik 240 gram.

Bahan yang digunakan dalam membuat minuman lidah buaya adalah lidah buaya segar, gula, asam sitrat dan penguat rasa (flavor). Alat-alat yang digunakan adalah pengemas cup, pisau, talenan, baskom, panci stainless steel (pengganti tangki pencampuran dan tangki pasteurisasi), kompor, filling sealing machine (boleh menggunakan yang manual, seperti pada Gambar 4.13), literan, timbangan, pH meter, refraktometer, dan lain-lain.

Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 4.3 Manual Cup Sealer

Buku K.13 Hasil Revisi

Prakarya dan Kewirausahaan 109

Pada dasarnya, pembuatan minuman lidah buaya dalam kemasan mangkok hampir sama, yaitu melalui proses persiapan lidah buaya dan persiapan larutan sirup.

Lidah buaya yang akan digunakan, diseset kulitnya, kemudian dipotong dan dicuci. Lakukan pencucian menggunakan air hangat untuk menghilangkan lendir. Jika masih tersisa lendir, bisa dilakukan perendaman dalam air kapur.

Selanjutnya, potongan lidah buaya dimasukkan ke dalam kemasan.

Potongan lidah buaya dan sirupnya dimasukkan ke dalam kemasan dengan perbandingan tertentu. Proses pengisian ini harus memperhatikan keseragamannya, jumlah padatan (lidah buaya) dan cairan (sirup).

Keseragaman ini sangat penting untuk pencapaian proses panas yang optimal bagi keseluruhan produk. Jika pada pengisian ini tidak baik, panas yang diterima produk dalam tiap kemasan akan berbeda. Pada proses pengisian, sirup harus dalam keadaan panas untuk menciptakan kondisi hot filling.

Sumber: Dokumen Kemendikbud

Gambar 4.4 Proses Produksi Lidah Buaya

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 4.5 Pembuatan Sirup

Buku K.13 Hasil Revisi

Kemasan yang telah terisi harus segera ditutup untuk menghindari kontaminasi. Setelah itu, dilakukan pasteurisasi pada suhu 65 oC selama 55 menit. Untuk menghindari over cooking dan memberikan shock thermal pada bakteri termofilik, produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dengan air mengalir sampai mencapai suhu 40 oC.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 4.6 Pengisian dan Penutupan

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 4.7 Proses Pasteurisasi

Buku K.13 Hasil Revisi

Prakarya dan Kewirausahaan 111

Setelah dilakukan proses pendinginan, dan diangin-anginkan (agar airnya kering), dilakukan pemberian label, setelah itu dikemas ke dalam karton.

Kemudian, sebelum dipasarkan, dilakukan inkubasi 2-3 hari, untuk melihat kestabilan mutu produk tersebut. Pada karton, ditulis saran cara penanganan produk tersebut, yaitu harus disimpan di suhu sejuk, tidak boleh terkena sinar matahari langsung, tidak boleh langsung berhubungan dengan lantai/

dinding, dan batas maksimum penumpukan karton adalah 10 karton.

No. Nama Makanan

Daerah Jenis Makanan/Minuman

/Jajanan/Oleh-Oleh Tantangan

1. Dadih

Minangkabau Minuman

- Kurang Awet - Kurang variasi rasa - Kemasan kurang

menarik 2.

3.

4.

5.

dst

Tantangan Makanan Khas Daerah

Tantangan Makanan Awetan dari Bahan Nabati

• Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara maupun dari literatur tentang makanan awetan dari bahan nabati yang ada di daerahmu atau daerah lain di Nusantara.

• Diskusikan dengan teman tentang sumber dan jenis bahan bakunya, jenis pengolahannya, dan tantangan yang ada saat ini.

• Tuliskan data dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini.

• Buat presentasi yang informatif dan menarik dengan memanfaatkan

Tugas 3

Buku K.13 Hasil Revisi

C. Perhitungan Biaya Makanan Awetan dari Bahan

Makanan awetan dari nabati dan modifikasinya. Nama:M.Syabil.Aydin Kelas:X MIPA 4 Absen:24 1.Tempe Modifikasi pada makanan tempe adalah: 1.Tempe mendoan 2.Tempe oreg 2.Asinan Modifikasi pada makanan asinan adalah: 1.Asinan sayuran 2.Asinan buah 3.Tape singkong Modifikasi pada makanan tape singkong adalah 1.Bola-Bola tape singkong 2.Bolu tape singkong 4.Sale pisang Modifikasi pada makanan sale pisang adalah: 1.Keripik sale pisang 2.Sale pisang goreng 5.Buah kaleng Modifikasi makanan pada buah kaleng adalah: 1.Puding buah kaleng dan cocopandan 2.Puding susu siram buah

kaleng

Ada beberapa makanan awetan dari bahan baku nabati yang wajib untuk Anda ketahui. Makanan awetan menarik karena efek kesehatannya tidak kalah baik dibanding makanan segar, lho.

Penelitian terbaru bahkan menemukan makanan awetan itu lebih sehat daripada produk segar, khususnya untuk bahan baku nabati seperti buah dan sayuran.

Nilai gizi makanan awetan umumnya lebih tinggi daripada makanan segar, tergantung pada produk yang dihasilkan. Proses dalam membuat makanan awetan juga mudah, tidak merepotkan sama sekali.

Baca juga: Cara Merangkai Kata-kata Promosi Jualan Makanan

Yuk, simak beberapa pilihan makanan awetan dari bahan baku nabati yang paling dicari berikut ini!

1. Jajanan keripik

Adakah modifikasi yang harus dilakukan untuk makanan awetan dari nabati

Jajanan keripik adalah makanan awetan dari bahan baku nabati yang paling dicari. Setidaknya ada dua faktor penting yang membuat jajanan keripik digemari.

Pertama, rasa asinnya memberikan kesan adiktif yang candu untuk terus mengkonsumsinya. Kedua, teksturnya yang renyah membuatnya dianggap sebagai camilan paling enak.

Beberapa contoh bahan nabati yang bisa Anda olah menjadi keripik di antaranya adalah kentang, pisang, singkong, dan ubi. Anda juga bisa menggunakan buah-buahan seperti semangka, mangga, apel, dan sebagainya.

Bacaj uga: Tips dan Cara Membuat Pisang Crispy untuk Dijual Online

2. Kimchi ala Korea

Adakah modifikasi yang harus dilakukan untuk makanan awetan dari nabati

Kimchi merupakan hidangan tradisional Korea yang terbuat dari sayuran yang difermentasi. Sayuran seperti kol, mentimun, dan lobak akan dicampur bumbu seperti gula, garam, bawang merah, bawang putih, jahe, dan cabai. 

Kimchi memiliki ciri khas rasa yang asam. Dinobatkan sebagai makanan paling sehat di dunia, kimchi mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, seperti kaya akan nutrisi, mengandung probiotik, meningkatkan sistem imun, mengurangi peradangan, hingga menghambat penuaan.

Tren K-Pop dan K-Drama juga membuat peluang usaha kimchi sangat menguntungkan, nih. 

3. Buah kalengan

Adakah modifikasi yang harus dilakukan untuk makanan awetan dari nabati

Buah kalengan bisa menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan asupan buah setiap harinya. Sebuah pir mengandung 60 kalori dan 12 gram gula. Kandungannya bisa berubah menjadi 100 kalori dan 19 gram gula saat diawetkan dengan cara pengalengan dan ditambah sirup.

Selain pir, Anda bisa menggunakan bahan baku nabati lain seperti leci, mangga, apel, dan nanas. Jika ingin membuat buah kalengan sendiri, usahakan tidak menggunakan kaleng yang menggembung, penyok, bocor untuk meminimalkan risiko kesehatan.

Boleh juga memasarkan buah kalengan sebagai sirup buah alami atau ade yang nantinya bisa dicampur ke soda atau air putih. 

4. Selai buah

Adakah modifikasi yang harus dilakukan untuk makanan awetan dari nabati

Selanjutnya ada selai buah yang sering dikonsumsi untuk topping roti tawar. Setelah potongan buah dihaluskan, kemudian diberi tambahan gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah padat.

