Sebutkan 8 contoh limbah organik apa saja yang bermanfaat dalam kehidupan sehari hari?

Lihat Foto

KOMPAS/ADI SUCIPTO

Di Kelurahan Sendangharjo Tuban Jawa Timur diluncurkan Kampung Idaman Berseri, Di kampung itu ada fasilitas Bank Sampah, Instalasi Penjernih Air, Taman Refleksi dan Tanaman Obat Keluarga. Anggota Bank Sampah memiliki buku semacam rekening yang berisi sampah yang disetor dan nilai uangnya. Sampah organik dan anorganik dipilah, ada yang didaur ulang, dijadikan kerajinan atau diolah menjadi kompos.

KOMPAS.com - Keberadaan limbah organik sudah banyak di manfaatkan oleh masyarakat untuk dibuat kerajinan yang memiliki niliau jual tinggi. 

Teknik dan bentuk kerajinan yang dibuat bervariasi serta menjadi ciri khas daerah masing-masing. 

Kerajinan dari bahan dasar limbah organik memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan disetiap daerahnya.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), hal tersebut dikarenakan sumber daya limbah organik berasal dari masing-masing daerah yang berbeda.

Berikut merupakan penggolongan hasil limbah organik dilihat dari kondisi wilayahnya:

  • Daerah Pesisir Pantai/Laut

Di daerah pesisir pantai atau laut banyak tersedia limbah organik seperti, cangkang kerang laut, sisik ikan, tulang ikan, tempurung kelapa, atau sabut kelapa.

Baca juga: Prinsip Pengolahan Limbah Organik

Limbah-limbah tersebut bisa diolah menjadi berbagai kerajinan seperti hiasan dinding, kalung, gelang dan lain sebagainya.

Limbah organik yang dihasilkan di daerah pegunungan seperti kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, durian, atau kulit pete cina.

Pengolahan limbah tersebut bisa dibuat kerajinan seperti tas atau barang hiasan.

Di daerah pertanian banyak terdapat limbah seperti jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, atau kulit bawang.

Limbah jerami memiliki banyak manfaat, bisa untuk kerajinan atau bahan bangunan (atap, lantai atau dinding).

Baca juga: Bahan dan Proses Limbah Organik

Di daerah perkotaan limbah organik yang dihasilkan seperti kertas, kardus, kulit kacang, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, atau serutan kayu.

Limbah kertas bisa disulap menjadi kerajinan unik yang memiliki nilai jual tinggi. 

Proses pengolahan limbah organik

Pengolahan limbah dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Proses pengolahan melalui beberapa tahap. 

Berikut proses pengolahan limbah: 

  • Pemilahan Bahan Limbah Organik

Sebelum proses pengolaha limbah, terlebih dahuli dilakukan pemilahan bahan limbah. 

Dikutip dari buku Cara Asik Membuat Pupuk Organik Padat (2020) karya Juan Pratama, pemilahan dilakukan antara limbah organik dengan limbah anorganik. 

Baca juga: Limbah Organik, Limbah yang Berasal dari Makhluk Hidup

Pemilahan bahan limbah dilakukan untuk menentukan kelancaran dalam membuat produk yang diinginkan, baik itu kerajinan atau kompos. 

Pemilahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.

  • Pembersihan Limbah Organik

Limbah yang sudah terseleksi hasil dari pemilihan kemudian dibersihkan. 

Contohnya pembersihan kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya.

Dalam buku Produksi Bersih (2009) karya Nastiti Siswi Indrasti dan Anas Miftah Fauziedia, proses pengeringan menghasilkan limbah padat yang berupa sisa potongan veneer.

Bahan limbah organik basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Ini agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.

Baca juga: Jenis Limbah dan Pengolahan Air Limbah

Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap.

Untuk bahan limbah organik kering dapat diwarnai dengan cara divernis atau dipolitur atau cat minyak.

  • Pengeringan Setelah Pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah organik harus dikeringkan kembali dibawah sinar matahari langsung. 

Ini dilakukan agar warna pada bahan baku bisa cepat kering sempurna serta tidak mudah luntur.

