Semangat dan komitmen yang patut kita teladani dalam peristiwa Sumpah pemuda adalah

Semangat para pemuda dalam memerdekaan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia telah menjadi jiwa dalam hati sanubari para pemuda Indonesia.

Berkat semangat, usaha dan cita-cita yang sama dapat menggerakkan para pemuda untuk meraih kemerdekaan. Karena mereka perubahan yang terjadi didunia ini sangatlah banyak sekali. Negara kesatuan dapat lahir dan berdiri tegak karena sikap ketegasan dan komitmen para pemuda bangsa Indonesia.

Perjuangan yang penuh dengan semangat sumpah pemuda yang luar biasa tersebut tidak sia-sia. Akhirnya mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 yang diproklamasikan Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Bayangkan, tanpa semangat sumpah pemuda persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan hancur. Untuk itu, semangat sumpah pemuda harus selalu ada meskipun kemerdekaan telah diraih.

Suatu semangat yang memiliki nasib dan sepenanggungan terangkum dalam sebuah komitmen sebagai satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa yang telah disepakati sebagai bahasa universal yaitu bahasa Indonesia. Adapaun semangat dan komitmen sumpah pemuda dapat dijabarkan seperti berikut:

Apa Saja Semangat dan Komitmen Peristiwa Sumpah Pemuda?

Semangat dan komitmen yang patut kita teladani dalam peristiwa Sumpah pemuda adalah

via www.larissa.co.id

  1. Kami Putra Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia

Para pemuda Indonesia telah berkomitmen bahwa bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Maksudnya, dimanapun para masyarakat Indonesia berada baik yang sedang merantau karena pendidikan, pekerjaan dan sebagainya berjuang secara bersama-sama mempertahankan persatuan dan kesatuan dengan tetap berpegang teguh terhadap tanah air.

Karena tanah air merupakan tanah kelahiran yang tak kan terlupakan selama hidup. Disana tumbuh dan dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang.

  1. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbagsa yang satu, Bangsa Indonesia

Bersatunya putra dan putri Indonesia karena didasari oleh hasrat yang kuat untuk bersatu membela dan memperjuangkan bangsa Indonesia. Meskipun mereka mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, akan tetapi mereka yakin dengan bersatunya putra putri bangsa Indonesia akan memerdekakan bangsa Indonesia.

Dengan hasrat dan keyakinan tersebutlah mereka akhirnya bersatu dan membuat komitmen berbangsa satu, bangsa Indonesia yang akhirnya dideklarasikan pada saat kongres pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

  1. Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung basaha Persatuan, Bahasa Indonesia

Dengan beragamnya bahasa yang digunakan para pemuda Indonesia yang sulit dimengerti satu sama lain. Akhirnya mereka menyepakati bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa universal antar bangsa. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang efektif digunakan sebagai alat komunikasi antar suku, daerah ataupun budaya.

Sumpah pemudapun menegaskan bahwa bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia yang memiliki peran yang sangat menentukan dalam perkembangan kehidupan bangsa Indonesia.

***

Nah, kita sebagai generasi penerus bangsa susah seharusnya menjaga, melestarikan dan melanjutkan semangat dan komitmen para pemuda Indonesia.

Karena sampai saat ini, kita bisa berdiri tegak dan menjalani hidup dengan merdeka, aman dan tentram berkat salah satu bantuan dari perjuangan para pemuda Indonesia.

Uang memang bukanlah segalanya, tetapi kemiskinan juga tidak akan membantu!

JAKARTA - Semangat dan komitmen peristiwa Sumpah Pemuda yang ada dalam diri pemuda Indonesia saat itu begitu menyala. Mereka berjuang keras agar dapat mempersatukan Indonesia. Meskipun sulit karena Indonesia terdiri dari beragam suku, ras, budaya, dan bahasanya, mereka tetap bersemangat.

Tanpa ada semangat yang berkobar mungkin Indonesia tidak akan berdiri tegak dan merdeka hingga saat ini. Para pemuda rela bersatu bahkan hingga mengorbankan harta, jiwa dan raganya.

Puncak perjuangan para pemuda yakni pada 17 Agustus 1945.

Berkat desakan dari para pemuda, Ir Soekarno dan Mohammad Hatta dapat membacakan prolakamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Mari kita resapi, bagaimana semangat Sumpah Pemuda itu betul-betul menjadi spirit agar Indonesia bebas dari tangan penjajah.

