Rudi membeli sepatu dan ibu membayarnya pola kalimat yang berbeda dengan kalimat tersebut adalah

Rudi membeli sepatu dan ibu membayarnya pola kalimat yang berbeda dengan kalimat tersebut adalah

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com/Vlada

Bola.com, Jakarta - Kalimat majemuk setara merupakan jenis kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan setara.

Kalimat majemuk setara terbentuk dari kalimat-kalimat tunggal yang digabungkan. Hubungan antarklausa dalam kalimat majemuk setara lazimnya ditandai dengan kehadiran konjungsi.

Adapun konjungsi yang menghubungkan antarklausa dalam kalimat majemuk setara antara lain: dan, lalu, kemudian, atau sementara, ketika, setelah, padahal, sebelum, dan sebagainya.

Kemudian masing-masing kalimat itu masih dapat berdiri sendiri sehingga pola-pola kalimatnya tetap sederajat.

Untuk mengetahui dan memahami lebih jelas mengenai kalimat majemuk setara bisa membaca contoh-contohnya. Ada banyak contoh kalimat majemuk setara yang bisa dibaca.

Berikut ini kumpulan contoh-contoh kalimat majemuk setara yang perlu dipahami, seperti dilansir dari laman dosenbahasa.com, Rabu (1/9/2021).

Rudi membeli sepatu dan ibu membayarnya pola kalimat yang berbeda dengan kalimat tersebut adalah

Ilustrasi menulis. Credit: unsplash.com/Aaron

Kalimat majemuk setara sejalan atau setara menggabungkan

1. Ibu pergi berbelanja dan ayah berangkat bekerja.

2. Suasana riuh di dalam kelas terhenti ketika kepala sekolah datang.

3. Bayi mungil itu tertidur pulas ketika berada dalam gendongan ibunya.

4. Petugas kebersihan sudah sibuk membersihkan saluran air sebelum memasuki musim hujan.

5. Andi membaca surat itu kemudian menangis tersedu-sedu.

Kalimat majemuk setara berlawanan atau pertentangan

1. Anak itu tidak pandai belajar matematika, tetapi dia sangat mahir berbahasa Inggris.

2. Ia sudah bolak balik berobat, namun sakit yang di deritanya tak kunjung sembuh.

3. Bapak Andi bukanlah seorang pengusaha, melainkan seorang karyawan swasta.

4. Ani sangat menyukai warna putih sedangkan Ina lebih menyukai warna merah.

5. Satpam perumahan itu menangkap pencuri, mengintrogasinya, kemudian membawanya ke kantor polisi.

Rudi membeli sepatu dan ibu membayarnya pola kalimat yang berbeda dengan kalimat tersebut adalah

Ilustrasi menulis. (Nick Morrison/ Unsplash)

Kalimat majemuk setara sebab akibat

1. Andi tidak hadir di acara perpisahan sekolah karena Andi sakit.

2. Jessica di jadikan tersangka karena kasus kopi bersianida.

3. Pemimpin itu memerintah dengan adil dan bijaksana sehingga ia dihormati dan di egani oleh masyarakat.

4. Hama werang mewabah hampir di semua desa, akibatnya panen tahun ini terancam gagal.

5. Siswa itu terjaring razia narkoba, akibatnya ia di keluarkan dari sekolah.

Kalimat majemuk setara memilih

1. Adik mau dibelikan tas sekolah baru atau sepatu sekolah baru.

2. Paman sekeluarga yang akan datang ke sini atau kita sekeluarga yang akan berlibur ke sana.

3. Penggusuran kali atau normalisasi kali yang akan menjadi topik bahasan seminar kali ini.

4. Setelah lulus kuliah nanti, ia akan pergi merantau atau membuka usaha.

5. Kakak memilih memakai gaun atau kebaya ke pesta temannya.

6. Amir binggung mau melanjutkan pendidikannya di Amerika atau Belanda.

7. Toni yang melaporkan kasus suap itu atau yang menjadi tersangka kasus suap itu.

Rudi membeli sepatu dan ibu membayarnya pola kalimat yang berbeda dengan kalimat tersebut adalah

Ilustrasi menulis. (dok. Pixabay.comStockSnap/Putu Elmira)

Kalimat majemuk setara penguatan

1. Pemuda itu rajin bekerja bahkan ia merupakan tulang punggung keluarganya.

2. Ayu sangat pandai dalam pelajaran bahasa bahkan ia menguasai tujuh macam bahasa.

3. Jangan keluar malam-malam, terlebih lagi hari sedang hujan deras.

4. Baju kakek itu terlebih lusuh, terlebih lagi kotor dan banyak tambalan.

5. Ani disukai teman-temannya karena ia murid terpandai di sekolahnya, terlebih lagi ia anak yang baik dan ringan tangan.

Kalimat majemuk setara berurutan atau setara urutan waktu

1. Ibu mengantar adik ke sekolah kemudian berbelanja ke pasar.

2. Budi menempelkan perangko di amplop surat, lalu membawakannya ke Kantor Pos.

3. Petugas kebersihan menyapu jalanan ibu kota, lalu mengangkutnya ke mobil sampah.

4. Amir mengerjakan PR sekolah, setelah itu bermain bola dengan teman-temannya.

5. Bibi menyapu, mengepel, setelah itu mencuci pakaian.

6. Ayah mendengar berita di telivisi, setelah itu ayah bergegas pergi.

7. Pemenang lomba di Olimpiade itu dielu-elukan, setelah itu diundang presiden ke Istana Negara.

Sumber: Dosenbahasa

Rudi membeli sepatu dan ibu membayarnya pola kalimat yang berbeda dengan kalimat tersebut adalah

Rudi membeli sepatu dan ibu membayarnya pola kalimat yang berbeda dengan kalimat tersebut adalah
Lihat Foto

freepik.com/rawpixel.com

Ilustrasi teks berita

KOMPAS.com - Kalimat dikatakan sebagai satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, karena memuat unsur yang utuh.

Dilansir dari buku Mengenal Ilmu Bahasa (2018) karya Yendra, kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh.

Kalimat juga berarti satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yaitu berupa klausa atau susunan klausa yang membentuk sebuah kesatuan ujaran yang bermakna.

Singkatnya, kalimat terdiri dari klausa. Klausa adalah satuan bahasa yang terdiri dari unsur subjek dan predikat. Klausa juga dapat dibentuk dari unsur predikat saja, selama berpotensi menjadi kalimat.

Contoh klausa: mempercayainya, adiknya suster, ratusan jamaah haji, kepada hadirin sekalian, siswa itu pintar.

Memahami klausa penting dalam menganalisa kalimat. Klausa dapat membantu kita memahami jenis-jenis kalimat.

Terdapat berbagai jenis kalimat. Berdasarkan bentuknya, kalimat dibedakan menjadi dua, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

Baca juga: Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal disebut juga kalimat sederhana. Tidak ada kata penghubung atau konjungsi dalam kalimat tunggal.

Kalimat sederhana atau kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu kerangka.

Sederhananya, kalimat tunggal terdiri dari satu klausa dan memenuhi syarat sebagai kalimat utuh. Kalimat tunggal memuat satu subjek, satu predikat, dan satu objek atau keterangan. Contohnya sebagai berikut: