Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Penyerangan Pearl Harbor
Anggota dari Teater Pasifik, Perang Dunia II
Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Foto Pearl Harbor dari pesawat terbang Jepang menunjukkan barisan kapal temput di awal penyerangan. Ledakan yang tampak di tengah gambar adalah serangan torpedo ke USS West Virginia
Pihak yang terlibat
Amerika Serikat Kekaisaran Jepang
Komandan
Husband Kimmel

Walter Short

Chuichi Nagumo

Isoroku Yamamoto

Daya
8 kapal tempur,8 penjelajah,30 perusak,4 kapal selam,

49 kapal lainnya,[1]


~390 pesawat
Satuan Bergerak:6 kapal induk,2 kapal tempur,2 penjelajah berat,1 penjelajah ringan,9 perusak,8 tanker,23 kapal selam,5 kapal selam midget,

414 pesawat

Korban
4 kapal tempur tenggelam,4 kapal tempur rusak termasuk 1 kandas2 perusak tenggelam, 1 rusak1 kapal lainnya tenggelam, 3 rusak

3 penjelajah rusak[2]

188 pesawat hancur, 155 pesawat rusak,2.345 militer dan 57 sipil tewas,

1.247 militer dan 35 sipil terluka[3][4]

4 kapal selam midget tenggelam,1 kapal selam midget kandas,29 pesawat hancur,

55 awak udara tewas, 9 awak kapal selam tewas dan 1 tertangkap[5]

Pengeboman Pearl Harbor merupakan serangan mendadak yang dilaksanakan oleh Tingkatan Laut Jepang atas Armada Pasifik Tingkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) yang tengah berlabuh di pangkalan Pearl Harbor, Hawai'i, pada tanggal 7 Desember 1941. Serangan ini mengakibatkan sejumlah +/- 20 kapal-kapal perang dan 188 pesawat terbang Amerika rusak atau hancur, serta menelan 2.403 korban jiwa. Di lain pihak, Jepang 'hanya' kehilangan 55 dari 441 pesawat yang digunakan dalam serangan.

Sesudah peristiwa ini, Jepang baru menyatakan perang kepada Amerika Serikat dan memulai kampanye militernya di Asia-Pasifik Raya. Serangan ini mengawali keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Pasifik.

Selayang Pandang

Pada tanggal 26 November 1941, suatu armada Jepang yang terdiri dari enam kapal induk, dua kapal tempur, dua penjelajah berat, satu penjelajah ringan, sembilan perusak, dan delapan tanker mengadakan kampanye meninggalkan meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril. Armada yang dipimpin oleh Admiral Madya Chuichi Nagumo tersebut berlayar menuju Pearl Harbor tanpa melakukan hubungan radio apapun (radio silence).

Pada pagi hari tanggal 7 Desember 1941, ratusan pesawat tempur, pengebom, dan pengebom-torpedo diluncurkan dari keenam kapal induk tersebut, dan mengebom pangkalan militer Amerika Serikat di kepulauan Hawaii (terbesar merupakan pangkalan udara Tingkatan Darat Amerika Serikat di pangkalan militer Tingkatan Udara Hickam), dan banyakan kapal yang berlabuh di pelabuhan Pearl, termasuk "Barisan Kapal Tempur". Nyaris semua kapal terbang Amerika dimusnahkan di atas tanah; hanya sebagian pejuang sukses lolos dan bertempur. Dua belas kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawa mereka. Kapal perang USS Arizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan jiwa, nyaris separuh dari orang Amerika yang mati. Badannya diabadikan menjadi tugu peringatan kepada mereka yang tewas pada hari itu, banyakan dari mereka diabadikan di dalam kapal tersebut.

Tembakan Amerika pertama diberi keleluasaan pada Perang Dunia II dan korban pertama serangan Pearl Harbor sebenarnya terjadi saat USS Ward menyerang dan menenggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Terdapat lima kapal selam kerdil kelas Ko-hyoteki yang merancang kepada mentorpedo kapal Amerika Serikat saat pengeboman dimulai. Tidak satupun kapal selam tersebut sukses kembali, dan hanya empat dari lima yang dijumpai sejak itu. Dari sepuluh kelasi kapal selam tersebut, sembilan mati dan hanya seorang selamat , Sakamaki Kazuo, yang ditangkap; ia merupakan tahanan perang pertama yang ditangkap oleh pihak Amerika dalam Perang Dunia II.

Analisis gambar terkini oleh Institut Tingkatan Laut Amerika Serikat - United States Naval Institute menunjukkan bahwa terdapat probabilitas akbar salah suatu kapal selam kerdil telah sukses memasuki pelabuhan, dan sukses menembakkan torpedo ke arah USS West Virginia. Posisi terakhir kapal selam ini tidak dikenali. [1]

Kapal induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah: Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Soryu, Zuikaku. Keseluruhan memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pejuang, pengebom-torpedo, pengebom penyelam dan pengebom-pejuang (fighter-bombers). Dari keseluruhan, 29 musnah dalam pertempuran. Kapal terbang menyerang dalam dua gelombang, dan Nagumo memutuskan kepada membatalkan serangan ketiga kepada mundur.

Serangan pertama terhadap Pearl Harbor adalah pada pukul 07:53 tanggal 7 Desember, Waktu Hawai'i ataupun pukul 03:23 tanggal 8 Desember Waktu Jepang (lihat Nota Pasukan Penyerang Pearl Harbor). Militer Jepang mulai memasuki perbatasan Yang dijajah Baru Hong Kong pada subuh 8 Desember 1941[2]. Hong Kong Time adalah satu jam balik Masa Kemenangan Jepang, dengan itu serangan pada Pearl Harbor merupakan sebagian perperangan pentas luas serangan nyaris serentak dan bukannya permulaan —24 jam sebelum serangan di Asia— bayangan yang mungkin kelihatan bila sekilas melihat tanggal.

Strategi

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Tingkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbor tanpa pemberitahuan hingga saat-saat terakhir.

Tujuan serangan Pearl Harbor adalah kepada melumpuhkan Tingkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, meskipun kepada sementara. Admiral Isoroku Yamamoto sendiri menyatakan bahwa serangan yang sukses sekalipun hanya memberikan setahun dua tahun kebebasan bertindak. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama sebagian tahun (bermula pada tahun 1937) dan telah merampas Manchuria sebagian tahun sebelumnya. Rancangan kepada serangan Pearl Harbor kepada menyokong kelanjutan ketentaraan lanjut bermulai pada Januari 1941, dan latihan kepada misi berlanjut pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak sesudah perselisihan sesama tentara laut Kekaisaran (Imperial Navy infighting).

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Dua gelombang serangan dilancarkan oleh Jepang yang datang dari pelbagai arah. Radar Amerika Serikat yang mendeteksi mereka dari sejauh 200 batu terletak di anggota atas peta ini.

Sebagian dari rancangan Jepang kepada serangan ini termasuk memutuskan perundingan dengan Amerika Serikat sebelum (dan hanya sebelum) serangan tersebut. Duta dari Kedutaan Jepang di Washington, termasuk wakil istimewa Kurusu Saburu, telah mengadakan perbincangan lanjut dengan Departemen Negara mengenai reaksi Amerika Serikat terhadap pergerakan Jepang ke Indochina pada musim panas. Hanya sebelum serangan, perutusan panjang dengan tujuan mengantarkannya dari Kedutaan ke Kantor Urusan Luar Negeri di Tokyo, dengan tujuan kepada mengantarkannya ke Sekretaris Hull sejurus sebelum serangan dijadwalkan bermula (contoh., 1 PM waktu Washington). Diakibatkan kelewatan nyah-enkripsi dan menaip, tangan kanan Kedutaan gagal melakukannya; perutusan panjang memutuskan perundingan diantarkan lama sesudah waktu yang tidak berat sebelah, dan lama selepas serangan telah bermulai. Kelewatan penyampaian nota tersebut menambah kemarahan Amerika Serikat terhadap serangan tersebut, dan sebab utama bagi bayangan terkemuka Roosevelt bagi "… tanggal yang akan tidak berkesudahan dalam kekejian". Yamamoto rupa-rupanya setuju; ia juga tidak gembira dengan kekeliruan waktu. Ia disebutkan telah bercakap, "Aku bertanya ke mana-mana apa yang kita lakukan adalah membangunkan raksasa yang tidur dan memberikannya tekad yang dashyat", tetapi ini disebutkan petikan yang dicipta kepada film, Tora! Tora! Tora!. Meskipun petikan itu bukan dinamakan oleh Yamamoto, ia rupa-rupanya menggambarkan perasaannya mengenai serangan tersebut.

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Barisan Kapal Tempur memberikan kepadatan tujuan yang menarik.

Kedua anggota perutusan penghabisan telah dinyah-enkripsi oleh Amerika Serikat lama sebelum Kedutaan Jepang sukses melakukannya, dan nyah-enkripsi anggota kedua yang menyebabkan Jenderal George Marshall kepada menghantar peringatan terkenalnya ke Hawaii pada pagi — yang sebenarnya diantar oleh, penunggang sepeda perutusan Jepang lahir Amerika, kepada Jenderal Walter Short di Pearl Harbor sebagian jam selepas serangan selesai (terdapat kesusahan dengan komunikasi Militer, dan kelewatan penghantaran akhir suatu peristiwa kabel perdagangan, dan entah bagaimana kehilangan tanda "PENTING" dalam penghantarannya).

Akhir suatu peristiwa sesaat

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Tempat penyimpanan peluru depan USS Arizona meledak begitu terkena bom yang digugurkan oleh Kusumi Tadashi.

Dari sisi tujuan strategi serangan ke atas Pearl Harbor merupakan, dalam tempo singkat ke serdahana, kejayaan gemilang yang melampaui mimpi terbaik perancangnya dan memiliki sedikit yang setanding dengannya dalam sejarah ketentaraan di era apapun. Diakibatkan kehilangan yang parah di Pearl Harbor dan penjajahan lanjutan Jepang di Filipina, dalam tempo enam bulan berikutnya, tingkatan laut Amerika Serikat nyaris gagal melakukan peranan penting dalam pentas Asia Perang Dunia II. Dengan Tingkatan Pasifik Amerika Serikat nyaris keluar dari persangkaan, pihak Jepang bebas sama sekali dari kebimbangan mengenai kekuasaan laut Pasifik lain. Jepang terus menjajah Asia Tenggara, semua barat daya Pasifik dan mengulurkan cengkeramannya jauh ke Samudera Hindia.

Akhir suatu peristiwa masa panjang

Bagaimanapun, dalam jangka masa panjang serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi Jepang. Malah Admiral Yamamoto Isoroku, yang menyatakan ide menyerang Pearl Harbor, telah meramalkan bahwa sungguhpun dengan kejayaan menyerang Tingkatan Amerika Serikat tidak akan dan tidak mampu memenangkan peperangan dengan Amerika Serikat, sebab kemampuan pengeluaran Amerika terlalu akbar. Salah satu tujuan Jepang adalah kepada memusnahkan tiga kapal induk Amerika Serikat yang diletakkan di Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi — Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar sebagian hari sebelumnya, dan Saratoga terdapat di San Diego selepas pengubah-suaian di Galangan Tingkatan Laut Puget Sound. Merusak banyakan kapal perang Amerika Serikat dari menjalankan tugas, dianggap secara meluas— oleh tenteTingkatan Laut dan pemerhati sedunia —sebagai kesuksesan cermelang bagi pihak Jepang. Kehilangan kapal perang meninggalkan AL AS tiada pilihan kecuali meletakkan kepercayaan mereka pada kapal induk dan kapal selam, yang merupakan banyakan yang tinggal—dan ini merupakan peralatan dengan mana AL AS memberhentikan dan kesudahan mengundurkan kemajuan Jepang. Kehilangan kapal perang sebenarnya tidak sepenting yang dipikirkan oleh semua orang sebelum (di Jepang) dan selepas serangan (di Jepang dan Amerika Serikat).

Probabilitas yang paling penting, serangan Pearl Harbor bertindak bagi katalisator yang menggerakkan suatu negara kepada bertindak serta merta yang tidak mungkin dapat dilaksanakan oleh perkara lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan semua Amerika dengan tujuan bertempur dan memenangkan peperangan dengan Jepang, dan probabilitas mendorong posisi penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh pihak Sekutu. Sebagian sejarawan percaya bahwa Jepang tetap akan kalah, tanpa memandang samaada depot minyak dan kedai mesin dimusnahkan atau kalau kapal induk terdapat di pelabuhan dan ditenggelamkan.

Tingkah laku yang dibuat pembalasan Amerika Serikat

Pada 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang atas Jepang dengan Jeannette Rankin yang merupakan orang yang satu-satunya tak setuju atas pernyataan itu. Franklin D. Roosevelt menandatangani pernyataan perang tidak lama kesudahan, sesudah sebelumnya menggelar pidato terkenal berjudul "hari yang akan tidak berkesudahan dalam keburukan." Pemerintah Amerika Serikat meneruskan pengerahan tentara, dan mulai beralih kepada ekonomi perang.

Permasalahan terkait adalah kenapa Jerman Nazi menyatakan perang atas Amerika Serikat pada 11 Desember 1941 sejurus selepas serangan Jepang. Hitler tidak perlu melakukannya di bawah syarat blok Poros, tetapi tetap melakukannya. In pastinya memperbanyak kemarahan masyarakat Amerika dan membenarkan Amerika Serikat kepada menningkatkan sokongannya terhadap Britania Raya, yang melewatkan sedikit tempo tingkah laku yang dibuat pembalasan Amerika atas kekalahan di Pasifik.

Kebutuhan dalam sejarah

Pertempuran ini, sebagaimana Pertempuran Lexington dan Concord, memiliki akhir suatu peristiwa terhadap sejarah. Ia hanya memiliki sedikit akhir suatu peristiwa militer akhir suatu peristiwa kegagalan tingkatan laut Jepang kepada menenggelamkan kapal induk Amerika Serikat, tetapi sungguhpun kalau kapal induk telah ditenggelamkan tidak akan menolong Jepang dalam jangka masa panjang. Serangan tersebut membuat Amerika Serikat terlibat penuh dan ekonomi pengilangan dan pelayanannya yang akbar kepada Perang Dunia II, mendorong pada kekalahan blok Poros sedunia. Saat mendengar bahwa serangan atas Pearl Harbor penghabisannya telah melibatkan Amerika Serikat ke dalam peperangan, Perdana Menteri Britania Raya, Winston Churchill, menulis "Dengan emosi dan penuh perasaan yang puas, aku baring ke pembaringan dan tidur dengan tidur orang yang diselamatkan dan bersyukur". (Sir Winston Churchill – The Second World War, jilid 3, halaman 539)". Kemenangan pihak Sekutu dalam pertempuran ini dan kebangkitan Amerika Serikat bagi kuasa akbar dunia telah membentuk politik internasional sejak saat itu.

Catatan kaki

  1. ^ Kapal-kapal yang terdapat di Pearl Harbor pada 0800 7 Desember 1941, Pusat Sejarah Tingkatan Laut AS
  2. ^ Laporan CinCP mengenai kerusakan kapal-kapal di Pearl Harbor from www.ibiblio.org/hyperwar. Unless otherwise stated, all vessels listed were salvageable.
  3. ^ Conn, Stetson; Fairchild, Byron; Engelman, Rose C. (2000), "7 — The Attack on Pearl Harbor", Guarding the United States and Its Outposts, Washington D.C.: Center of Military History United States Army.  p.194
  4. ^ "Damage to United States Naval Forces and Installations as a Result of the Attack", Report of the Joint Committee on the Investigation of the Pearl Harbor Attack, Washington D.C.: United States Government Printing Office., 1946, diakses 2007-12-08  p.64
  5. ^ Martin Gilbert, The Second World War(1989) hal. 272


edunitas.com


Page 2

Penyerangan Pearl Harbor
Anggota dari Teater Pasifik, Perang Dunia II
Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Foto Pearl Harbor dari pesawat terbang Jepang menunjukkan barisan kapal temput di awal penyerangan. Ledakan yang tampak di tengah gambar adalah serangan torpedo ke USS West Virginia
Pihak yang terlibat
Amerika Serikat Kekaisaran Jepang
Komandan
Husband Kimmel

Walter Short

Chuichi Nagumo

Isoroku Yamamoto

Daya
8 kapal tempur,8 penjelajah,30 perusak,4 kapal selam,

49 kapal lainnya,[1]


~390 pesawat
Satuan Bergerak:6 kapal induk,2 kapal tempur,2 penjelajah berat,1 penjelajah ringan,9 perusak,8 tanker,23 kapal selam,5 kapal selam midget,

414 pesawat

Korban
4 kapal tempur tenggelam,4 kapal tempur rusak termasuk 1 kandas2 perusak tenggelam, 1 rusak1 kapal lainnya tenggelam, 3 rusak

3 penjelajah rusak[2]

188 pesawat hancur, 155 pesawat rusak,2.345 militer dan 57 sipil tewas,

1.247 militer dan 35 sipil terluka[3][4]

4 kapal selam midget tenggelam,1 kapal selam midget kandas,29 pesawat hancur,

55 awak udara tewas, 9 awak kapal selam tewas dan 1 tertangkap[5]

Pengeboman Pearl Harbor merupakan serangan mendadak yang dilaksanakan oleh Tingkatan Laut Jepang atas Armada Pasifik Tingkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) yang tengah berlabuh di pangkalan Pearl Harbor, Hawai'i, pada tanggal 7 Desember 1941. Serangan ini mengakibatkan sejumlah +/- 20 kapal-kapal perang dan 188 pesawat terbang Amerika rusak atau hancur, serta menelan 2.403 korban jiwa. Di lain pihak, Jepang 'hanya' kehilangan 55 dari 441 pesawat yang digunakan dalam serangan.

Sesudah peristiwa ini, Jepang baru menyatakan perang kepada Amerika Serikat dan memulai kampanye militernya di Asia-Pasifik Raya. Serangan ini mengawali keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Pasifik.

Selayang Pandang

Pada tanggal 26 November 1941, suatu armada Jepang yang terdiri dari enam kapal induk, dua kapal tempur, dua penjelajah berat, satu penjelajah ringan, sembilan perusak, dan delapan tanker mengadakan kampanye meninggalkan meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril. Armada yang dipimpin oleh Admiral Madya Chuichi Nagumo tersebut berlayar menuju Pearl Harbor tanpa melakukan hubungan radio apapun (radio silence).

Pada pagi hari tanggal 7 Desember 1941, ratusan pesawat tempur, pengebom, dan pengebom-torpedo diluncurkan dari keenam kapal induk tersebut, dan mengebom pangkalan militer Amerika Serikat di kepulauan Hawaii (terbesar merupakan pangkalan udara Tingkatan Darat Amerika Serikat di pangkalan militer Tingkatan Udara Hickam), dan banyakan kapal yang berlabuh di pelabuhan Pearl, termasuk "Barisan Kapal Tempur". Nyaris semua kapal terbang Amerika dimusnahkan di atas tanah; hanya sebagian pejuang sukses lolos dan bertempur. Dua belas kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawa mereka. Kapal perang USS Arizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan jiwa, nyaris separuh dari orang Amerika yang mati. Badannya diabadikan menjadi tugu peringatan kepada mereka yang tewas pada hari itu, banyakan dari mereka diabadikan di dalam kapal tersebut.

Tembakan Amerika pertama diberi keleluasaan pada Perang Dunia II dan korban pertama serangan Pearl Harbor sebenarnya terjadi saat USS Ward menyerang dan menenggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Terdapat lima kapal selam kerdil kelas Ko-hyoteki yang merancang kepada mentorpedo kapal Amerika Serikat saat pengeboman dimulai. Tidak satupun kapal selam tersebut sukses kembali, dan hanya empat dari lima yang dijumpai sejak itu. Dari sepuluh kelasi kapal selam tersebut, sembilan mati dan hanya seorang selamat , Sakamaki Kazuo, yang ditangkap; ia merupakan tahanan perang pertama yang ditangkap oleh pihak Amerika dalam Perang Dunia II.

Analisis gambar terkini oleh Institut Tingkatan Laut Amerika Serikat - United States Naval Institute menunjukkan bahwa terdapat probabilitas akbar salah suatu kapal selam kerdil telah sukses memasuki pelabuhan, dan sukses menembakkan torpedo ke arah USS West Virginia. Posisi terakhir kapal selam ini tidak dikenali. [1]

Kapal induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah: Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Soryu, Zuikaku. Keseluruhan memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pejuang, pengebom-torpedo, pengebom penyelam dan pengebom-pejuang (fighter-bombers). Dari keseluruhan, 29 musnah dalam pertempuran. Kapal terbang menyerang dalam dua gelombang, dan Nagumo memutuskan kepada membatalkan serangan ketiga kepada mundur.

Serangan pertama terhadap Pearl Harbor adalah pada pukul 07:53 tanggal 7 Desember, Waktu Hawai'i ataupun pukul 03:23 tanggal 8 Desember Waktu Jepang (lihat Nota Pasukan Penyerang Pearl Harbor). Militer Jepang mulai memasuki perbatasan Yang dijajah Baru Hong Kong pada subuh 8 Desember 1941[2]. Hong Kong Time adalah satu jam balik Masa Kemenangan Jepang, dengan itu serangan pada Pearl Harbor merupakan sebagian perperangan pentas luas serangan nyaris serentak dan bukannya permulaan —24 jam sebelum serangan di Asia— bayangan yang mungkin kelihatan bila sekilas melihat tanggal.

Strategi

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Tingkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbor tanpa pemberitahuan hingga saat-saat terakhir.

Tujuan serangan Pearl Harbor adalah kepada melumpuhkan Tingkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, meskipun kepada sementara. Admiral Isoroku Yamamoto sendiri menyatakan bahwa serangan yang sukses sekalipun hanya memberikan setahun dua tahun kebebasan bertindak. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama sebagian tahun (bermula pada tahun 1937) dan telah merampas Manchuria sebagian tahun sebelumnya. Rancangan kepada serangan Pearl Harbor kepada menyokong kelanjutan ketentaraan lanjut bermulai pada Januari 1941, dan latihan kepada misi berlanjut pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak sesudah perselisihan sesama tentara laut Kekaisaran (Imperial Navy infighting).

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Dua gelombang serangan dilancarkan oleh Jepang yang datang dari pelbagai arah. Radar Amerika Serikat yang mendeteksi mereka dari sejauh 200 batu terletak di anggota atas peta ini.

Sebagian dari rancangan Jepang kepada serangan ini termasuk memutuskan perundingan dengan Amerika Serikat sebelum (dan hanya sebelum) serangan tersebut. Duta dari Kedutaan Jepang di Washington, termasuk wakil istimewa Kurusu Saburu, telah mengadakan perbincangan lanjut dengan Departemen Negara mengenai reaksi Amerika Serikat terhadap pergerakan Jepang ke Indochina pada musim panas. Hanya sebelum serangan, perutusan panjang dengan tujuan mengantarkannya dari Kedutaan ke Kantor Urusan Luar Negeri di Tokyo, dengan tujuan kepada mengantarkannya ke Sekretaris Hull sejurus sebelum serangan dijadwalkan bermula (contoh., 1 PM waktu Washington). Diakibatkan kelewatan nyah-enkripsi dan menaip, tangan kanan Kedutaan gagal melakukannya; perutusan panjang memutuskan perundingan diantarkan lama sesudah waktu yang tidak berat sebelah, dan lama selepas serangan telah bermulai. Kelewatan penyampaian nota tersebut menambah kemarahan Amerika Serikat terhadap serangan tersebut, dan sebab utama bagi bayangan terkemuka Roosevelt bagi "… tanggal yang akan tidak berkesudahan dalam kekejian". Yamamoto rupa-rupanya setuju; ia juga tidak gembira dengan kekeliruan waktu. Ia disebutkan telah bercakap, "Aku bertanya ke mana-mana apa yang kita lakukan adalah membangunkan raksasa yang tidur dan memberikannya tekad yang dashyat", tetapi ini disebutkan petikan yang dicipta kepada film, Tora! Tora! Tora!. Meskipun petikan itu bukan dinamakan oleh Yamamoto, ia rupa-rupanya menggambarkan perasaannya mengenai serangan tersebut.

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Barisan Kapal Tempur memberikan kepadatan tujuan yang menarik.

Kedua anggota perutusan penghabisan telah dinyah-enkripsi oleh Amerika Serikat lama sebelum Kedutaan Jepang sukses melakukannya, dan nyah-enkripsi anggota kedua yang menyebabkan Jenderal George Marshall kepada menghantar peringatan terkenalnya ke Hawaii pada pagi — yang sebenarnya diantar oleh, penunggang sepeda perutusan Jepang lahir Amerika, kepada Jenderal Walter Short di Pearl Harbor sebagian jam selepas serangan selesai (terdapat kesusahan dengan komunikasi Militer, dan kelewatan penghantaran akhir suatu peristiwa kabel perdagangan, dan entah bagaimana kehilangan tanda "PENTING" dalam penghantarannya).

Akhir suatu peristiwa sesaat

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Tempat penyimpanan peluru depan USS Arizona meledak begitu terkena bom yang digugurkan oleh Kusumi Tadashi.

Dari sisi tujuan strategi serangan ke atas Pearl Harbor merupakan, dalam tempo singkat ke serdahana, kejayaan gemilang yang melampaui mimpi terbaik perancangnya dan memiliki sedikit yang setanding dengannya dalam sejarah ketentaraan di era apapun. Diakibatkan kehilangan yang parah di Pearl Harbor dan penjajahan lanjutan Jepang di Filipina, dalam tempo enam bulan berikutnya, tingkatan laut Amerika Serikat nyaris gagal melakukan peranan penting dalam pentas Asia Perang Dunia II. Dengan Tingkatan Pasifik Amerika Serikat nyaris keluar dari persangkaan, pihak Jepang bebas sama sekali dari kebimbangan mengenai kekuasaan laut Pasifik lain. Jepang terus menjajah Asia Tenggara, semua barat daya Pasifik dan mengulurkan cengkeramannya jauh ke Samudera Hindia.

Akhir suatu peristiwa masa panjang

Bagaimanapun, dalam jangka masa panjang serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi Jepang. Malah Admiral Yamamoto Isoroku, yang menyatakan ide menyerang Pearl Harbor, telah meramalkan bahwa sungguhpun dengan kejayaan menyerang Tingkatan Amerika Serikat tidak akan dan tidak mampu memenangkan peperangan dengan Amerika Serikat, sebab kemampuan pengeluaran Amerika terlalu akbar. Salah satu tujuan Jepang adalah kepada memusnahkan tiga kapal induk Amerika Serikat yang diletakkan di Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi — Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar sebagian hari sebelumnya, dan Saratoga terdapat di San Diego selepas pengubah-suaian di Galangan Tingkatan Laut Puget Sound. Merusak banyakan kapal perang Amerika Serikat dari menjalankan tugas, dianggap secara meluas— oleh tenteTingkatan Laut dan pemerhati sedunia —sebagai kesuksesan cermelang bagi pihak Jepang. Kehilangan kapal perang meninggalkan AL AS tiada pilihan kecuali meletakkan kepercayaan mereka pada kapal induk dan kapal selam, yang merupakan banyakan yang tinggal—dan ini merupakan peralatan dengan mana AL AS memberhentikan dan kesudahan mengundurkan kemajuan Jepang. Kehilangan kapal perang sebenarnya tidak sepenting yang dipikirkan oleh semua orang sebelum (di Jepang) dan selepas serangan (di Jepang dan Amerika Serikat).

Probabilitas yang paling penting, serangan Pearl Harbor bertindak bagi katalisator yang menggerakkan suatu negara kepada bertindak serta merta yang tidak mungkin dapat dilaksanakan oleh perkara lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan semua Amerika dengan tujuan bertempur dan memenangkan peperangan dengan Jepang, dan probabilitas mendorong posisi penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh pihak Sekutu. Sebagian sejarawan percaya bahwa Jepang tetap akan kalah, tanpa memandang samaada depot minyak dan kedai mesin dimusnahkan atau kalau kapal induk terdapat di pelabuhan dan ditenggelamkan.

Tingkah laku yang dibuat pembalasan Amerika Serikat

Pada 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang atas Jepang dengan Jeannette Rankin yang merupakan orang yang satu-satunya tak setuju atas pernyataan itu. Franklin D. Roosevelt menandatangani pernyataan perang tidak lama kesudahan, sesudah sebelumnya menggelar pidato terkenal berjudul "hari yang akan tidak berkesudahan dalam keburukan." Pemerintah Amerika Serikat meneruskan pengerahan tentara, dan mulai beralih kepada ekonomi perang.

Permasalahan terkait adalah kenapa Jerman Nazi menyatakan perang atas Amerika Serikat pada 11 Desember 1941 sejurus selepas serangan Jepang. Hitler tidak perlu melakukannya di bawah syarat blok Poros, tetapi tetap melakukannya. In pastinya memperbanyak kemarahan masyarakat Amerika dan membenarkan Amerika Serikat kepada menningkatkan sokongannya terhadap Britania Raya, yang melewatkan sedikit tempo tingkah laku yang dibuat pembalasan Amerika atas kekalahan di Pasifik.

Kebutuhan dalam sejarah

Pertempuran ini, sebagaimana Pertempuran Lexington dan Concord, memiliki akhir suatu peristiwa terhadap sejarah. Ia hanya memiliki sedikit akhir suatu peristiwa militer akhir suatu peristiwa kegagalan tingkatan laut Jepang kepada menenggelamkan kapal induk Amerika Serikat, tetapi sungguhpun kalau kapal induk telah ditenggelamkan tidak akan menolong Jepang dalam jangka masa panjang. Serangan tersebut membuat Amerika Serikat terlibat penuh dan ekonomi pengilangan dan pelayanannya yang akbar kepada Perang Dunia II, mendorong pada kekalahan blok Poros sedunia. Saat mendengar bahwa serangan atas Pearl Harbor penghabisannya telah melibatkan Amerika Serikat ke dalam peperangan, Perdana Menteri Britania Raya, Winston Churchill, menulis "Dengan emosi dan penuh perasaan yang puas, aku baring ke pembaringan dan tidur dengan tidur orang yang diselamatkan dan bersyukur". (Sir Winston Churchill – The Second World War, jilid 3, halaman 539)". Kemenangan pihak Sekutu dalam pertempuran ini dan kebangkitan Amerika Serikat bagi kuasa akbar dunia telah membentuk politik internasional sejak saat itu.

Catatan kaki

  1. ^ Kapal-kapal yang terdapat di Pearl Harbor pada 0800 7 Desember 1941, Pusat Sejarah Tingkatan Laut AS
  2. ^ Laporan CinCP mengenai kerusakan kapal-kapal di Pearl Harbor from www.ibiblio.org/hyperwar. Unless otherwise stated, all vessels listed were salvageable.
  3. ^ Conn, Stetson; Fairchild, Byron; Engelman, Rose C. (2000), "7 — The Attack on Pearl Harbor", Guarding the United States and Its Outposts, Washington D.C.: Center of Military History United States Army.  p.194
  4. ^ "Damage to United States Naval Forces and Installations as a Result of the Attack", Report of the Joint Committee on the Investigation of the Pearl Harbor Attack, Washington D.C.: United States Government Printing Office., 1946, diakses 2007-12-08  p.64
  5. ^ Martin Gilbert, The Second World War(1989) hal. 272


edunitas.com


Page 3

Penyerangan Pearl Harbor
Anggota dari Teater Pasifik, Perang Dunia II
Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Foto Pearl Harbor dari pesawat terbang Jepang menunjukkan barisan kapal temput di awal penyerangan. Ledakan yang tampak di tengah gambar adalah serangan torpedo ke USS West Virginia
Tanggal7 Desember 1941
LokasiUtamanya Pearl Harbor, Hawaii, Amerika Serikat (saat itu masih merupakan teritori administrasi, belum menjadi negara anggota Amerika Serikat)
HasilKemenangan mutlak Jepang;
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Kekaisaran Jepang; Jerman Nazi dan Kerajaan Italia menyatakan perang terhadap Amerika Serikat.
Casus belliembargo minyak dan perdagangan oleh Amerika Serikat; kebuntuan diplomasi selang Jepang dan AS.
Pihak yang terlibat
Amerika Serikat Kekaisaran Jepang
Komandan
Husband Kimmel

Walter Short

Chuichi Nagumo

Isoroku Yamamoto

Daya
8 kapal tempur,8 penjelajah,30 perusak,4 kapal selam,

49 kapal lainnya,[1]


~390 pesawat
Satuan Bergerak:6 kapal induk,2 kapal tempur,2 penjelajah berat,1 penjelajah ringan,9 perusak,8 tanker,23 kapal selam,5 kapal selam midget,

414 pesawat

Korban
4 kapal tempur tenggelam,4 kapal tempur rusak termasuk 1 kandas2 perusak tenggelam, 1 rusak1 kapal lainnya tenggelam, 3 rusak

3 penjelajah rusak[2]

188 pesawat hancur, 155 pesawat rusak,2.345 militer dan 57 sipil tewas,

1.247 militer dan 35 sipil terluka[3][4]

4 kapal selam midget tenggelam,1 kapal selam midget kandas,29 pesawat hancur,

55 awak udara tewas, 9 awak kapal selam tewas dan 1 tertangkap[5]

Pengeboman Pearl Harbor merupakan serangan mendadak yang dilaksanakan oleh Tingkatan Laut Jepang atas Armada Pasifik Tingkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) yang tengah berlabuh di pangkalan Pearl Harbor, Hawai'i, pada tanggal 7 Desember 1941. Serangan ini mengakibatkan sejumlah +/- 20 kapal-kapal perang dan 188 pesawat terbang Amerika rusak atau hancur, serta menelan 2.403 korban jiwa. Di lain pihak, Jepang 'hanya' kehilangan 55 dari 441 pesawat yang digunakan dalam serangan.

Setelah peristiwa ini, Jepang baru menyatakan perang kepada Amerika Serikat dan memulai kampanye militernya di Asia-Pasifik Raya. Serangan ini mengawali keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Pasifik.

Selayang Pandang

Pada tanggal 26 November 1941, suatu armada Jepang yang terdiri dari enam kapal induk, dua kapal tempur, dua penjelajah berat, satu penjelajah ringan, sembilan perusak, dan delapan tanker mengadakan kampanye meninggalkan meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril. Armada yang dipimpin oleh Admiral Madya Chuichi Nagumo tersebut berlayar menuju Pearl Harbor tanpa melakukan hubungan radio apapun (radio silence).

Pada pagi hari tanggal 7 Desember 1941, ratusan pesawat tempur, pengebom, dan pengebom-torpedo diluncurkan dari keenam kapal induk tersebut, dan mengebom pangkalan militer Amerika Serikat di kepulauan Hawaii (terbesar merupakan pangkalan udara Tingkatan Darat Amerika Serikat di pangkalan militer Tingkatan Udara Hickam), dan lebih banyak kapal yang berlabuh di pelabuhan Pearl, termasuk "Barisan Kapal Tempur". Nyaris semua kapal terbang Amerika dimusnahkan di atas tanah; hanya sebagian pejuang sukses lolos dan bertempur. Dua belas kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawa mereka. Kapal perang USS Arizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan jiwa, nyaris separuh dari orang Amerika yang mati. Badannya diabadikan menjadi tugu peringatan kepada mereka yang tewas pada hari itu, lebih banyak dari mereka diabadikan di dalam kapal tersebut.

Tembakan Amerika pertama diberi keleluasaan pada Perang Dunia II dan korban pertama serangan Pearl Harbor sebenarnya terjadi saat USS Ward menyerang dan menenggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Terdapat lima kapal selam kerdil kelas Ko-hyoteki yang merancang kepada mentorpedo kapal Amerika Serikat saat pengeboman dimulai. Tidak satupun kapal selam tersebut sukses kembali, dan hanya empat dari lima yang dijumpai semenjak itu. Dari sepuluh kelasi kapal selam tersebut, sembilan mati dan hanya seorang selamat , Sakamaki Kazuo, yang ditangkap; ia merupakan tahanan perang pertama yang ditangkap oleh pihak Amerika dalam Perang Dunia II.

Analisis gambar terkini oleh Institut Tingkatan Laut Amerika Serikat - United States Naval Institute menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan akbar salah suatu kapal selam kerdil telah sukses memasuki pelabuhan, dan sukses menembakkan torpedo ke arah USS West Virginia. Posisi terakhir kapal selam ini tidak dikenali. [1]

Kapal induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah: Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Soryu, Zuikaku. Keseluruhan memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pejuang, pengebom-torpedo, pengebom penyelam dan pengebom-pejuang (fighter-bombers). Dari keseluruhan, 29 musnah dalam pertempuran. Kapal terbang menyerang dalam dua gelombang, dan Nagumo memutuskan kepada membatalkan serangan ketiga kepada mundur.

Serangan pertama terhadap Pearl Harbor adalah pada pukul 07:53 tanggal 7 Desember, Waktu Hawai'i ataupun pukul 03:23 tanggal 8 Desember Waktu Jepang (lihat Nota Pasukan Penyerang Pearl Harbor). Militer Jepang mulai memasuki perbatasan Yang dijajah Baru Hong Kong pada subuh 8 Desember 1941[2]. Hong Kong Time adalah satu jam balik Masa Kemenangan Jepang, dengan itu serangan pada Pearl Harbor merupakan sebagian perperangan pentas luas serangan nyaris serentak dan bukannya permulaan —24 jam sebelum serangan di Asia— bayangan yang mungkin kelihatan bila sekilas melihat tanggal.

Strategi

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Tingkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbor tanpa pemberitahuan hingga saat-saat terakhir.

Tujuan serangan Pearl Harbor adalah kepada melumpuhkan Tingkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, meskipun kepada sementara. Admiral Isoroku Yamamoto sendiri menyatakan bahwa serangan yang sukses sekalipun hanya memberikan setahun dua tahun kebebasan berperan. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama sebagian tahun (bermula pada tahun 1937) dan telah merampas Manchuria sebagian tahun sebelumnya. Rancangan kepada serangan Pearl Harbor kepada menyokong kelanjutan ketentaraan lanjut bermulai pada Januari 1941, dan latihan kepada misi berlanjut pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak setelah perselisihan sesama tentara laut Kekaisaran (Imperial Navy infighting).

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Dua gelombang serangan dilancarkan oleh Jepang yang datang dari pelbagai arah. Radar Amerika Serikat yang mendeteksi mereka dari sejauh 200 batu terletak di anggota atas peta ini.

Sebagian dari rancangan Jepang kepada serangan ini termasuk memutuskan perundingan dengan Amerika Serikat sebelum (dan hanya sebelum) serangan tersebut. Duta dari Kedutaan Jepang di Washington, termasuk wakil istimewa Kurusu Saburu, telah mengadakan perbincangan lanjut dengan Departemen Negara mengenai reaksi Amerika Serikat terhadap pergerakan Jepang ke Indochina pada musim panas. Hanya sebelum serangan, perutusan panjang dengan tujuan mengantarkannya dari Kedutaan ke Kantor Urusan Luar Negeri di Tokyo, dengan tujuan kepada mengantarkannya ke Sekretaris Hull sejurus sebelum serangan dijadwalkan bermula (contoh., 1 PM waktu Washington). Diakibatkan kelewatan nyah-enkripsi dan menaip, tangan kanan Kedutaan gagal melakukannya; perutusan panjang memutuskan perundingan diantarkan lama setelah waktu yang adil, dan lama selepas serangan telah bermulai. Kelewatan penyampaian nota tersebut menambah kemarahan Amerika Serikat terhadap serangan tersebut, dan sebab utama bagi bayangan terkemuka Roosevelt untuk "… tanggal yang akan tidak berkesudahan dalam kekejian". Yamamoto rupa-rupanya setuju; ia juga tidak gembira dengan kekeliruan waktu. Ia disebutkan telah bercakap, "Aku bertanya ke mana-mana apa yang kita lakukan adalah membangunkan raksasa yang tidur dan memberikannya tekad yang dashyat", tetapi ini disebutkan petikan yang dicipta kepada film, Tora! Tora! Tora!. Meskipun petikan itu bukan dinamakan oleh Yamamoto, ia rupa-rupanya menggambarkan perasaannya mengenai serangan tersebut.

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Barisan Kapal Tempur memberikan kepadatan tujuan yang menarik.

Kedua anggota perutusan penghabisan telah dinyah-enkripsi oleh Amerika Serikat lama sebelum Kedutaan Jepang sukses melakukannya, dan nyah-enkripsi anggota kedua yang menyebabkan Jenderal George Marshall kepada menghantar peringatan terkenalnya ke Hawaii pada pagi — yang sebenarnya diantar oleh, penunggang sepeda perutusan Jepang lahir Amerika, kepada Jenderal Walter Short di Pearl Harbor sebagian jam selepas serangan selesai (terdapat kesusahan dengan komunikasi Militer, dan kelewatan penghantaran akibat kabel perdagangan, dan entah bagaimana kehilangan tanda "PENTING" dalam penghantarannya).

Dampak sesaat

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Tempat penyimpanan peluru depan USS Arizona meledak begitu terkena bom yang digugurkan oleh Kusumi Tadashi.

Dari sisi tujuan strategi serangan ke atas Pearl Harbor merupakan, dalam tempo singkat ke serdahana, kejayaan gemilang yang melampaui mimpi terbaik perancangnya dan memiliki sedikit yang setanding dengannya dalam sejarah ketentaraan di era apapun. Diakibatkan kehilangan yang parah di Pearl Harbor dan penjajahan lanjutan Jepang di Filipina, dalam tempo enam bulan berikutnya, tingkatan laut Amerika Serikat nyaris gagal melakukan peranan penting dalam pentas Asia Perang Dunia II. Dengan Tingkatan Pasifik Amerika Serikat nyaris keluar dari persangkaan, pihak Jepang bebas sama sekali dari kebimbangan mengenai kekuasaan laut Pasifik lain. Jepang terus menjajah Asia Tenggara, semua barat daya Pasifik dan mengulurkan cengkeramannya jauh ke Samudera Hindia.

Dampak masa panjang

Bagaimanapun, dalam jangka masa panjang serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi Jepang. Malah Admiral Yamamoto Isoroku, yang menyatakan ide menyerang Pearl Harbor, telah meramalkan bahwa sungguhpun dengan kejayaan menyerang Tingkatan Amerika Serikat tidak akan dan tidak mampu memenangkan peperangan dengan Amerika Serikat, sebab kemampuan pengeluaran Amerika terlalu akbar. Salah satu tujuan Jepang adalah kepada memusnahkan tiga kapal induk Amerika Serikat yang diletakkan di Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi — Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar sebagian hari sebelumnya, dan Saratoga terdapat di San Diego selepas pengubah-suaian di Galangan Tingkatan Laut Puget Sound. Merusak lebih banyak kapal perang Amerika Serikat dari menjalankan tugas, dianggap secara meluas— oleh tenteTingkatan Laut dan pemerhati sedunia —sebagai kesuksesan cermelang bagi pihak Jepang. Kehilangan kapal perang meninggalkan AL AS tiada pilihan kecuali meletakkan keyakinan mereka pada kapal induk dan kapal selam, yang merupakan lebih banyak yang tinggal—dan ini merupakan peralatan dengan mana AL AS menyetop dan kesudahan mengundurkan kemajuan Jepang. Kehilangan kapal perang sebenarnya tidak sepenting yang dipikirkan oleh semua orang sebelum (di Jepang) dan selepas serangan (di Jepang dan Amerika Serikat).

Kemungkinan yang paling penting, serangan Pearl Harbor berperan untuk katalisator yang menggerakkan suatu negara kepada berperan serta merta yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh perkara lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan semua Amerika dengan tujuan bertempur dan memenangkan peperangan dengan Jepang, dan kemungkinan mendorong posisi penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh pihak Sekutu. Sebagian sejarawan percaya bahwa Jepang tetap akan kalah, tanpa memandang samaada depot minyak dan kedai mesin dimusnahkan atau sekiranya kapal induk terdapat di pelabuhan dan ditenggelamkan.

Tingkah laku yang dibuat pembalasan Amerika Serikat

Pada 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang atas Jepang dengan Jeannette Rankin yang merupakan orang yang satu-satunya tak setuju atas pernyataan itu. Franklin D. Roosevelt menandatangani pernyataan perang tidak lama kesudahan, setelah sebelumnya menggelar pidato terkenal berjudul "hari yang akan tidak berkesudahan dalam keburukan." Pemerintah Amerika Serikat meneruskan pengerahan tentara, dan mulai beralih kepada ekonomi perang.

Permasalahan terkait adalah kenapa Jerman Nazi menyatakan perang atas Amerika Serikat pada 11 Desember 1941 sejurus selepas serangan Jepang. Hitler tidak perlu melakukannya di bawah syarat blok Poros, tetapi tetap melakukannya. In pastinya memperbanyak kemarahan masyarakat Amerika dan membenarkan Amerika Serikat kepada menningkatkan sokongannya terhadap Britania Raya, yang melewatkan sedikit tempo tingkah laku yang dibuat pembalasan Amerika atas kekalahan di Pasifik.

Kebutuhan dalam sejarah

Pertempuran ini, sebagaimana Pertempuran Lexington dan Concord, memiliki dampak terhadap sejarah. Ia hanya memiliki sedikit dampak militer akibat kegagalan tingkatan laut Jepang kepada menenggelamkan kapal induk Amerika Serikat, tetapi sungguhpun sekiranya kapal induk telah ditenggelamkan tidak akan menolong Jepang dalam jangka masa panjang. Serangan tersebut membuat Amerika Serikat terlibat penuh dan ekonomi pengilangan dan pelayanannya yang akbar kepada Perang Dunia II, mendorong pada kekalahan blok Poros sedunia. Saat mendengar bahwa serangan atas Pearl Harbor penghabisannya telah melibatkan Amerika Serikat ke dalam peperangan, Perdana Menteri Britania Raya, Winston Churchill, menulis "Dengan emosi dan penuh perasaan yang puas, aku baring ke pembaringan dan tidur dengan tidur orang yang diselamatkan dan bersyukur". (Sir Winston Churchill – The Second World War, jilid 3, halaman 539)". Kemenangan pihak Sekutu dalam pertempuran ini dan kebangkitan Amerika Serikat untuk kuasa akbar dunia telah membentuk politik internasional sejak saat itu.

Catatan kaki

  1. ^ Kapal-kapal yang terdapat di Pearl Harbor pada 0800 7 Desember 1941, Pusat Sejarah Tingkatan Laut AS
  2. ^ Laporan CinCP mengenai kerusakan kapal-kapal di Pearl Harbor from www.ibiblio.org/hyperwar. Unless otherwise stated, all vessels listed were salvageable.
  3. ^ Conn, Stetson; Fairchild, Byron; Engelman, Rose C. (2000), "7 — The Attack on Pearl Harbor", Guarding the United States and Its Outposts, Washington D.C.: Center of Military History United States Army.  p.194
  4. ^ "Damage to United States Naval Forces and Installations as a Result of the Attack", Report of the Joint Committee on the Investigation of the Pearl Harbor Attack, Washington D.C.: United States Government Printing Office., 1946, diakses 2007-12-08  p.64
  5. ^ Martin Gilbert, The Second World War(1989) hal. 272


edunitas.com


Page 4

Penyerangan Pearl Harbor
Anggota dari Teater Pasifik, Perang Dunia II
Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Foto Pearl Harbor dari pesawat terbang Jepang menunjukkan barisan kapal temput di awal penyerangan. Ledakan yang tampak di tengah gambar adalah serangan torpedo ke USS West Virginia
Tanggal7 Desember 1941
LokasiUtamanya Pearl Harbor, Hawaii, Amerika Serikat (saat itu masih merupakan teritori administrasi, belum menjadi negara anggota Amerika Serikat)
HasilKemenangan mutlak Jepang;
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Kekaisaran Jepang; Jerman Nazi dan Kerajaan Italia menyatakan perang terhadap Amerika Serikat.
Casus belliembargo minyak dan perdagangan oleh Amerika Serikat; kebuntuan diplomasi selang Jepang dan AS.
Pihak yang terlibat
Amerika Serikat Kekaisaran Jepang
Komandan
Husband Kimmel

Walter Short

Chuichi Nagumo

Isoroku Yamamoto

Daya
8 kapal tempur,8 penjelajah,30 perusak,4 kapal selam,

49 kapal lainnya,[1]


~390 pesawat
Satuan Bergerak:6 kapal induk,2 kapal tempur,2 penjelajah berat,1 penjelajah ringan,9 perusak,8 tanker,23 kapal selam,5 kapal selam midget,

414 pesawat

Korban
4 kapal tempur tenggelam,4 kapal tempur rusak termasuk 1 kandas2 perusak tenggelam, 1 rusak1 kapal lainnya tenggelam, 3 rusak

3 penjelajah rusak[2]

188 pesawat hancur, 155 pesawat rusak,2.345 militer dan 57 sipil tewas,

1.247 militer dan 35 sipil terluka[3][4]

4 kapal selam midget tenggelam,1 kapal selam midget kandas,29 pesawat hancur,

55 awak udara tewas, 9 awak kapal selam tewas dan 1 tertangkap[5]

Pengeboman Pearl Harbor merupakan serangan mendadak yang dilaksanakan oleh Tingkatan Laut Jepang atas Armada Pasifik Tingkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) yang tengah berlabuh di pangkalan Pearl Harbor, Hawai'i, pada tanggal 7 Desember 1941. Serangan ini mengakibatkan sejumlah +/- 20 kapal-kapal perang dan 188 pesawat terbang Amerika rusak atau hancur, serta menelan 2.403 korban jiwa. Di lain pihak, Jepang 'hanya' kehilangan 55 dari 441 pesawat yang digunakan dalam serangan.

Setelah peristiwa ini, Jepang baru menyatakan perang kepada Amerika Serikat dan memulai kampanye militernya di Asia-Pasifik Raya. Serangan ini mengawali keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Pasifik.

Selayang Pandang

Pada tanggal 26 November 1941, suatu armada Jepang yang terdiri dari enam kapal induk, dua kapal tempur, dua penjelajah berat, satu penjelajah ringan, sembilan perusak, dan delapan tanker mengadakan kampanye meninggalkan meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril. Armada yang dipimpin oleh Admiral Madya Chuichi Nagumo tersebut berlayar menuju Pearl Harbor tanpa melakukan hubungan radio apapun (radio silence).

Pada pagi hari tanggal 7 Desember 1941, ratusan pesawat tempur, pengebom, dan pengebom-torpedo diluncurkan dari keenam kapal induk tersebut, dan mengebom pangkalan militer Amerika Serikat di kepulauan Hawaii (terbesar merupakan pangkalan udara Tingkatan Darat Amerika Serikat di pangkalan militer Tingkatan Udara Hickam), dan lebih banyak kapal yang berlabuh di pelabuhan Pearl, termasuk "Barisan Kapal Tempur". Nyaris semua kapal terbang Amerika dimusnahkan di atas tanah; hanya sebagian pejuang sukses lolos dan bertempur. Dua belas kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawa mereka. Kapal perang USS Arizona diledakkan dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan jiwa, nyaris separuh dari orang Amerika yang mati. Badannya diabadikan menjadi tugu peringatan kepada mereka yang tewas pada hari itu, lebih banyak dari mereka diabadikan di dalam kapal tersebut.

Tembakan Amerika pertama diberi keleluasaan pada Perang Dunia II dan korban pertama serangan Pearl Harbor sebenarnya terjadi saat USS Ward menyerang dan menenggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Terdapat lima kapal selam kerdil kelas Ko-hyoteki yang merancang kepada mentorpedo kapal Amerika Serikat saat pengeboman dimulai. Tidak satupun kapal selam tersebut sukses kembali, dan hanya empat dari lima yang dijumpai semenjak itu. Dari sepuluh kelasi kapal selam tersebut, sembilan mati dan hanya seorang selamat , Sakamaki Kazuo, yang ditangkap; ia merupakan tahanan perang pertama yang ditangkap oleh pihak Amerika dalam Perang Dunia II.

Analisis gambar terkini oleh Institut Tingkatan Laut Amerika Serikat - United States Naval Institute menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan akbar salah suatu kapal selam kerdil telah sukses memasuki pelabuhan, dan sukses menembakkan torpedo ke arah USS West Virginia. Posisi terakhir kapal selam ini tidak dikenali. [1]

Kapal induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah: Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Soryu, Zuikaku. Keseluruhan memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pejuang, pengebom-torpedo, pengebom penyelam dan pengebom-pejuang (fighter-bombers). Dari keseluruhan, 29 musnah dalam pertempuran. Kapal terbang menyerang dalam dua gelombang, dan Nagumo memutuskan kepada membatalkan serangan ketiga kepada mundur.

Serangan pertama terhadap Pearl Harbor adalah pada pukul 07:53 tanggal 7 Desember, Waktu Hawai'i ataupun pukul 03:23 tanggal 8 Desember Waktu Jepang (lihat Nota Pasukan Penyerang Pearl Harbor). Militer Jepang mulai memasuki perbatasan Yang dijajah Baru Hong Kong pada subuh 8 Desember 1941[2]. Hong Kong Time adalah satu jam balik Masa Kemenangan Jepang, dengan itu serangan pada Pearl Harbor merupakan sebagian perperangan pentas luas serangan nyaris serentak dan bukannya permulaan —24 jam sebelum serangan di Asia— bayangan yang mungkin kelihatan bila sekilas melihat tanggal.

Strategi

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Tingkatan Jepang berlayar ke arah Pearl Harbor tanpa pemberitahuan hingga saat-saat terakhir.

Tujuan serangan Pearl Harbor adalah kepada melumpuhkan Tingkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, meskipun kepada sementara. Admiral Isoroku Yamamoto sendiri menyatakan bahwa serangan yang sukses sekalipun hanya memberikan setahun dua tahun kebebasan berperan. Jepang telah terlibat dalam perperangan dengan Cina selama sebagian tahun (bermula pada tahun 1937) dan telah merampas Manchuria sebagian tahun sebelumnya. Rancangan kepada serangan Pearl Harbor kepada menyokong kelanjutan ketentaraan lanjut bermulai pada Januari 1941, dan latihan kepada misi berlanjut pada pertengahan tahun saat proyek ini dianggap layak setelah perselisihan sesama tentara laut Kekaisaran (Imperial Navy infighting).

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Dua gelombang serangan dilancarkan oleh Jepang yang datang dari pelbagai arah. Radar Amerika Serikat yang mendeteksi mereka dari sejauh 200 batu terletak di anggota atas peta ini.

Sebagian dari rancangan Jepang kepada serangan ini termasuk memutuskan perundingan dengan Amerika Serikat sebelum (dan hanya sebelum) serangan tersebut. Duta dari Kedutaan Jepang di Washington, termasuk wakil istimewa Kurusu Saburu, telah mengadakan perbincangan lanjut dengan Departemen Negara mengenai reaksi Amerika Serikat terhadap pergerakan Jepang ke Indochina pada musim panas. Hanya sebelum serangan, perutusan panjang dengan tujuan mengantarkannya dari Kedutaan ke Kantor Urusan Luar Negeri di Tokyo, dengan tujuan kepada mengantarkannya ke Sekretaris Hull sejurus sebelum serangan dijadwalkan bermula (contoh., 1 PM waktu Washington). Diakibatkan kelewatan nyah-enkripsi dan menaip, tangan kanan Kedutaan gagal melakukannya; perutusan panjang memutuskan perundingan diantarkan lama setelah waktu yang adil, dan lama selepas serangan telah bermulai. Kelewatan penyampaian nota tersebut menambah kemarahan Amerika Serikat terhadap serangan tersebut, dan sebab utama bagi bayangan terkemuka Roosevelt untuk "… tanggal yang akan tidak berkesudahan dalam kekejian". Yamamoto rupa-rupanya setuju; ia juga tidak gembira dengan kekeliruan waktu. Ia disebutkan telah bercakap, "Aku bertanya ke mana-mana apa yang kita lakukan adalah membangunkan raksasa yang tidur dan memberikannya tekad yang dashyat", tetapi ini disebutkan petikan yang dicipta kepada film, Tora! Tora! Tora!. Meskipun petikan itu bukan dinamakan oleh Yamamoto, ia rupa-rupanya menggambarkan perasaannya mengenai serangan tersebut.

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Barisan Kapal Tempur memberikan kepadatan tujuan yang menarik.

Kedua anggota perutusan penghabisan telah dinyah-enkripsi oleh Amerika Serikat lama sebelum Kedutaan Jepang sukses melakukannya, dan nyah-enkripsi anggota kedua yang menyebabkan Jenderal George Marshall kepada menghantar peringatan terkenalnya ke Hawaii pada pagi — yang sebenarnya diantar oleh, penunggang sepeda perutusan Jepang lahir Amerika, kepada Jenderal Walter Short di Pearl Harbor sebagian jam selepas serangan selesai (terdapat kesusahan dengan komunikasi Militer, dan kelewatan penghantaran akibat kabel perdagangan, dan entah bagaimana kehilangan tanda "PENTING" dalam penghantarannya).

Dampak sesaat

Tujuan penyerangan jepang ke pearl harbour pada tanggal 7 desember 1941

Tempat penyimpanan peluru depan USS Arizona meledak begitu terkena bom yang digugurkan oleh Kusumi Tadashi.

Dari sisi tujuan strategi serangan ke atas Pearl Harbor merupakan, dalam tempo singkat ke serdahana, kejayaan gemilang yang melampaui mimpi terbaik perancangnya dan memiliki sedikit yang setanding dengannya dalam sejarah ketentaraan di era apapun. Diakibatkan kehilangan yang parah di Pearl Harbor dan penjajahan lanjutan Jepang di Filipina, dalam tempo enam bulan berikutnya, tingkatan laut Amerika Serikat nyaris gagal melakukan peranan penting dalam pentas Asia Perang Dunia II. Dengan Tingkatan Pasifik Amerika Serikat nyaris keluar dari persangkaan, pihak Jepang bebas sama sekali dari kebimbangan mengenai kekuasaan laut Pasifik lain. Jepang terus menjajah Asia Tenggara, semua barat daya Pasifik dan mengulurkan cengkeramannya jauh ke Samudera Hindia.

Dampak masa panjang

Bagaimanapun, dalam jangka masa panjang serangan ke atas Pearl Harbor merupakan malapetaka strategis bagi Jepang. Malah Admiral Yamamoto Isoroku, yang menyatakan ide menyerang Pearl Harbor, telah meramalkan bahwa sungguhpun dengan kejayaan menyerang Tingkatan Amerika Serikat tidak akan dan tidak mampu memenangkan peperangan dengan Amerika Serikat, sebab kemampuan pengeluaran Amerika terlalu akbar. Salah satu tujuan Jepang adalah kepada memusnahkan tiga kapal induk Amerika Serikat yang diletakkan di Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi — Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar sebagian hari sebelumnya, dan Saratoga terdapat di San Diego selepas pengubah-suaian di Galangan Tingkatan Laut Puget Sound. Merusak lebih banyak kapal perang Amerika Serikat dari menjalankan tugas, dianggap secara meluas— oleh tenteTingkatan Laut dan pemerhati sedunia —sebagai kesuksesan cermelang bagi pihak Jepang. Kehilangan kapal perang meninggalkan AL AS tiada pilihan kecuali meletakkan keyakinan mereka pada kapal induk dan kapal selam, yang merupakan lebih banyak yang tinggal—dan ini merupakan peralatan dengan mana AL AS menyetop dan kesudahan mengundurkan kemajuan Jepang. Kehilangan kapal perang sebenarnya tidak sepenting yang dipikirkan oleh semua orang sebelum (di Jepang) dan selepas serangan (di Jepang dan Amerika Serikat).

Kemungkinan yang paling penting, serangan Pearl Harbor berperan untuk katalisator yang menggerakkan suatu negara kepada berperan serta merta yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh perkara lain. Dalam waktu semalam saja, ia menyatukan semua Amerika dengan tujuan bertempur dan memenangkan peperangan dengan Jepang, dan kemungkinan mendorong posisi penyerahan tanpa syarat yang ditekankan oleh pihak Sekutu. Sebagian sejarawan percaya bahwa Jepang tetap akan kalah, tanpa memandang samaada depot minyak dan kedai mesin dimusnahkan atau sekiranya kapal induk terdapat di pelabuhan dan ditenggelamkan.

Tingkah laku yang dibuat pembalasan Amerika Serikat

Pada 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang atas Jepang dengan Jeannette Rankin yang merupakan orang yang satu-satunya tak setuju atas pernyataan itu. Franklin D. Roosevelt menandatangani pernyataan perang tidak lama kesudahan, setelah sebelumnya menggelar pidato terkenal berjudul "hari yang akan tidak berkesudahan dalam keburukan." Pemerintah Amerika Serikat meneruskan pengerahan tentara, dan mulai beralih kepada ekonomi perang.

Permasalahan terkait adalah kenapa Jerman Nazi menyatakan perang atas Amerika Serikat pada 11 Desember 1941 sejurus selepas serangan Jepang. Hitler tidak perlu melakukannya di bawah syarat blok Poros, tetapi tetap melakukannya. In pastinya memperbanyak kemarahan masyarakat Amerika dan membenarkan Amerika Serikat kepada menningkatkan sokongannya terhadap Britania Raya, yang melewatkan sedikit tempo tingkah laku yang dibuat pembalasan Amerika atas kekalahan di Pasifik.

Kebutuhan dalam sejarah

Pertempuran ini, sebagaimana Pertempuran Lexington dan Concord, memiliki dampak terhadap sejarah. Ia hanya memiliki sedikit dampak militer akibat kegagalan tingkatan laut Jepang kepada menenggelamkan kapal induk Amerika Serikat, tetapi sungguhpun sekiranya kapal induk telah ditenggelamkan tidak akan menolong Jepang dalam jangka masa panjang. Serangan tersebut membuat Amerika Serikat terlibat penuh dan ekonomi pengilangan dan pelayanannya yang akbar kepada Perang Dunia II, mendorong pada kekalahan blok Poros sedunia. Saat mendengar bahwa serangan atas Pearl Harbor penghabisannya telah melibatkan Amerika Serikat ke dalam peperangan, Perdana Menteri Britania Raya, Winston Churchill, menulis "Dengan emosi dan penuh perasaan yang puas, aku baring ke pembaringan dan tidur dengan tidur orang yang diselamatkan dan bersyukur". (Sir Winston Churchill – The Second World War, jilid 3, halaman 539)". Kemenangan pihak Sekutu dalam pertempuran ini dan kebangkitan Amerika Serikat untuk kuasa akbar dunia telah membentuk politik internasional sejak saat itu.

Catatan kaki

  1. ^ Kapal-kapal yang terdapat di Pearl Harbor pada 0800 7 Desember 1941, Pusat Sejarah Tingkatan Laut AS
  2. ^ Laporan CinCP mengenai kerusakan kapal-kapal di Pearl Harbor from www.ibiblio.org/hyperwar. Unless otherwise stated, all vessels listed were salvageable.
  3. ^ Conn, Stetson; Fairchild, Byron; Engelman, Rose C. (2000), "7 — The Attack on Pearl Harbor", Guarding the United States and Its Outposts, Washington D.C.: Center of Military History United States Army.  p.194
  4. ^ "Damage to United States Naval Forces and Installations as a Result of the Attack", Report of the Joint Committee on the Investigation of the Pearl Harbor Attack, Washington D.C.: United States Government Printing Office., 1946, diakses 2007-12-08  p.64
  5. ^ Martin Gilbert, The Second World War(1989) hal. 272


edunitas.com


Page 5

Pengembangan perangkat lunak (juga dinamakan pengembangan aplikasi, desain perangkat lunak, merancang perangkat lunak, pengembangan aplikasi perangkat lunak, pengembangan aplikasi perusahaan, atau pengembangan platform)[1] adalah pengembangan suatu produk perangkat lunak. Istilah "pengembangan perangkat lunak" bisa dipakai sbg menyebut aktivitas pemrograman komputer, yaitu proses menulis dan mengelola kode sumber, namun dalam definisi lapang istilah ini mencakup seluruh hal yang terlibat sela penciptaan perangkat lunak yang dimohon melewati pewujudan belakang perangkat lunak, idealnya dalam proses yang terencana dan terstruktur.[2] Karena itu, pengembangan perangkat lunak bisa mencakup penelitian, pengembangan baru, purwarupa, modifikasi, pemakaian kembali, rekayasa ulang, pengelolaan, atau aktivitas lain yang menghasilkan produk perangkat lunak.[3]

Perangkat lunak bisa dikembangkan sbg berbagai tujuan, tiga tujuan sangat umum adalah memenuhi kebutuhan klien/bisnis tertentu (perangkat lunak kustom), memenuhi persepsi kebutuhan sebanyak pengguna potensial (perangkat lunak komersial dan terbuka), atau memenuhi kebutuhan pribadi (misalnya seorang ilmuwan menulis perangkat lunak sbg mengotomasikan suatu tugas yang rumit). Pengembangan perangkat lunak tertanam adalah pengembangan perangkat lunak tertanam seperti yang dipakai sbg mengontrol produk konsumen, membutuhkan proses pengembangan yang terintegrasikan dengan pengembangan produk fisik yang dikontrol.

Perlunya pengawasan kualitas yang semakin berpegang pada kebenaran pada proses pengembangan perangkat lunak membuat disiplin teknik perangkat lunak, yang benar tujuan menerapkan pendekatan sistematis yang tercantum dalam paradigma teknik sampai proses pengembangan perangkat lunak.

Referensi

  1. ^ "Application Development White Papers (Development of Software, Software Design, Designing Software, Software Engineering, Software Application Development, Enterprise Application Development, Platform Development, Software Development, Applications Development, Development) Software Downloads, Definition and Webcasts". Bitpipe. Diakses 2012-08-05. 
  2. ^ "Application Development (AppDev) Defined and Explained". Bestpricecomputers.co.uk. 2007-08-13. Diakses 2012-08-05. 
  3. ^ DRM Associates (2002). "New Product Development Glossary". Diakses 2006-10-29. 

Bacaan lanjutan

  • Jim McCarthy (1995). Dynamics of Software Development.
  • Dan Conde (2002). Software Product Management: Managing Software Development from Idea to Product to Marketing to Sales.
  • A.M. Davis (2005). Just enough requirements management: where software development meets marketing.
  • Edward Hasted. (2005). Software That Sells : A Practical Guide to Developing and Marketing Your Software Project.
  • Luke Hohmann (2003). Beyond Software Architecture: Creating and Sustaining Winning Solutions.
  • John W. Horch (2005). "Two Orientations On How To Work With Objects." In: IEEE Software. vol. 12, no. 2, pp. 117–118, Mar., 1995.
  • John Rittinghouse (2003). Managing Software Deliverables: A Software Development Management Methodology.
  • Karl E. Wiegers (2005). More About Software Requirements: Thorny Issues and Practical Advice.
  • Robert K. Wysocki (2006). Effective Software Project Management.

edunitas.com


Page 6

Pengenal Objek Digital (Digital Object Identifier atau disingkat DOI) adalah alat pengenal permanen yang digunakan pada suatu dokumen elektronik, yang tidak mengadakan komunikasi dengan tempat benda tersebut sekarang. Penggunaan khas DOI adalah memberikan catatan ilmiah atau artikel yang mengenali angka-angka secara unik yang bisa digunakan oleh seseorang untuk menaruh rincian catatan, dan mungkin salinan elektronik. Dengan cara sedemikian, benda ini berfungsi seperti permalink. Berlainan dengan sistem URL yang menggunakan Internet untuk halaman web, DOI tidak menghabiskan banyak ketika, walaupun untuk menampung artikel (yang disajikan dengan sistem resolusi DOI yang dimutakhirkan ketika perubahan tempat dilakukan).

Pustaka

  • Factsheet: DOI System and Internet Identifier Specifications

Pranala luar


edunitas.com


Page 7

Pengenal Objek Digital (Digital Object Identifier atau disingkat DOI) adalah alat pengenal permanen yang digunakan pada suatu dokumen elektronik, yang tidak mengadakan komunikasi dengan tempat benda tersebut sekarang. Penggunaan khas DOI adalah memberikan catatan ilmiah atau artikel yang mengenali angka-angka secara unik yang bisa digunakan oleh seseorang untuk menaruh rincian catatan, dan mungkin salinan elektronik. Dengan cara sedemikian, benda ini berfungsi seperti permalink. Berlainan dengan sistem URL yang menggunakan Internet untuk halaman web, DOI tidak menghabiskan banyak ketika, walaupun untuk menampung artikel (yang disajikan dengan sistem resolusi DOI yang dimutakhirkan ketika perubahan tempat dilakukan).

Pustaka

  • Factsheet: DOI System and Internet Identifier Specifications

Pranala luar


edunitas.com


Page 8

Pengenal Objek Digital (Digital Object Identifier atau disingkat DOI) adalah alat pengenal permanen yang digunakan pada suatu dokumen elektronik, yang tidak mengadakan komunikasi dengan tempat benda tersebut sekarang. Penggunaan khas DOI adalah memberikan catatan ilmiah atau artikel yang mengenali angka-angka secara unik yang bisa digunakan oleh seseorang untuk menaruh rincian catatan, dan mungkin salinan elektronik. Dengan cara sedemikian, benda ini berfungsi seperti permalink. Berlainan dengan sistem URL yang menggunakan Internet untuk halaman web, DOI tidak menghabiskan banyak ketika, walaupun untuk menampung artikel (yang disajikan dengan sistem resolusi DOI yang dimutakhirkan ketika perubahan tempat dilakukan).

Pustaka

  • Factsheet: DOI System and Internet Identifier Specifications

Pranala luar


edunitas.com


Page 9

Pengenal Objek Digital (Digital Object Identifier atau disingkat DOI) adalah alat pengenal permanen yang digunakan pada suatu dokumen elektronik, yang tidak mengadakan komunikasi dengan tempat benda tersebut sekarang. Penggunaan khas DOI adalah memberikan catatan ilmiah atau artikel yang mengenali angka-angka secara unik yang bisa digunakan oleh seseorang untuk menaruh rincian catatan, dan mungkin salinan elektronik. Dengan cara sedemikian, benda ini berfungsi seperti permalink. Berlainan dengan sistem URL yang menggunakan Internet untuk halaman web, DOI tidak menghabiskan banyak ketika, walaupun untuk menampung artikel (yang disajikan dengan sistem resolusi DOI yang dimutakhirkan ketika perubahan tempat dilakukan).

Pustaka

  • Factsheet: DOI System and Internet Identifier Specifications

Pranala luar


edunitas.com