Bahan selai buah yang biasanya digunakan adalah buah yang tidak terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam, seperti nanas, stroberi, aprikot, apel, anggur, dan pisang.

Baca juga: Yuk, Kenali 5 Penyebab Usaha Sepi dan Cara Mengatasinya

5. Asinan atau manisan

Adakah modifikasi yang harus dilakukan untuk makanan awetan dari nabati

Asinan atau manisan sama-sama makanan awetan dari bahan baku nabati. Bedanya, manisan terbuat dari buah-buahan yang direndam dalam air gula, sedangkan asinan menggunakan rendaman larutan cuka dan garam untuk mengawetkan berbagai jenis buah dan sayuran.

Beberapa jenis asinan dan manisan yang paling dicari bervariasi, mulai dari manisan mangga, manisan kolang-kaling, asinan rambutan, sampai asinan sayur.

Jika tidak berlebihan dikonsumsi, gula pada manisan bisa dipakai tubuh sebagai energi untuk melakukan aktivitas. Sementara itu, asinan yang direndam dalam larutan garam atau cuka menyediakan mineral, seperti natrium dan kalium yang berguna menjaga keseimbangan elektrolit, kesehatan saraf, dan otot.

6. Acar

Adakah modifikasi yang harus dilakukan untuk makanan awetan dari nabati

Umum dipakai sebagai tambahan untuk makanan lain, seperti sate atau nasi goreng, acar adalah salah satu makanan awetan dari bahan baku nabati yang paling dicari. Acar bermanfaat sebagai sumber antioksidan, mineral dan vitamin (C, A, K), serta meningkatkan sensitivitas insulin karena membantu mengontrol kadar gula darah.

Bahan yang umum digunakan adalah timun yang difermentasikan menggunakan tambahan air cuka. Di samping timun, Anda bisa pakai bahan lain, seperti nanas, wortel, dan bawang merah.

Cukup masukkan semua bahan-bahan acar ke dalam air rendaman cuka dan diamkan selama beberapa jam atau hari sebelum dikonsumsi.

7. Tape

Adakah modifikasi yang harus dilakukan untuk makanan awetan dari nabati
Sumber foto: Wikimedia.org

Salah satu makanan olahan asli Indonesia yang terbuat dari singkong ini memiliki rasa manis yang sedikit asam. Rasa manis tape yang telah melalui proses fermentasi berasal dari ragi yang mengubah karbohidrat pada singkong menjadi gula. Itulah mengapa tape bisa terasa manis meski tidak diberi gula.

Selain enak, makanan awetan dari bahan baku nabati ini juga baik untuk kesehatan. Tape bermanfaat mencegah anemia, penyakit kurangnya produksi sel darah merah yang membuat tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga.

Proses fermentasi tape juga dapat meningkatkan produksi beberapa mikroorganisme, salah satunya vitamin B12 yang baik untuk pembentukan protein dan sel darah.

Baca juga: 5 Cara Mempertahankan Pelanggan agar Tetap Setia

Itulah beberapa makanan awetan dari bahan baku nabati yang paling dicari. Beberapa makanan awetan di atas bisa juga Anda jadikan sebagai ide usaha.

Jika tertarik untuk membuka usaha makanan awetan sayur atau buah, jangan lupa daftar GoFood supaya produk Anda bisa dijual secara online, ya. Dengan GoFood, Anda bisa jangkau lebih banyak pelanggan, masukkan promo menarik, dan naikkan omzet usaha kuliner Anda bersama GoFood!

Adakah modifikasi yang harus dilakukan untuk makanan awetan dari nabati

Jangan lupa, apabila Anda ingin mengembangkan usaha kuliner lebih maksimal, yuk download “Cerita Sukses Partner GoFood”, eksklusif untuk Anda! Klik tombol di bawah ini dan selamat mengembangkan usaha Anda!

Jika Anda menyukai artikel ini silakan tinggalkan komentar dengan pilihan dibawah!

Read more about: