Pembeli bukan konsumen melainkan pedagang produsen merupakan ciri dari pasar

Pengertian pasar monopsoni mungkin sekarang masih jarang kita dengar. Pasar monopsoni berbeda dengan pasar monopoli yang biasanya sering kita dengar. Kali ini Bhinneka akan mengupas tentang pasar monopsoni mulai dari pengertian, ciri-ciri, kelebihan, kekurangan, contoh, sampai faktor terbentuknya pasar monopsoni.

Selamat membaca B’Nerz!

Pengertian Pasar Monopsoni

Apa itu pasar monopsoni? Pengertian pasar monopsoni adalah pasar yang terdiri dari banyak penjual namun dikuasai oleh pembeli tunggal, bisa individu maupun kelompok bisnis. Hal ini menyebabkan kondisi tawar menawar harga yang tidak sehat karena banyak penjual hanya bergantung kepada satu pembeli. Perbedaan pasar monopsoni dan monopoli terdapat pada pengendali pasar tersebut, pasar monopsoni dikuasai oleh pembeli tunggal sedangkan pasar monopoli dikuasai oleh penjual.

Ciri-ciri Pasar Monopsoni

1. Jumlah Penjual Dan Pembeli Tidak Seimbang

Terdapat lebih dari satu penjual dalam pasar monopsoni, tetapi hanya ada pembeli tunggal. Karena hal tersebut biasanya pembeli mendapatkan produk kualitas terbaik dengan harga murah.

2. Produk Yang Diperdagangkan Adalah Barang Mentah

Produk yang diperdagangkan di pasar monopsoni umumnya adalah barang mentah. Produk tersebut nantinya akan dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi ke pihak lain. Pembeli dalam pasar monopsoni biasanya bukan konsumen akhir melainkan produsen atau pedagang.

3. Pembeli Yang Menentukan Harga Produk

Karena pasar monopsoni hanya memiliki pembeli tunggal, maka pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan harga produk. Tidak jarang harga yang ditawarkan pembeli tidak sesuai dengan ekspektasi penjual. Penjual yang tidak memiliki pilihan lain biasanya akan tetap menerima tawaran tersebut. Untuk menyiasati harga yang terlalu rendah biasanya akan ada peraturan dan syarat, seperti menyesuaikan harga di pasaran.

4. Pendapatan Menjadi Tidak Merata

Pendapatan yang tidak merata disebabkan karena pembeli memiliki kuasa penuh untuk menentukan harga produk. Penjual yang tidak memiliki pilihan lain selain menjual barangnya kepada pembeli tunggal membuat penjual tidak memiliki peran untuk menentukan harga. Hal ini membuat pendapatan pelaku pasar monopsoni menjadi tidak seimbang antara penjual dan pembeli.

5. Perselisihan Sering Terjadi

Perselisihan antara penjual dan pembeli sering terjadi di pasar monopsoni. Perselisihan ini timbul karena harga yang ditawarkan pembeli sangat rendah, sehingga membuat penjual merugi. Dalam hal ini dibutuhkan pemerintah sebagai pihak ketiga untuk menjadi penengah bagi penjual dan pembeli.

Kelebihan Pasar Monopsoni Dan Kekurangannya

Pasar monopsoni memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

Kelebihan Pasar Monopsoni

Kualitas Barang Terjamin Baik

Dalam pasar monopsoni pembeli memiliki kuasa, sehingga pembeli tidak mau membeli produk dengan kualitas yang rendah. Penjual harus terus mempertahankan atau meningkatkan kualitas produknya supaya tidak kehilangan satu-satunya pembeli. Rendahnya kualitas produk membuat pembeli enggan, sehingga penjual akan kesulitan untuk menemukan pembeli lain.

Meningkatkan Kreativitas Penjual Untuk Selalu Berinovasi

Salah satu cara penjual mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dengan menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produknya. Penjual dipacu untuk terus kreatif dan berinovasi meningkatkan kualitas produknya supaya pembeli tidak berpindah ke penjual lain.

Menentukan Harga menjadi Lebih Mudah

Pembeli memiliki kuasa di pasar monopsoni sehingga pembeli bisa menentukan harga jual dari suatu produk tanpa terpengaruh inflasi dan deflasi. Selain itu, pembeli akan memberikan harga yang sama kepada seluruh penjual.

Alur Penjualan menjadi Lebih Lancar

Pasar monopsoni hanya memiliki satu pembeli dan membeli secara grosir atau borongan, sehingga penjual bisa terus memproduksi barang dan langsung menjualnya kepada pembeli. Karena hal tersebut alur penjualan akan terus berjalan dan tidak dapat menurun.

Penjual tidak Perlu Melakukan Promosi Untuk Menemukan Pembeli

Hanya ada satu pembeli di pasar monopsoni yang akan selalu menghampiri penjual dan menanyakan ketersediaan barang. Karena itu penjual tidak perlu melakukan promosi dan iklan untuk mencari pembeli. Penjual hanya harus berfokus pada kegiatan produksi.

Kekurangan Pasar Monopsoni

Perilaku Pembeli Yang Tidak Adil

Pembeli tunggal yang memiliki kuasa membuat pembeli bebas menentukan harga jual dari produk. Terkadang penentuan harga menjadi tidak adil karena pembeli enggan meningkatkan harga jual produk meskipun sedang dalam kondisi inflasi. Kondisi inflasi menyebabkan proses produksi barang menjadi lebih mahal sehingga merugikan penjual.

Penjual Tidak Dipedulikan Oleh Pihak Pembeli

Pembeli yang memiliki kuasa penuh dan hanya memikirkan keuntungan pribadinya membuat keluhan penjual tidak dipedulikan. Keluhan penjual seperti menentukan harga jual produk, masalah proses dan waktu produksi menjadi tidak didengarkan.

Permasalahan Ekonomi Hanya Ditanggung Penjual Saja

Permasalahan ekonomi tidak menjadi tanggungan pembeli karena pembeli memiliki kemampuan untuk menentukan keputusan yang menguntungkan dirinya. Permasalahan ekonomi seperti inflasi, deflasi, kurangnya bahan baku, masalah produksi, dan masalah lainnya menjadi tanggungan penjual.

Contoh Pasar Monopsoni

Apa saja contoh pasar monopsoni? berikut merupakan contoh-contoh pasar monopsoni :

  • Peternak susu sapi yang hanya bisa menjual susu sapinya kepada satu pembeli karena hanya ada satu pembeli di daerahnya.
  • Produsen coklat yang memproduksinya dengan bahan baku biji coklat, mereka membeli buah coklat dari berbagai perkebunan.
  • Produsen sosis ayam yang membeli bahan baku daging ayamnya dari berbagai peternak ayam.
  • Para petani yang tergabung dalam kelompok tani melakukan kerja sama dengan pabrik, sehingga mereka berkewajiban menjual hasil panennya kepada pabrik tersebut.
  • Peternak ikan cupang hias yang bekerja sama dengan toko-toko ikan hias. Beberapa peternak ikan cupang hias akan menjual ikannya ke toko-toko ikan hias yang sama, kemudian toko ikan hias tersebut akan menjualnya kepada konsumen akhir.
  • Para nelayan yang menjual ikan hasil tangkapannya kepada pengepul di pasar ikan. Pengepul ikan merupakan pedagang perantara yang membeli ikan dari para nelayan dan menjualnya kembali ke produsen atau konsumen.
  • Peternak lele yang bekerja sama dengan para pedagang di pasar dan warung-warung makan.

Faktor Terbentuknya Pasar Monopsoni

Mengapa terjadi pasar monopsoni? Pasar monopsoni biasa terjadi di kawasan industri pertanian dan ternak potong. Dalam situasi seperti ini penjual tidak memiliki kuasa untuk melakukan tawar menawar harga. Pasar monopsoni juga bisa terbentuk karena beberapa faktor seperti :

  • Sulitnya akses untuk mencapai lokasi penjual.
  • tingginya biaya operasional.
  • kurangnya antusias pembeli pada pasar tersebut.

Itulah pengertian pasar monopsoni, ciri-ciri, kelebihan, kekurangan, contoh, dan faktor pembentuknya. Pasar monopsoni berbeda dengan pasar monopoli. Pasar monopsoni adalah pasar yang terdiri dari banyak penjual namun dikuasai oleh pembeli tunggal, bisa individu maupun kelompok bisnis.

Pasar secara umum diartikan sebagai tempat penjual menawarkan barang atau jasa sesuai taksiran harga penjual serta pembeli mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan taksiran harga pembeli. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi muncul setelah ada kesepakatan antara penjual dan pembeli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada penjual, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Pengertian pasar dalam ilmu ekonomi lebih konseptual, yakni terjadinya keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Dengan demikian sebuah pasar tidak harus dikaitkan dengan suatu tempat.

Struktur Pasar

Struktur pasar adalah informasi tentang perilaku usaha dan kinerja pasar yang dijelaskan melalui keadaan pasar. Jenis struktur pasar dapat diketahui melalui konsentrasi pasar. Struktur pasar umumnya dibedakan menjadi struktur pasar persaingan sempurna dan struktur pasar persaingan tidak sempurna.

1. Pasar Persaingan Sempurna

Banyak kalangan ekonom memiliki argumentansi tentang defenisi pasar persaingan sempurna, tetapi  pada umumnya defenisi  dari  beberapa  ekonom tentang pasar persaingan sempurna secara konsep memiliki kesamaan walau pun dalam bentuk kalimat berbeda-beda. Sukirno menjelaskan bahwa pasar persaingan sempurna dapat didefenisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan dipasar. Sama hal dari defenisi dari Samuelson dan Nordhaus yang menyatakan bahwa persaingan sempurna adalah pasar dimana pembeli dan penjual hanya bertindak sebagai price taker. Didalam pasar persaingan sempurna produk yang diperjuaal belikan bersifat homogen [produk yang identik dengan produk yang dijual oleh perusahaan–perusahaan lain didalam industri]. Kedudukan seorang produsen maupun pembeli sedemikian kecil dibandingkan pasarnya sehingga ia tidak dapat mempengaruhi harga. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar [interaksi antara penawaran dan permintaan] dan  seorang maupun pembeli  tidak  dapat  mempengaruhi  harga.  Kedudukan mereka hanya berperan sebagai penerima harga [price taker].

Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C. Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk. Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.

a. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :

1] Komoditas yang diperjual belikan adalah homogen [serupa]. Dalam pasarpersaingan sempurna, jenis komoditas tertentu yang dijual oleh para penjualnya harus sama dalam segala hal. Karena semua komoditas yang ditawarkan adalah homogen maka dalam menentukan pembeliannya, konsumen tidak tergantung pada siapa yang menjual komoditas tersebut melainkan pada tingkat harga komoditas tersebut.

2] Jumlah penjual atau pembeli yang sangat banyak, sehingga jumlah komoditas yang dibeli oleh seorang pembeli atau jumlah komoditas yang dijual oleh seorang penjual sangatlah kecil kontribusinya jika dibandingkan dengan jumlah total yang ada di pasar. Dengan demikian baik pembeli maupun penjual secara orang per orang tidak mungkin mempengaruhi harga pasar dari komoditas yang diperjual belikan tersebut.

3] Penjual dan pembeli berkeududukan sebagai penerima harga [price taker]. Para pengusaha yang menghasilkan suatu komoditas tertentu yang homogen, dalam menawarkan komoditas yang dihasilkannya di pasar komoditas tersebut, melakukan persaingan atas dasar harga pasar yang telah tertentu karena pengusaha komoditas tersebut secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang terbentuk, sebaliknya pengusaha yang harus menyesuaikan diri dengan harga pasar yang telah ada. Di sisi lain konsumenm pun secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Dalam hal ini seorang konsumen tidak dapat mengubah harga pasar dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah pembeliannya, karena kontribusi seorang kosumen terhadap seluruh konsumen yang ada dipasar sangatlah kecil.

4] Tidak adanya penetapan–penetapan dari luar yang bersifat memaksa baik terhadap permintaan, penawaran ataupun terhadap harga dari komoditas yang diperjualbelikan. Dalam pasar persaingan sempurna, tiap–tiap penjual dan atau masing-masing pembeli bebas untuk melakukan atau tidak melakukan jual beli pada pasar yang telah ada tersebut.

5] Penjuaal daan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar. Tiap pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai harga komoditas yang akan dibeli. Dengan demikian bila ada seorang penjual ingin menjual komoditasnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang diberlakukan pedagang–pedagang lainnya, ia tidak akan memperoleh pembeli sebab semua pembeli mengetahui dengan sempurna bahwa di tempat lain mereka dapat membeli komoditas yang sama dengan harga yang lebih rendah. Karena pengetahuan yang sempurna mengenai harga ini, hanya ada satu harga saja dari satu macam komoditas di pasar.

6] Terdapat mobilitas sumber–sumber daya, untuk menghasilkan barang-barang dan atau jasa-jasa dalam aktivitas ekonomi.

7] Penjual dan pembeli bebas keluar atau masuk pasar.

b. Permintaan Dan Hasil Penjualan 

Dalam menganalisis upaya perusahaan untuk mencapai keuntungan, perlu diperhatikan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan tersebut. Diketahui bahwa sifat biaya produksi dari perusahaan adalah tidak terpengaruh struktur pasar dimana perusahaan tersebut berada. Akan tetapi hasil penjualan komoditas mereka akan berbeda-beda bila mereka berada pada struktur pasar yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh bentuk permintaan bagi perusahaan dalam struktur pasar yang berbeda akan berbeda pula.

2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau bentuk-bentuk dari pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar monopoli, duopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni.

a. Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Sebagai penentu harga [price-maker], seorang monopolis dapat menaikan atau menurunkan harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi produk tersebut atau mencarinya di pasar gelap [black market].

Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar hanya terdapat satu produsen atau penjual. Penjual ini disebut monopolist, contohnya perusahaan microsoft windows, perusahaan listrik negara [PLN], perusahaan kereta api [Perumka].

Ciri-ciri pasar monopoli :

1. Terdapat satu oraang penjual yang menghadapi banyak pembeli.

2. Tidak ada komoditas pengganti yang mirip [close substitute]. Atas barang yang di perjual belikan. Komoditas yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh komoditas lain yang ada dalam pasar.

3.  Tidak dimungkinkannya perusahaan–perusahaan  lain  masuk pasar karena adanya  kemungkinan  hambatan  seperti,  undang-undang,  teknologi  [teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh], keuangan [modal yang diperlukan sangat besar].

4. Harga ditentukan lebih banyak oleh penjual [price maker].

5. Promosi iklan kurang diperlukan.

Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli :

1. Mempunyai suatu sumber

2.  Adanya  undang-undang  yang  memungkinkkan  diperolehnya  kedudukan monopoli.

3. Paten dan hak cipta, sehingga perusahaan lain tidak memungkinkaan uuntuk memproduksi barang yang sama.

b. Pasar Duopoli

Pasar duopoli adalah yang memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli pasar dimana suatu barang dikuasai oleh hanya ada dua perusahaan. Contoh : Minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Kaltex.

1. Ciri-ciri pasar duopoli

a. terdapat beberapa perusahaan di dalam pasar

b. terkadang perusahaan yang ada di pasar hanya dua 

c. adanya unsur kolusi

d. kepemimpinan harga

2. Kelebihan pasar duopoli

a. efisiensi, bila sedikit perusahaan bisa lebih efisiensi

b. persaingan antar perusahaan di sisi harga bisa menguntungkan konsumen c. mengurangi persaingan yang tidak bermanfaat

3. Kelemahan pasar duopoli

a. investasi sangat besar untuk memasuki pasar karena adanya suatu skala ekonomi

b. adanya hak paten 

c. sulit berkompetisi 

d. adanya kolusi

c. Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Jumlah penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan pasti memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan produk perusahaan lainnya. Contohnya adalah : pasar shampoo, pasta gigi, pasar sabun mandi. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan perusahaan tertentu berbeda ciri dengan produk lainnya, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, dan kemasan. Pada pasar persaingan monopolistik, penjual memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya terbatas tidak seperti monopolist. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan.

Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga.

Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citranya perusahaannya.

Pasar persaingan monopolistik adalah struktu pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan- perbedaaan pada produknya [differensiasi produk] dibandingkan produsen lain. Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan [snack], nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.

1. Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik :

a. Terdapat banyak penjual dan pembeli

b. Barangnya sejenis tetapi tidak homogen [berbeda karakteristik]

c. Perusahaan mempunyai kekuasaan mempengaruhi harga meskipun terbatas 

d. Perusahaan relatif mudah keluar masuk pasar 

e. Persaingan promosi penjualan sangat aktif.

2. Pasar Persaingan Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut.

a. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.

b. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.

c. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.

d. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen.

3. Pasar Persaingan Monopolistik juga memiliki kelemahan sebagai berikut.

a. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan, sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan tersingkir dari pasar.

b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

c. Muncul biaya tinggi untuk menghadapi persaingan.

d. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Dalam  pasar  oligopoli, setiap  perusahaan mempunyai kekuatan mempengaruhi pasar, memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dipengaruhi oleh pesaingnya. Semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, dan perubahan harga, dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menghalangi perusahaan-perusahaan potensial masuk pasar, pelaku oligopoli umumnya memperoleh laba normal di bawah tingkat laba maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat

Ciri-ciri pasar oligopoli : 

a. Barangnya bisa homogen, bisa berbeda karakter bagi setiap perusahaan . b. Penjual mempunyai kekuatan mempengaruhi harga meskipun terbatas.

c. Pada umumnya setiap perusahaan cenderung melakukaan promosi.

d. Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal yang diperlukan sangat besar.

e. Kurva Permintaan Terpatah

Kurva permintaan yang dihadapi setiap perusahaan oligopoli, yang berbentuk bengkok. Keadaan yang bengkok tersebut bermula dari tingkat harga yang berlaku. Keadaan permintaan seperti itu disebabkan karena apabila suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan mengikutinya. Sebagai akibatnya permintaan tidak mengalami peningkatan yang besar.

e. Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu orang/badan/lembaga sebagai pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual/produsen sehingga pihak pembeli memiliki kemampuan untuk menetapkan harga. Contoh, Pasar tebu sebagai bahan baku gula di Jawa tengah pembelinya hanya pabrik gula “X” sementara penjualnya banyak petani tebu.

Ciri-ciri Pasar Monopsoni :

a. Hanya ada satu pembeli

b. Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen 

c. Barang yang dijual biasanya bahan mentah.

d. Harga lebih ditentukan oleh pembeli.

f. Pasar Oligopsoni

Pasar oligopsoni adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh beberapa orang perusahaan sebagai pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual. Misalnya, Pasar tembakau di Jawa Timur. Pembelinya beberapa perusahaan rokok [gudang garam, samporna, bentol dan jarum] sementara penjualnya banyak petani tembakau.

Ciri-ciri Pasar Oligopsoni

a. Terdapat beberapa pembeli.

b. Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen.

c. Barang yang dijual biasanya merupakan bahan mentah. 

d. Masing-masing pembeli mempunyai kekuatan mempengaruhi harga meskipun terbatas.


sumber : modul belajar mandiri pppk Ekonomi , Pembelajaran 1. Konsep Dasar Ekonomi Mikro, kemdikbud 

Video yang berhubungan