Sajak akhir berima a-a satu bait terdiri 2 baris dan Berasal dari India hal ini termasuk ciri dari

A. Pantun

Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpama. Masyarakat Toraja menyebutnya dengan londe. Orang Aceh dan Ambon juga mengenal pantun dan menyebutnya dengan panton, sedangkan orang Bengkulu menyebutnya dengan rejong.

Pantun

Ciri Umum Pantun

Pantun terdiri atas empat larik atau empat baris,

setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata,

bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a

(tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a).

Ada sampiran dan isi


Ciri lain dari sebuah pantun adalah tidak terdapat nama penulis. Hal ini dikarenakan penyebaran pantun dilakukan secara lisan. Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Contoh Pantun:

Gambar 2. Contoh pantun

B. Gurindam

....Apa itu Gurindam ?....

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.

Ciri-ciri Gurindam
  1. Gurindam terdiri atas dua baris tiap baitnya.
  2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
  3. Tiap baris memiliki hubungan sebab akibat.
  4. Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
  5. Isi atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua.
  6. Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi hidup, atau kata-kata mutiara.

Contoh Gurindam :

Gambar 3. Contoh gurindam

C. Syair

Syair merupakan bentuk puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat larik. Akan tetapi, syair bersajak rata atau a-a-a-a. Pada umumnya syair merupakan rangkaian kisah yang panjang. Semua baris merupakan isi dan biasanya tidak selesai dalam satu bait karena digunakan untuk menceritakan sesuatu.

Ciri-ciri Syair
  1. Setiap bait terdiri atas empat baris
  2. Setiap baris terdiri dari 8 - 14 suku kata
  3. Bersajak a-a-a-a
  4. Semua baris adalah isi
  5. Bahasanya adalah kiasan
  6. Isi syair berupa nasihat, petuah, dongeng atau cerita
  7. Setiap baris dalam syair mempunyai makna yang berkaitan dengan baris-baris terdahulu
  8. Semua baris merupakan isi

Contoh Syair:

Gambar 4. Contoh syair

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. i, ii, dan v
  2. i, iii, dan v
  3. ii dan iv
  4. iv dan v
  5. iv
Klik Untuk Melihat Jawaban

Apa itu cp.dhafi.link??

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Sobat SMP, Indonesia  merupakan bangsa yang besar dengan wilayah negara yang begitu luas. Sebagai bangsa besar tentu saja Indonesia memiliki khazanah budaya yang beragam di masing-masing daerah. Salah satu bentuk karya sastra nusantara yang banyak diciptakan di masa lalu adalah puisi rakyat. Apakah Sobat sudah pernah mendengar istilah Puisi Rakyat? Apakah itu Puisi Rakyat?

Puisi rakyat adalah warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Puisi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan biasanya tidak diketahui penulis atau pengarangnya. Puisi lama terlihat kaku karena aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata yang bisa di awal atau di akhir sajak atau yang dikenal dengan sebutan rima. Nah, untuk memahami lebih jauh mengenai puisi rakyat, simak penjelasan di bawah ini, ya.

1. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Gurindam memiliki ciri khas sebagai berikut: 

a) terdiri atas dua baris dalam sebait 

b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata 

c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya 

d) merupakan satu kesatuan yang utuh. 

e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian 

f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua) 

g) isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

2. Pantun

Baca Juga  Menerima Perbedaan dan Menghargai Keragaman Melalui Toleransi

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Ciri-ciri pantun yaitu: 

a) Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik. 

b) Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata. 

c) Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b. 

d) Baris 1 dan 2 adalah sampiran. 5) Baris 3 dan 4 adalah isi

3. Syair

Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum. Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. 

Ciri-ciri syair antara lain:

a) Setiap bait terdiri dari empat baris. 

b). Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata. 

c). Bersajak a-a-a-a. 

d). Semua baris adalah isi. 

e). Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Sobat SMP, itulah dia pengertian dan beragam jenis puisi rakyat. Setelah mengetahui puisi rakyat, jangan lupa untuk membaca karya-karya yang telah ada dan mencoba membuatnya sendiri, ya. Bagi Sobat SMP yang ingin mempelajari lebih lanjut, dapat mengunduh modul SMP Terbuka Bahasa Indonesia Kelas VII terbitan Direktorat SMP pada tautan berikut ini

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

Modul SMP Terbuka Bahasa Indonesia Kelas VII “Puisi Rakyat”

//ditsmp.kemdikbud.go.id/bahasa-indonesia-modul-7-puisi-rakyat/

//repositori.kemdikbud.go.id/6902/

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA