Perbedaan warna primer aditif dan subtraktif

Sekian lama saya tidak update blog ini, dan ketika saya kembali ke sini sudah banyak sawang di blog ini, dan tentunya masih gak punya tetangga blogger lainnya. Saya bukannya males atau gak pernah online, tapi memang saya merasa belum ada waktu yang tepat untuk meluapkan segenap ilmu dan kepandaian saya dalam kelas colour theordan saya pikir, pagi buta ini adalah saat yang tepat untuk memberi sedikit semburan ilmu saya untuk teman-teman sekalian.

Selasa, 11 Oktober 2011

Seperti yang kita ketahui, warna memiliki warna primer yaitu warna merah, hijau, dan biru (RGB) namun ada juga yang mengatakan merah, kuning, dan biru (RYB). Pasti kalian jarang deh denger istilah RYB ketimbang RGB, itu wajar ! Kalian bingung kenapa wara hijau, padahal hijau bukan warna dasar, melain kan warna perpaduan dari warna biru dan kuning ? Iya, saya paham kenapa kalian bertanya ko, jadi memang warna RGB itu adalah warna pedoman, karena warna hijau juga mengandung unsur dari warna biru, dan sedangkan RYB itu justru sebagai perkembangan RGB itu sendiri.

Menurut kejadiannya warna dibagi menjadi dua, yaitu warna additive dan subtractive. 

Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum. Sedangkan Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen. Warna pokok additive adalah merah (Red), hijau (Green), biru (Blue), dalam komputer disebut model warna RGB. Warna pokok subtractive adalah Sian (Cyan), Magenta, dan Kuning (Yellow), dalam komputer disebut model warna CMY. (dikutip dari buku "DASAR-DASAR TATA RUPA & DESAIN" oleh Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto).

Warna primer additif adalah merah, hijau dan biru. Campuran warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan nuansa warna kuning atau orange. Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga warna ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue). RGB didapatkan dari mengurai cahaya.  

     2. Warna Subtractive

Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk untuk menghasilkan warna memakai metode campuran warna subtraktif. Campuran kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau; campuran kuning dengan magenta menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktek hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecoklatan. Oleh karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari cyan, magenta dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan ”K” (key) dari istilah ”key plate” dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail artistik pada gambar, biasanya menggunakan warna tinta hitam).

Oh yah, kemarin kan saya sudah berkelompok dan membuat tabel gradasi warna, nah kali ini saya mau share hasilnya setelah di tempel di kertas A3, Cekidot :


Perbedaan warna primer aditif dan subtraktif

Punya saya yang gradasi warna primer yah, yang paling unyu dong, yaitu warna merah - putih *malumalu.

Mungkin cuma sekian yang bisa saya share di sini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Peace, Love and Colours.


Page 2

Warna adalah reaksi benjolan fotosensitif di mata kita terhadap stimulasi eksternal dalam bentuk sinar cahaya. Saat memasuki mata, sinar bengkok dan menyebar spektrum. Warna adalah pengamatan dari rentang frekuensi tertentu 400-800 triliun Hz. Dua cara dasar pencampuran warna hadir: 1. Subtraktif: pencampuran warna dasar pengadukan mekanik 2. Aditif: pencampuran optik cahaya.

Apa itu warna Aditif?

Sintesis adaptif didasarkan pada penambahan atau penambahan panjang gelombang individu. Metode ini lebih mudah dijelaskan dengan menambahkan tiga sinar lampu, merah, hijau, dan biru. Dimungkinkan untuk mencapai berbagai warna yang berbeda dengan rasio intensitas sinar yang berbeda. Hal ini dimungkinkan karena sensitivitas maksimum benjolan individu terhadap jala mata manusia sebagian bertepatan dengan bagian merah, hijau, dan biru dari spektrum yang terlihat, dan tergantung pada tingkat kegembiraan benjolan individu, pengamat akan mengalami warna. [Misalnya, jika hanya benda padat yang peka terhadap bagian biru spektrum yang tereksitasi, otak pengamat mengartikannya sebagai warna biru. Untuk menampilkan warna pada monitor, sistem RGB [yaitu, merah-hijau-biru] adalah berdasarkan prinsip pencampuran warna aditif. Ini adalah tentang mencampur cahaya dari panjang gelombang yang berbeda, bukan pencampuran pigmen yang mencerminkan beberapa bagian dari spektrum, sementara yang lain menyerap. Warna-warna ini adalah warna dasar untuk sistem aditif, setiap piksel adalah didefinisikan dengan 3 data yang mewakili nilai dari 3 warna dasar ini. Monitor memancarkan cahaya dan warna pada monitor diperoleh dengan kombinasi pixel warna aditif.

