Pengumpulan data dengan menghitung dilakukan dengan cara

Penelitian sosial dilakukan untuk menyelesaikan masalah menggunakan teori dan ilmu yang telah dipelajari. Penelitian juga merupakan syarat bagi pelajar sebelum menamatkan studinya. Lewat penelitian sosial, kita dituntut mengaplikasikan materi-materi yang telah dipelajari ke dunia nyata dan mengenali pola-pola yang terjadi di masyarakat. Ketika melakukan penelitian, kita juga perlu mengidentifikasi teknik pengumpulan data yang perlu dilakukan.

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam mendapatkan data di lapangan. Dalam penelitian sosial, ada beberapa teknik yang umum dilakukan, yaitu kuesioner, studi pustaka, wawancara, dan observasi.

Kuesioner

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh responden, biasanya secara tertulis. Kuesioner digunakan ketika peneliti ingin mengetahui persepsi atau kebiasaan suatu populasi berdasarkan responden. Kuesioner yang disebar harus diuji dulu sebelumnya untuk mengetahui jika butir-butir pertanyaan yang dimasukkan dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel. Kuesioner dapat berupa kuesioner cetak maupun online.

Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data yang juga banyak dilakukan adalah studi pustaka. Studi pustaka mengumpulkan data yang relevan dari buku, artikel ilmiah, berita, maupun sumber kredibel lainnya yang terkait dengan topik penelitian.

(Baca juga: Metode Penelitian Sosial: Pengertian dan Syarat-Syarat)

Studi pustaka dapat menguatkan latar belakang dilakukannya penelitian dan memungkinkan kita untuk mempelajari penelitian-penelitian terdahulu, sehingga kita dapat menghasilkan penelitian yang lebih baru.

Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan responden atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Wawancara digunakan untuk menggali informasi atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti. Peneliti sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara terlebih dahulu. Serupa dengan kuesioner, pertanyaan wawancara perlu diujikan kemampuannya supaya peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan.

Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra. Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang luar. Dalam mengumpulkan data menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan maupun rekaman. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti turut bergabung dan melakukan aktivitas bersama objek pengamatannya.

Ilustrasi peneliti yang sedang mengumpulkan data. Foto: Pixabay

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu hal yang krusial untuk ditentukan, agar penelitian yang dilakukan berjalan lancar dan terkendali. Menentukan teknik pengumpulan data juga dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan yang terjadi selama penelitian.

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, kunci utama yang dibutuhkan terletak pada teknik pengumpulan data yang digunakan. Tanpa teknik tersebut, peneliti akan kesulitan menghimpun data-data yang dibutuhkan untuk proses penelitian.

Secara garis besar, teknik pengumpulan data adalah metode untuk mengumpulkan data ataupun informasi yang ada di lapangan. Teknik ini berupaya memilah data yang valid untuk penelitian.

Teknik pengumpulan data sendiri dibagi menjadi dua, yakni teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Keduanya juga terbagi lagi menjadi beberapa macam.

Agar tak lagi keliru dalam penggunaannya dalam sebuah penelitian, simak masing-masing pengertiannya berikut ini.

Ilustrasi teknik pengumpulan data jenis kuantitatif berbentuk observasi. Foto: Pixabay

Pengertian Teknik Pengumpulan Data

Merujuk pada buku Desain Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif milik Eko Sudarmanto, teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, informasi, serta fakta pendukung yang ada di lapangan untuk keperluan penelitian.

Teknik pengumpulan data juga dapat didefinisikan sebagai prosedur pengumpulan, pengukuran, dan analisis wawasan yang akurat ketika penelitian berlangsung dengan menggunakan teknik standar yang divalidasi.

Teknik pengumpulan data ini penting, mengingat terdapat konsekuensi dari data yang dikumpulkan secara tidak benar. Konsekuensi tersebut di antaranya meliputi:

  • Ketidakmampuan untuk menjawab pertanyaan penelitian secara akurat.

  • Ketidakmampuan untuk mengulang dan memvalidasi penelitian.

  • Temuan yang menyimpang menghasilkan sumber daya yang terbuang.

  • Menyesatkan peneliti lain untuk menemukan jalan investigasi tanpa hasil.

  • Keputusan kompromi untuk kebijakan publik.

  • Menyebabkan kerusakan pada subjek penelitian.

Ilustrasi mengumpulkan data untuk kepentingan penelitian. Foto: Pixabay

Jenis-Jenis Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data tentu sangat ditentukan oleh metodologi penelitian yang diambil oleh peneliti. Apakah peneliti menggunakan metodologi penelitian jenis kuantitatif atau justru kualitatif.

Apa perbedaan dari jenis teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif? Jogiyanto Hartono M, Prof., Dr., MBA., Ak., CMA., CA menjelaskan perbedaannya dalam buku Metoda Pengumpulan dan Teknik Analisis Data. Berikut masing-masing penjelasannya:

1. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif

Teknik pengumpulan data kuantitatif merupakan metode yang digunakan ketika penelitian menggunakan data bertipe numerik atau angka seperti data statistik, data total penjualan, dan lain sebagainya.

Data kuantitatif sendiri adalah data yang dapat dinyatakan dalam angka dan dapat diketahui ukurannya. Contoh data kuantitatif adalah harga smartphone, berat dan tinggi badan, jumlah pembeli, dan masih banyak lagi.

2. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Pendekatan kualitatif biasanya digunakan untuk meneliti permasalahan yang mendalam dan tidak bisa diukur dengan angka, seperti fenomena sosial atau pengkajian organisasi. Data-data kualitatif yang diteliti umumnya berupa kalimat-kalimat, hasil wawancara, hingga studi lapangan.

Dapat disimpulkan bahwa teknik pengumpulan data kualitatif adalah informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang tidak bisa diukur dengan angka ataupun ukuran lainnya yang bersifat pasti.

Ilustrasi mencoba mengumpulkan data numerik. Foto: Pixabay

Contoh Teknik Pengumpulan Data

Agar lebih memahami antara jenis penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, berikut contoh teknik pengumpulan data yang digunakan oleh jenis kedua penelitian tersebut. Contoh ini dikutip dari buku Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis tulisan Dr. H. Salim, M.Pd. dkk.

Contoh Teknik Pengumpulan Data Kuanitatif

Contoh teknik pengumpulan data kuanitatif, di antaranya:

Peneliti melakukan survei dengan cara menyebar kuesioner sebagai instrument penelitian. Teknik ini merupakan salah satu wadah efektif dan efisien untuk mengumpulkan data secara numerik.

Dataset yang digunakan biasanya dikumpulkan oleh pihak ketiga yang memiliki otoritas. Peneliti tidak perlu menyebar kuesioner dan hanya mengakses dataset hasil survei lembaga lain terkait permasalahan yang diteliti.

Wawancara adalah proses pengumpulan data menggunakan informan yang diberikan sejumlah pertanyaan untuk kepentingan penelitian. Penelitian kuantitatif menggunakan wawancara dengan bentuk wawancara terstruktur.

Observasi melibatkan beberapa indera peneliti, terutama penglihatan dan pendengaran untuk menangkap fenomena yang dapat dijadikan data penelitian.

Contoh Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Sementara itu, contoh teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu:

Observasi merupakan pengamatan dengan mendengar serta melihat gejala yang diteliti. Teknik pengumpulan data satu ini dapat membantu peneliti mendapatkan identifikasi terhadap gejala yang ditelitinya.

Observasi sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu:

Saat seorang peneliti melakukan observasi partisipatoris, peneliti akan memposisikan dirinya dalam masyarakat, layaknya anggota dari masyarakat yang ditelitinya itu.

  • Observasi non-partisipatoris

Saat seorang melakukan observasi non-partisipatoris, peneliti memberikan jarak antara dirinya dengan masyarakat yang ditelitinya.

Wawancara merupakan pembuktian terhadap informasi yang telah diperoleh. Teknik yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Ini adalah proses memperoleh keterangan melalui tanya jawab sambil melakukan tatap muka secara langsung.

Meskipun bukan teknik baru, tapi wawancara masih tetap banyak dilakukan dalam penelitian karena sangat berpengaruh terhadap kualitas data primer dalam penelitian kualitatif. Wawancara terbagi menjadi tiga, yaitu:

Dalam wawancara terstruktur, peneliti mengajukan pertanyaan kepada narasumber sesuai dengan daftar yang telah disiapkannya, tanpa dikurangi ataupun ditambahkan.

Dalam wawancara semi-struktur, peneliti mengajukan pertanyaan kepada narasumber dengan pegangan berupa panduan wawancara. Ia dapat menggali lebih banyak informasi sesuai dengan jawaban narasumber.

  • Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur biasanya dilakukan secara spontan tanpa adanya daftar maupun panduan pertanyaan.

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan mencari melalui dokumen-dokumen penting yang berhubungan dengan gejala yang diteliti. Tidak hanya tulisan, gambar juga bisa menjadi sumber untuk memperoleh data. Lalu, bukan hanya tulisan akademis seperti buku dan jurnal, melainkan juga tulisan lain seperti laporan jurnalistik.

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah metode yang lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan metode-metode lain. Jika terjadi kekeliruan, sumber datanya masih tetap. Adapun objek yang diamati pada teknik pengumpulan data ini adalah benda mati.

Teknik pengumpulan data dokumentasi sendiri dibagi menjadi dua, yaitu:

Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan tulisan yang dibuat oleh seseorang. Contoh dari dokumen pribadi termasuk buku harian, surat pribadi, ataupun otobiografi.

Contoh dokumen resmi antara lain adalah memo, pengumuman, aturan lembaga, surat resmi, laporan rapat, dan lain-lain.

Itulah beberapa macam teknik data yang bisa digunakan ketika melakukan penelitian. Setiap teknik atau metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh sebab itu, pilihlah teknik yang paling cocok dengan jenis penelitian yang sedang dilakukan.