Unsur-unsur kimia penyusun minyak bumi adalah

Komponen minyak bumi yang jadi penyusun pembentuknya. Foto: Unsplash

Minyak bumi merupakan bahan bakar yang terdiri dari berbagai komponen di dalamnya, salah satu komponen minyak bumi terbesar yakni hidrokarbon.

Hidrokarbon sendiri merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon dan hidrogen di dalamnya. Macam-macam hidrokarbon, yaitu alkana, sikloalkana, dan aromatik.

Sebetulnya, komponen penyusun minyak bumi tidak selalu tetap. Hal tersebut karena proses fisik pembentukan minyak bumi yang berbeda-beda.

Perbedaan tersebut ditandai dengan hasil dari minyak bumi tersebut, seperti segi warna, kepekatan, kekentalan, dan kekuatan baunya. Jika dilihat dari segi warnanya pun, variasinya dimulai dari coklat tua, hitam, hijau, hingga kuning.

Berbicara tentang proses pembentukan minyak bumi, sebetulnya minyak bumi dan gas alam terbentuk dari hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun lamanya.

Mengutip buku Kimia 1B karya Parning, dkk, akibat pengaruh dan tekanan tinggi selama jutaan tahun, sisa tumbuhan dan hewan tersebut berubah menjadi minyak bumi.

Minyak bumi yang terjadi merembes ke atas dan terkumpul dalam batuan reservoir, yaitu batuan berpori yang dapat ditembus oleh minyak bumi. Jika penumpukan minyak bumi ini sudah banyak jumlahnya dan menguntungkan, pengeboran pun akan dilakukan.

Komponen minyak bumi yang terbesar adalah hidrokarbon. Foto: Unsplash

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komponen minyak bumi yang utama adalah hidrokarbon. Dalam hidrokarbon tersebut, terdapat berbagai macam senyawa-senyawa.

Lebih lanjut, kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hidrogen dan unsur lainnya.

Seperti yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Kimia yang disusun oleh Drs. H. I Gede Mendera, M.T, berikut penjelasan dari senyawa komponen minyak bumi dari hidrokarbon.

a. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus

Senyawa hidokabon alifatik rantai lurus biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contoh, Etana Propana.

b. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik

Senyawa hidrokarbon siklik merupakan senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin.

Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena, tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk struktur cinicin.

Dalam minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadang-kadang bergabung membentuk suatu molekul yang terdiri atas beberapa senyawa siklik.

c. Senyawa hidrokarbon alifatik rantai bercabang

Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.

d. Senyawa hidrokarbon aromatik

Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh.

Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.

Komponen Minyak Bumi – Dalam kemajuan dunia industri seperti saat ini, menuntut kita untuk beraktifitas dengan cepat untuk menghasilkan lebih banyak yang dihasilkan.

Unsur-unsur kimia penyusun minyak bumi adalah

Untuk menunjang itu semua kita membutuhkan bahan bakar. Baik untuk mesin produksi maupun alat transportasi.

Ternyata sahabat sekalian, bahan bakar tersebut sebelum dapat kita gunakan diolah terlebih dahulu dari minyak mentah yang disebut crude oil.

Pengolahan minyak bumi Crude Oil tersebut berasal dari sumur pengeboran dan mempunyai warna yang beragam.

Pada umumnya minyak bumi tersebut berwarna coklat gelap atau hitam, tapi ada juga yang berwarna kehijauan, kemerahan, bahkan ada yang kekuningan.

Komponen penyusun minyak bumi pada umumnya merupakan campuran kompleks hidrokarbon. Campuran kompleks tersebut terdiri dari : Hidrokarbon Alifatik Jenuh, Hidrokarbon Aromatik, dan Hidrokarbon Sikloalkana.

Hidrokarbon Alifatik Jenuh adalah senyawa alifatik yang mempunyai rantai C yang hanya berisi ikatan – ikatan tunggal dan merupakan golongan alkana.

Hidrokarbon Aromatik adalah hidrokarbon yang mempunyai ikatan tunggal dan atau ikatan ganda yang berada di antara atom-atom karbonnaya dan dapat berupa polisiklik atau monosiklik. Juga dapat membentuk konfigurasi enam atom karbon yang disebut dengan cincin benzena.

Hidrokarbon Sikloalkana merupakan tipe alkana yang pada struktur kimia molekulnya mempunyai satu atau lebih cincin atom karbon. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada umumnya alkana hanya mempunyai ikatan kimia tunggal saja.

Selain itu, Komponen penyusun minyak bumi juga terdiri dari senyawa-senyawa lain seperti : organo logam, belerang, oksigen dan nitrogen.

Lebih lengkapnya marilah kita bahas Komponen Minyak Bumi sebagai berikut.

Komponen penyusun minyak bumi dan gas alam terbesar adalah Hidrokarbon dengan kandungan senyawanya sebesar 90 – 99 % yang terdiri dari sikloalkana, aromatik, dan alifatik jenuh.

Unsur terbanyak kedua penyusun minyak bumi adalah Belerang dengan kandungan senyawanya sebesar 0,7 – 7 % yang terdiri dari Tio alkana, alkanatiol.

Selanjutnya penyusun minyak bumi adalah Nitrogen, Oksigen, dan Organo logam dengan kandungan senyawanya sangat kecil sampai 0,9 %.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel komposisi minyak bumi berikut ini.

Unsur-unsur kimia penyusun minyak bumi adalah
Tabel Komposisi Minyak Bumi

Komponen utama penyusun minyak bumi bisa berbeda-beda pada setiap daerah. Namun secara umum penyusun utama minyak bumi adalah hidrokarbon.

Senyawa hidrokarbon alifatik jenuh merupakan komponen utama penyusun minyak bumi yang banyak ditemukan di negara Indonesia.

Senyawa hidrokarbon aromatik di negara Amerika, dan senyawa hidrokarbon sikloalkana merupakan penyusun utama minyak bumi di negara Rusia.

Sebagaimana kita ketahui bahwa penyusun utama minyak bumi adalah hidrokarbon.

Namun senyawa hidrokarbon tersebut berbeda-beda tergantung beberapa faktor seperti : umur, suhu dan cara pembentukan pada suatu daerah tertentu.

Misalnya di indonesia dengan suhu yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin dengan umur dan cara pembentukan tertentu, minyak bumi lebih banyak mengandung senyawa hidrokarbon aromatik seperti benzena.

Sedangkan di negara Rusia dengan suhu dingin yang lebih panjang dan suhu panas/sejuk lebih pendek dengan umur dan cara pembentukan tertentu, minyak bumi lebih banyak mengandung senyawa hidrokarbon sikloalkana seperti sikloheksana.

Minyak bumi terdiri dari berbagai macam senyawa hidrokarbon seperti sebagai berikut.

Senyawa golongan alkana merupakan senyawa dengan rantai karbon dengan ikatan-ikatan tunggal yang panjang dan termasuk senyawa alifatik. N-alkana dan Isoalkana merupakan golongan alkana yang banyak terdapat pada minyak bumi.

N-alkana merupakan golongan alkana jenuh dengan rantai lurus dan tidak mempunyai cabang. Sebagai contoh dari golongan ini adalah n-oktana. Struktur kimia n-oktana sebagai berikut :

Unsur-unsur kimia penyusun minyak bumi adalah
n-oktana

Isoalkana merupakan golongan alkana jenuh yang mempunyai atom C tersier pada rantai induk dan bercabang. Sebagai contoh dari golongan ini adalah isooktana. Struktur isooktana sebagai berikut :

Unsur-unsur kimia penyusun minyak bumi adalah
isooktana

Alkana sering disebut juga parafin karena hidrokarbon yang tersaturasi yang mengandung rantai lurus dan bercabang dan molekulnya terdiri dari atom C (karbon) dan H (hidrogen).

Senyawa yang kedua adalah Sikloalkana yang merupakan hidrokarbon dengan senyawa dengan rantai tunggal dan berbentuk cincin.

Siklopentana dan sikloheksana merupakan golongan sikloalkana yang banyak terdapat pada minyak bumi.

Dari sikloheksana misalnya etil-sikloheksana dan dari siklopentana misalnya metil-siklopentana. Struktur kimia sikloalkana sebagai berikut.

Unsur-unsur kimia penyusun minyak bumi adalah
sikloalkana

Sikloalkana sering disebut juga naptena yang merupakan senyawa hidrokarbon tersaturasi yang pada karbonnya terdapat satu atau lebih ikatan rangkap.

Naptena ini mempunyai titik didih yang tinggi sekitar 80,26°C dan mempunyai rumus umum CnH2n.

Hidrokarbon aromatik merupakan hidrokarbon yang tidak tersaturasi dan mempunyai satu atau lebih cincin benzena (cincin planar karon-6).

