Beberapa perjuangan sebelum tahun 1928 adalah perlawanan rakyat Banten, perlawanan Sultan Agung dari Mataram, Perang Diponegoro, dan lain-lain. Sedangkan, beberapa perjuangan sesudah tahun 1928 adalah perjuangan melewati organisasi nasional, seperti Budi Utomo, Indische Partij, Partai Nasional Indonesia, dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Selama masa penjajahan, bangsa Indonesia melakukan berbagai strategi perlawanan. Namun, terdapat strategi perlawanan yang dilakukan sebelum dan sesudah peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928. Peristiwa Sumpah Pemuda merupakan puncak dari Pergerakan Nasional yang bermula dengan berdirinya organisasi Budi Utomo tahun 1908, sehingga pola perjuangan yang dilakukan berbeda antara sebelum dan sesudah tahun 1908. Pola perjuangan sebelum tahun 1908, yaitu sebagai berikut.
Pola perjuangan setelah tahun 1908 adalah sebagai berikut.
Pada masa sebelum kebangkitan nasional pada tahun 1908, strategi iperjuangan bangsa Indonesia masih bersifat fisik dengan mengangkat senjata dan dipimpin oleh seorang raja, kemudian menonjolkan sifat kedaerahan dimana perlawanannya yang reaktif atau spontan. Contohnya adalah Perang Diponegoro tahun 1825-1830. Namun, seiring dengan masa waktu setelah tahun 1908, maka perjuangan berubah menjadi melalui organisasi, dipimpin oleh kaum terpelajar, menjunjung tinggi rasa kebangsaan (nasional) dengan tujuan yang jelas. Perubahan ini ditandai dengan munculnya organisasi kebangsaan, seperti Budi Utomo, yang didirikan pada tahun 1908. Dengan demikian, maka jawaban yang tepat adalah A. Ditulis Oleh: ADMIN Tanggal: 20 May 2020
Hari ini Rabu Tanggal 20 Mei Tahun 2020 diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia. Tujuan perlunya memperingatiHari Kebangkitan Nasional Tahun 2020 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan sebagai landasan dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara, serta mempererat tali persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Bhineka Tunggal Ika. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dilatar belakangi oleh berdirinya Organisasi Boedi Oetomo Pada 20 Mei 1908, Boedi Oetomo didirikan oleh sejumlah mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), yaitu Soetomo, Mohammad Soelaiman, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, R Angka Prodjosoedirdjo, Mochammad Saleh, R Mas Goembrek, Soeradji Tirtonegoro, dan Soewarno. Gagasan Soetomo mendirikan organisasi ini terinspirasi dari dokter Wahidin Sudirohusodo yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan bangsa. Boedi Oetomo bertujuan untuk memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik dan industri, ilmu pengetahuan dan seni budaya bangsa Indonesia, hingga bidang politik. Dengan didirikanya organisasi ini, menandai perubahan cara perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu :
Terbentuknya organisasi ini menjadi penanda perjuangan negeri untuk mewujudkan suatu bangsa yang besar dan kuat, bangsa yang bersatu dalam satu kesatua, dan bukan bangsa yang tercerai-berai. Tema Hari Kebangkitan Nasional di Tahun 2020 adalah “Bangkit Dalam Optimisme Normal Baru”. Peringatan Tahun 2020 ini hendaknya menjadi titik awal membangun kesadaran bergerak bersama mengatasi permasalahan bangsa Indonesia. Peringatan ke-112 Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2020 yang berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19 diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh bangsa Indonesia untuk bangkit dalam optimisme normal baru. Dimaknai sebagai sikap optimis akan keluar sebagai bangsa pemenang. Pemenang dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus pemenang untuk memulihkan kondisi sosial-ekonomi. Bagi masyarakat agar tetap mengutamakan kesehatan, tetap produktif di tengah pandemi Covid-19. Terbiasa menerapkan protokol kesehatan, protokol transportasi, dan protokol lainnya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID - 19. Meskipun ada perubahan standar dalam mekanisme beraktivitas. Terlebih peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini bertepatan dengan Bulan Ramadan 1441 Hijriah sesuai dengan semangat kita melawan Covid-19 ini, yaitu berperilaku menahan diri, membersihkan hati, membersihkan diri, untuk kemudian menggapai kemenangan. Selamat Memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke 112 Tahun 2020. Bangkit Dalam Optimisme Normal Baru ! (ADMIN)
Lihat Foto KOMPAS.com - Bangsa Eropa berdatangan dan menerapkan kolonialisme serta imperialisme untuk mendapatkan kekayaan alam di Indonesia sejak abad ke-17. Sejak itu, bangsa Indonesia tidak henti melakukan perlawanan guna meraih kemerdekaan dan mengusir penjajah dari Tanah Air. Rakyat Indonesia menggunakan berbagai cara untuk mengusir penjajah. Namun, hingga 1908, usaha yang dilakukan masih terus menemui kegagalan. Akhirnya, setelah tahun 1908, rakyat Indonesia melakukan perubahan dalam perjuangannya dan perlahan meraih keberhasilan. Hal ini karena perbedaan perjuangan Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908, yang dapat dilihat dari pemimpinnya, sifatnya, serta bentuk perlawanannya. Baca juga: Perjuangan Indonesia Sesudah 1908 Berikut ini ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908.
Bentuk perlawanan tersebut masih belum memberikan hasil yang baik. Bahkan, karena kualitas pendidikan dan kesehatan rakyat Indonesia masih terbilang rendah, mereka jadi mudah dikelabui oleh penjajah. Menjelang akhir abad ke-19, kehidupan rakyat pribumi justru semakin menderita, terutama setelah Belanda menerapkan kebijakan sistem tanam paksa. Baca juga: Perjuangan Indonesia Sebelum 1908 Sesudah tahun 1908Pada 1908, mulai muncul berbagai organisasi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Oleh sebab itu, masa ini dikenal sebagai masa pergerakan nasional. Rakyat Indonesia tidak lagi melawan penjajah menggunakan cara tradisional, melainkan lewat organisasi yang sudah jauh lebih modern. |