Sakit migrain ke dokter spesialis apa

- Sakit kepala memang tidak mengenakkan. Gara-gara sakit kepala, pekerjaan bisa berantakan. Bahkan sakit kepala bisa memicu pertikaian dengan pasangan atau teman. Sakit kepala tampaknya sepele, tapi jangan diremehkan. Jika sakitnya tak tertahankan, jangan tunda untuk berobat ke dokter.

"Kalau sakit kepala derajat satu, yang rasa nyerinya hebat sekali, tidak bisa dengan obat, atau hilang sebentar lalu muncul lagi, atau berulang maka harus ke dokter," ujar dr Agus Subagio, Sp. THT dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (5/3/2014).

dr Diatri Nari Lastri, Sp.S(K) juga menyebut jika sakit kepalanya sering atau ada gejala lain, misalnya lemas di sebelah sisi badan, sebaiknya periksa ke dokter. "Langsung saja ke dokter saraf, tapi ke dokter umum juga bisa. Tapi takutnya kan ada penyebab lain, kalau dokter saraf kan memang ada bagian khusus yang menangani sakit kepala," ucapnya saat dihubungi terpisah.

dr M. Kurniawan, SpS juga menyarankan agar orang yang mengalami sakit kepala hebat mengunjungi dokter saraf. Pada saat pemeriksaan akan terlihat apakah penyebab sakit kepala itu psikologis atau karena hal lain.

"Seseorang yang mempunyai riwayat, pernah terbentur, disertai dengan demam yang tinggi lalu lama-lama makin parah. Kalau ada kelainan saraf pandangannya jadi dobel, berbicaranya jadi cadel, harus pastikan bahwa tidak ada kelainan," kata dokter yang berpraktik di RS ASRI ini.

Sementara dr Agus menuturkan ada berbagai penyebab sakit kepala. Karena itu harus berobat ke dokter terkait. "Karena multidisiplin jadi ya tergantung. Kalau karena hidung atau tenggorokan ke THT. Kalau karena ada gigi yang tumbuhnya tidak benar ya ke dokter gigi. Kalau karena ganggun mata ke dokter mata, kalau otot atau saraf ya ke dokter saraf," ujarnya.

(vit/up)

Setiap orang pasti pernah mengalami sakit kepala. Sebagian dari Anda mungkin menganggap sakit kepala sebagai hal umum yang bisa hilang sendiri atau mengatasinya dengan minum obat yang dijual bebas. Namun, ada beberapa tanda sakit kepala berbahaya yang perlu Anda waspadai dan membutuhkan penanganan serius. 

Sakit kepala adalah rasa sakit dan ketidaknyamanan di area kepala hingga leher.

Banyak hal menjadi penyebab sakit kepala. Anda mungkin akan mengalami sakit kepala ringan saat pilek, flu, dan demam. Ada pula sakit kepala yang disebabkan oleh cedera kepala atau penyakit lain. 

Mayo Clinic menyebut, ketika sakit kepala tak tertahankan, bahkan tidak hilang saat minum obat sakit kepala yang dijual bebas di apotek, Anda perlu waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter.

Ada beberapa tanda sakit kepala yang berbahaya yang harus Anda waspadai, antara lain:

  • Sakit kepala terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab jelas
  • Linglung atau sulit memahami ucapan orang lain
  • Kehilangan ingatan
  • Pingsan
  • Demam tinggi 
  • Mati rasa, lemah, atau lumpuh di salah satu sisi tubuh
  • Leher kaku
  • Kesulitan melihat atau pandangan kabur
  • Kesulitan berbicara atau bicara pelo
  • Kesulitan berjalan atau bergerak 
  • Kehilangan keseimbangan
  • Mual dan muntah
  • Sering terjadi, lebih dari 2 kali seminggu
  • Terjadi lebih dari 24 jam
  • Memburuk seiring waktu, bahkan tidak bisa diatasi dengan obat bebas
  • Mengganggu aktivitas, termasuk tidur terganggu atau sulit tidur

BACA JUGA: Banyak yang Keliru, Ini Dia Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala

Sakit kepala ke dokter apa?

Sebenarnya sakit kepala ringan yang jarang terjadi dan bisa hilang saat diberikan obat pereda nyeri, seperti paracetamol, atau bahkan beristirahat tidak dianggap berbahaya. 

Sandhya Kumar, seorang dokter spesialis saraf dari Wake Forest Baptist Health, menyatakan bahwa sakit kepala yang terjadi 1-2 kali dalam sebulan dan bisa hilang dengan minum obat bebas tidak perlu mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

Namun, Anda harus ke dokter jika sakit kepala terjadi lebih dari 4 kali dalam sebulan dan menyebabkan aktivitas terganggu. Ini adalah salah satu tanda sakit kepala yang berbahaya. 

BACA JUGA: Beragam Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan dan Cara Mengatasinya

Anda bisa mengunjungi dokter spesialis saraf untuk mendapatkan pengobatan. Beberapa orang mungkin memilih untuk ke dokter umum terlebih dulu sebelum ke dokter spesialis. Hal ini juga sangat mungkin dilakukan.

Saat periksa ke dokter umum, Anda biasanya akan diberikan pengobatan awal terlebih dulu. Barulah ketika nanti pengobatan yang diberikan tidak memberikan hasil, dokter umum akan merujuk Anda ke dokter saraf untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih mendalam.

Dokter saraf akan memeriksa kondisi Anda dan menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan sakit kepala yang Anda alami, seperti riwayat kesehatan pribadi, riwayat keluarga, dan pemeriksaan fisik, seperti mengecek bahu, leher, kepala, atau bagian lain.

Ada pula beberapa pemeriksaan penunjang medis yang dilakukan oleh dokter saraf untuk mengetahui penyebab sakit kepala, antara lain:

  • Pemeriksaan neurologis. Dokter akan melakukan tes penglihatan, pendengaran, memori jangka pendek, refleks, sensasi, keseimbangan, dan koordinasi
  • Tes darah. Pemeriksaan sampel darah untuk memastikan ada atau tidaknya infeksi dan kondisi lain yang menyebabkan Anda sakit kepala.
  • Lumbal pungsi. Lumbal pungsi biasanya dilakukan dengan mengambil sampel cairan tulang belakang. Tes ini dilakukan jika dokter mencurigai adanya infeksi tertentu atau perdarahan di otak.
  • Tes urine. Urinalisis dilakukan untuk melihat ada tidaknya kondisi yang bisa menyebabkan sakit kepala. 
  • CT scan atau MRI. Tes pencitraan area kepala, leher, dan bagian tubuh lain untuk mengetahui penyebab sakit kepala.
  • Neuroimaging. Tes pencitraan yang dilakukan selama kejadian sakit kepala untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai area yang mungkin terdampak.
  • Electroencephalogram (EEG). Tes yang digunakan untuk melihat aktivitas gelombang otak dan mendeteksi masalah yang mungkin menyebabkan sakit kepala. 

Pemeriksaan ini tentu disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu dan tingkat keparahannya. 

BACA JUGA: Jangan Keliru, Ini Perbedaan CT Scan dan MRI

Catatan dari SehatQ

Sakit kepala bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala yang muncul akibat kondisi atau penyakit tertentu. Sakit kepala yang ringan, cenderung jarang terjadi, dan bisa hilang dengan istirahat atau obat bebas biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus. 

Anda patut waspada jika sakit kepala mulai terjadi sering dan semakin memburuk. Periksalah apa ada tanda sakit kepala yang sudah berbahaya. 

Konsultasi ke dokter saraf mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan perawatan medis yang tepat. 

Jika masih ada pertanyaan seputar tanda sakit kepala yang berbahaya dan penanganannya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Migrain konsultasi ke dokter apa?

Jika sakit kepala yang Anda derita tidak kunjung reda, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter saraf.

Kalau sakit kepala sebaiknya ke dokter spesialis apa?

Apabila nyeri kepala terasa lebih buruk, persisten, dan tidak kunjung membaik setelah minum obat, sebaiknya segera bertemu dokter saraf untuk cari tahu penyebabnya. Kamu mungkin perlu mendatangi dokter saraf apabila diri sendiri atau kerabat dekat mengalami sakit kepala yang disertai gejala, seperti: Demam. Muntah.

Dokter spesialis saraf untuk apa?

Berbagai penyakit saraf yang umum ditangani dokter spesialis neurologi adalah:.
Stroke..
Epilepsi..
Tumor sistem saraf..
Multiple sclerosis..
Demensia, misalnya pada penyakit Alzheimer..
Gangguan gerak..
Myasthenia gravis..
Infeksi sistem saraf pusat, seperti meningitis, abses otak, dan radang otak (ensefalitis)..

Sering sakit kepala apa perlu CT scan?

Banyak orang yang mengalami sering sakit kepala ingin diperiksa CT scan atau MRI untuk melihat apakah sakit kepalanya itu disebabkan oleh penyakit berbahaya seperti tumor otak atau masalah serius lainnya. Akan tetapi, sebagian besar pemeriksaan CT scan tidak diperlukan.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA