Di antara kiat mendalami agama adalah belajar ilmu secara bertahap. Dalam postingan kali ini, Rumaysho.Com akan menyebutkan beberapa buku rujukan dari kitab Arab dalam belajar Islam dari dasar. Kitab Arab tersebut sudah banyak terjemahannya dari berbagai penerbit terpercaya di negeri kita. Show Mempelajari ilmu secara bertahap tetap dengan belajar langsung dari guru. Namun kita butuh belajar dengan memakai rujukan kitab secara berjenjang. Sehingga ketika belajar dari guru pun demikian, carilah guru yang mengajarkan ilmu dari dasar, setelah itu beranjak pada kitab yang lebih advance (lanjut). Kami berikan contoh kitab-kitab apa yang baiknya kita pelajari. Urutan nomor yang kami sebutkan adalah tingkatan dari dasar hingga lanjutan. Kitab Masalah Tauhid:
Kitab Akidah:
Untuk rujukan syarh atau penjelasan dari kitab-kitab akidah dan tauhid di atas bisa memakai berbagai kitab penjelasan dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, guru kami Syaikh Shalih bin Fauzan bin ‘Abdullah Al-Fauzan, Syaikh Shalih Alu Syaikh dan Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Kitab Tafsir:
Kitab Fikih merujuk pada Fikih Madzhab Syafi’i:
Kitab Fikih dari Ulama Belakangan:
Kitab Hadits:
Kitab Sirah Nabawiyah:
Kitab Tazkiyatun Nufus dan Adab:Riyadh Ash-Shalihin, Imam Nawawi. Syarh (penjelasan) terbaik dari Kitab Riyadh Ash-Shalihin:
Kitab Akhlak:Adab Al-Mufrad, Imam Bukhari. Syarh terbaik dari Adab Al-Mufrad:
Kitab Amalan:
Kitab Dosa Besar:Al-Kabair, Imam Adz-Dzahabi. Kitab Sejarah Para Ulama:Siyar A’lam An-Nubala, Imam Adz-Dzahabi. Kitab Bahasa Arab (Nahwu dan Sharaf):
Ada pula berbagai kitab dalam bidang tafsir, keadah tafsir, ilmu mutshalah hadits, ilmu ushul fikih, ilmu qawa’idul fikih yang merupakan ilmu alat yang bisa membantu dalam menguasai ilmu pokok. Semoga bermanfaat. Silakan cari buku tersebut dan belajarlah langsung dari seorang guru, itu cara terbaik. — Selesai disusun saat Allah menurunkan hujan di Darush Sholihin Panggang, GK, 14 Safar 1437 H Muhammad Abduh Tuasikal Join Channel Telegram, Twitter, Instagram: @RumayshoCom Bagaimana cara memahami suatu hadis?Dalam mensyarah hadis (dalam bentuk tertulis), para ulama menggunakan empat metode, yaitu metode tahlili (analitis), metode ijmali (global), metode muqarin (perbandingan), dan metode maudhu'i.
Apa saja yang dipelajari di jurusan ilmu hadits?Agar mampu menghayati nilai-nilai al-Quran dan hadis dalam kehidupan di tengah masyarakat, mahasiswa Ilmu Hadits belajar tentang qowadul hadis, ilmu jarh wa ta'dil, kajian teks hadis, ilmu rajalil hadis, ilmu maanil hadis, ulumul hadis, tahfidz hadis, siroh nabawiyah, manahijul muhaddisin, ilmu takhrijul hadis, hingga ...
Apa saja cabang cabang ilmu hadits?Cabang-cabang Ilmu Hadits meliputi, Ilmu hadits Riwayah, . Ilmu Jarh Wa Ta'dil, 'Ilmu 'Ilal Al-Hadits, 'Ilmu Ghorib Al-Hadits, Ilm Mukhtalif Al-Hadits, Ilmu Nasikh wa Mansukh, 'Ilmu Fann Al-Mubhamat, 'Ilmu Asbab Wurud Al-Hadits, Ilmu tashif wa Tahrif, Imu Mushalah Al-Hadits, Imu Tarikh al_Ruwah.
Apa saja manfaat belajar ilmu hadits?Kesalehan dan ketekunan belajar para perawi hadits bisa menjadi teladan yang baik. Kesalehan dan ketekunan belajar para perawi hadits bisa menjadi teladan yang baik. Mempelajari hadits adalah perantara memahami Islam dan pribadi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
|