Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

    13. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

Rekomendasi

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang
  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang
  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang
  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang
  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

  • Potongan ayat di atas mengisyaratkan tentang

1. Al Fatihah 2. Al Baqarah 3. Al Imran 4. An Nisa 5. Al Maidah 6. Al Anam 7. Al Araf 8. Al Anfal 9. At Taubah 10. Yunus 11. Hud 12. Yusuf 13. Ar Rad 14. Ibrahim 15. Al Hijr 16. An Nahl 17. Al Israa 18. Al Kahfi 19. Maryam 20. Thaha 21. Al Anbiya 22. Al Hajj 23. Al Muminun 24. An Nur 25. Al Furqaan 26. Asy Syuara 27. An Naml 28. Al Qashash 29. Al Ankabuut 30. Ar Ruum 31. Luqman 32. As Sajdah 33. Al Ahzab 34. Saba 35. Fathir 36. Yaasiin 37. Ash Shaffat 38. Shaad 39. Az Zumar 40. Al Mumin 41. Fushshilat 42. Asy Syuura 43. Az Zukhruf 44. Ad Dukhaan 45. Al Jaatsiyah 46. Al Ahqaaf 47. Muhammad 48. Al Fath 49. Al Hujuraat 50. Qaaf 51. Adz Dzaariyaat 52. Ath Thuur 53. An Najm 54. Al Qamar 55. Ar Rahmaan 56. Al Waaqiah 57. Al Hadid 58. Al Mujadilah 59. Al Hasyr 60. Al Mumtahanah 61. Ash Shaff 62. Al Jumuah 63. Al-Munafiqun 64. At Taghabun 65. Ath Thalaaq 66. At Tahrim 67. Al Mulk 68. Al Qalam 69. Al Haqqah 70. Al Maarij 71. Nuh 72. Al Jin 73. Al Muzzammil 74. Al Muddatstsir 75. Al Qiyamah 76. Al Insaan 77. Al Mursalat 78. An Naba 79. An Naazi 80. Abasa 81. At Takwir 82. Al Infithar 83. Al Muthaffifiin 84. Al Insyiqaaq 85. Al Buruuj 86. Ath Thaariq 87. Al ALaa 88. Al Ghaasyiyah 89. Al Fajr 90. Al Balad 91. Asy Syams 92. Al Lail 93. Adh Dhuhaa 94. Al Insyira 95. At Tiin 96. Al Alaq 97. Al Qadr 98. Al Bayyinah 99. Al Zalzalah 100. Al Adiyat 101. Al Qariah 102. At Takatsur 103. Al Ashr 104. Al Humazah 105. Al Fiil 106. Quraisy 107. Al Maun 108. Al Kautsar 109. Al Kafirun 110. An Nashr 111. Al Lahab 112. Al Ikhlas 113. Al Falaq 114. An Naas

Ayat 1-5Ayat 6-10Ayat 11-15 Ayat 16-20Ayat 21-22

Jakarta -

Al Mujadalah ayat 11 menceritakan tentang adab menghadiri majelis. Ayat ini juga menunjukkan pentingnya ilmu.

Dalam situs Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara disebutkan surat Al Mujadalah ayat 11 menjelaskan adab menghadiri majelis yakni hendaklah setiap orang berlapang-lapang dalam majelis. Jangan sampai seorang muslim mengambil tempat duduk yang tidak perlu dan hendaklah mempersilakan orang lain agar bisa turut duduk di majelis.

Cerita turunnya Surat Al Mujadalah ayat 11 yakni berkenaan dengan majelis Rasulullah di serambi Masjid Nabawi pada hari Jumat. Waktu itu datang sejumlah sahabat ahli badar yang biasanya diberi tempat khusus oleh Rasulullah. Saat ahli badar ini datang dan mengucap salam, mereka menjawab salam tapi tidak memberi tempat duduk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Maka Rasulullah pun memerintahkan sahabat lainnya untuk bangkit dan memberi tempat duduk bagi ahli badar tersebut. Orang-orang munafik yang mengetahui peristiwa ini kemudian menuduh Rasulullah tidak adil. Rasulullah lantas menjelaskan bahwa mereka yang berlapang-lapang dalam majelis dan bangkit untuk memberi tempat duduk ahli badar, akan diberkahi Allah. Allah pun lantas menurunkan Surat Al Mujadilah ayat 11.

Berikut surat Al Mujadalah ayat 11:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ - ١١

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."

Al Mujadalah ayat 11 juga menyebutkan pentingnya ilmu. Dalam buku 'Islam Disiplin Ilmu' oleh Amrah Husma, ilmu dalam pandangan Islam adalah suatu kebutuhan yang harus diraih oleh setiap muslim. Karena dari ilmu manusia dapat mengetahui hakekat kebenaran.

Oleh sebab itu kedudukan ilmu dalam pandangan Islam menurut ulama berdasarkan Al Quran dan hadits adalah wajib.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabda:

طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."

Keutamaan orang berilmu dan penuntut ilmu:

1. Dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah sesuai surat Al Mujadalah ayat 11.

2. Ilmu dapat sebagai sarana untuk mendekatkan diri dan takut kepada Allah. Hal ini sesuai dengan Surat Al Fatir ayat 28:

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَاۤبِّ وَالْاَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ كَذٰلِكَۗ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ - ٢٨

"Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun."


3. Pahalanya sama dengan jihad fisabilillah

4. Dimudahkan baginya jalan menuju surga


5. Lebih mulia dari ahli ibadah.

Orang yang beribadah dengan dasar ilmu yang benar, lebih dimuliakan oleh Allah daripada ahli ibadah tanpa ilmu. Hal ini sesuai dengan HR Muslim:

"Apabila kalian bergegas berangkat menuntut ilmu (mempelajari ayat-ayat Allah) itu lebih tinggi nilainya daripada sholat sunnah seratus rakaat,"

6. Dimohon ampunan oleh penduduk langit dan bumi.

(nwy/erd)