Senin, 8 Juni 2020 14:56 Show
hamalatulquran.com Al Quran
TRIBUNJABAR.ID - Hari ini Surat Al-Maun muncul di mesin pencarian google. Bila Anda termasuk mencari Surat dalam Al Quran tersebut maka ketahui arti dan isi pokok surat tersebut. Berikut ini tribunjabar.id rangkum penjelasan isi pokok Nuzul Surat Al-Maun. Surat Al-Maun merupakan surat pendek dalam Al Quran atau disebut juga surat Al Makiyyah. • Bacaan Doa Tolak bala dan Qunut Nazilah Mohon Dibebaskan dari Corona, Dianjurkan MUI Kota Bandung Surat Al Makiyyah maksudnya ialah surat yang mayoritas turun memiliki ayat pendek. Surat Al-Maun terdiri dari 7 ayat. Surat Al-Maun berarti bantuan penting atau hal-hal berguna, diambil dari kata Al Maa'uun. Surat Al-Maun merupakan kisah cinta dan peduli terhadap sesama, yang merupakan sumbol dan tujuan agama Islam. Pada dasarnya isi pokok Surat Al-Maun menerangkan ancaman terhadap golongan yang menodai agama. Golongan yang menodai agama ini disebut juga sebagai pendusta agama. Yakni mereka yang menindas anak yatim, enggan menolong orang yang meminta-minta, dan riya. Berikut ini Surat Al-Maun beserta artinya أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ. فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ. وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ. فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ. الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ. الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ. وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ Artinya: BERITA TERKINI
ChanelMuslim.com – Pesan Allah dalam surat Al-Ma’un. Surat yang diturunkan di Mekkah, karenanya disebut surat makiyyah. Dalam surat Al-Ma’un, Allah mengawalinya dengan kalimat tanya? “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?” (QS Al-Ma’un: 1) kemudian di ayat-ayat selanjutnya Allah memberitahukan ciri-ciri orang yang mendustakan agama. Baca Juga: Tafsir Dua Ayat Terakhir Surat Yasin Pesan Allah kepada Orang yang Mendustakan Agama“Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,” (QS Al-Ma’un : 2) “dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.” (QS Al-Ma’un : 3) “Maka celakalah orang yang salat,” (QS Al-Ma’un : 4) “(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,” (QS Al-Ma’un : 5) “yang berbuat ria,” (QS Al-Ma’un : 6) “dan enggan (memberikan) bantuan.” (QS Al-Ma’un : 7) Baca Juga: Inikah Pesan Allah Tentang Kesucian Wanita Lewat Jenazah-Jenazah Korban Longsor Banjarnegara Pesan Allah dalam Surat Al-MaunAllah berpesan dalam surat Al-Maun agar kita senantiasa memperbaiki hubungan sosial, terutama pada anak yatim dan orang tak mampu. Menjaga sholat 5 waktu dengan tidak menunda-nunda waktu sholat dan melaksanakan setiap rukunnya. Anjuran untuk memberi/meminjamkan barang seperti yang terbuat dari batu, besi/alumunium. Al Maun adalah barang yang sebenarnya adalah barang-barang sepele. Orang yang kikir bahkan sulit untuk meminjamkan barang-barang yang sebenarnya sepele seperti misalnya piring, panci, gelas atau lainnya. Ketiga pesan yang sebaiknya selalu dijaga setiap mukmin agar tidak termasuk ke dalam golongan yang mendustakan agama. Mendustakan Agama Allah bisa Mengakibatkan Turunnya AzabDi antara bentuk peringatan yang Allah berikan kepada hamba-Nya, Allah wujudkan dalam bentuk musibah dan bencana alam. Terkadang dalam bentuk angin kencang yang memporak-porandakan berbagai bangunan, terkadang dalam bentuk gelombang pasang, hujan besar yang menyebabkan banjir, gempa bumi, termasuk peperangan di antara umat manusia. Semuanya bisa menjadi potensi untuk mengingatkan manusia agar mereka takut dan berharap kepada Allah. Allah berfirman, قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَاباً مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعاً وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ Katakanlah: “Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain...” (QS. Al-An’am: 65).[w] Disarikan dari kajian tafsir juz amma oleh Ustadz Rofiq Hidayat, Lc.
Surat Al Maun adalah surat ke-107 dalam Al-Qur’an dan terdiri dari tujuh ayat. Surat ini termasuk golongan surat Makiyah. Arti Al Maun adalah “barang-barang berguna”. Menurut buku Tadabur Juz Amma oleh Dr. Saiful Bahri, kata Al-Ma'un dapat diartikan sebagai turunan dari zakat yang diwajibkan atau dapat juga dipahami sebagai barang-barang berguna yang ditahan. Harta yang sudah sampai nishab (batas minimal) dan haul (selama setahun) wajib dikeluarkan zakatnya. Zakat bertujuan untuk memberdayakan orang-orang yang memiliki potensi tapi terhalang oleh berbagai rintangan. Selain zakat, contoh penerapan surat Al Maun dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika kita memiliki kelebihan makanan, maka bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Jangan sampai membusuk lalu dibuang karena itu termasuk mubazir. Sikap mubazir atau boros tidak disukai Allah sebagaimana tercantum dalam surat Al Isra ayat 27, “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” Maka dari itu, memahami surat Al Maun dapat menghindarkan dari perbuatan mubazir. Surat Al Maun dan ArtinyaBerikut bacaan surat Al Maun dan artinya. اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ2. Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ3. dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ4. Maka celakalah orang yang salat, الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ5. (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya, الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ6. yang berbuat riya, وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ7. dan enggan (memberikan) bantuan. Terjemahan tersebut bersumber dari Kementerian Agama dalam Quran.kemenag.go.id. Kandungan Surat Al MaunKandungan surat Al Maun secara garis besar menggambarkan sifat manusia yang mendustakan agama dan ancaman bagi orang yang lalai dalam salat serta bersikap riya, yaitu melakukan perbuatan bukan untuk mencari keridaan Allah. Tetapi, untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat. Penjelasan tersebut tercantum dalam Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani. Pada ayat pertama, terdapat lafaz a-ra'aita yang berarti “tahukah”. Penggunaan kata tersebut bertujuan untuk menggugah hati pendengar agar memberikan perhatian terhadap kandungan pada ayat-ayat selanjutnya. Baca JugaMenurut tafsir Kementerian Agama, kandungan ayat pertama adalah Allah menghadapkan pertanyaan kepada Nabi Muhammad, "Apakah engkau mengetahui orang yang mendustakan agama dan yang dimaksud dengan orang yang mendustakan agama?" Pertanyaan ini dijawab pada ayat-ayat selanjutnya. Allah kemudian menjelaskan, sebagian dari sifat-sifat orang yang mendustakan agama adalah menolak dan membentak anak yatim yang datang untuk memohon belas-kasih demi kebutuhan hidup. Penolakan terhadap anak yatim tersebut menunjukkan sifat penghinaan dan takabur, yaitu merasa diri lebih besar derajatnya dari orang lain. Sifat takabur merupakan sifat tercela yang tidak disukai Allah. Dalam buku Insan Ilahiah karya Imam Khomeini, sifat takabur dijelaskan melalui riwayat dari Imam Shadiq, "Sesungguhnya, orang-orang yang takabur (di akhirat) akan menjelma menjadi kawanan semut yang lemah dan orang-orang menginjak-injaknya sampai Allah menyelesaikan perhitungan." Baca JugaPada ayat ketiga, tafsir Kementerian Agama menjelaskan, Allah menegaskan sifat pendusta adalah orang tidak mengajak orang lain untuk membantu dan memberi makan penduduk miskin. Jika seorang tidak sanggup membantu orang-orang miskin, maka dianjurkan mengajak orang lain membantu orang-orang miskin. Kemudian pada ayat keempat, Allah mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengerjakan salat tapi tidak sampai ke hatinya akan celaka. Kelalaian dalam mengerjakan salat membuat ia tidak menyadari apa yang diucapkan dan dikerjakan. Orang yang lalai dalam salat hanya bergerak dan mengucapkan hafalan tanpa meyakini dalam hati. Meski demikian, ancaman celaka itu tidak ditujukan kepada orang-orang muslim yang awam dan tidak mengerti bahasa Arab. Jadi, mereka yang tidak memahami makna bacaan dalam salat tidak termasuk orang-orang yang lalai seperti yang disebut dalam ayat ini. Baca JugaSelanjutnya, dijelaskan bahwa sifat orang pendusta agama adalah mereka yang melakukan perbuatan amal hanya untuk riya, yaitu ingin mendapatkan pujian saja tanpa rida Allah. Dijelaskan dalam buku Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali, contoh riya dalam perbuatan adalah sengaja memperbanyak salat sunah di hadapan orang agar dikatakan sebagai orang saleh. Riya dibagi menjadi dua, yaitu:
Riya adalah salah satu tanda-tanda orang munafik dan termasuk mereka yang celaka di akhirat nanti, sebagaimana dijelaskan dalam surat An Nisa ayat 142, “Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” Lalu pada terakhir, Allah menegaskan sikap pendusta agama adalah enggan memberikan bantuan kepada sesama, bahkan untuk sekadar meminjamkan barang keperluan sehari-hari yang sepele. Sikap tersebut menunjukan keburukan akhlak terhadap orang lain. Dengan demikian, pendusta agama tidak beribadah kepada Allah dengan sempurna, serta tidak berbuat baik kepada manusia. Baca JugaSetelah memahami kandungan tiap ayat, dapat disimpulkan bahwa surat Al Maun menjelaskan ciri-ciri seorang pendusta agama adalah:
Demikian pembahasan tentang surat Al Maun beserta arti dan kandungannya. |