Sebutkan 5 syarat yang meliputi pementasan teater modern

Suatu pementasan seni, termasuk pementasan teater memiliki persyaratan. Persyaratan dimaksud sebagai unsur penting dalam terselenggaranya pementasan teater. Tanpa adanya persyaratan tersebut, pementasan seni atau peristiwa seni tidak akan terwujud. Unsur penting tersebut meliputi unsur; panitia pementasan, materi pementasan, penonton dan tempat pementasan.

1. Unsur Panitia Pementasan.


Panitia adalah sekelompok orang-orang yang membentuk suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, organisasi yang dibentuk dengan sistem organisasi panitia. Sistem organisasi panitia dalam pementasan seni, termasuk pementasan teater sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran organisasi pementasan. Karena pembentukan organisasi dengan sistem panitia memiliki kemudahan, yakni mudah dibentuk dan mudah pula untuk dibubarkan tanpa adanya ikatan kerja yang rumit. Organisasi dalam sistem panitia ini, menempatkan pimpinannya bersifat kolegial atau dewan, artinya terdiri dari beberapa orang. Segala keputusan diambil dan dipertanggungjawabkan secara bersama-sama dengan waktu pementasan bersifat praktis. Artinya panitia dapat dengan cepat dibentuk dan dibubarkan setelah kegiatan berakhir.

Panitia pementasan memiliki dua wilayah kerja penting, yakni adanya: panitia artistik atau pelaku atau kreator seni dibawah pimpinan seorang Sutradara (art director) dan panitia non artistik atau penggiat seni dipimpin oleh seorang Pimpinan Produksi yang dipilih dan diangkat atas musyawarah kelas atau teman dalam kelompok yang dibentuk.

Kehadiran panitia dalam pementasan teater tradisional, karena sifat seninya sebagai hasil kolektif masyarakat pendukungnya yang merakyat, sederhana, apa adanya, bersahaja, akrab tanpa jarak penonton dst. (teater rakyat) dan sifat seni yang mengejar estetika yang tinggi dan adiluhung yang nampak pada teater istana. Dengan cara pandang pengelolaaan dan hadirnya beberapa orang sebagai panitia artistik dan non artistik menempatkan menjadi ciri pembeda antara teater rakyat dan teater istana.

2. Unsur Materi Pementasan.

Teater Syarat kedua sebagai unsur penting di dalam pementasan adalah wujud, benda, materi atau bentuk ungkap pementasan seni yang mengandung nilai– nilai kehidupan, diciptakan oleh seniman, kreator atau kamu sendiri secara sadar melalui medium seni tertentu di atas pentas. Materi pementasan yang dimaksud adalah wujud karya teater yang dibangun melalui proses kreatif seniman atau komunal masyarakat melalui tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif (bekerja bersama) dengan tanggungjawab secara bersama (kolaborasi) dan memiliki fungsi tertentu pula bagi penontonnya atau masyarakat. Fungsi seni yang dimasud, apakah untuk hiburan semata atau memiliki fungsi lain terkait kegiatan adat dan upacara. Unsur penting berikutnya di dalam pementasan teater adalah hadirnya penonton.

3. Unsur Penonton.

Penonton merupakan syarat ketiga dalam sebuah pementasan teater. Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai, terhadap materi seni (seni teater) yang dipentaskan. Oleh karena itu, kehadiran penonton dalam suatu pementasan adalah bersifat mutlak. Tanpa penonton, pementasan teater adalah kesia-siaan atau kegiatan mubazir. Karena pementasan teater membutuhkan suatu penilaian, masukan, penghargaan atau kritikan dari orang lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni yang lebih baik dan bermutu. Menonton adalah sikap menerima, menghargai dan sekaligus mengkritisi pesan estetis dan pesan moral (nilai-nilai kehidupan) yang disampaikan melalui pementasan. Penilaian terhadap pementasan seni untuk setiap penonton sangatlah berbeda dan bersifat relative. Oleh karena itu, berpijak pada keragaman latarbelakang penonton dan pengalaman seni, penonton dalam hubungan pementasan teater dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu:

a. Penonton awam adalah penonton sebagai penikmat seni dengan kecenderungan kurang atau tidak dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman seni. Dalam hal ini, penonton yang demikian adalah penonton yang membutuhkan hiburan. Artinya, tontonan berfungsi sebagai hiburan semata.