Apa itu warna Subtraktif?

Sintesis subtraktif didasarkan pada penyerapan atau pengurangan panjang gelombang tertentu dari cahaya putih. Penghapusan panjang gelombang selektif dilakukan menggunakan filter. Dengan filter hijau kita kurangi merah, ungu, kurangi hijau, dan kuning kurangi bagian biru spektrum. Tingkat serapan yang luas dari panjang gelombang individu dimungkinkan untuk mencapai berbagai warna yang berbeda. Tentu saja, dalam kasus ini, warna yang dirasakan pengamat tergantung pada apa yang terjadi pada matanya. Jika kita menggunakan filter yang menyerap bagian hijau dari spektrum cahaya putih yang terlihat, bagian biru dan merah tetap ada, yang berarti bahwa mata pengamat akan tereksitasi oleh partikel yang rentan pada biru dan partikel merah yang sensitif terhadap kemerahan. yang akan menafsirkan otak sebagai warna ungu. Sistem pigmen adalah apa yang kita pelajari di sekolah, pada jam-jam artistik - bahwa campuran merah dan kuning memberi oranye, biru dan merah ungu, dan kuning dan biru hijau, sementara memadukan warna-warna ini dalam urutan yang sama memberi hitam. Pigmen tidak memancarkan cahaya, tetapi memantulkan, mereka secara akurat memantulkan cahaya dari beberapa panjang gelombang. Ini adalah sistem subtraktif, yaitu sistem warna yang muncul karena pengurangan, dan bukan oleh penambahan warna. Sebenarnya, warna dasar dalam sistem ini adalah magenta, kuning dan cyan dan kombinasinya hitam, tetapi hasil cetak menggunakan sistem CMYK [cyan-magenta-yellow-key, di mana "kunci" hitam, bagaimana CMY tidak perlu konsumsi yang tidak perlu untuk membuat warna hitam].

Perbedaan Antara Warna Aditif dan Subtraktif

Pencampuran warna aditif terjadi dengan aksi simultan dari berbagai sensasi warna - 'iritasi' pada mata. Ini bertemu di mana pun nilai-nilai warna yang berbeda menempatkan dan sebagai kesan optik saling mengganggu. Pencampuran warna subtraktif [multiplikatif], bertentangan dengan aditif, bukan pencampuran 'iritasi' warna, tetapi menciptakan warna dengan pengurangan. Yaitu, itu didasarkan pada perubahan warna terang ketika melewati atau memantulkan cahaya dari lapisan pewarna atau pigmen.

Sintesis warna aditif terjadi ketika tiga zona cahaya dicampur secara optik [merah, hijau, dan biru]. Sintesis subtraktif terjadi dengan mencampur warna bahan dasar [cyan, magenta, dan kuning].

Sintesis warna aditif: hijau + merah = kuning, biru + merah = magenta, biru + hijau = cyan. Terjadi pencampuran subtraktif: kuning + magenta = merah, kuning + cyan = hijau, magenta + cyan = biru.

RGB adalah sistem sintesis warna tambahan. Tampilan warna diperoleh dengan intensitas cahaya berbeda dari warna primer: merah, hijau dan biru. Sistem ini digunakan untuk pekerjaan yang dimaksudkan untuk tampilan monitor. CMYK adalah sistem sintesis warna subtraktif. Tampilan warna diperoleh dengan menyaring warna cahaya primer dari cahaya kompleks putih. Filter pirus [Cyan] dari putih menghilangkan merah, ungu [Magenta] hijau dan kuning. Hitam digunakan untuk lebih meredupkan warna. Sistem ini digunakan untuk pekerjaan yang dimaksudkan untuk pencetakan.

Aditif VS. Warna Subtraktif: Bagan Perbandingan

Ringkasan ayat-ayat Aditif Warna-warna Subtraktif

  • Sintesis warna aditif terjadi ketika tiga zona cahaya [merah, hijau, dan biru] dicampur dengan intensitas optimal dan kemudian cahaya putih dihasilkan. Sintesis warna aditif: hijau + merah = kuning, biru + merah = magenta, biru + hijau = cyan.
  • Sintesis subtraktif terjadi dengan mencampur warna bahan dasar [cyan, magenta, dan kuning]. Jika ketiga warna dicampur, warna hitam dibuat. Mereka dicampur dengan: kuning + magenta = merah, kuning + cyan = hijau, magenta + cyan = biru.

Modul Pembelajaran : Pencampuran Warna

Tujuan Instruksional Umum

  • Peserta harus dapat mendiskripsikan jenis-jenis pencampuran warna dan hasilnya

Tujuan Instruksional Khusus

Peserta harus dapat:

  • Mendiskripsikan pengertian warna primer.
  • Menyebutkan tiga warna primer.
  • Menyebutkan dua jenis pencampuran warna.
  • Membedakan pengertian dua jenis pencampuran warna additive dan Substractive
  • Mendiskripsikan pengertian warna komplemen.
  • Menyebutkan warna komplemen untuk pencampuran additive dan substractive.

Uraian materi

Pencampuran Warna

A. Warna Primer

Warna-warna yang ada, pada dasarnya adalah berasal dari beberapa warna saja, sedangkan warna yang lain didapatkan dengan cara mencampurkan warna-warna dasar tadi.

Warna-warna dasar tersebut dinamakan warna primer.

Warna-warna primer harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

  • Hampir semua warna dihasilkan dengan mencampur warna-warna primer dengan kuantitas yang berbeda-beda.
  • Warna primer tidak dihasilkan oleh warna-warna yang lain 

Warna-warna primer yang digunakan dalam pencampuran additive dan subtractive adalah berbeda.

Warna primer untuk pencampuran addtive adalah warna-warna merah, biru dan hijau]

Warna primer untuk pencampuran subtractive adalah warna-warna magenta, kuning dan cyan.

Pencampuran dua warna primer akan menghasilkan warna-warna komplemen, disebut demikian karena warna-warna komplemen tersebut jika dicampur dengan warna primer yang lain akan menghasilkan warna netral atau hitam / putih.

Misal       : Untuk pencampuran Additive

                  Merah + Hijau            = kuning

                 Kuning + Biru              = putih

                 Maka kuning adalah lawan atau komplemen dari biru.

  

B. pencampuran Warna

Ada 2 macam pencampuran warna

1.  Pencampuran Additive [pencampuran menjumlahkan] yaitu pencampuran dengan menjumlahkan elemen pencampur.

Pencampuran semua warna primer akan menghasilkan warna  putih.

contoh :Pencampuran sinar.

2. Pencampuran subtractive [pencampuran mengurangkan] yaitu pencampuran dengan saling mengurangi sinar-sinar elemen pencampur.

Pencampuran semua warna  primer akan menghasilkan warna hitam.

Contoh : pencampuran warna cat.



          Sistem pencampuran warna yang digunakan dalam TV warna adalah pencampuran additive.


Latihan

Jawaban

   Tiga warna primer untuk campuran subtractive adalah :Magenta, Kuning dan Cyan.

·       Additive

·       Subtractive.

Pencampuran subtractive yaitu pencampuran dengan saling mengurangi sinar-sinar elemen pencampur.

                                           Magenta komplemen hijau

                                           Cyan komplemen Merah

      Subtractive         : Biru komplemen Kuning

                                  Merah komplemen Cyan

                                  Hijau komplemen Magenta

Modul Pembelajaran : Pencampuran Warna 2014-02-06T11:50:00+08:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

Video yang berhubungan