Tulang belakang sakit saat duduk terlalu lama

"Sebenarnya kita bisa bekerja tidak terus-terusan diam. Terlalu banyak diam itu yang akan membebankan tulang belakang. Duduk yang terlalu lama akan menambah beban pada tulang belakang 6-7 kali lebih tinggi dibandingkan saat berdiri,” kata dr.Laura Djuriantina, dokter spesialis fisik dan rehabilitasi, dalam acara peluncuran mesin cuci Samsung Active Dual Wash di Jakarta (24/2/15).

Ia menambahkan, postur tubuh yang tidak tepat juga akan memicu nyeri punggung, misalnya saja mengangkat beban berulang, membungkuk, berdiri dengan posisi tidak tegak, atau mengetik dengan postur tubuh tidak tepat.

Nyeri punggung terjadi karena penarikan atau peregangan pada struktur tulang belakang, yang terdiri dari ligamen atau penghubung tulang. Bila lama terjadi dan berulang, akan terjadi kelemahan ligamen lalu menimbulkan rasa nyeri akibat inflamasi.

“Diperkirakan 60 persen penduduk Indonesia pernah mengalami nyeri pinggang selama masa hidupnya. Bahkan sebanyak 1 hingga 2 persen pasien nyeri punggung harus dibedah. Lalu 5 sampai 10 persen pasien akan mengalami nyeri punggung kronis,” jelas dokter dari RS.Pondok Indah Jakarta ini.

Laura mengatakan, ia banyak menerima pasien yang merupakan pekerja kantoran. Umumnya mereka bekerja terlalu lama di depan komputer dalam posisi statis. Menurutnya, semakin lama kita duduk, semakin perlu kita mengetahui posisi duduk yang sehat.

Postur terbaik saat duduk atau bekerja di depan komputer yaitu dudukan pinggul membentuk sudut 90 derajat. Jika hendak bersandar, usahakan tidak ada jarak antara punggung dan sandaran kursi. Selain itu, bahu seharusnya jatuh dengan rileks.

“Titik pusat layar komputer sejajarkan dengan mata. Kurang dari 5 derajat ke bawah atau 5 derajat ke atas masih boleh karena bisa mengurangi tekanan-tekanan pada otot leher maupun di punggung atas,” tambahnya.

Duduk di depan komputer juga sebaiknya dibatasi waktunya selama 2 jam. " Beri alarm di komputer, kemudian lakukan latihan kecil atau peregangan. Membungkukan badan ke depan atau meregangkan tangan ke atas adalah contoh dari peregangan tulang belakang,” ujar Laura.

Nyeri punggung berkelanjutan akan memberikan efek jangka panjang. Ligamen yang lemah dapat memicu penekanan pada saraf, lalu discus atau bantalan tulang makin tipis, sehingga dapat menjepit saraf. Jepitan pada saraf yang sangat hebat bisa berujung pada operasi.

Sebenarnya nyeri punggung bisa diatasi melalui program fisioterapi, obat-obatan, hingga olahraga teratur. Berenang pun bisa menjadi pilihan karena mampu menjaga otot punggung. Namun alangkah baiknya jika nyeri punggung bisa dicegah dengan menjaga kesehatan tubuh.

“Caranya, jaga postur, usahakan beban tulang belakang tidak terlalu berat. Selain itu jaga berat badan ideal, caranya atur pola makan dan olahraga teratur. Tidak melakukan gerakan-gerakan aneh yang bisa mencederai tulang belakang juga sudah cukup,” katanya. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Sikap kerja duduk merupakan pekerjaan yang ringan, namun jika suatu pekerjaan tersebut dilakukan dalam waktu yang lama secara terus menerus setiap hari akan membuat pekerjaan dalam posisi tersebut menjadi berat dan melelahkan. Pada posisi kerja duduk, otot-otot punggung akan bekerja keras menahan beban anggota gerak atas yang sedang melakukan pekerjaan yang mengakibatkan beban kerja bertumpu di daerah pinggang. Otot pinggang juga akan mudah mengalami kelelahan yang berujung pada timbulnya nyeri.

Nyeri punggung bawah dapat dialami oleh para pekerja dengan posisi kerja duduk. Sebagai contoh seorang supir Selain karena posisi duduk dan setting-an kursi supir, kondisi kabin kemudi yang sempit tidak memungkinkan bagi pengemudi untuk meggerakkan anggota tubuhnya secara leluasa, akibatnya akan mengakibatkan cedera dan kekakuan sendi dan tulang belakang.

Dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa hasil uji regresi logistik, diperoleh nilai signifikan yang menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara posisi duduk terhadap nyeri punggung bawah. Dalam sebuah penelitian yang lainnya menyebutkan tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit yang juga menunjukkan adanya hubungan sikap tubuh dengan nyeri punggung bawah pada supir travel. Tidak sejalannya penelitian ini dengan teori yang ada dan penelitan terdahulu disebabkan oleh beberapa hal.

Pertama, posisi duduk supir berkaitan dengan kenyamanan yang didapatkan dari desain tempat duduk, dasbor, dan pegangan stir mobil. Menurut teori bekerja dengan posisi duduk yang statis dapat menyebabkan timbulnya nyeri punggung bawah. Di lihat dari observasi lapangan para supir beberapa supir bekerja dengan posisi yang baik, tujuan mereka mengubah posisi tubuhnya sebagai bentuk peregangan untuk mengurangi lelah, kram ataupun kantuk. Desain tempat kerja supir yang meliputi kursi dan juga dasbor mobil dapat diatur untuk kenyamanan mereka. Pada kursi dapat diatur derajat duduk dan pada dasbor, stir mobil dapat diatur tinggi rendahnya. Semakin sering seseorang mengubah posisi saat duduk, maka tingkatan nyeri yang dirasakan akan semakin ringan, karena perubahan posisi dapat merelaksasikan otot-otot punggung yang mengalami tekanan akibat duduk dalam dalam jangka waktu lama. Semakin sering seseorang terpapar nyeri, maka seseorang tersebut akan terbiasa dengan nyeri yang dirasakannya.

Kedua, nyeri punggung bawah timbul dan diperparah oleh seseorang yang mempunyai kelebihan berat badan. Dalam sebuah penelitian menyebutkan kelebihan berat badan yang signifikan akan meningkatkan beban pada tulang belakang. Tulang belakang akan tertekan menerima beban yang membebani dan tidak stabilnya tulang belakang dapat mempermudah kerusakan pada struktur tulang belakang.

Ketiga, nyeri punggung bawah dapat timbul karena adanya kelainan yang terjadi pada tulang belakang, salah satunya seperti cidera pada tulang punggung yang diakibatkan oleh riwayat kecelakaan.

Meskipun berbeda dengan teori dan penelitian sebelumnya ada beberapa peneliti yang sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara posisi duduk dengan nyeri punggung bawah. Pada umunya nyeri punggung bawah sering ditemukan oleh seseorang dengan aktiitas berat karena memerlukan pengerahan tenaga yang besar seperti aktivitas mengangkat, mendorong, menarik, dan menahan beban berat. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh perawat yang mengatakan bahwa posisi duduk saja tidak dengan sendirinya meningkatkan risiko nyeri punggng bawah, harus ada aktivitas dan faktor lain seperti getaran pada tubuh, dan pekerjaan dengan posisi berdiri akan meningkatkan risiko nyeri punggung bawah.

Selain posisi duduk, pengaruh lama kerja terhadap nyeri punggung bawah terlalu lama duduk menyebabkan penambahan beban. Penambahan beban yang bersifat terus menerus mengakibatkan gangguan dan berlanjut pada rusaknya jaringan pada segmen vertebra. Duduk lama juga identik dengan posisi duduk yang statis, yang mengakibatkan oksigenasi ke discus, ligamentum, otot-otot dan jaringan lain menjadi terganggu sehingga timbulah rasa nyeri di area punggung bawah. Dalam sebuah penelitian yang lainnya juga menyebutkan bahwa durasi bekerja lebih dari 8 jam dengan posisi statis mempunyai risiko tinggi mengalami nyeri punggung bawah. Meskipun begitu disampaikan juga terkait hal tersebut bahwa energi yang hilang dapat kembali atau pulih kembali saat beristirahat. Saat beristirahat, punggung yang terasa sakit pada saat bekerja dapat dipulihkan.

