Sebutkan metode dakwah dalam Muhammadiyah dan berikan contohnya

Sebutkan metode dakwah dalam Muhammadiyah dan berikan contohnya
Sekretaris PWM Jawa Timur Ir Tamhid Masyhudi

PWMU.CO – Sebagai gerakan dakwah Islam, Muhammadiyah dituntut untuk mampu menghadirkan spirit pencerahan di tengah-tengah masyarakat. Dengan hadir secara langsung untuk membimbing dan membina umat. Sehingga dakwah pencerahan yang bertujuan untuk menjadikan manusia yang merdeka dapat tercapai.

”Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar. Dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Maka gerakan dakwah Muhammadiyah harus dapat memberikan pencerahan umat,” kata Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Ir Tamhid Masyhudi dalam pembukaan Musycab ke-5 PC Muhammadiyah Solokuro di Perguruan  Muhammadiyah Tebluru, Solokuro, Lamongan, Ahad (7/8).

(Baca: Tipe-Tipe Warga Muhammadiyah versi Abdul Mu’ti dan 3 Cerita Jatuh-Bangun Kyai Dahlan Mendirikan dan Pertahankan Sekolahan)

Lebih lanjut Tamhid menyampaikan, dakwah pencerahan Muhammadiyah itu bisa dilakukan dengan tiga cara. Pertama, melakukan proses pembebasan. Itu dilakukan agar umat bisa terbebas dari jerat kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan. ”Proses pembebasan dilakukan untuk menjadikan manusia jadi insan mandiri,” paparnya.

Kemudian, kedua adalah pemberdayaan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan kualitas SDM yang ada, lanjut Tamhid, nantinya secara perlahan tapi pasti akan mampu untuk memaksimalkan potensi ekonomi Indonesia. Sehingga Indonesia menjadi bangsa yang berkemajuan.

(Baca: Arina Hayati, Perempuan yang Hibahkan Tanahnya 1,5 Hektare untuk Muhammadiyah dan Terkait Banyaknya Guru yang Dilaporkan ke Polisi, Ini Pesan Mendikbud untuk Pelajar)

Terakhir, ketiga adalah semangat untuk berjuang memajukan Muhammadiyah dengan keikhlasan. Sebagaimana yang diajarkan KH. Ahmad Dahlan. ”Berpegang pada teologi Al-maun, maka warga Muhammadiyah harus senantiasa semangat dan gemar untuk beramal sholeh. Karena amal sholeh itu yang nanti memudahkan dan menyelamatkan hidup kita. Baik didunia maupun di akhirat. Setiap amal sholeh yang kita lakukan itu tidak akan pernah hilang, tetapi justru itu merupakan tabungan untuk kita,”ujarnya. (Kubu/aan).

Sebutkan metode dakwah dalam Muhammadiyah dan berikan contohnya

Perbesar

Ilustrasi Muslim. Image by İbrahim Mücahit Yıldız from Pixabay

Masyhur Amin dalam bukunya “Dakwah Islam dan Pesan Moral” yang terbit tahun 1997 menjelaskan bahwa tujuan dakwah dalam Islam terbagi menjadi dua dari segi objek dan materinya. Berikut tujuan dakwah dalam Islam:

Tujuan Dakwah dalam Islam dari Objeknya

1. Tujuan dakwah perorangan, yaitu bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang mempunyai iman yang kuat, berperilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyari’atkan Allah SWT dan berakhlaq karimah. Diharapkan agar pribadi-pribadi umat manusia menjadi muslim secara tuntas, dari ujung rambut sampai kedua telapak kakinya,sebagaimana diperintahkan Allah SWT, "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208 )

2. Tujuan dakwah untuk keluarga, yaitu bertujuan untuk membentuk keluarga bahagia, penuh ketentraman dan cinta kasih antara anggota keluarga. Allah berfirman:

”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Rum: 21)

3. Tujuan dakwah untuk masyarakat, yaitu bertujuan untuk membentuk masyarakat sejahtera yang penuh dengan suasana ke-islaman. Suatu masyarakat di mana anggotanya mematuhi peraturan-peraturan yang telah disyari’atkan oleh Allah SWT, baik yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam sekitarnya, saling bantu membantu, penuh rasa persaudaraan. Nabi Muhammad menggambarkan Islam sebagai berikut:

“Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling berbelas kasih dan saling mempunyai kesamaan rasa (diantara) mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggotanya merasa sakit maka seluruh anggota badannya ikut merasakan tidak tidur dan merasa demam panas.” (HR. Bukhari)

4. Tujuan dakwah untuk umat manusia, yaitu bertujuan untuk membentuk masyarakat dunia yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan dengan tegaknya dunia tanpa diskriminasi dan ekploitasi, saling tolong-menolong, dan menghormati.

Demikian, keseluruhan umat manusia dapat menikmati islam sebagai rahmat bagi mereka. Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs. Al-Anbiya: 107)

Tujuan Dakwah dalam Islam dari Materinya

1. Tujuan dakwah akidah, yaitu tertanamnya suatu akidah yang mantap di setiap hati seseorang, sehingga keyakinan tentang ajaran-ajaran Islam itu tidak lagi dicampuri dengan rasa keraguan. Realisasi dari tujuan dakwah ini ialah bagi orang yang belum beriman agar menjadi beriman, bagi orang yang imannya karena melalui bukti-bukti nakhli dan dalil akli, bagi orang yang imannya masih diliputi dengan keraguan menjadi orang yang imannya mantap sepenuh hati.

2. Tujuan dakwah hukum, yaitu kepatuhan setiap orang terhadap hukum-hukum yang telah disyari’atkan oleh Allah SWT. Realisasi tujuan dakwah ini ialah orang yang belum melakukan ibadah menjadi orang yang mau melakukan ibadah dengan penuh kesadaran, bagi orang yang belum mematuhi peraturan-peraturan agama Islam menjadi orang yang mau mematuhi peraturan dengan kesadarannya sendiri.

3. Tujuan dakwah akhlak, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang luhur, dihiasi dengan sifat-sifat yang terpuji dan bersih dari sifat-sifat yang tercela.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKKARTA -- Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Jadi, dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai garis akidah, syariat dan akhlak Islam.

Dalam perkembangannya, kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata 'Ilmu' dan 'Islam', sehingga menjadi 'ilmu dakwah' dan 'ilmu Islam' atau ad-dakwah al-Islamiyah.

Tujuan utama dakwah yakni mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai Allah SWT. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.

Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah Nabi SAW adalah kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran) dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia).

Adapun dakwah bisa dipelajari, dan ini menyangkut ilmu dakwah. Di dalamnya, mencakup pemahaman terhadap aspek hukum dan tatacara berdakwah, sehingga para mubalig bukan saja paham tentang kebenaran Islam, akan tetapi mereka juga didukung oleh kemampuan yang baik dalam menyampaikan risalah al Islamiyah.

Terdapat beberapa metode dakwah. Pertama, dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas.

Kedua, dakwah Ammah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Mereka biasanya menyampaikan khotbah (pidato).

Ketiga, dakwah bil-Lisan, yakni penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek dakwah). Keempat, dakwah bil-Haal, dengan mengedepankan perbuatan nyata.

Yang kelima, dakwah bit-Tadwin, atau pola dakwah melalui tulisan, baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah.

Keenam adalah dakwah bil Hikmah, yang berdakwah dengan cara arif bijaksana, semisal melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik.

  • ensiklopedia islam
  • metode dakwah