Surat al-kafirun mengajarkan terhadap pemeluk agama kita harus

Jakarta -

Surah Al Kafirun adalah salah satu surah dalam Al Quran yang diturunkan dengan pesan tertentu di dalamnya. Pesan apa yang dikandung dalam surah ke-109 dalam Al Quran ini?

Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu sebab turunnya surah Al Kafirun. Mengutip dari buku Tafsir Al-Fatihah karya Muhammad Rasyid Ridha dan Tiar Anwar Bachtiar, surah Al Kafirun diturunkan dalam kondisi yang menuntut adanya pemisahan tegas antara tauhid dan syiriq. Saat itu, Rasulullah dihadapkan oleh kesepakatan antara muslim dan non muslim untuk membuat kompromi teologis.

Diriwayatkan bahwa para pembesar kaum musyrik Quraisy berusaha sekuat tenaga agar Rasulullah SAW berhenti mendustakan kemusyrikan mereka dan menghina-hina tuhan mereka.

Sebab itulah, mereka menawarkan jabatan dan harta kepada Nabi Muhammad SAW. Diceritakan bahwa Al Walid bin Al Mughirah, Al Ash bin Wa'il, Al Aswad bin Al Muththalib, dan Umayyah bin Khalaf adalah orang-orang yang sangat memusuhi Rasulullah. Mereka pun menawar pada Rasul:

"Wahai Muhammad! Marilah engkau menyembah apa yang kami sembah. Maka, kami pun menyembah apa yang engkau sembah. Kita bekerja sama dalam segala hal,"

Kemudian Allah SWT menurunkan surah Al Kafirun untuk memupus harapan mereka. Sekaligus mengumumkan kesucian Islam dari agama mereka yang bathil dan ibadah mereka yang mengada-ada.

Pesan yang Terkandung dalam Surah Al Kafirun

Oleh sebab itu, surah Al Kafirun turun dengan membawa pesan-pesan berikut yang dirangkum dari tafsir Kementerian Agama (Kemenag), di antaranya:

1. Adanya perbedaan yang sangat besar antara "Tuhan" yang disembah orang-orang kafir dengan "Tuhan" yang disembah Nabi Muhammad SAW. Berikut dengan sifat-sifat yang dimiliki Allah tidak sama dengan Tuhan mereka.

Sebab Allah SWT bukanlah ciptaan manusia dan Dia tidak menjelma menjadi suatu yang kasat mata sebagaimana sembahan mereka.

2. Panduan mengenai toleransi antar umat beragama. Melalui surah Al Kafirun, Allah SWT berfirman tidak ada tukar-menukar dengan pengikut agama lain dalam hal peribadahan kepada Tuhan.

Senada dengan hal tersebut, tafsir Ibnu Katsir juga menyatakan bahwa seorang hamba itu mempunyai Tuhan yang disembahnya dan cara ibadah yang ditempuhnya masing-masing. Rasul dan para pengikutnya menyembah Allah sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya.

Untuk itu, dalam ajaran Islam kita mengenal kalimat syahadat yang berbunyi:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Bacaan latin: Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."

Adapun bacaan lengkap dari surah Al Kafirun lengkap dengan artinya adalah sebagai berikut:

1. قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

Bacaan latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"


2. لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

Bacaan latin: lā a'budu mā ta'budụn

Artinya: "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,"


3. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

Bacaan latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud

Artinya: "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,"


4. وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ

Bacaan latin: wa lā ana 'ābidum mā 'abattum

Artinya: "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,"


5. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

Bacaan latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud

Artinya: "dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."


6. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Bacaan latin: lakum dīnukum wa liya dīn

Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Semoga pesan-pesan yang terkandung dalam surah Al Kafirun ini bisa diresapi dan diterapkan dengan baik ya, sahabat hikmah.

(erd/erd)

Jakarta -

Surat Al Kafirun menjadi salah satu surat dalam Al Quran yang perlu kita pahami kandungannya. Surat ini merupakan surat ke-109 dalam susunan mushaf Al Quran dan diturunkan di Mekkah setelah surat Al Maun.

Tepatnya, saat sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah. Sebab itu surat Al Kafirun tergolong dalam surat Makkiyah.

Nama Al Kafirun (الكافرون) diambil dari permulaan surat ini. Dinamakan Al Kafirun karena surat ini berkaitan dengan seruan kepada orang-orang kafir. Al Kafirun artinya orang-orang kafir.

Melansir dari tafsir Ibnu Katsir, pada dasarnya isi kandungan surat Al Kafirun berisi tentang perintah Allah SWT kepada umat Islam untuk menjauhkan diri dari segala bentuk kemusyrikan. Atau menyerupai bentuk peribadahan dari orang-orang kafir.

Isi Kandungan Surat Al Kafirun

Adapun isi kandungan lengkap yang dirangkum oleh detikcom dari tafsir Kementerian Agama (Kemenag) di antaranya:

  • Allah hendak menjelaskan bahwa terdapat perbedaan besar antara sifat-sifat Tuhan yang disembah oleh umatnya Nabi Muhammad SAW dan Tuhan yang disembah oleh orang-orang kafir. Sebab Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak beranak maupun diperanakkan.
  • Berkaitan dengan perbedaan sifat Tuhan dari keduanya, hal ini pun menjelaskan bahwa adanya perbedaan dalam bentuk pelaksanaan ibadah.
  • Melalui surat Al Kafirun, Allah SWT menekankan perihal toleransi antar umat beragama. Hal ini dilakukan melalui pengerjaan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing tanpa mencampur adukkan urusan keduanya.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini bacaan Arab, latin, dan terjemahan dari surat Al Kafirun ayat 1-6.

1. قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

Arab-latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"

2. لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

Arab-latin: lā a'budu mā ta'budụn
Artinya: "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah".

3. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah"

4. وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ

Arab-latin: wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
Artinya: "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah"

5. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."

6. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Arab-latin: lakum dīnukum wa liya dīn
Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun

Mengutip dari buku Asbabun Nuzul oleh Imam as-Suyuthi, Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa orang-orang Quraisy menyeru Rasulullah SAW agar diberi harta supaya mereka menjadi orang paling kaya di Mekkah. Mereka akan menikahkan Rasulullah SAW dengan wanita yang diinginkan beliau.

Mereka berkata: "Ini untukmu, wahai Muhammad, dan engkau berhenti mencela tuhan-tuhan kami dan tidak menyebutkan keburukannya. Jika engkau tidak mau melakukannya, sembahlah tuhan-tuhan kami satu tahun."

Rasulullah SAW berkata, "Aku akan menanti apa yang diturunkan oleh Tuhanku untukku." Lalu, Allah SWT pun menurunkan firman-Nya: "Katakanlah (Muhammad). "Wahai orang-orang kafir." sampai akhir ayat surat Al Falaq.

Dalam riwayat lain, sebagaimana diriwayatkan Abdurrazaq dari Wahab, ia berkata, "Orang-orang kafir Quraisy berkata kepada Nabi SAW, "Jika engkau berkenan, ikutilah kami satu tahun dan kami akan kembali kepada agamamu satu tahun."

Lalu, Allah SWT menurunkan firman-Nya, "Katakanlah (Muhammad). 'Wahai orang-orang kafir.'" sampai akhir ayat surat. Ibnul Mundzir juga meriwayatkan hadits serupa dari Ibnu Juraji.

Gimana Sahabat Hikmah? Sudah paham dengan isi kandungan surat Al Kafirun dan juga asbabun nuzulnya bukan?

Simak juga 'Said Aqil Kupas Pandangan MUI, NU & SKB 3 Menteri untuk Ahmadiyah':

(rah/erd)


Page 2

Jakarta -

Surat Al Kafirun menjadi salah satu surat dalam Al Quran yang perlu kita pahami kandungannya. Surat ini merupakan surat ke-109 dalam susunan mushaf Al Quran dan diturunkan di Mekkah setelah surat Al Maun.

Tepatnya, saat sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah. Sebab itu surat Al Kafirun tergolong dalam surat Makkiyah.

Nama Al Kafirun (الكافرون) diambil dari permulaan surat ini. Dinamakan Al Kafirun karena surat ini berkaitan dengan seruan kepada orang-orang kafir. Al Kafirun artinya orang-orang kafir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melansir dari tafsir Ibnu Katsir, pada dasarnya isi kandungan surat Al Kafirun berisi tentang perintah Allah SWT kepada umat Islam untuk menjauhkan diri dari segala bentuk kemusyrikan. Atau menyerupai bentuk peribadahan dari orang-orang kafir.

Isi Kandungan Surat Al Kafirun

Adapun isi kandungan lengkap yang dirangkum oleh detikcom dari tafsir Kementerian Agama (Kemenag) di antaranya:

  • Allah hendak menjelaskan bahwa terdapat perbedaan besar antara sifat-sifat Tuhan yang disembah oleh umatnya Nabi Muhammad SAW dan Tuhan yang disembah oleh orang-orang kafir. Sebab Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak beranak maupun diperanakkan.
  • Berkaitan dengan perbedaan sifat Tuhan dari keduanya, hal ini pun menjelaskan bahwa adanya perbedaan dalam bentuk pelaksanaan ibadah.
  • Melalui surat Al Kafirun, Allah SWT menekankan perihal toleransi antar umat beragama. Hal ini dilakukan melalui pengerjaan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing tanpa mencampur adukkan urusan keduanya.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini bacaan Arab, latin, dan terjemahan dari surat Al Kafirun ayat 1-6.

1. قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

Arab-latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"

2. لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

Arab-latin: lā a'budu mā ta'budụn
Artinya: "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah".

3. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah"

4. وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ

Arab-latin: wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
Artinya: "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah"

5. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Artinya: "dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."

6. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Arab-latin: lakum dīnukum wa liya dīn
Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun

Mengutip dari buku Asbabun Nuzul oleh Imam as-Suyuthi, Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa orang-orang Quraisy menyeru Rasulullah SAW agar diberi harta supaya mereka menjadi orang paling kaya di Mekkah. Mereka akan menikahkan Rasulullah SAW dengan wanita yang diinginkan beliau.

Mereka berkata: "Ini untukmu, wahai Muhammad, dan engkau berhenti mencela tuhan-tuhan kami dan tidak menyebutkan keburukannya. Jika engkau tidak mau melakukannya, sembahlah tuhan-tuhan kami satu tahun."

Rasulullah SAW berkata, "Aku akan menanti apa yang diturunkan oleh Tuhanku untukku." Lalu, Allah SWT pun menurunkan firman-Nya: "Katakanlah (Muhammad). "Wahai orang-orang kafir." sampai akhir ayat surat Al Falaq.

Dalam riwayat lain, sebagaimana diriwayatkan Abdurrazaq dari Wahab, ia berkata, "Orang-orang kafir Quraisy berkata kepada Nabi SAW, "Jika engkau berkenan, ikutilah kami satu tahun dan kami akan kembali kepada agamamu satu tahun."

Lalu, Allah SWT menurunkan firman-Nya, "Katakanlah (Muhammad). 'Wahai orang-orang kafir.'" sampai akhir ayat surat. Ibnul Mundzir juga meriwayatkan hadits serupa dari Ibnu Juraji.

Gimana Sahabat Hikmah? Sudah paham dengan isi kandungan surat Al Kafirun dan juga asbabun nuzulnya bukan?

Simak juga 'Said Aqil Kupas Pandangan MUI, NU & SKB 3 Menteri untuk Ahmadiyah':

[Gambas:Video 20detik]

(rah/erd)