  • Finishing Sebagai Proses Akhir Agar Siap Pakai

Proses selanjutnya adalah finishing untuk menjadi hasil hasil karya yang bagus dan indah. 

Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, digerinda, atau diamplas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

rasio genotip dan fenotip apabila f1 disilangkan dengan induk homozigot dominan​

4. Apa yang menjadi titik tekan teks eksplanasi?​

pernyataan berikut ini yang benar tentang tumbuhan berbiji terbuka adalah..a. bijinya tertutup oleh daging buahb. tumbuhan berbiji terbuka tidak dapat … melakukan perkembangan secara vegetatifc. biji pada tumbuhan berbiji terbuka merupakan hasil peleburan dari strobilus jantan dan betina yang tidak tertutup oleh daging buahd. tumbuhan berbiji terbuka hanya dapat berkembang biak secara generatif menggunakan alat perkembangbiakan bungatolong bantu jawab​

Apa nama ilmiyah tumbuhan 1.asam2.kacang tanah3.kelapa4.salak5.nanas6.jambu biji7.mawar8.mangga​

No 1. 2. 3. Tabel 2.4 Data Hasil Pengamatan Penyerbukan Bunga Nama Tumbuhan Bagian yang Perlu Diamati Bunga matahari Warna mahkota: berwarna kuning ce … rah Ukuran mahkota: besar Keberadaan madu: memiliki madu Bentuk serbuk sari: serbuk sari mudah menempel Pembantu Penyerbukan Lebah​

Hingga kini manusia masih membutuhkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Namun, berbagai kegiatan eksploitasi, eksplorasi, penyimpanan, pengolah … an, hingga distribusi minyak mentah ataupun minyak olahan sering menimbulkan masalah seperti minyak mentah tumpah ke lingkungan. Khusus untuk proses eksplorasi hingga distribusi melalui laut, tumpahan minyak telah mencemari lingkungan laut. Banyak organisme laut yang mati sehingga mengancam keanekaragaman makhluk hidup di laut. Bagaimanakah peran Biologi dalam mengatasi permasalahan tersebut?​

Jawab Dengan benar kak secepatnya dan sebbener bener nya , terimakasih ☺️​

Jawab Dengan benar kak secepatnya dan sebbener bener nya , terimakasih ☺️​

Jawab Dengan benar kak secepatnya dan sebbener bener nya , terimakasih ☺️​

Jawab Dengan benar kak secepatnya dan sebbener bener nya , terimakasih ☺️​

Pengertian Limbah Organik, Jenis, Ciri, dan contoh limbah organik  – Limbah menjadi salah satu problem yang cukup besar di tiap negara. Bahkan, dari masa ke masa, jumlah limbah tak juga mengalami penurunan, terlebih limbah organik. Tahukah kalian, sebenarnya apa sih limbah organik itu? 

Limbah organik adalah sisa bahan atau sampah yang dapat didaur ulang dan berasal dari makhluk hidup, seperti limbah makanan, limbah kotoran makhluk hidup, ataupun limbah tanaman.

Dengan kata lain, limbah organik adalah bahan sisa atau sampah yang diperoleh dari proses produksi atau kegiatan, baik kegiatan dalam ranah rumah rumah tangga maupun ranah industri. Limbah organik ini adalah limbah atau sampah yang mudah terurai melalui beberapa proses alami.

Mengapa bisa mudah terurai?

Hal itu karena limbah organik didalamnya memuat zat kimia yang bisa dikatakan sifatnya stabil sehingga limbah organik ini akan lebih mudah tertimbun atau mengendap di dalam tanah, danau, sungai, bahkan laut sekalipun.

Jenis limbah organik ini lebih cepat membusuk dalam kurun waktu singkat hingga akhirnya terurai menjadi sebuah bahan yang kecil, tetapi tak menimbulkan bau. Akan tetapi, limbah organik akan menimbulkan bau tak sedap, bahkan penyakit apabila tidak dikelola secara baik.

Dengan sebab itulah, seringkali pembuatan pupuk memanfaatkan bahan dari limbah organik untuk dijadikan sebagai pupuk kompos.

Apabila dilihat dari jenisnya, limbah organik terbagi menjadi dua, yaitu limbah organik basah dan limbah organik kering. Untuk penjelasan lengkapnya, berikut akan dijelaskan terkait limbah organik basah dan limbah organik kering.

Jenis Limbah Organik

Limbah organik terbagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik basah dan limbah organik kering. Berikut penjelasannya.

Ilustrasi Limbah Organik (sumber: kompas)

1. Limbah Organik Basah

Limbah organik basah adalah salah satu jenis limbah organik yang di dalamnya terpendam kandungan air dengan kadar yang terbilang tinggi dan banyak. Lazimnya, limbah organik basah mempunyai taraf kekerasan yang rendah atau bisa dikatakan lebih lunak sehingga bakteri-bakteri juga lebih mudah untuk mengolah dan menghancurkan limbah atau sampah.

Adapun beberapa contoh limbah organik basah yang perlu kalian ketahui dan pahami, di antaranya.

Contoh Limbah organik basah: sisa bahan makanan

Limbah organik basah dari sisa bahan makanan, yaitu sisa sayuran, kulit jagung, sisa buah yang membusuk, kulit bawang, biji-bijian, kulit pisang, jerami dan semacamnya. Sisa bahan yang telah disebut itu, sering kita jumpai untuk bahan memasak di dapur.

Limbah organik jenis tersebut semestinya dipisahkan dari limbah lainnya sebab kita masih dapat memanfaatkan dan mengolahnya kembali, misalnya, diolah menjadi pupuk kompos, atau bisa pula diolah menjadi sesuatu kerajinan menarik (tentu diperlukan proses pengeringan terlebih dahulu).

Contoh Limbah organik basah: kotoran makhluk hidup

Limbah organik basah dari kotoran makhluk hidup dapat diolah kembali untuk dijadikan pupuk kandang yang bisa bermanfaat untuk tanaman di rumah. Biasanya, pupuk kandang dihasilkan dari kotoran hewan seperti kotoran ayam, kotoran sapi, ataupun kotoran kambing.

Mungkin kalian akan bertanya, mengapa harus diolah menjadi pupuk kandang? Hal itu karena pupuk kandang memiliki kandungan zat hara mikro dan makro yang baik bagi tanah sehingga apabila dimanfaatkan untuk bidang perkebunan, tanaman tersebut akan tumbuh subur.

Pembuatan, Aplikasi, & Bisnis: Pupuk Organik dari Limbah Pertanian, Peternakan, & RT

Pupuk organik yang sudah teruji keunggulannya, tidak hanya bermanfaat untuk menyuburkan tanaman, tetapi juga untuk memperbaiki unsur hara dan mengembalikan kesuburan tanah.

Kalian dapat mengolah sendiri pupuk non-kimia yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah pertanian, limbah peternakan, bahkan sampah rumah tangga.

Buku ini secara lengkap menjelaskan cara membuat pupuk organik padat maupun cair, sekaligus aplikasi pemanfaatannya untuk pertanian, peternakan, maupun perikanan.

2. Limbah Organik Kering

Berbanding terbalik dengan limbah organik basah, limbah organik kering umumnya menyimpan kandungan air dengan kadar yang cenderung sedikit. Hal itu menyebabkan limbah organik kering memerlukan jangka lebih lama untuk hancur agar bisa diolah kembali.

Berikut ada beberapa contoh limbah organik kering yang sulit terurai, di antaranya.

Lazimnya, batang kayu bersumber dari pohon yang ditebang. Seperti yang kita ketahui bahwa batang kayu sangat sulit untuk hancur, bahkan membutuhkan waktu yang terbilang lama, padahal kita sudah menimbun atau menguburnya di dasar tanah. Cara efektif yang bisa dilakukan agar proses penghancuran batang kayu lebih cepat, yaitu dengan memotong batang kayu tersebut menjadi ukuran yang lebih kecil.

Contoh Limbah organik kering: kulit telur

Kulit telur menjadi salah satu sisa makanan rumah tangga yang tergolong ke dalam limbah organik kering. Hal itu karena kulit telur memiliki bahan yang cukup keras sehingga menyebabkan proses daur ulang memakan waktu cenderung lama. Dengan begitu, dalam pengolahannya pun membutuhkan kehati-hatian yang lebih baik.

Tak heran bilamana tempurung kelapa termasuk ke dalam limbah organik kering. Hal itu karena tempurung kelapa mempunyai kadar air yang sangat sedikit, kemudian teksturnya juga sangatlah keras. Kemudian, tempurung kelapa juga membutuhkan waktu yang cukup lama agar bisa hancur.

Hal itu bisa dibuktikan apabila kalian sedang berkunjung ke sebuah pantai, kemudian melihat tempurung kelapa yang sudah sangat kering, akan tetapi tempurung itu masih sangatlah keras dan belum sepenuhnya hancur.

Cara Asik Membuat Pupuk Organik Padat

Ada berbagai jenis pupuk yang membuat para petani dan pengusaha kebun memiliki banyak pilihan dalam menentukan pupuk yang menurutnya paling murah atau yang paling mudah. Akan tetapi, karena banyaknya ragam pupuk tersebut, terkadang petani dan pengusaha kebun sulit menentukan pupuk yang hendak digunakan karena belum mengetahuinya dengan pasti.

Maka melalui buku ini akan dibahas dan diperkenalkan tentang pupuk organik padat dan cara pembuatannya.

Ciri-Ciri Limbah Organik

Ada cara mudah untuk membedakan mana limbah organik dan mana yang bukan, yaitu dengan mengenali dan memahami karakteristik atau ciri-cirinya. Berikut ini akan dijabarkan secara singkat ciri-ciri dari limbah organik.

  1. Umumnya, limbah organik mempunyai kandungan air dengan kadar yang banyak. Selama proses pembusukan, kandungan air yang terdapat di dalam limbah tersebut akan menguap hingga akhirnya mengering.
  2. Limbah organik berasal dari sisa bahan alam yang apabila itu merupakan hasil olahan manusia, tak melalui proses panjang dan di dalamnya memuat banyak zat kimiawi.
  3. Limbah cenderung mudah membusuk, tanpa perlu melewati berbagai proses pengolahan. Hal itu dapat dibuktikan saat kalian menemukan limbah atau sampah yang hendak hancur begitu saja meski hanya dibiarkan selama beberapa jangka tanpa menjalani berbagai proses.
  4. Mikroba atau kuman pengurai yang ada di dalam atau dasar tanah mampu menghancurkan limbah atau sampah. Dengan kata lain, apabila mengubur atau memendam limbah organik di dalam tanah dengan cara yang benar, kondisi di dalam atau dasar tanah pun tak akan tercemar.

Manfaat dari Limbah Organik

Mungkin kalian pernah berpikir bahwa limbah atau sampah sama sekali tak ada guna atau manfaatnya. Pemikiran itulah yang kurang tepat. Hal itu karena sampah atau limbah organik tentu memiliki banyak manfaat yang dapat dijadikan sumber pemasukan apabila diolah menjadi bentuk atau produk yang bermanfaat.

Terlebih, pemanfaatan tersebut dapat meminimalisir banyaknya kuantitas sampah yang ada di TPA atau Tempat Pembuangan Akhir. Masih tidak percaya? Simak penjabaran berikut terkait beberapa manfaat dari limbah organik.

1. Limbah Organik dapat Diolah menjadi Pupuk Organik atau Kompos

Apabila kalian memiliki hobi berkebun dan menanam tumbuhan di pekarangan rumah, kalian bisa memanfaatkan limbah organik yang telah diolah menjadi pupuk kompos sebagai penyubur tanaman kalian.

Manfaatkan limbah organik, seperti sisa sayur, sisa buah-buahan yang kemudian diolah menjadi pupuk kompos. Untuk proses pembuatan pupuk kompos atau organik ini, tidaklah rumit.

2. Limbah Organik sebagai Penyubur Tanah

Selain dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik atau kompos, limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanah. Bagaimana caranya? Kalian cukup menanam atau memendam sampah atau limbah organik di dalam tanah.

Kemudian, nantinya limbah organik tersebut akan membusuk dan memberikan zat hara yang dapat menyuburkan tanah sehingga tanaman yang kalian miliki juga tumbuh lebih sehat.

3. Limbah Organik sebagai Pakan Ternak

Limbah organik juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Kalian dapat menggunakan secara langsung sisa sampah atau limbah organik sebagai bahan makanan hewan ternak, misalnya, pakan kambing, kerbau, ataupun sapi.

Selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan hewan ternak, ternyata limbah organik pun dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi pelet untuk makanan ayam dan ikan. Nutrisi tinggi yang ada di dalam limbah organik mampu membuat hewan ternak tumbuh menjadi lebih sehat.

4. Limbah Organik menjadi Sumber Listrik dan Biogas

Selanjutnya, manfaat dari limbah organik adalah dapat diolah menjadi sumber listrik dan biogas. Limbah organik yang bisa dimaafkan sebagai sumber listrik dan bahan biogas, di antaranya kotoran makhluk hidup, tahu, dan tempe.

Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan menyiapkan media atau wadah tertutup untuk dijadikan penampungan gas yang sudah ditambahkan air, kemudian aduk kedua campuran itu agar proses pembuatan atau pengolahannya dapat berjalan dengan baik dan cepat.

5. Limbah Organik dapat Diolah menjadi Kerajinan Tangan

Sebagian orang, termasuk kalian mungkin berpikir bahwa yang dapat diolah menjadi bahan kerajinan tangan hanyalah limbah anorganik. Padahal, limbah organik juga bisa, loh.

Limbah organik sejenis tumbuhan eceng gondok bisa dikeringkan dan dibakar yang kemudian diolah menjadi sebuah tas cantik. Tak hanya itu, tempurung kelapa pun dapat diolah dan dimanfaatkan untuk peralatan makan, seperti mangkuk yang berukuran kecil, cangkir, dan lainnya.

Membuat Pupuk Organik Cair dengan Mudah

Buku ini akan membahas tahap demi tahap cara untuk membuat sendiri pupuk organik cair dengan bahan-bahan yang sudah ada, dan tentunya dengan biaya yang lebih ringan dibandingkan harus terus menerus membeli pupuk buatan.

Cara Mengolah Limbah Organik

Setelah mengetahui beberapa manfaat dari limbah organik, saatnya untuk mengetahui bagaimana cara mengolahnya. Berikut akan dijelaskan secara ringkas terkait cara mengolah limbah limbah organik yang bisa kalian ikuti di rumah.

Cara Mengolah Limbah Organik menjadi Pupuk Kompos

Sebelum masuk tahap pembuatannya, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu, yaitu media atau wadah berukuran besar dengan tutupnya (bisa gunakan ember atau tong besar), sarung tangan, limbah rumah tangga (kalian dapat menggunakan limbah sisa sayuran atau makanan lainnya), tanah, air secukupnya, arang sekam, kapur pertanian, dan cairan pupuk EM4 untuk bahan tambahan.

Sekarang, masuk ke tahap pembuatan limbah organik menjadi pupuk kompos. Pertama, siapkan limbah organik atau sampah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk kompos atau organik. Kemudian, pisahkan limbahkan organik, misalnya sisa sayuran atau makanan dengan limbah plastik. Hal itu karena limbah organiklah yang hendak dipakai untuk pembuatan pupuk kompos.

Selanjutnya, sediakan wadah atau media berukuran besar yang tadi sudah disiapkan di awal. Ingat, wadah atau media yang hendak digunakan harus ada penutupnya. Hal itu agar pupuk yang hendak dibuat tak akan terkontaminasi dengan udara luar. Lalu, masukkan tanah ke dalam wadah secukupnya saja, pastikan wadah tersebut juga telah diisi dengan limbah organik. Untuk ketebalannya sendiri, kalian bisa sesuaikan dengan media atau wadah serta banyaknya limbah organik yang digunakan.

