Penetapan kebijakan harga produk ini disesuaikan dengan perkembangan bahan baku di pasar disebut


ENTREPRENEURSHEP

SMK Negeri 3 Pontianak

Penetapan kebijakan harga produk ini disesuaikan dengan perkembangan bahan baku di pasar disebut
 

Mata pelajaran   : Kewirausahaan

Nama                 :Viky

Kelas                  : XI PM 2

Email                 :

A.     RESUME

J. Saluran dan Jaringan Distribusi

            1. Pengertian Distribusi

Distribusi merupakan bagian dari kegiatan pemasaran, yang melliputi penjualan, pembungkusan, pengepakan, dan pengiklanan. Distribusi produk menciptakan keunggulan bersaing dari sebuah produk. Seorang wirausaha yang cerdas akan mengetahui bahwa semakin kuat jaringan distribusi dari sebuah produk, maka akan meningkatan keunggulan bersaing dari perusahaan lain. Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perorangan yang memiliki hak kepemilikan atas produk dari produsen ke konsumen.

Dalam kegiatan pendistribusian produk perusahaan, kita juga mengenal perantara perdagangan. Berikut macam-macam perantara perdagangan adalah sebagai berikut.

a.       Grosir (whole sales)

Grosir merupakan pedagang besar dan tidak melakukan penjualan secara eceran, akan tetapi melayani penjualan secara partai

b.      Pengecer(retailer)

Pengecer adalah orang atau pemilik toko atau perusahaan yang kegiatan utamanya adalah menjual barang secara eceran.

c.       Makelar(broker)

Makelar adalah perantara perdagangan yang diangkat resmi atas dasar permohonan sendiri guna menjualkan barang atau membelikan suatu barang kepunyaan orang lain untuk tanggungan orang yang menyuruh.

d.      Komisioner

Komisioner adalah seorang yang berprofesi sebagai  perantara dalam usaha membeli dan menjualkan barang atau jasa untuk orang lain atas nama sendiri.

e.      Agen

Menjalakan perusahaan sendiri dalam usaha menjualkan hasil perusahaan tertentu.

                   2. Pokok-pokok Saluran Distribusi

          Perusahaan berhak memilih dan menetapkan penyaluran produknya melalui distributor        yang dapat menyalurkan kepada subdistributor dan diteruskan ke para pengecer yang   selanjutnya akan dijual kepada konsumen.

Pokok-pokok saluran distribusi perusahaan diantaranya sebagai berikut.

a.      Secara langsung

Produk yang dihasilkan produsen disampaikan secara langsung ke tangan konsumen tanpa adanya perantara.

b.      Secara semi langsung

Produk yang dihasilkan perusahaan disalurkan kepada konsumen melalui saluran milik produsen itu sendiri.

c.       Secara tidak langsung pedagangan eceran

Produk yang dihasilkan produsen disampaikan melaui lembaga-lembaga penyalur

3. Alasan-alasan Menggunakan Saluran Distribusi

          Alasan mengapa perusahaan tidak mendistribusikan produknya sendiri secara langsung kepada konsumen antara lain yaitu.

a.      Jarak yang terlalu jauh antara produsen dan konsumen

Karena terlalu jauh antara produsen dan konsumen, maka semua kebutuhan konsumen akan barng dan jasa yang sangat diperlukan adanya saluran distribusi, agar barang dan jasa bisa sampai ke konsumen dengan segera tanpa membuat konsumen menunggu lama .

b.      Penghematan biaya dan waktu

Dengan menggunakan saluran distribusi, maka biaya dan waktu yang diperlukan untuk menyebarkan produknya kepada konsumen bisa lebih hemat.

c.       Untuk pemenuhan kebutuhan konsumen

Saluran distribusi digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang muncul setiap saat.

d.      Produsen dapat berkonsentrasi dalam berproduksi

Dengan memberikan wewenang pendistribusian, produsen dapat mengonsentrasikan kegiatan memproduksi barang-barang, sehingga keduanya bisa berjalan lancar.