b. Penonton tanggap adalah penonton yang memiliki sikap responsif dengan kecenderungan memiliki wawasan dan pengalaman seni, tetapi tidak ditindaklanjuti untuk mengulas terhadap apa yang ditontonnya cukup untuk dipahami dan dinikmati sendiri. Penggolongan penonton tanggap, biasanya penonton yang hidup di tengah-tengah masyarakat pendukung seni tradisional dan terlibat didalamnya atau penonton lain, seperti pelajar atau mahasiswa seni pertunjukan tetapi belum berani melakukan ulasan kritis terhadap pementasan yang ditontonnya.

c. Penonton kritis, adalah penonton dengan bekal keilmuan dan pengalaman seni kemudian melakukan ulasan atau menulis kritik pementasan dan dipublikasikan dalam forum ilmiah, diskusi sampai media cetak dan elektronik. Dalam hal ini, biasanya penonton dibekali dengan kemampuan jurnalistik seperti mahasiswa dan penonton umum yang sudah terbiasa dengan tulis menulis.

4. Unsur Tempat


Tempat sebagai unsur dalam pementasan teater menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan. Mengapa demikian? Tempat pementasan sebagai tempat berlangsungnya pementasan dapat dilakukan di dalam (Indoor) dan di luar gedung pementasan (Outdoor). Jenis pentas sebagai tempat pementasan pada dasarnya dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.

a. Pentas arena, pentas yang dapat dilihat dari semua arah penonton, biasanya digunakan dalam pementasan teater tradisional rakyat. Pentas arena dapat dicontohkan dengan beberapa bentuk pentas, antara lain; di ruang pendopo, di lapangan terbuka, di alun-alun, di tegalan sawah, di pinggir jalan, di pasar, di halaman rumah, dst.

b. Pentas proscenium, atau disebut panggung di dalam gedung, yakni penonton hanya dapat menikmati dari arah depan (adanya jarak penonton dan tontonan) biasanya pementasan teater modern.

c. Pentas campuran merupakan bentuk-bentuk panggung perpaduan antara panggung arena dan panggung proscenium, misalnya; Panggung bentuk L, U, I, Segi enam, segi lima atau setengah lingkaran. Biasanya panggung semacam ini dipergunakan dalam kepentingan showbiz, catwork (modeling).


Lakon yang juga saga dari Mahabarata ini dapat disaksikan mulai Kamis (25/3/2021) pukul 18.30 WIB hingga Rabu (31/3/2021) pukul 23.59 WIB melalui kanal YouTube Teater Koma. (Bambang E. Ros/Fimela)

Bola.com, Jakarta - Seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting.

Dalam sejarahnya, kata 'teater' berasal dari bahasa Inggris theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre dan dari bahasa Yunani theatron.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater mempunyai tiga pengertian, yakni gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya.

Kemudian pengertian kedua ialah ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah. Pengertian terakhir ialah pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama.

Secara etimologis, kata teater dapat diartikan sebagai tempat atau gedung pertunjukan. Sedangkan secara istilah, kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di atas panggung untuk konsumsi penikmatnya.

Berikut ini rangkuman tentang pengertian seni teater menurut ahli, ciri-ciri, fungsi, unsur hingga jenis-jenisnya, seperti dilansir dari laman Dosenpendidikan, Selasa (30/3/2021).

Di tengah pandemi, lakon bertajuk Savitri hadir lewat pementasan virtual dalam rangka merayakan HUT Teater Koma ke-44 yang jatuh pada tanggal 1 Maret 2021 kemarin. (Bambang E. Ros/Fimela)

Teater merupakan seni drama yang melukiskan mengenai sifat serta watak manusia dengan melalui gerakan.

Teater merupakan suatu kisah hidup yang digambarkan atau diilustrasikan di dalam bentuk gerakan atau disebut dengan life presented in action.

Teater merupakan suatu seni drama yang menceritakan mengenai sebuah kisah dengan melalui kata-kata serta gerakan.

Teater merupakan aktivitas melakukan kegiatan atau aktivitas di dalam seni pertunjukan (to act) sehingga kemudian tindak tanduk pemain di atas pentas disebut dengan sebutan acting.

  • Seni Handayani dan Wildan

Teater merupakan suatu bentuk karangan yang berpijak di dua cabang kesenian, yaitu seni sastra serta seni pentas.

“Lakon ini diproduksi di gedung pertunjukan, tanpa disaksikan secara langsung oleh para penikmat seni. Karena, apapun kondisinya, kami selalu berjuang dan berkarya, tanpa mengenal titik, selalu koma,” ujar N. Riantiarno selaku sutradara. (Bambang E. Ros/Fimela)

Ciri Seni Teater

Berikut ini beberapa ciri-ciri seni teater, antara lain:

  • Pada seluruh cerita berbentuk dialog, baik pada tokoh maupun narator. Semua ucapan ditulis dalam sebuah teks.
  • Semua dialog tidak menggunakan sebuah tanda petik ("…"). Dialog drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh sebab itu, naskah drama tidak memakai sebuah tanda petik.
  • Naskah drama dilengkapi sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh pemerannya. Petunjuk ditulis dalam tanda kurung (…) atau dengan memberikan suatu jenis huruf yang berbeda dengan huruf dialog.
  • Naskah drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.

Fungsi Seni Teater

- Teater sebagai sarana upacara

- Teater sebagai media ekspresi

- Teater sebagai media hiburan

- Teater sebagai media pendidikan

“Teater Koma merupakan satu kelompok seni yang produktif berkarya dan menghadirkan lakon dengan pesan moral yang patut diteladani selama 44 tahun,” ungkap Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. (Bambang E. Ros/Fimela)

Unsur-unsur yang terdapat dalam seni teater dibedakan menjadi dua, yaitu unsur internal teater dan unsur eksternal teater.

Unsur Internal Teater

Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana keberlangsungan pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal tidak akan ada suatu pementasan teater.

Unsur internal yang terdapat dalam seni teater ialah:

- Naskah/skenario

- Pemain/pemeran/tokoh

- Sutradara

- Properti

- Penataan

- Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain: tata rias, tata busana, tata lampu dan tata suara.

Unsur Eksternal Teater

Unsur eksternal adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan.

Unsur eksternal di antaranya, yaitu:

a. Staf produksi

Staf produksi adalah sekelompok tim atau individual yang berkenaan dengan pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya. Adapun tugasnya sebagai berikut:

  • Produser/pimpinan produksi
  • Mengurus semua hal tentang produksi
  • Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas, program kerja, dan lain sebagainya.

b. Sutradara/ derektor

Adapun tugas sutradara sebagai berikut:

  • Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah;
  • Koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut pementasan;
  • Mencari dan menyiapkan aktor
  • Menyiapkan makeup dan juga men-setting segala sesuatu yang dipegang oleh bagian desainer beserta kru.

c. Stage manager

Adapun tugas stage manager sebagai berikut:

  • Pemimpin dan penanggung jawab panggung;
  • Membantu sutradara.

d. Desainer

Menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting tempat atau suasana, properti atau perlengkapan pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta perlengkapan lain (seperti audio).

e. Crew

Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer, di antaranya bagian pentas/tempat, bagian tata lampu (lighting), bagian perlengkapan, dan tata musik.

Savitri merupakan satu dari lima kegiatan virtual dalam Festival 44 yang dilaksanakan oleh Teater Koma, dan didukung Bakti Budaya Djarum Foundation selama empat bulan, dari Maret hingga bulan Juni 2021. (Bambang E. Ros/Fimela)

Berdasarkan jenisnya, seni teater terbagi menjadi dua jenis, yaitu teater tradisional dan teater modern.

1. Teater Tradisional

Di Indonesia, teater tradisional biasa juga disebut teater daerah, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Biasanya cerita dalam teater tradisional mengusung budaya setempat dan disampaikan secara improvisasi (tanpa naskah).

Contoh teater tradisional ialah wayang kulit, banjet, longser, ogel, reog, wayang orang, topeng Cirebon, angklung badut, wayang golek dari Jawa Barat, reog Ponorogo, ludruk dari Jawa Timur, ketoprak, wayang suket, kethek ogleg, dagelan, scandul dari Jawa Tengah, Lenong dan topeng blantik dari Betawi.

2. Teater Modern

Teater modern adalah teater yang penyampaian ceritanya berdasarkan pada naskah dan sumber ilmunya dari dunia barat, dan bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari atau karya sastra.

Contoh teater modern ialah drama, teater, sinetron, film.

Sumber: Dosenpendidikan

Berita video legenda Iran, Ali Daei, meyakini bahwa bintang Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo, suatu saat nanti bisa memecahkan rekornya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA