Batuk darah merupakan gejala utama dari 10-15% semua penyakit paru. Penyebab batuk darah di Indonesia terutama adalah tuberkulosis, infeksi jamur di paru (mikosis), tumor paru, dan gagal jantung.. Batuk darah dapat disertai dengan gejala lain, yang bisa timbul tergantung penyakit paru dasarnya, seperti nyeri dada, demam, sesak napas, dan penurunan berat badan. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab batuk darah yaitu pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan radiologis dada (seperti foto toraks dan CT-scan dada), dan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan darah lengkap bertujuan mengetahui kondisi sistem darah terkait penyakit yang terjadi. Pemeriksaan radiologis dada bertujuan mengetahui lokasi kelainan dan perlukaan penyebab batuk darah, dan mengetahui penyakit dasar seperti infeksi atau tumor. Pemeriksaan dahak, seperti sitologi dahak, bakteri tahan asam, dan biakan jamur, bertujuan mengetahui kelainan sel atau mikroorganisme penyebab batuk darah.
Kondisi batuk darah masif umumnya membutuhkan pertolongan segera menggunakan alat prosedur minimal invasif seperti bronkoskopi atau teropong saluran napas oleh dokter spesialis paru. Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kondisi saluran napas dan sumber perdarahan, dan menghentikan perdarahan. Tindakan ini umumnya dilakukan dengan pembiusan total. Tingkat keberhasilan bronkoskopi menemukan titik sumber perdarahan mencapai 86%. Apabila telah diketahui sumber perdarahan, maka dilakukan tindakan dan pengobatan pengendalian perdarahan langsung di tempat tersebut.
Bila mengalami batuk darah, Anda tidak perlu panik. Segera istirahat dan mengurangi kegiatan yang merangsang batuk darah lebih banyak. Batuk darah tidak pernah dianggap sebagai kondisi normal, sehingga Anda harus segera periksa ke dokter spesialis paru bila mengalami batuk darah, terutama bila berkepanjangan (kronis). Segera periksakan diri Anda ke instalasi gawat darurat apabila terjadi batuk darah yang sangat banyak, karena hal ini dapat mengancam jiwa tetapi dapat ditangani segera oleh dokter dan petugas kesehatan.
Salam sehat.
Referensi
- Gagnon S, Quigley N, Dutau H, Delage A, Fortin M. Approach to Hemoptysis in the Modern Era. Can Respir J. 2017;2017: 1565030. //doi.org/10.1155/2017/1565030
- Ittrich H, Bockhorn M, Klose H, Simon M. The Diagnosis and Treatment of Hemoptysis. Dtsch Arztebl Int. 2017;114(21):371-81. //doi.org/10.3238%2Farztebl.2017.0371
- Mondoni M, Carlucci P, Job S, Parazzini EM, Cipolla G, Pagani M, et.al. Observational, multicentre study on the epidemiology of haemoptysis. Eur Respir J. 2018;51(1):1701813. //doi.org/10.1183/13993003.01813-2017
- Sakina, Syafa’ah I. The Role of Bronchoscopy in Hemoptysis. Jurnal Respirasi. 2020:6(2);55-60. //doi.org/10.20473/jr.v6-I.2.2020.55-60
Tiba-tiba mengalami batuk berdarah, sudah tahukah Anda apa penyebab batuk berdarah? Pada umumnya, batuk berdarah erat dikaitkan dengan rusaknya pembuluh darah di saluran pernapasan atau di paru. Rusaknya pembuluh darah ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti kanker ataupun TBC yang cukup berat.
Berbeda dengan muntah darah, kondisi batuk berdarah ini pada dasarnya berasal dari saluran pernapasan. Adapun muntah darah itu sendiri biasanya berasal dari saluran pencernaan. Beberapa gejala yang mungkin mengiringi kondisi batuk berdarah adalah nyeri dada, tubuh lemah dan letih, hilangnya nafsu makan, hingga terjadinya penurunan berat badan.
Apa Penyebab Batuk Berdarah?
Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi penyebab batuk darah. Lantas, tahukah Anda apa penyebab batuk berdarah tersebut? Berikut adalah beberapa di antaranya yang perlu Anda waspadai.
Infeksi paru
Salah satu penyebab utama terjadinya batuk berdarah adalah terjadinya infeksi pada paru. Infeksi ini bisa disebabkan oleh kuman, bakteri, maupun virus penyebab penyakit. Salah satu contoh dari infeksi paru adalah pneumonia, yang dalam hal ini disebabkan oleh virus.
Beberapa gejala lainnya dari infeksi paru selain batuk darah adalah demam, sesak napas, dan dahak yang bernanah. Selain itu, daya tahan tubuh juga cenderung akan lebih rentan terhadap infeksi lainnya.
TBC
TBC (tuberkulosis) menjadi penyebab batuk berdarah selanjutnya yang perlu Anda waspadai. TBC itu sendiri merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Seseorang akan berisiko terkena TBC ketika ia menghirup percikan dari bersin ataupun batuk dari seseorang yang telah terinfeksi sebelumnya.
Ketika mengidap TBC, seseorang akan menjadi lebih sering batuk, bahkan hingga mencapai 3 minggu lamanya. Batuk ini akan disertai pula dengan keluarnya darah dan dahak. Selain itu, beberapa gejala lainnya yang mungkin dirasakan adalah tidak nafsu makan, demam, dan kelelahan.
Batuk parah
Batuk yang terjadi secara berkepanjangan dan terbilang cukup parah juga menjadi penyebab terjadinya batuk berdarah berikutnya. Hal ini terjadi karena batuk dengan intensitas yang cukup tinggi secara terus menerus, dapat menyebabkan luka atau iritasi di tenggorokan dan saluran pernapasan. Luka atau iritasi ini kemudian membuat tenggorokan berdarah dan mengeluarkan gejala berupa batuk darah.
Emboli paru
Emboli paru merupakan kondisi tersumbatnya pembuluh darah di paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, rasa sakit di dada atau punggung atas, hingga gejala batuk berdarah. Jika tidak segera ditangani dengan baik, kondisi emboli paru ini dapat menyebabkan kematian.
Kanker
Jenis kanker paru juga dapat menjadi penyebab batuk berdarah berikutnya. Pada umumnya, kanker paru-paru ini menyerang mereka yang berusia di atas 40 tahun, terutama pada mereka yang memiliki kebiasaan merokok. Karena kebiasaan merokok, paru-paru seseorang dapat lambat laun mengalami kerusakan.
Bronkitis
Penyebab batuk berdarah selanjutnya yang perlu diwaspadai adalah bronkitis atau radang yang terjadi pada tabung bronkial. Tabung bronkial itu sendiri mengalirkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Ketika tabung meradang, lendir kemudian mengalami penumpukan, dan menyebabkan batuk berdarah, demam ringan, hingga gejala kesulitan bernapas.
Bronkiektasis
Kondisi yang satu ini terjadi ketika paru-paru mengalami penebalan dan juga pelebaran secara abnormal. Pada akhirnya, terjadi penumpukan bakteri dan lendir berlebihan yang menyebabkan paru terkena infeksi. Saat paru terinfeksi, akan timbul gejala seperti batuk berdahak. Adapun gejala lain yang mungkin dirasakan oleh penderita bronkiektasis ini adalah sesak napas.
Edema paru
Edema paru adalah penyakit berikutnya yang perlu Anda waspadai ketika mengalami gejala batuk berdarah. Kondisi ini sejatinya disebabkan oleh adanya penumpukan cairan pada paru-paru. Karena penumpukan ini, akan timbul gejala batuk berdarah yang terkadang disertai pula dengan busa.
Itulah dia penjelasan mengenai pertanyaan, apa penyebab batuk berdarah yang perlu Anda waspadai? Selain itu, beberapa hal lainnya yang mungkin dapat menyebabkan batuk berdarah, yakni penyakit paru obstruktif kronis, paru-paru basah, gagal jantung kongestif, infeksi parasit, penyakit autoimun, trauma, abses paru-paru, hingga kanker tenggorokan dan kanker saluran pernapasan.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Batuk Tidak Bisa Sembuh? Cobalah Obat Batuk Natural Ini!