Uraikan ide-ide yang dapat diterapkan dalam penggunaan metode bootstrapping dalam usaha

Banyak alasan mengapa akhirnya banyak pendiri startup memilih untuk melakukan bootstrapping untuk pendanaan operasional startup. Di antaranya adalah tidak mau diawasi dan dikontrol oleh investor, ingin fokus mengembangkan produk, hingga ketidaksiapan pendiri startup untuk melakukan penggalangan dana karena lebih memilih mencari revenue dan profit.

Bootstrapping memang merupakan pilihan yang mudah jika Anda sudah cukup memiliki modal untuk memenuhi kebutuhan yang ada, dan sudah banyak startup yang berawal dari bootstrap saat ini sukses mendulang keuntungan tanpa bantuan dari angel investor hingga venture capital.

Tips DailySocial kali ini, yang diramu dari sebuah pertanyaan menarik di Quora, akan menyoroti tiga aspek yang membantu Anda untuk mengembangkan startup secara bootstrap.

Fokus kepada produk

Masalah yang kerap datang kepada startup yang mendapatkan pendanaan oleh investor hingga venture capital adalah tingginya ego dan tingkat kekuasaan yang dimiliki oleh mereka. Terkadang para investor dan VC tidak terlalu mengerti dengan produk yang dimiliki oleh startup dan memaksakan ide-ide yang tidak perlu. Jika saat ini startup Anda melakukan bootstrap, selamat! Paling tidak Anda memiliki kontrol penuh atas seluruh kegiatan yang berlangsung di startup dan tentunya bertanggung jawab terhadap perkembangan hingga perbaikan yang ada. Fokuslah hanya kepada produk, pengalaman pengguna, dan pastinya penjualan.

Dalam hal ini startup yang melakukan bootstrap terbilang adalah ‘underdog’ yang harus bersaing dengan startup yang memiliki pendanaan dalam jumlah besar dari para investor. Yang perlu diingat adalah, meskipun dana yang mereka miliki jauh lebih banyak dari pada Anda, namun sebagian besar waktu yang mereka habiskan harus memberikan perhatian lebih kepada investor, menuruti semua kemauan yang ada, hingga membuat laporan secara rutin. Di sisi lain Anda memiliki waktu lebih untuk mengembangkan produk tanpa adanya gangguan, tekanan, dan ekspektasi yang tinggi.

Eksekusi

Bagaimana produk Anda nantinya dapat diterima dengan baik oleh pasar tentunya tergantung dari eksekusi yang dillakukan. Tentunya sudah menjadi rahasia umum bahwa eksekusi menentukan perkembangan startup. Keuntungan lain dengan cara bootstrapping adalah fokus yang lebih untuk melakukan eksekusi yang baik. Berikan layanan, fitur dan produk yang baik untuk konsumen Anda, berikan perhatian lebih kepada semua proses yang ada, munculkan ide-ide baru serta inovasi lebih yang belum dilirik atau tidak dilakukan oleh kompetitor.

Salah satu tips kesuksesan dari pengusaha sukses asal Amerika Serikat, yang juga pemilik Avis, Robert Townsend adalah ketika perusahaan berusaha untuk mendapatkan keuntungan sejak awal tentunya tidak akan mengalami kesuksesan yang panjang. Diperlukan produk yang baik, eksekusi yang sempurna, dan jangan khawatir tentang kompetitor yang ada.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah semakin besar valuasi sebuah perusahaan semakin besar pula ekspektasi dari para pemangku kebijakan, investor dan pihak terkait lainnya. Jika mereka bisa melalui semua proses tersebut dengan kesuksesan maka akan mengalami keuntungan jangka panjang, namun jika mereka gagal untuk memenuhi tuntutan tersebut maka kegagalan dalam jumlah besar akan terjadi.

Kembali ke tujuan awal startup

Bootstrap juga secara alami menuntut Anda pemilik startup untuk bisa lebih menghargai jumlah tim yang ada, waktu, dan pastinya dana yang tersedia. Kebanyakan startup yang mendapatkanpendanaan dari investor akan menambah jumlah engineer hingga tim lainnya. Hal tersebut akan berpengaruh kepada biaya oprasional dan jumlah tim yang ada. Idealnya tim yang kecil biasanya lebih mudah berkolaborasi untuk menciptakan ide-ide dan inovasi baru.

Kembalilah ke tujuan awal Anda saat mendirikan startup. Fokus mana yang ingin Anda prioritaskan, berapa besar perkembangan produk yang ingin Anda capai, target pasar seperti apa yang ingin Anda raih dan lainnya. Coba manfaatkan sebaik-baiknya startup milik Anda dengan pendanaan seadanya, namun bisa menghasilkan produk yang tidak kalah bagus dibanding pesaing.

Dengan perkembangan saat ini fenomena metode bootstrapping kian menjamur di negara Indonesia. Kini istilah bootstrapping banyak digunakan oleh perusahaan startup yakni membangun perusahaan tanpa investor atau kita kenal dengan modal dan bisnis modal canvas seadanya. Seperti yang Anda ketahui mendapatkan modal dari investor merupakan keuntungan perusahaan untuk berkembang.

Seperti dilansir dari media online startupranking.com tahun 2020 ini tercatat ada 2.208 perusahaan startup dengan perusahaan Bukalapak berada pada posisi peringkat pertama. Tentunya perusahaan Bukalapak tersebut terbentuk dari metode bootstrapping terlebih dahulu. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai metode bootstrapping yakni membangun startup tanpa modal investor. Simak terus artikel ini.

Penerapan metode bootstrapping dalam membangun perusahaan akan membuat lebih mandiri dan kreatif karena perusahaan akan lebih berfokus pada kualitas produk sendiri menjadi solusi bukan berharap adanya modal dari investor.

Mengenal Metode Bootstrapping

Adapun pengertian bootstrapping menurut beberapa narasumber, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Wikidata.org, pengertian bootstrap (bootstrapping) adalah proses yang dimulai sendiri yang seharusnya berjalan tanpa input eksternal.

Menurut Kamus Bisnis, pengertian bootstrap (bootstrapping) adalah istilah yang digunakan ketika suatu perusahaan berusaha untuk berdiri sendiri tanpa bantuan eksternal dari investor. Bootstrapping adalah pilihan yang sangat mudah dipilih untuk perusahaan yang memiliki cukup modal untuk memenuhi kebutuhan yang ada.

Menurut Muh Fathi Rauf, istilah bootstrap dalam startup adalah generate money tanpa menggunakan dana eksternal (investor, dkk) melainkan dari jasa ataupun hasil produk itu sendiri.

Dari ketiga penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian bootstrap (bootstrapping) adalah metode yang dilakukan oleh perusahaan dengan memaksimalkan kemampuan internal dalam perusahaan itu sendiri tanpa mesti memikirkan bantuan modal dari investor atau pihak eksternal lainnya. Dengan metode ini Anda harus mampu mendatangkan early customer sehingga dapat berkembang menjadi segmen pasar baru untuk Anda kembangkan dikemudian hari.

Penjelasan diatas menjadikan adanya perbedaan angel investor, bootstrapping dan venture capital, dimana angel investor berasal dari investor individual yang biasanya dana investasinya kurang dari USD $ 1 juta dan berinvetasi pada bisnis tahap awal. Sedangkan venture capital berasal dari sudah berbentuk perusahaan yang dana investasi lebih dari USD $ 1 juta dan adanya keterlibatan investor dalam penentuan positioning dalam bisnis.

Faktor-faktor Bootstrapping

Dalam pelaksanaanya adapun yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode bootstrapping, diantaranya sebagai berikut:

Sikap Idealisme Pemilik

Sikap idealisme seperti memang tidaklah merugikan banyak orang dikarena pemilik bisnis menginginkan lebih mandiri dan lebih kreatif untuk mengembangkan kemampuannya. Sikap seperti harusnya dimiliki oleh setiap pengusaha khusus para pengusaha muda karena dapat meningkatkan produktivitas negara dengan berbagai banyak lapangan pekerjaan. Biasanya sikap idealisme ini ditemukan para pelaku usaha yang perputaran dananya cepat sehingga tidak perlu lama dana mengendap dan bisa langsung turnover laporan keuangnya. Seperti contoh banyak ditemukan pada usaha kuliner dengan berbagai jenis inovasi-inovasi barunya, fashion dan masih banyak lagi.

Tuntutan Kondisi

Faktor-faktor yang berpengaruh selanjutnya adalah tuntutan kondisi. Di era digital ini persaingan sudah sangat sempurna mengharuskan kita untuk tetap bisa bertahan dan berinovasi agar dapat mempertahankan perusahaan. Dalam faktor ini pemilik bisnis biasanya harus mampu meyakinkan pihak investor untuk menanamkan dana yang cukup besar. Seperti contohnya terjadi pada di bidang teknologi digital (aplikasi, game, platform) dan manufaktur (pabrik makanan atau minuman).


Keuntungan Metode Bootstrapping

Adapun beberapa keuntungan metode bootstrapping, diantaranya sebagai berikut:

1.Lebih Fokus untuk Mengembangkan Bisnis

Adapun keuntungan metode bootstrapping yang pertama adalah perusahaan akan lebih fokus pada sektor pengembangan bisnis dibandingkan harus mencari terlebih dahulu investor untuk memulai bisnis. Anda bisa fokus dalam pengembangan kualitas produk yang Anda jual menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Bukan hanya karena booming saja akan tetapi produk harus memberikan manfaat lebih saat menggunakannya.

Selain kualitas produk Anda juga memperluas jangkauan jaringan bisnis Anda, bisa memulai dengan mengelompokan konsumen seperti konsumen exist, calon prospek konsumen baru dan lain-lain. Dengan begitu Anda bisa meminta referensi dari konsumen exist untuk dijadikan calon prospek konsumen baru.

2.Kontrol Perusahaan Secara Mutlak

Keuntungan metode bootstrapping berikutnya adalah Anda dapat mengendalikan semua sektor lini perusahaan secara menyeluruh tanpa adanya kebijakan atau keputusan dari pihak investor lain karena status kepemilikan perusahaan ada dalam kontrol Anda.

Hal tersebut akan berbeda jika sumber pendanaan perusahaan berasal dari angel investor atau venture capital, dimana adanya pelaporan keuangan perusahaan secara berkala dan harus siap dalam pembagian hasil usaha pada saat waktu yang telah disepakati dalam perjanjian.

3.Menciptakan Budaya Kerja Perusahaan

Dengan metode bootstrapping ini dapat menciptakan budaya kerja yang kuat dan tahan banting karena sudah mengenal selak beluk merintis dari awal dibentuk perusahaan. Budaya kerja perusahaan dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif untuk fokus mengejar target perusahaan.

Selain itu juga budaya kerja yang kuat akan memperlihatkan bahwa perusahaan Anda sudah siap untuk berkembang apalagi untuk membuka cabang baru. Dengan begitu perusahaan bisa lebih mandiri dan lebih kreatif dan Anda fokus membuka cabang baru untuk mengembangkan bisnisnya.

4.Terbebas dari Tekanan Bisnis

Berbicara tekanan bisnis sama halnya dengan Anda mengalami tekanan dalam pekerjaan di suatu perusahaan. Begitu pula kali ini akan mendapatkan tekanan bisnis dari investor untuk tetap bisa mendatangkan keuntungan bagi investor tersebut. Dengan metode bootstrapping akan membuat Anda terasa lebih menguntungkan karena dapat terhindar dari stagnansi dalam bisnis.

Seperti yang Anda bayangkan setiap pergerakan bisnis akan selalu diamati oleh investor. Jika perputaran bisnis banyak mengalami kerugian maka bisa mendapatkan teguran dari investor. Bahkan bisa membuat investor meminta modal investasi yaa kembali dalam jangka waktu kedepan.

5.Berpotensi Keuntungan Lebih Besar

Terhitung dari sumber pendanaan sendiri (bootstrapping) sangatlah terbatas, akan tetapi Anda akan berpotensi mendapatkan keuntungan mutlak 100% atas keuntungan yang diperoleh. Berbeda dengan bisnis Anda sumber pendanaanya berasal dari venture capital atau angel investor tentunya hasil keuntungan harus membagikan dengan investor sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian diawal.

6.Ciptakan Peluang Bisnis

Dengan penerapan metode bootstrapping mungkin pada saat start di awal memang tidak terlihat sangat menguntungkan. Sebab terbatasnya dana membuat sedikit sulit berkembang. Dengan Anda fokus menciptakan peluang bisnis, masalah pengelolaan keuangan suatu kemudahan berbisnis dengan software akuntansi untuk mendapatkan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya.

Software akuntansi ini dapat membantu segala keperluan keuangan bisnis dalam satu sistem aplikasi keuangan bisnis bernama “Harmony Smart Accounting Solution” yang mana menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis.

Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai keuangan atau akuntan. Coba GRATIS selama 30 hari Software Harmony disini.