Penanganan polusi tanah dengan cara membersihkan permukaan tanah yang terkena polusi disebut sebagai

Q :Hewan yg tdk memiliki jaringan adalah ...A. AmoebaB. AnnelidaC. PoriferaD. Semua hewan memiliki jaringanContoh organ yg membangun sistem ekskresi a … dalah ...​

Q :Terlampir....!!!!​

berikut inni proses perjalanan cahaya pada mata hingga terbentuk bayangan benda adalah​

33. Berikut merupakan penyebab polusi air kecuali... A limbah industri catB tumpahan detergen C insektisida D hujan​

26. di suatu padang rumput hidup sekelompok kambing dan harimau jika predatornya sangat aktif maka setelah terjadi jumlah rumput berkurang maka akan t … erjadi A penurunan populasi kambing dan harimau B menurunnya populasi harimau dan peningkatan populasi kami C peningkatan populasi rumput dan penurunan populasi harimau D peningkatan populasi rumput dan harimau​

Sebutkan dan jelaskan peranan pantai batu!​

Di bagian mana kah pada Litosfer yang merupakan tempat mahluk hidup tinggal. Mengapa?plis jawab pake jawaban yg singkat tapi jelas :)​

4. Organ pernapasan yang tersusun atas gelang- gelang tulang rawan dan di dalamnya terdapat sel-sel epitel dengan rambut getar untuk mengeluarkan koto … ran yang masuk bersama udara pernapasan adalah.... a. rongga hidung b. bronkus c. trakea d. faringplis butuh jawab biologi plis ya plis​

A. air pada tanaman A tidak dapat naik menuju daun , sedangkan air pada tanaman B dapat naik menuju daunB. kenaikan air pada tanaman A lebih cepat di … bandingkan tanaman B C. kenaikan air pada tanaman A sama cepat dengan tanaman B D. kenaikan air pada tanaman B lebih cepat dibandingkan tanaman Atolong jawab ya plis pilgan ini plis ya ​

Perhatikan gambar berikut!Organ yang ditunjuk oleh panah menghasilkan enzim yang berfungsi untuk mengubah....A.protein menjadi peptonB.tripsinogen men … jadi tripsinC.protein susu menjadi kaseinD.lemak menjadi asam lemak dan gliserol​

Lihat Foto

KOMPAS.com/MUHAMAD ISA BUSTOMI

Tambang ilegal atau galian tanah dilakukan pihak tak bertanggung jawab yang mendatangka polisi udara hingga membuat siswa SDN Pondok Petir 03 mengalami ISPA

KOMPAS.com- Polusi tanah adalah masalah serius yang berdampak pada manusia, hewan, tumbuhan dan bumi. Perubahan buruk pada lingkungan karena pencemaran tanah menimbulkan masalah yang jauh lebih besar dari pada yang terlihat.

Pencemaran tanah adalah penghancuran atau kontaminasi tanah melalui tindakan langsung dan tidak langsung manusia yang menyebabkan perubahan sementara maupun permanen pada tanah.

Dampak pencemaran tanah merupakan hasil penghancuran jangka panjang dari aktivitas manusia. Apa saja dampak polusi tanah dan bagaimana solusinya?

Dampak pencemaran tanah

Kontaminasi tanah menimbulkan konsekuensi luas yang dapat menjadi bencana bagi air, tanah dan makhluk hidup. Ada beberapa efek polusi tanah terhadap lingkungan dan makhluk hidup.

Baca juga: Jangan Remehkan Pengaruh Polusi pada Kesehatan Mental

Dilansir dari Conserve Energy Future, dampak pencemaran tanah antara lain:

  1. Polusi tanah
  2. Perubahan pola iklim
  3. Dampak negatif ke lingkungan
  4. Dampak negatif pada kesehatan manusia
  5. Sebabkan polusi udara
  6. Dampak negatif pada satwa liar
  7. Peningkatan risiko kebakaran
  8. Mengganggu aktivitas wisata

Berikut ini penjelasan mengenai akibat pencemaran tanah tersebut:

Pencemaran pada tanah akan menyebabkan lapisan atas tanah rusak. Penyebabnya, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, erosi tanah dan tindakan pengendalian hama.

Polusi tanah berakibat pada hilangnya lahan subur untuk pertanian, berkurangnya tutupan hutan, dan berkurangnya makanan ternak yang digembalakan.

Selain rusaknya tanah, polusi tanah juga menyebabkan hilangnya humus, air tanah menjadi beracun, dan lainnya.

Baca juga: 5 Hal Ini Kerap Tak Disadari Sebabkan Polusi Lingkungan

Efek pencemaran tanah sangat berbahaya, menyebabkan hilangnya keseimbangan ekosistem. Tanah tercemar secara langsung atau tidak langsung akan memengaruhi pola iklim.

Pencemaran tanah dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup yang ada disekitarnya. Tanah yang tercemar dapat mengganggu kesuburan tanah dan membunuh organisme yang ada di tanah. Tanah yang sudah tercemar ditandai dengan kondisi tanah yang tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan fisik manusia seperti untuk pertanian. Tanah tidak dapat lagi ditumbuhi tumbuhan karena unsur hara/nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuhan tidak ada lagi dalam tanah. Biasanya tanah yang tercemar terlihat tandus dan gersang serta kurang mengandung air tanah. Besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah, tentunya perlu dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap hal tersebut sedini mungkin. Adapun cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah yaitu sebagai berikut:

A. Pencegahan

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah yaitu:

  1. Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
  2. Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukan proses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
  3. Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
  4. Sebelum dibuang, sampah harus dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang cepat busuk dan dapat didaur ulang menjadi kompos. Sampah anorganik seperti plastik, baterai, dan kaleng bekas, tidak dapat diurai oleh mikroorganisme sehingga harus dipisahkan.
  5. Limbah deterjen sebaiknya jangan dibuang ke tanah, tetapi ditampung ke dalam bak penampungan untuk selanjutnya dilakukan pengendapan, penyaringan, dan penjernihan.
  6. Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
  7. Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.
  8. Untuk menghindari pengikisan lapisan humus oleh air hujan dapat dilakukan dengan menjaga kelestarian tanaman, karena tanaman dapat menyerap air, seresah dedaunan yang dihasilkan dapat menyerap dan menahan air, serta perakarannya dapat menahan dan mengikat tanah agar tidak mudah tererosi.

Baca juga mengenai:

Apa Itu Pencemaran Tanah dan Penyebab Terjadinya

B. Penanggulangan

Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi. Remidiasi yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui diantaranya:

  • Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.
  • Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
  • Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
  • Jenis tanah.
  • Kondisi tanah (basah, kering).
  • Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
  • Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).

Remediasi in situ adalah pembersihan atau  pengolahan tanah terkontaminasi di lokasi. Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah dengan konversi biologi dan kimia, pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya.

Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah di suatu unit pengolahan antara lain, dapat dilakukan dengan cara memisahkan bahan pencemar dengan tanah, penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkan kontaminan dari tanah, dan ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.

Sumber: //rt-bi.nl/social-responsibility/biodegradation/bioremediation/

Gambar 1 Proses bioremediasi pada tanah yang tercemar

Baca juga mengenai:

5 Dampak Pencemaran Tanah Bagi Lingkungan

Sumber:

Subardi, Nuryani, Pramono S. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyorini A. 2009. Biologi 1. Jakarta:  Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno. 2002. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta:  Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA