Struktur Bumi yang mengandung unsur besi dan nikel terdapat di bagian

Bumi merupakan salah satu planet di sistem tata surya yang menjadi bagian dari galaksi bernama bimasakti atau The Milky Ways. Selain terdiri dari planet-planet, pada sistem tata surya juga terdapat benda angkasa lain dan miliaran bintang lainnya.

Suatu penelitian pernah menyatakan, bahwa galaksi bimasakti bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta. Menurut para ilmuwan, terdapat miliaran galaksi lain yang mengisi jagat raya.

Meski demikian, sampai saat ini planet yang diketahui dapat ditinggali oleh makhluk hidup hanyalah bumi. Tidak hanya karena adanya sumber air melimpah, bumi juga memiliki lapisan atmosfer yang berguna sebagai pelindung bumi dari paparan radiasi matahari sehingga aman dihuni oleh makhluk hidup.

Namun tahukah jika bumi yang kita tempati ini terdiri dari berbagai macam lapisan? Bumi tersusun dari berbagai jenis batuan. Adapun proses pembentukan batuan tersebut terjadi secara bertahap yang dipelajari dalam ilmu geologi.

Hasil penelitian secara geologis tersebut mengungkap bahwa bumi telah berusia kurang lebih 4.700 tahun, mulai dari proses pendinginan hingga mengalami pembekuan. Planet bumi juga terus berputar mengelilingi sumbunya yang dikenal dengan istilah rotasi selama 24 jam tanpa henti atau lebih tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu hari.

Bumi juga berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas garis edar berbentuk elips. Tiap satu putaran bumi memerlukan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau kita kenal dengan kurun waktu satu tahun.

Lapisan Bumi Menurut Para Ahli

Sebagian ilmuwan telah mengidentifikasi lapisan bumi berdasarkan klasifikasi struktur dan unsur kimianya. Latar belakang klasifikasi ini didasari pada proses terbentuknya bumi yang berasal dari massa gas yang lambat laun mengalami proses pendinginan.

Struktur Bumi yang mengandung unsur besi dan nikel terdapat di bagian
kidspressmagazine.com

Pada proses ini, bagian terluar planet bumi berubah menjadi keras, sedangkan bagian dalamnya tidak mengalami perubahan karena berupa massa zat yang panas dan lunak.

Proses pendinginan bumi membutuhkan waktu hingga jutaan tahun sehingga zat-zat pembentuk bumi yang terdiri dari berbagai jenis sifat kimia dan fisiknya telah sempat memisahkan diri berdasarkan perbedaan sifat tersebut.

Berdasarkan beberapa penelitian terhadap bagian fisik bumi menunjukkan jika batuan pembentuk sistem tata surya pada bagian planet bumi dimulai dari kerak bumi hingga inti bumi. Komposisinya berupa mineral dan unsur kimia yang berbeda.

Lapisan Bumi Berdasarkan Struktur Pembentuknya

Menurut struktur pembentuknya, struktur lapisan bumi tersusun sebagai berikut:

1. Kerak Bumi (crush)

Kerak bumi atau dikenal dengan crush adalah kulit bumi bagian paling luar. Bagian ini juga sering disebut sebagai permukaan bumi. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km yang terdiri dari batu-batuan dan sedimen masam.

Lapisan inilah yang menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup, termasuk kita sebagai manusia. Menurut penelitian, suhu di bagian terbawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat celsius. Kerak bumi dan bagian tepat di bawahnya hingga kedalaman 100 km tersebut dinamakan dengan litosfer. Sementara kerak dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity.

Kerak bumi terdiri dari felspar dan mineral silikat. Umumnya lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di kawasan daratan dilapisi oleh tanah yang mengandung partikel batuan dan zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup di zaman prasejarah.

2. Selimut Bumi (mantle)

Lapisan bumi berikutnya adalah selimut atau mantle yang disebut dengan astenosfer. Selimut bumi adalah lapisan yang terletak di bagian bawah kerak bumi dengan ketebalan mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat.

Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan, baik itu berbentuk cair, padat, maupun gas dengan suhu sangat tinggi. Suhu di bagian dasar selimut bumi mencapai 3.000 derajat celsius. Dikatakan pula, mantel atau selimut bumi inilah yang membungkus inti bumi.

Lapisan yang kaya akan magnesium ini terdiri dari dua bagian, yaitu mantel bagian atas yang bersifat plastik hingga semiplastis dengan kedalaman hingga 400 km dan mantel bagian bawah yang bersifat padat dengan kedalaman 2.900 km.

3. Inti Bumi (core)

Lapisan selanjutnya adalah inti bumi atau core yang terdiri dari material cair dengan penyusun utama berupa logam besi sebanyak 90%, nikel sebanyak 8%, dan material lain. Kedalaman inti bumi mencapai 2.900 sampai 5.200 km.

Inti bumi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lapisan inti luar atau outer core dan lapisan inti dalam atau inner core. Lapisan inti luar memiliki ketebalan sekitar 2.000 km yang terdiri dari besi cair dengan suhu mencapai 2.200 celsius.

Sementara inti bagian dalam yang juga merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter mencapai 2.700 km. Inti bagian dalam ini terdiri dari besi dan nikel yang suhunya mencapai 4.500 derajat celsius.

Suatu penelitian geofisika pernah menyatakan bahwa inti bumi memiliki berat jenis material yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri dari nikel dan besi. Itulah sebabnya, sebagian besar ilmuwan percaya, bahwa inti bumi tersusun dari beberapa senyawa nikel dan besi.

baca juga:  Negara Agraris - Pengertian, Contoh Negara & Keuntungan

Berdasarkan penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam atau inti bumi mempunyai sifat pejal yang diselubungi oleh lapisan cair yang relatif kental. Sementara di bagian luar atau atas inti bumi berupa litosfer yang pejal dan keras pula.

Susunan Kimia Lapisan Bumi

Berdasarkan susunan kimianya, lapisan bumi terbagi menjadi empat bagian yang berbeda, antara lain lithosfer atau lapisan padat yang terdiri dari tanah dan batuan. Kemudian bagian cair atau hidrosfer yang terdiri dari beragam bentuk ekosistem perairan, seperti sungai, laut, dan danau.

Struktur Bumi yang mengandung unsur besi dan nikel terdapat di bagian
Pixabay

Sementara yang ketiga adalah bagian udara atau atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi. Sedangkan bagian keempat adalah biosfer yang ditempati oleh berbagai jenis organisme.

Keempat komponen ini berinteraksi secara aktif antara satu dan lainnya. Contoh interaksi tersebut dapat dilihat pada siklus biogeokimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi hingga proses transfer panas beserta perpindahan materi padat.

1. Atmosfer

Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi dengan ketebalan mencapai 2000 km. Seluruh gerakan udara yang ada di dalam atmosfer terjadi karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari dan rotasi bumi.

Pergerakan rotasi bumi mengakibatkan pergerakan massa udara sehingga terjadi perbedaan tekanan di berbagai tempat. Perbedaan tekanan inilah yang kemudian menimbulkan arus angin.

Fungsi dari lapisan atmosfer adalah untuk menjaga bumi agar tidak terlalu panas karena paparan sinar matahari serta tidak terlalu dingin. Lapisan udara ini juga berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultra violet yang berasal dari matahari. Sinar UV sangat berbahaya bagi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi.

Sementara itu, pada lapisan bagian bawah atmosfer terdapat awan yang mengandung butir-butir air. Butiran ini berasal dari uap air lautan dan uap air daratan yang pada akhirnya turun ke permukaan bumi sebagai hujan.

Lapisan atmosfer mengandung berbagai macam gas. Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling banyak terdapat di dalam atmosfer adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03% dan argon 0,93%.

Sementara itu, ada pula jenis gas lain yang terkandung di dalam atmosfer tapi konsentrasinya jauh lebih rendah. Mulai dari kripton (Kr), neon (Ne), ozon (O3), hidrogen (H2), helium (He), metan, dan uap air.

baca juga:  Hari Anak Universal - 20 November

2. Hidrosfer

Hidrosfer adalah bagian bumi berupa wilayah perairan. Wilayah ini menyelimuti seluruh permukaan bumi. Hidrosfer meliputi air, tanah, mata air, danau, laut, samudera, hujan, dan air yang terkandung di dalam atmosfer. 

Selain daratan, sekitar tiga perempat permukaan bumi yang kita tempati ditutupi oleh air. Air bersirkulasi dalam siklus hidrologi. Artinya, air jatuh sebagai hujan, lalu mengalir menjadi sungai menuju ke samudra dan menguap kembali ke atmosfer.

Air terbagi menjadi tiga jenis, antara lain:

  • Air di permukaan bumi yang meliputi sungai, danau, laut, rawa, es, salju, dan gletser.
  • Air di udara yang meliputi kabut, uap air, dan segala jenis awan yang terbentuk di udara.
  • Air di dalam tanah yang meliputi air tanah, air kapiler, dan geiser yang merupakan mata air panas yang menyembur secara periodik.

Perlu kita garis bawahi, jumlah air di permukaan bumi tidak bertambah dan tidak pula berkurang. Namun wujud dan tempat dari air tersebut hanya mengalami perubahan. Adapun perubahan wujud air yang kita ketahui sebagai cair, padat dan gas membentuk suatu siklus atau daur hidrologi.

Siklus hidrologi adalah suatu proses perputaran air seperti halnya proses terjadinya hujan yang berasal dari penguapan air menjadi awan. Setelah mencapai titik jenuh, awan tersebut akan jatuh dalam bentuk butir-butir air hujan dan begitu seterusnya.

3. Litosfer

Lapisan bumi selanjutnya adalah litosfer yang terletak di atas lapisan pengantara atau astenosfer dengan ketebalan mencapai 1200 km dan berat jenis rata-rata sekitar 2,8 gr per cm3. Pada bagian kerak bumi ini, suhunya bisa mencapai 1.050o celsius.

Litosfer juga sering disebut dengan lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu katalithos yang berarti batu dan katasphere atau sphaira yang berarti bulatan atau lapisan.

Oleh karena itu, litosfer bisa diartikan sebagai suatu lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Arti lain dari litosfer yang juga sering digunakan oleh para ilmuwan adalah bagian lapisan bumi paling atas dengan ketebalan sekitar 70 km yang tersusun atas batuan penyusun kulit bumi.

4. Biosfer

Biosfer adalah lapisan bumi yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya. Biosfer terdiri dari daratan, perairan dan udara yang memungkinkan adanya kehidupan dan berlangsungnya proses biotik. Dibandingkan lapisan bumi yang lain, biosfer adalah lapisan paling tipis, yaitu sekitar 9.000 meter.