Tumit atau kaki pecah-pecah mungkin tampak sebagai problem penampilan semata. Tapi kondisi yang juga disebut fisura tumit ini dapat menyebabkan masalah medis yang serius. Perlu upaya ekstra untuk mengatasi kondisi ini, termasuk mengidentifikasi penyebabnya, agar pengobatan bisa dilakukan dengan tepat dan tuntas. Show
Kaki Pecah-pecah, Apakah Berbahaya?Kaki pecah-pecah terjadi ketika kulit di bagian bawah tepi luar tumit menjadi tebal, keras, kering, bersisik, dan tampak retak. Tumit pecah-pecah adalah masalah kaki yang umum. Dalam kebanyakan kasus, jika retakannya kecil, masalah ini menjadi gangguan kecil semata. Misalnya, kaki menjadi tidak sedap dipandang. Tapi, jika tidak mendapat penanganan memadai dan retakan menjadi lebih dalam, orang yang mengalaminya akan merasakan sakit pada tumitnya saat berjalan. Kaki pecah-pecah juga bisa terinfeksi dan berdarah. Infeksi pada tumit pecah-pecah dapat menyebabkan selulitis, yakni infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawahnya. Selulitis terjadi akibat masuknya bakteri lewat luka terbuka pada kulit. Bakteri ini akan menyebar dan membuat kulit menjadi kemerahan, bengkak, dan melepuh. Selulitis adalah masalah medis serius yang butuh penanganan secepatnya karena bisa mengancam jiwa. Pada penderita diabetes yang mengalami kerusakan saraf atau neuropati sehingga tak bisa merasakan sakit terutama pada kaki, kaki pecah-pecah lebih berbahaya. Sebab, kaki tak terasa sakit meski pecah-pecah dan bisa mengakibatkan ulkus kaki diabetik sehingga harus dirawat di rumah sakit. Siapa Saja Seseorang yang Berisiko Mengalami Kaki Pecah-Pecah?Kaki pecah-pecah lantaran kehilangan elastisitasnya. Siapa pun bisa mengalami kaki pecah-pecah. Namun ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih berisiko, antara lain:
Penyebab Telapak/Tumit Kaki Pecah-pecahKetika terlalu kering, kulit menjadi tak elastis. Pada area kulit yang tertekan, salah satunya tumit atau telapak kaki, akan muncul bercak keras kulit mati atau kapalan yang kadang gatal. Bila terus berjalan dengan kulit yang keras ini, akan muncul retakan kecil pada tumit. Itulah proses yang menyebabkan kaki pecah-pecah. Tanpa perawatan, retakan akan terus melebar hingga mempengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam. Ketika retakan mencapai kapiler atau pembuluh darah halus, bisa timbul perdarahan. Ada beberapa faktor risiko yang membuat kaki pecah-pecah lebih rentan dialami, contohnya:
Kaki tidak memiliki kelenjar minyak layaknya bagian tubuh lain yang bisa menjaga kelembapan kulit. Tubuh melembapkan kaki melalui kelenjar keringat. Pada udara terbuka, keringat yang menguap membuat kaki tetap nyaman, tapi kelembapan kulit ikut hilang sehingga lebih rentan terjadi kaki pecah-pecah. Berbagai Cara Mengatasi Kaki Pecah-pecahUntuk mengatasi kaki pecah-pecah, Anda harus lebih sering melembapkan kulit kaki yang kering. Gunakan pelembap berbasis minyak pada tumit dua hingga kali sehari untuk mengurangi retakan. Sebelumnya, Anda bisa memakai batu apung untuk menggosok kaki agar kulit mati yang keras hilang dan pelembap bisa terserap secara efektif. Cara lainnya termasuk:
Kaki Pecah-pecah Tak Kunjung SembuhKaki pecah-pecah mungkin tak kunjung sembuh meski sudah diberi perawatan di rumah. Ini tandanya retakan sudah dalam atau mungkin perawatan tak berjalan efektif. Dalam hal ini, jangan mengorek-ngorek kulit kering sendiri dengan gunting atau pisau untuk mengatasi kaki pecah-pecah. Hal itu justru bisa menyebabkan infeksi. Lebih baik segera datangi dokter spesialis kulit untuk menjalani tindakan medis secara profesional. Dokter bisa melakukan sejumlah tindakan untuk mengatasi kaki pecah-pecah, antara lain menggunakan pisau scalpel untuk mengurangi kapalan atau kulit yang menebal, memberikan lotion pelembab kaki untuk menjaga nutrisi dan kelembapan kulit, memasang perban pada tumit untuk mengurangi pergerakan kulit, serta menyarankan alas kaki yang tepat untuk melindungi bantalan tumit. Kapan Harus ke Dokter?Kaki pecah-pecah harus ditangani sejak dini untuk mencegahnya makin parah dan menimbulkan komplikasi. Ketika mendapati kulit tumit Anda mengeras atau sudah muncul retakan, sebaiknya luangkan waktu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menyarankan perawatan yang tepat untuk menjaga kulit agar retakan tak makin luas dan dalam hingga mengganggu penampilan dan kesehatan. Bagaimana cara menghilangkan kaki pecahCara Mengatasi Kaki Pecah-pecah. Jaga Kebersihan Kaki. Menjaga kaki atau daerah tumit yang pecah-pecah tetap bersih dan kering penting dilakukan setiap hari. ... . Mandi dengan Air Dingin. ... . 3. Gunakan Pelembap Kaki. ... . 4. Gunakan Krim Kaki. ... . Perbanyak Minum Air Putih. ... . 6. Menggosokkan Batu Apung. ... . 7. Rendam Kaki Dalam Air Lemon & Garam.. Telapak kaki pecahFisura Tumit dan Diabetes
Fistura tumit atau telapak kaki pecah-pecah sering terjadi pada mereka yang mengidap diabetes. Ini karena diabetes dapat merusak saraf di kaki. Kerusakan pada saraf kaki penyandang diabetes mengakibatkan kaki tidak bisa berkeringat dan memberikan kelembapan yang dibutuhkan kaki.
Kaki pecahOrang-orang di negara yang mengalami malnutrisi mungkin rentan dengan kondisi kekurangan vitamin. Jika tumit pecah-pecah dikaitkan dengan kekurangan vitamin, para ahli menjelaskan orang mungkin mengalami kekurangan vitamin C, B3, dan E.
Bagaimana cara mengatasi kaki pecahBerikut ini adalah beberapa obat alami untuk mengatasi tumit kaki pecah-pecah:. Gunakan batu apung dan getah pepaya muda. ... . Oleskan bawang putih dan madu. ... . Oleskan masker pisang. ... . Oleskan masker alpukat. ... . Oleskan minyak kelapa. ... . Oleskan minyak zaitun. ... . Gunakan masker oatmeal.. |