Saat ini start-up berkembang semakin pesat dan persaingannya juga semakin ketat. Dengan demikian, perusahaan tentunya memerlukan pelayanan atau produk baru agar tetap mampu bersaing dan menjadi pilihan utama bagi penggunanya. Pengembangan produk baru merupakan hal yang krusial apabila sebuah perusahaan ingin bertahan dalam dunia start-up. Show Oleh karena itu, agar start-up dapat bertahan dalam kompetisi multinasional, perusahaan harus dapat meningkatkan produk atau layanan jasanya dan menyesuaikannya dengan tren. Kemudian, kira-kira bagaimana sih, tahapan pengembangan produk baru itu? Kalau penasaran, mari simak bersama-sama prosesnya berikut ini! 1. Pencarian IdeMencari ide adalah tahapan awal dalam membuat produk baru.Tahapan pertama dari pengembangan produk adalah pencarian ide. Perusahaan dapat mencari ide produk baru dari pelanggan, kompetitor, berita, tren, internet, dan lain-lain. Perusahaan dapat melakukan riset dengan memanfaatkan beberapa media. Proses pencarian ide merupakan tahap yang sangat penting. Karena tahap ini merupakan fondasi dari tahapan-tahapan selanjutnya. Tanpa ada ide substansial, pengembangan produk akan terhalang banyak hal. 2. Seleksi IdeSeleksi ide untuk mendapatkan ide yang terbaik.Selanjutnya, developer akan melakukan seleksi ide untuk menentukan ide mana yang paling baik dan relevan dengan kebutuhan pelanggan. Developer dapat meminta pendapat dari para karyawan, pelanggan, hingga bisnis-bisnis lain untuk menentukan ide terbaik. Selain itu, faktor-faktor eksternal juga dapat menjadi pertimbangan. Misalnya, seperti kompetisi, peraturan, dan juga dinamika perkembangan teknologi. Baca juga: Metode Scrum Untuk Pengembangan Produk, Apa Saja? 3. Pengembangan KonsepSetelah berhasil menentukan ide, ide itu harus dipertahankan.Sebuah start-up harus mengetahui potensi pengeluaran, penghasilan, dan keuntungan dari sebuah produk. Dalam tahapan ini, developer perlu menganalisis ide-ide final dengan analisis SWOT untuk mencari kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. Dengan ini, perusahaan akan terbantu menentukan target yang tepat untuk produk yang akan dipasarkan. Lebih lagi, hal ini akan membantu perusahaan mengetahui langkah selanjutnya dalam merealisasikan produk dan meningkatkan brand. 4. Pengembangan ProdukDeveloper dapat menguji performa produk dalam tahap ini.Setelah menganalisis segala keuntungan dan kerugian dari produk, selanjutnya developer akan masuk ke tahap pengembangan produk. Dalam tahapan ini, developer mulai membuat desain dan produk final. Dalam tahap ini developer juga mulai melakukan uji coba produk untuk melihat reaksi awal konsumen. Input dari konsumen akan menjadi bahan pertimbangan revisi produk. Baca juga: Ketahui Siklus Hidup Produk dan Contohnya! Mengapa Penting Untuk Bisnismu? 5. KomersialisasiTahap akhir, saatnya memperluas pasaran produk.Setelah pengembangan selesai, produksi skala besar dan pemasaran memulai perannya. Perusahaan akan melakukan kampanye produk baru dan mulai menjualnya dengan skala luas. Riset-riset yang sebelumnya developer lakukan saat tahap pengonsepan memengaruhi penempatan dan waktu peluncuran produk secara signifikan. Demikian itu tadi cara pengembangan produk baru untuk start-up. Selanjutnya, apakah kamu berniat untuk membangun sebuah bisnis juga? Melalui MySkill, kamu dapat belajar lebih banyak dalam mengenali start-up! Misalnya, kamu dapat belajar bagaimana berinvestasi dalam start-up dan mempertahankannya! Dengan begitu, kamu pun akan semakin matang mempersiapkan modal untuk membangun dan/atau berinvestasi dalam start-up bersama MySkill! Baca juga: Mengenal Kampanye Media, Ketahui 6 Strategi Komunikasi dalam Berkampanye! Editor: Resti Hanafiani
Maret 22, 2020
Pengembangan usaha adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi mempengaruhi sikap-sikap atau menambah kecakapan (Hafsah, 2004). Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau wirausaha yang membutuhkan pandangan kedepan, motivasi dan kreativitas. Pada umumnya pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya harus mampu melihat suatu peluang dimana orang lain tidak mampu melihatnya, menangkap peluang dan memulai usaha (bisnis), dan menjalankan bisnis dengan berhasil. Usaha adalah suatu kegiatan yang didalamnya mencakup kegiatan produksi, dan distribusi dengan menggunakan tenaga, pikiran dan badan untuk mencapai suatu tujuan. Pengembangan usaha adalah suatu cara atau proses memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi dari pada kegiatan ekonomi dengan menggerakkan pikiran, tenaga dan badan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Subagyo (2008), secara umum pengembangan usaha dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Mengembangkan pasar dari sisi produknya adalah langkah yang paling memungkinkan untuk dilakukan pertama kali karena produk utamanya telah diperkenalkan dan sudah tumbuh, sehingga masalah profitabilitas (kemampuan mendapatkan laba) serta popularitas dan kualitas sudah diterima di pasar. Contohnya adalah:
Menurut Budiarta (2009), seorang pengusaha untuk melakukan pengembangan usaha umumnya melalui tahap-tahap pengembangan usaha sebagai berikut: Awal usaha seorang wirausaha berasal dari suatu ide usaha. Ide usaha yang dimiliki seorang wirausaha dapat berasal dari berbagai sumber. Ide usaha dapat muncul setelah melihat keberhasilan bisnis orang lain dengan pengamatan. Selain itu ide usaha juga dapat timbul karena adanya sense of bisiness yang kuat dari seorang wirausaha. Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menuangkan ide usaha ke dalam konsep usaha yang merupakan tahap lanjut ide usaha ke dalam bagian bisnis yang lebih spesifik. Penyaringan ide-ide usaha akan dilakukan melalui suatu aktivitas penilaian kelayakan ide usaha secara formal maupun yang dilakukan secara informal. Wirausaha adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Maka komponen utama dari perencanaan usaha yang akan dikembangkan oleh seorang wirausaha adalah perhitungan proyeksi rugi-laba dari bisnis yang dijalankan. Proyeksi laba-rugi merupakan muara dari berbagai komponen perencanaan bisnis lainnya yaitu perencanaan bisnis yang bersifat operasional. Dalam menyusun rencana usaha (business plan), para wirausahawan memiliki perbedaan yang dalam membuat rincian rencana usaha. Rencana usaha yang telah dibuat baik secara rinci maupun global, tertulis maupun tidak tertulis selanjutnya akan diimplementasikan dalam pelaksanaan usaha. Rencana usaha akan menjadi panduan bagi dalam pelaksanaan usaha yang akan dilakukan seorang wirausaha. Dalam kegiatan implementasi rencana usaha, seorang wirausaha akan mengerahkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material, dan tenaga kerja untuk menjalankan kegiatan usaha.
|