Ada 3 Semangat dan Komitmen Peristiwa Sumpah Pemuda, antara lain:

1. Kami Putra Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia

Tumpah darah yang dimaksud adalah, sama-sama berdarah untuk Indonesia. Meskipun pemuda itu berada di Indonesia maupun di luar negeri. Mereka akan tetap berjuang sampai ke titik darah penghabisan melawan penjajah.

Ada pemuda yang masih belajar di dalam dan di luar negeri. Tak sedikit juga yang merantau ke luar negeri demi menuntut ilmu. Jauh dari kampung halaman, namun tak membuat perjuangan mereka surut.

2. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia

Biarpun mereka berbeda latarbelakang, namun para pemuda tetap berkeyakinan dengan keberagaman mereka akan memperkokoh persatuan dan kesatuan. Pemuda yang berasal dari suku, ras dan agama yang berbeda, namun tetap bersatu dalam satu bangsa, yaitu Indonesia.

3. Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keberagaman. Berbeda suku, ras dan agama tidak menjadikan kita berpecah belah. Para pemuda bersepakat menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Karena menurut mereka, bahasa Indonesia bersifat universal. Maksudnya adalah semua orang bisa memahami apa yang disampaikan dengan bahasa Indonesia. Berbeda dengan jika kita memakai bahasa daerah. Hanya orang yang satu suku atau daerah saja yang dapat mengerti.

Belajar dari Semangat dan komitmen peristiwa Sumpah Pemuda, semoga makin meneguhkan kita sebagai generasi penerus agar dapat melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa.

  • #Semangat dan Komitmen Peristiwa Sumpah Pemuda
  • #Sumpah Pemuda

tirto.id - Semangat dan komitmen Sumpah Pemuda terwujud dalam sikap patriotisme, nasionalisme, serta gotong royong untuk lepas dari penjajahan dan membentuk bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Semangat untuk terbebas dari penjajahan dan merintis cita-cita kemerdekaan memicu kaum pemuda dan pemudi di Indonesia untuk menggalang persatuan. Maka, sejarah mencatat, tanggal 28 Oktober 1928, tercetuslah Sumpah Pemuda.

Sebelum abad ke-20, perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan dengan terjadinya berbagai perang di berbagai wilayah di Nusantara. Hampir seluruh perlawanan itu dapat dipatahkan oleh penjajah Belanda.

Hingga akhirnya pada 20 Mei 1908, berdirilah Boedi Oetomo (BO) yang disebut-sebut sebagai organisasi kebangsaan pertama di tanah air dan diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Maka, dimulailah Era Pergerakan Nasional. Perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda dilakukan dengan gaya baru yang lebih elegan, yakni melalui pergerakan organisasi dan pemikiran.

Dari situlah kemudian muncul gagasan untuk mengadakan kongres di kalangan perwakilan pemuda dan pemudi dari seluruh Nusantara. Hingga akhirnya tercetuslah Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II di Batavia (Jakarta).

Baca juga:

  • Pengamalan Nilai Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Sehari-hari
  • Fakta-fakta Menarik Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
  • Mengenal Sejarah, Isi, dan Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda 1928

Kongres Pemuda I

Kongres Pemuda I digelar di Batavia pada 30 April hingga 2 Mei 1926. Hasilnya adalah timbulnya kesadaran perlunya persatuan di kalangan pemuda serta memiliki kesatuan bahasa.

Akan tetapi, dalam kongres pertama ini belum berhasil dirumuskan dan diwujudkan seperti apa persatuan dan bahasa yang akan digunakan nantinya.

Dikutip dari buku Pendidikan dan Kewarganegaraan (2014) karya Salikun dan Lukman Surya Saputra, tujuan Kongres Pemuda I adalah mencari jalan untuk membina perkumpulan pemuda, yaitu membentuk sebuah badan sentral atau nasional dengan maksud:

  1. Memajukan paham persatuan dan kebangsaan.
  2. Menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan–perkumpulan pemuda kebangsaan.

Beberapa perwakilan perkumpulan pemuda yang hadir dalam Kongres Pemuda I di antaranya adalah:

  • JongJava dari organisasi pemuda Jawa
  • JongSumateranenBond dari organisasi pemuda Sumatera
  • JongAmbon dari organisasi pemuda Maluku
  • Jong Bataks Bond dari organisasi pemuda Sumatera Utara
  • Pemuda Kaum Betawi dari organisasi Betawi

Baca juga:

  • Sejarah Hari Sumpah Pemuda dan Asal Usul Bahasa Indonesia
  • Kapan Boedi Oetomo Didirikan, Latar Belakang Sejarah, & Tujuannya?
  • Isi, Makna, & Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Kongres Pemuda II

Dua tahun kemudian, yakni tepatnya tanggal 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II digelar, masih bertempat di Batavia atau Jakarta.

Dikutip dari website resmi Museum Sumpah Pemuda yang dinaungi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda II berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).

Atas inisiatif PPPI dan dihadiri oleh lebih banyak perwakilan dari berbagai unsur organisasi pemuda di Indonesia, termasuk dari kalangan peranakan Tionghoa, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali selama dua hari.

Di kongres hari terakhir, yakni tanggal 28 Oktober 1928, dicetuskan Sumpah Pemuda yang dibacakan di sebuah gedung di Jakarta yang saat ini menjadi Gedung Sumpah Pemuda.

Baca juga:

  • Biografi Cut Nyak Dhien: Sejarah Singkat Pahlawan Wanita dari Aceh
  • Tiga Serangkai Indische Partij dalam Sejarah Pergerakan Nasional
  • Sejarah Asal-Usul Terbentuknya Kepulauan Nusantara atau Indonesia

Isi Sumpah Pemuda

Satu

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia (Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia).

Dua

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia (Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia).

Tiga

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa

Indonesia (Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia).

Baca juga:

  • Sejarah Kesultanan Bima: Peninggalan Kerajaan & Silsilah Raja-raja
  • Sumber Sejarah Kerajaan Kalingga: Letak, Pendiri, & Masa Kejayaan
  • Masjid Menara Kudus: Sejarah, Pendiri, & Ciri Khas Arsitektur

Nilai, Semangat, dan Komitmen Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda adalah tonggak persatuan para pemuda Indonesia untuk bergerak bersama dalam mewujudkan cita-cita berkebangsaan. Kesadaran untuk persatuan semangat dalam bertanah air, berbangsa, dan berbahasa, mutlak diperlukan.

Di Kongres Pemuda II, untuk pertama kali dalam sejarah, lagu “Indonesia Raya" diperdengarkan dengan gesekan biola Wage Rudolf Supratman yang juga sebagai penciptanya.

Sumpah Pemuda sangat penting karena memupuk kesadaran bahwa seluruh elemen bangsa yang senasib dan sepenanggungan memiliki persatuan dalam bertanah air, berbangsa, dan berbahasa.

Baca juga:

  • Sejarah UU Agraria 1870: Latar Belakang, Tujuan, Dampak
  • Sejarah Hari Raya Nyepi di Bali: Perayaan, Upacara, & Maknanya
  • Sejarah Operasi Trikora: Latar Belakang, Isi, Tujuan, dan Tokoh

Menurut Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR-RI Habib Aboe Bakar Alhabsy, ada beberapa makna Sumpah Pemuda yang bisa diteladani oleh generasi muda Indonesia, yakni:

  1. Sebagai pengingat untuk seluruh elemen bangsa akan artinya persatuan yang berperan besar dalam upaya mencapai kemerdekaan.
  2. Sebagai pemicu kesadaran untuk sesama anak bangsa agar tidak muda diadu-domba atau dipecah-belah.
  3. Memberikan nilai nasionalisme yang kuat terhadap masyarakat Indonesia yang majemuk.
  4. Sebagai semangat pemersatu bahwa rakyat Indonesia memiliki tanah air, bangsa, dan bahasa persatuan.
  5. Mengajarkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

Adapun nilai-nilai luhur yang terkandung semangat Sumpah Pemuda antara lain:

  • Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Menjunjung tiggi persatuan dan kesatuan.
  • Sikap cinta tanah air.
  • Menghargai dan menerima perbedaan

Baca juga:

  • Contoh Pengamalan Sila ke-1 Pancasila di Lingkungan Sekolah
  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-5 di Lingkungan Rumah
  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-2 di Kehidupan Sehari-Hari

        Baca juga artikel terkait SUMPAH PEMUDA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
        (tirto.id - cck/isw)


        Penulis: Cicik Novita
        Editor: Iswara N Raditya
        Kontributor: Cicik Novita

        Subscribe for updates Unsubscribe from updates