4. Macam-macam Saluran Distribusi

a.      Distribusi  intensif

Distribusi intensif diusahakan sebanyak mungkin agar dapat menjual produk sebanyak-banyaknya dan lebih mendekati konsumen  sehingga lebih mudah mendapatkan barang.Barang secara intensif adalah barang-barang  convenience goos, misalnya gula, minyak goreng, beras, sabun mandi, dan sebagainya.

b.      Distribui selektif

Jumlah  distribusi selektif ditentukan secara terbatas, dikarenakan untuk menekan biaya penjualan. Produk yang dijual merupakan produk yang harganya relative mahal dan konsumennya adalah golongan tertentu. Produk itu berupa produk consumers durable goods, yaitu produk pakai yang tahan lama dan memerlukan pemeliharaan khusus. Contoh: mobil, motor, dan barang mewah.

c.       Distribusi eksklusif

Distribusi produk hanya diberikan pada lembaga penyalur yang menjadi sales representative dari produsen. Pada umumnya, yang termasuk distribusi eksklusif dapat dilihat dari penjualan produk istimewa, seperti  computer, kamera, kacamata, dan sebagainya.

Oleh karena itu saluran distribusi sangatlah penting bagi perusahaan, maka dalam memilih saluran distribusinya hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan memakai pertimbangan yang mantap. Pertimbangan itu meliputi sifat produk, sifat konsumen, banyak sedikitnya konsumen, kondisi persaingan, serta kondisi perusahaan itu sendiri yang berakaitan dengan besar kecilnya perusahaan  dan keadaan keuangannya.

K.  Kebijakan Penetapan Harga

            Kebijakan penetapan harga produk turut menentukan keberhasilan dalam bidang pemasaran produk. Harga produk yang ditetapkan oleh wirausaha bukan berarti harus murah atau mahal, tetapi harus sesuai dengan daya beli konsumen. Untuk dapat menetapkan harga, seorang wirausaha harus mempertimbangkan factor kualitas produk, daya beli konsumen, keadaan persaingan, konsumen yang dituju dan sebagainya. Macam-macam kebijakan dalam penetapan harga yaitu sebagai berikut.

1.      Kebijakn Harga Produsen

Dalam kebijakan ini, seorang wirausaha dapat menetapkan harga dalam dua bentuk

a.      Shining price(harga setinggi mungkin)

Menetapkan harga produk setinggi mungkin, karena perusahaan belum memiliki saingan dan produk dipasarkan untuk orang kaya.

b.      Penetration price(harga serendah mungkin)

Kebijakan penetapan harga bertujuan untuk menerobos produk perusahaan lain masuk ke pasar.

2.      Kebijakan Harga Grosir

Grosir dapat membuat kebijakan  harga produk dengan cara memberikan potongan harga, yang diberikan karena pembayaran tunai atau karena pembelian dalam jumlah besar.

3.      Kebijakn Harga Retailer

Beberapa kebijakan penetapan harga produk yang ditetapkan oleh retailer

a.      Margin Price

Penetapan harga produk yang dijual sudah mendapatkan keuntungan, maka langsung dijual. Hal ini sering dilakukan oleh pedagang.

b.      Liming price

Penetapan harga produk sering dilakukan oleh toko yang menjual baju kaos, sepatu, dan sandal.

c.       Competior price

Penetapan harga produk yang murah dengan tujuan agar memperoleh reputasi sebagai toko termurah.

d.      Judgement price

Penetapan harga produk berdasarkan pada perkiraan, biasanya dalam satu lusin produk, didalamnya satu atau dua potong produk yang bagus.

e.      Custmary price

Dalam jangka panjang, harga suatu produk tetap stabil dan tidak ada perubahan. Apabila harga bahan baku meningkat, maka harga pokok produk juga ikut meningkat.

f.        Ood price

Penetapan harga ganjil untuk menarik pembeli. Missal harga produk Rp 19.775,00. Penetapan harga ini biasanya dilakukan di supermarket.

Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, seorang wirausaha harus bijaksana dalam menetapkan harga. Produk mempunyai tujuan, yaitu.

a.      Mandapatkan share pasar

b.      Memperoleh harga maksimum

c.       Mempromosikan produk

d.      Memanfaatkan keuntungan

e.      Mencapai keuntungan

f.        Mencapai hasil penerimaan penjual maksimum

Strategi dalam penetapan harga produk yang dilaksanakan oleh wirausaha adalah sebagai berikut.

a.      Rapid skimming

Strategi yang dijalankan dengan menetapakan tingkat harga penjualan produk yang tinggi dan dengan kegiatan promosi yang tinggi pula. Strategi ini mempunyai tujuan untuk memeperoleh laba per unit yang meksimal sebelum para persaing memasuki pasar.

b.      Rapid penetration

Strategi yang dijalankan dengan menetapkan harga produk rendah, sedangkan kegiatan promosinya tinggi. Tujuan strategi ini yaitu agar perusahaan dapat menyusupkan dan memasuki pasar secepatnya.

c.       Slow skimming

Startegi yang dijalankandengan menetapakan harga penjualan produk yang tinggi. Tujuan startegi ini adalah untuk memeperoleh laba per unit setinggi-tingginya sebelum para pesaing memasuki pasar.

d.      Slow penetration

Strategi yang dijalankan dengan menetapkan harga jual produk yang rendah dengan kegiatan promosi yang rendah. Tujuan adalah merangsang pasar untuk menyerap produk dengan cepat. Kegiatan promosi yang rendah dimaksudkan untuk memeningkatkan laba bersih.

B.    Latihan Pilihan Ganda

                            1 .  orang atau pemilik toko atau perusahaan yang kegiatan utamanya adalah menjual

                               barang secara eceran disebut...

a.       Grosir

b.      Pengecer

c.       Makelar

d.      Komisioner

e.       Agen

   2. perantara perdagangan yang diangkat resmi atas dasar permohonan sendiri guna menjualkan barang atau membelikan suatu barang kepunyaan orang lain untuk tanggungan orang yang menyuruh disebut…

a.       Grosir

b.      Pengecer

c.       Makelar

d.      Komisioner

e.       Agen

  3.   Komisioner adalah…

a.       pedagang besar dan tidak melakukan penjualan secara eceran, akan tetapi melayani penjualan secara partai

b.      orang atau pemilik toko atau perusahaan yang kegiatan utamanya adalah menjual barang secara eceran.

c.       seorang yang berprofesi sebagai  perantara dalam usaha membeli dan menjualkan barang atau jasa untuk orang lain atas nama sendiri

d.      perantara perdagangan yang diangkat resmi atas dasar permohonan sendiri guna menjualkan barang atau membelikan suatu barang kepunyaan orang lain untuk tanggungan orang yang menyuruh.

e.       Menjalakan perusahaan sendiri dalam usaha menjualkan hasil perusahaan tertentu

  4.   Penetapan harga produk yang dijual sudah mendapatkan keuntungan, maka langsung dijual. Hal ini sering dilakukan oleh pedagang termasuk kebijakan harga retailer…

a.       Margin price

b.      Liming price

c.       Competitor price

d.      Judgment price

e.       Customary price

    5.  Produk yang dihasilkan perusahaan disalurkan kepada konsumen melalui saluran milik produsen itu sendiri disebut saluran distribusi secara….

            a. langsung

            b. semi langsung

            c. tidak lamgsung

            d. tidak terarah

            e. selektif

         6.  Penetapan harga produk berdasarkan pada perkiraan, biasanya dalam satu lusin produk, didalamnya satu atau dua potong produk yang bagus termasuk kebijakan harga retailer…

a.      Margin price

b.      Liming price

c.       Competitor price

d.      Judgment price

e.      Customary price

         7.   Tujuan produk yaitu, kecuali…

a.      Mandapatkan share pasar

b.      Memperoleh harga maksimum

c.       Mempromosikan produk

d.      Memanfaatkan keuntungan

e.      Mencapai kerugian

          8. .  Strategi yang dijalankan dengan menetapkan harga produk rendah, sedangkan kegiatan promosinya tinggi. Tujuan strategi ini yaitu agar perusahaan dapat menyusupkan dan memasuki pasar secepatnya termasuk strategi…

a.      Rapid skimming

b.      Rapid penetration

c.       Slow skimming

d.      Slow penetration

e.      Pasar

         9.   Startegi yang dijalankandengan menetapakan harga penjualan produk yang tinggi. Tujuan startegi ini adalah untuk memeperoleh laba per unit setinggi-tingginya sebelum para pesaing memasuki pasar termasuk strategi…

a.      Rapid skimming

b.      Rapid penetration

c.       Slow skimming

d.      Slow penetration

e.      Distribusi

         10.   Strategi yang dijalankan dengan menetapakan tingkat harga penjualan produk yang tinggi dan dengan kegiatan promosi yang tinggi pula. Strategi ini mempunyai tujuan untuk memeperoleh laba per unit yang meksimal sebelum para persaing memasuki pasar  termasuk strategi…

a.      Rapid skimming

b.      Rapid penetration

c.       Slow skimming

d.      Slow penetration

e.      Distribusi

C.     Essay

1.      Distribusi merupakan bagian dari kegiatan pemasaran, yang meliputi …

2.      Pengecer adalah …

3.      perantara perdagangan yang diangkat resmi atas dasar permohonan sendiri guna menjualkan barang atau membelikan suatu barang kepunyaan orang lain untuk tanggungan orang yang menyuruh disebut …


Page 2