Senyawa ini mempunyai rumus kimia CnHn jadi Senyawa Hidrokarbon Aromatik terdiri dari atom hidrogen yang berikatan atom karbon.

Senyawa hidrokarbon aromatik jika dibakar akan menimbulkan asap yang berwarna hitam pekat dan beberapa senyawa mempunyai efek karsinogenik (penyebab kanker).

Senyawa yang paling banyak terdapat pada minyak bumi adalah dari golongan senyawa benzena yaitu etil benzena. Struktur kimia etil benzena sebagai berikut :

Unsur-unsur kimia penyusun minyak bumi adalah
etil-benzena

Selanjutnya yaitu komponen unsur kimia dalam minyak bumi yang dapat dilihat pada tabel berikut :

NoUnsur KimiaKandungan (%)
1.Karbon83 – 87
2.Hidrogen10 – 14
3.Belerang0,05 – 6
4.Oksigen0,05 – 1,5
6.Nitrogen0,1 – 2
7.Unsur-unsur logam< 0,1%

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Unsur kimia kabron dan hidrogen merupakan kandungan unsur kimia yang terbanyak pada minyak bumi.

Unsur kimia belerang dan sulfur merupakan urutan ketiga yang terbanyak kandungannya dalam minyak bumi.

Keberadaanya dapat menimbulkan dampak, salah satunya adalah pada saat kondisi dingin/basah akan menyebabkan korosi.

Hal ini dapat terjadi karena terbentuknya asam dari proses oksidasi sulfur pada saat pembakaran gasoline dan dari proses oksidasi air.

Keberadaan oksigen dalam minyak bumi disebabkan karena terjadi kontak secara terus menerus antara minyak bumi dengan atmosfir (udara).

Dalam tabel di atas, kandungan total oksigen dalam minyak bumi sebesar 0,05 – 1,5 %.

Kandungan bisa terus meningkat seiring dengan naiknya titik didih fraksi. Keberadaan oksigen dalam minyak bumi akan meningkatkan titik didih sebagai bahan bakar.

Semakin lama minyak bumi berhubungan dengan udara, maka kandungan oksigen dalam minyak bumi akan terus bertambah.

Akibatnya akan menghasilkan beberapa senyawa seperti : eter, keton, alkohol dan lain-lain. Adanya senyawa-senyawa tersebut menimbulkan minyak bumi bersifat asam.

Baca juga artikel kami seputar pendidikan seperti Perbedaan Bunga Sempurna dan Bunga Tidak Sempurna dan Rumus Energi Kinetik

Keberadaan nitrogen dalam minyak bumi sangatlah rendah dan kandungan tertinggi pada tipe asphalitik. Keberadaan nitrogen yang paling banyak adalah pada fraksi titik didih tinggi.

Keberadaan nitrogen dalam minyak bumi mempunyai dampak selain racun juga dapat membentuk gum atau getah pada fuel oil.

Dalam minyak bumi terdapat beberapa Unsur logam seperti besi, tembaga, dan ada juga vanadium dan nikel. Unsur-unsur logam tersebut dalam proses catalytic cracking akan mempengaruhi aktifitas katalis.

Karena akan menyebabkan pembentukan coke, menurunkan produk gasoline, dan juga menghasilkan gas.

Unsur logam yang terdapat dalam minyak bumi mempunyai dampak negatif misalnya vanadium yang dapat menyebabkan terbentuknya tumpukan kerak pada mesin yaitu bagian rotornya.

Dan hasil pembakarannya mengandung natrium dan vanadium yang akan bereaksi dengan bata tahan api (Refactory Fumance) dan dapat merusak refactory tersebut.

Komposisi utama molekul hidrokarbon dalam minyak bumi antara lain Naptena 49 %, Parafin 30 %, Aromatik 15 %, dan Aspaltena 6 %.

Namun dengan mempertimbangkan jumlah komposisinya sehingga dibagi menjadi tiga golongan antara lain sebagai berikut :

Merupakan golongan dengan komposisi paling besar merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai siklis (rantai tertutup) dan lebih banyak digunakan untuk pengeras jalan atau pelumas.

Merupakan golongan dengan komposisi terbesar kedua merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka. Parafin merupakan sumber penghasil gasoline sehingga cocok jika dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Merupakan golongan dengan komponen penyusunnya yaitu berupa senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka dan juga rantai tertutup.

Demikian sedikit informasi tentang Komponen Minyak Bumi, semoga bermanfaat.