Tuang dan siram permukaan tanah tersebut dengan air, secukupnya saja. Masukkan limbah organik yang telah dicampur arang sekam (ini hanyalah optional), dan kapur pertanian ke dalam wadah atau media tadi.

Coba untuk pastikan bahwa limbah yang disimpan itu merata. Dengan kata lain, ketebalan antara sampah dan tanah haruslah setara. Kemudian, tuang dan siram dengan air yang sudah dicampuri dengan EM4. kemudian, masukkan lagi tanah ke wadah. Tanah di sini berfungsi sebagai penutup sampah. Terakhir, tutup rapat wadah tersebut dan diamkan selama kurang lebih 21 hari atau tiga minggu.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila kalian membuat pupuk kompos atau organik ini sendiri di rumah. Pertama, pastikan wadah untuk membuat pupuk kompos tak terkontaminasi oleh air hujan dan juga binatang atau hewan lainnya. Kemudian, jangan biarkan wadah terkena paparan sinar dari matahari.

Nah, bilamana semua itu sudah dilakukan, kalian bisa segera gunakan pupuk kompos atau organik yang telah kalian buat untuk memupuk berbagai jenis tanaman atau tumbuhan yang ada di pekarangan rumah kalian.

Cara Mengolah Limbah Organik menjadi Biogas

Biogas dihasilkan dari proses pembusukan bahan organik oleh bakteri anaerob, yakni bakteri atau kuman yang hidup dan tumbuh dalam kondisi padat udara. Lazimnya, semua jenis bahan organik yang dikelola akan menghasilkan biogas. Akan tetapi, bahan organik yang padat dan cair homogen saja yang mampu menghasilkan biogas.

Adapun tiga jenis bahan yang menjanjikan untuk dikelola sebagai bahan baku biogas rumah tangga di Indonesia, di antaranya limbah organik, kotoran hewan atau manusia, dan limbah cair. Berikut akan dijelaskan terkait proses pembuatan biogas rumah tangga.

Skema Biogas (sumber: perkim.id)

Pertama, campurkan limbah organik dengan air, perbandingannya 1:1. Lalu, masukkan bahan biogas ke reaktor lewat tempat pengisian sebanyak 2.000 liter, selanjutnya akan ada proses produksi biogas di dalam reaktor tersebut.

Setelah kurang lebih 10 hari reaktor biogas dan penampung biogas akan mengembung dan mengeras. Hal itu karena adanya biogas yang dihasilkan. Biogas sudah bisa dipakai sebagai bahan bakar dan kompor biogas bisa digunakan.

Kemudian, jangan lupa untuk menggoyangkan reaktor biogas sesekali agar terjadinya penguraian sempurna dan gas di bagian bawah akan naik ke atas. Lakukan pula di tiap pengisian reaktor.

Untuk pengisian bahan biogas berikutnya bisa dilakukan setiap hari, yakni setiap pagi dan sore sebanyak 40 liter. Adapun sisa pengolahan bahan biogas berupa lumpur akan keluar dengan sendirinya atau spontan pada setiap dilakukannya pengisian bahan biogas. Terakhir, sisa hasil pengolahan bahan biogas itu akhirnya dapat dimanfaatkan langsung sebagai pupuk organik. Dengan begitu, biogas sudah bisa digunakan guna kebutuhan rumah tangga.

Itulah informasi seputar Limbah Organik, mulai dari jenis, ciri, manfaat hingga cara mengolah limbah organik. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait pengolahan limbah organik atau sejenisnya, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya!

Pestisida Organik, Langkah Mudah Meramu Pestisida Organik Sendiri

Buku ini memberikan pengantar tentang pertanian organik dan pestisida organik yang dapat dibuat sendiri, bahan-bahannya mudah dan ada di sekitar kita. Selain ramah lingkungan, pestisida organik juga dapat menjadi peluang usaha. Cara membuatnya yang tidak repot dapat dipraktikkan kapan dan di mana saja.

Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia

Sumber: dari berbagai sumber

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA