Alat ukur tidak baku yaitu instrument untuk mengukur nilai suatu objek dengan nilai yang tidak tetap. Termasuk di dalamnya antara lain depa, jengkal, langkah, tali, dan lain-lain. Show Misal saat kita mengukur panjang jalan menggunakan langkah, maka langkah kita dengan orang lain tentu berbeda, sehingga hasilnya pun berbeda pula. Berikut ini 10 contoh alat ukur tidak baku yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari. 1. DepaDepa yaitu bentangan tangan, diukur dari ujung jari tengah tangan kanan ke ujung jari tengah tangan kiri atau sebaliknya. Depa biasa digunakan untuk mengukur panjang suatu permukaan, seperti tembok, pagar, meja, dan lain-lain. Dikatakan sebagai pengukur tidak baku karena ukuran depa setiap orang berbeda, sehingga akan menghasilkan pengukuran yang berbeda pula. 2. LangkahAlat ukur tidak baku langkah yaitu jarak antara kedua kaki pada saat melangkah. Biasanya langkah digunakan untuk mengukur jarak dari satu titik ke titik tertentu. Pengukuran jarak menggunakan langkah tidak bisa dijadikan patokan, karena tidak baku. Hal ini karena langkah masing-masing orang berbeda. 3. JengkalAlat ukur panjang lainnya yaitu jengkal. Jengkal biasanya digunakan untuk mengkur panjang benda dalam ukuran kecil. Sama halnya alat ukur langkah dan depa, jengkal masing-masing orang memiliki ukurang yang berbeda-beda. 4. Posisi MatahariPosisi matahari biasanya digunakan oleh pekerja lapangan sebagai alat ukur tak baku untuk menghitung lama waktu, terutama waktu kerja. Misal, pada saat matahari berada tepat di atas kepala, berarti waktunya istirahat. Saat matahari sudah berada di barat, berarti waktunya pekerjaan selesai. 5. Punggung TanganPunggung tangan biasa digunakan untuk mengetahui suhu tubuh, sehingga bisa disebut sebagai alat ukur suhu tidak baku. Pada umumnya punggung tangan bisa dijadikan alternatif apabila tidak ada thermometer tubuh di rumah. 6. Jam pasirJam pasir adalah salah satu contoh alat ukur waktu. Pasir memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, sehingga berbeda jenis pasir kecepatannya pun berbeda. Orang zaman dahulu menggunakan jam pasir sebagai penunjuk alat untuk mengetahui lama waktu suatu kegiatan. 7. TongkatTongkat digunakan sebagai alat ukur panjang atau jarak. Dikatakan sebagai pengukur yang tidak baku karena setiap tongkat memiliki ukuran yang berbeda. Walaupun sudah diukur panjangnya, namun tidak dapat menentukan jarak dengan ukuran yang lebih pendek dengan tepat. 8. CangkirCangkir biasanya digunakan untuk mengukur volume benda cair. Wadah cangkir memiliki volume yang berbeda, sehingga tidak dapat dikatakan alat ukur baku. Ketika mengambil benda cair pun memungkinkan terjadinya volume yang berbeda pada setiap pengambilan. 9. MayamJika membahas alat ukur berat tidak baku dan contohnya, mayam salah satunya. Mayam digunakan sebagai satuan ukuran berat emas. Nilainya sama dengan 1/16 bungkal. 10. HastaHasta biasa digunakan sebagai alat ukur panjang. Alat ukur hasta sama dengan ¼ depa, yaitu dari siku hingga ujung jari tengah. Ukuran hasta masing-masing orang berbeda, sehingga tidak bisa digunakan sebagai alat ukur tetap. Itulah beberapa contoh alat ukur tidak baku yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak contoh lainnya yang bisa kita temukan. Namun, akan lebih baik jika menggunakan alat ukur baku. Ada sekitar 15 alat ukur baku, bahkan lebih yang bisa kita gunakan untuk pengukuran. Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan dengan satuan pengukuran tertentu. satuan tidak baku adalah hasil pengukuran yang berbeda-beda antara orang yang satu dengan orang lainnya. Contoh dari satuan tidak baku adalah Patok (luas), Jengkal (panjang), Kaki (panjang), Depa (panjang), Kaleng (massa). Botol (volume), Tempurung kelapa (massa).
Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan secara internasional. Sedangkan, satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran ilmiah.
Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi kita kali ini akan menjelaskan tentang satuan baku dan satuan tidak baku dalam ilmu fisika. Sebagaimana yang dipahami, satuan adalah besaran pembanding yang digunakan dalam pengukuran. Dengan kata lain, satuan merupakan sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran. Satuan-satuan yang dikenal sekarang ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu satuan baku dan satuan tidak baku. Seperti apa sih masing-masing jenis satuan tersebut dan apa perbedaan di antara keduanya? Yuk, berikut ini kakak terangkan... Di bawah ini adalah penjelasan dari satuan baku dan satuan tidak baku: Apa yang dimaksud dengan satuan baku? Jadi, satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan dan diakui penggunaannya secara internasional. Satuan ini disebut juga dengan Sistem Satuan Internasional (International System of Units), sering disingkat dengan SI. Satuan baku disebut juga satuan standar, yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat pengukuran yang baku. Dalam dunia ilmiah, satuan inilah yang disepakati oleh semua orang khususnya ilmuwan untuk menyatakan hasil pengukuran. Siapa yang menetapkan satuan? Jadi, satuan baku ditetapkan oleh komunitas khusus ilmuwan dunia yang bernama Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (Inggris: The International Bureau of Weights and Measures) (Prancis: Bureau international des poids et mesures, BIPM) yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1875, di Sevres, Prancis. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam Satuan Internasional untuk menjadi satuan baku. Syarat tersebut antara lain sebagai berikut: Syarat kedua dari satuan baku adalah mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya. Tujuannya agar setiap orang dapat dengan mudah membuat, memperoleh dan menggunakannya sebagai satuan yang serupa. Syarat ketiga dari satuan baku adalah berlaku secara luas, maksudnya satuan tersebut berlaku secara internasional dan berguna sebagai standar pengukuran. Misalnya, satuan yang digunakan di Indonesia, digunakan pula oleh semua negara di dunia.
Selain tiga syarat di atas, syarat tambahan untuk satuan baku adalah mudah diubah atau dikonversi ke dalam satuan lainnya. Konversi satuan berfungsi untuk menyederhanakan hasil pengukuran. 1.3. Jenis-Jenis Satuan BakuDalam perkembangannya, satuan baku SI terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu sistem mks dan sistem cgs.
Berikut ini adalah beberapa contoh satuan baku dalam pengukuran:
Gimana adik-adik, udah paham kan materi satuan baku dan tidak baku di atas? Jangan lupa lagi yah. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Satuan Baku dan Tidak Baku dalam Fisika 2020-09-01T01:17:00-07:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Afdan Fisika |