Dari beberapa ulasan di atas meskipun ada beberapa pandangan yang berbeda terkait dengan pengaruh posisi duduk terhadap nyeri punggung bawah dan waktu lama kerja saat duduk, tentunya semua kembali ke pada pribadi masing-masing, bagi yang sudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan aktifitas sehari-hari di tempat kerja, serta semakin berpengalamannya seseorang dalam melakukan pekerjaan maka tingkat efesiensi penggunaan energi dalam melakukan sebuah pekerjaan juga meningkat. Sehingga baik posisi duduk ataupun lama kerja yang berpengaruh atau tidaknya pada nyeri punggung bawah, tentunya sebisa mungkin kita yang menyesuaikan hal tersebut baik posisi duduk yang benar ataupun lamanya waktu kita duduk. Dengan demikian diharapkan tidak terjadi nyeri punggung bawah, meskipun sesuatu hal yang kadang dianggap ringan namun juga berpengaruh pada kesehatan.

Referensi :

Alfarisi, R., Tanjong, Y. S., dan Permana, R.I. 2015. Hubungan Pengetahuan Sikap Tubuh Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Pengemudi Travel di Bandar Lampung Bakauheni Bulan Maret-April Tahun 2015. Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Lampung, 1-18.

Hadyan, M. F. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi Publik. Majority, Volume 4 (7), 19-24.

Nurmianto, E. 2008. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Prima Printing. Surabaya.

Purnamasari, H. 2010. Overweight Sebagai Faktor Risiko Low Back Pain pada Pasien Poli Saraf Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Mandala of Health, Volume 4.

Pirade, A., Angliadi, E., dan Sengkey, L.S. 2013. Hubungan Posisi dan Lama Duduk dengan Nyeri Pungung Bawah (NPB) Mekanik Kronik pada Karyawan Bank. Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5 (1), 98-104.

Robo, W., dan Wulandari, R. 2019. Hubungan Lama Duduk dengan Kejadian Low Back Pain Pada Supir Bus di PO Puspa Jaya Cabang Yogyakarta. Unisa, 1-9.

Divia Irsadioni. Pengaruh Posisi Duduk dan Lama Kerja Terhadap Nyeri Punggung Bawah pada Supir Travel X di Kota Malang. STIKES Widyagama Husada Malang.

Kenapa duduk Terlalu Lama tulang belakang sakit?

Postur duduk seperti ini dapat memberikan banyak tekanan pada punggung bagian bawah. Ketika terlalu banyak tekanan yang terjadi, cakram intervertebralis yang merupakan bagian tulang belakang untuk bantalan terganggu. Akhirnya, rasa sakit dapat muncul karena gangguan tersebut.

Kenapa pinggang belakang sakit kalau duduk lama?

Liputan6.com, Jakarta Duduk terlalu lama saat bekerja bisa memicu sakit pinggang. Hal itu bisa disebabkan cara duduk yang tidak tepat sampai posisi bekerja yang membungkuk. Jika dibiarkan, bisa menyebabkan cidera pada otot-otot ligamen, tendin dan kompressi pada tulang belakang.

Bagaimana cara mengatasi sakit punggung karena terlalu banyak duduk?

Nah, agar tidak membebani tubuh, berikut beberapa tips untuk meredakan sakit punggung saat sedang duduk:.
Ubah posisi duduk. ... .
2. Rutin mengganti posisi. ... .
3. Rutin melakukan olahraga. ... .
4. Ganjal punggung dengan menggunakan bantal. ... .
Gunakan bantal pemanas. ... .
6. Beri pijatan pada punggung. ... .
7. Minum obat pereda nyeri..

Apa penyebab sakit di tulang belakang?

Nyeri tulang belakang umum terjadi akibat trauma atau cedera mendadak maupun penggunaan berlebihan dalam jangka waktu panjang. Hal ini membuat serat-serat otot (ligamen) meregang secara abnormal sehingga mungkin kram, menegang, terpelintir, atau sobek.